"Mas udah belum nenanginnya?". Laura menunggu diluar sedari tadi namun pria-pria itu tidak selesai-selesai menenangkan bayinya.
"Ini beneran bayi itu mereka yang rawat? kasihan juga bayinya". Gumam Laura sendirian.
Laura yang lelah menunggu langsung masuk untuk membantu mereka.
Laura terkejut melihat ruangan itu seperti kapal pecah, pria-pria itu juga nampak tidak bisa diandalkan.
Dalam pandangan Laura mereka terlalu berantakan untuk disebut manusia. Pria pertama bernama El itu nampak sangat menyedihkan dengan topeng ultraman dikepalanya.
Pria kedua nampak memegangi ukulele untuk menghibur bayi itu dengan nyanyiannya fals.
Pria ketiga tidak kalah aneh, Laura melihatnya sedang mencicipi asi.
"Apa yang sedang kalian lakukan?". Tanya Laura ditengah kericuhan itu.
Seketika mereka berhenti dan menatap Laura seakan sedang tertangkap basah.
"Aku dan Deri lagi nenangin Jojo". Ucap El.
"Kamu, yang pake kacamata?!". Tanya Laura.
"A-aku?". Tanya Doni dengan polosnya.
"Iya, kamu. Kamu apakan itu susu bayinya?". Tanya Laura.
"A-aku hanya penasaran kenapa Jojo tidak mau meminumnya. Lalu aku icipi supaya tahu basi atau tidak?". Ucap Doni sambil membetulkan kacamatanya.
Laura menepuk jidatnya karena merasa tidak percaya dengan kelakuan mereka.
Laura mendekati Jojo untuk mencari tahu, lalu ia mencium pampers Jojo.
"Emh, Jojo pup ternyata! Harus diganti pampers dulu. Apakah kalian pernah mengganti pampers bayi?". Tanya Laura.
Mereka bertiga serempak menggelengkan kepalanya.
"Yaudah sini aku ajarin". Laura mengambil bayi itu dan meletakkan bayi itu di atas kasur.
"Ini bagian ini kalian lepas ya, terus abis itu dicopot tapi jangan langsung diambil karena harus dibersihkan dulu pantatnya. Sebelum itu kalian siapin dulu tisu basah khusus bayi, ada nggak?". Tanya Laura.
"Ada nggak El?". Tanya Deri.
El menggelengkan kepalanya.
Laura hanya menghela nafas karena menyesal bertanya.
"Oke kalau gitu ambilin air bersih di wadah sama kapas". Ucap Laura.
"Oke". El langsung pergi mengambilnya, namun beberapa detik ia kembali lagi.
"Airnya anget apa dingin?". Tanya El.
"Bebas". Ucap Laura.
"Oh oke. Eh sama wadahnya besar apa kecil ya?". Tanya El lagi.
"Kecil aja gapapa". Ucap Laura sambil menghela nafas kesal.
"Oh iya, kapasnya gak ada bisa pakai cotton bud gak?". Tanya El lagi membuat Laura benar-benar kesal.
"PAKE TISU, CEPETAN SINI BAYINYA KASIAN!!". Bentak Laura.
"Okeoke.. maaf". El berlari dan membawakan semuanya.
Laura pun mulai fokus menjelaskan mereka pelan-pelan. Lalu laura tiba-tiba terkejut mendapati sesuatu.
"Oh, ternyata Jojo itu cewek ya? kukira laki-laki karena namanya". Ucap Laura.
"HAH?? BENERAN? Ku kira selama ini dia perempuan?". Jawab El.
"Lu gimana sih El kok gak tahu, pantesan tadi lu pake topeng ultraman dia malah makin nangis". Ucap Deri.
"Lah berarti Jojo sukanya boneka!!". Ucap Doni.
"Maafin om ya, om gak tahu kamu cewek ):". Ucap El menyesal.
"Dah selesai abis ini kita cus kantor polisi buat bikin laporan". Ucap Laura yang selesai mengganti pampernya.
"Wah Jojo udah gak nangis lagi!!". Ucap Deri kagum.
"Makasih mba polisi sudah bantu gantiin popoknya Jojo, maaf jadi ngerepotin". Ucap El.
"Haha, iya gapapa. Oh iya panggil saja saya Laura".
__________________
Selesai membuat laporan mereka bertiga keluar dan berjalan pergi sambil mendorong stroller Jojo.
"Hei tunggu". Suara panggilan Laura.
"Ini aku ada beberapa barang buat Jojo, ada baju bayi bekas tapi masih bagus, boneka, tisu basah yang aman buat bayi sama beberapa barang lainnya". Laura memberikannya.
"Wah makasih, mbak Laura baik banget. Ini baju anaknya mbak Laura kah?". Tanya El penasaran dengan pemilik baju bayi itu.
"Ah, bukan. Itu punya ponakanku yang udah gede. Tadi aku mampir dan aku mintain, kebetulan rumahnya deket. Oh iya saya dengar kamu gak punya kerabat ya? Ini kartu nama saya, kalau ada apa-apa dengan Jojo bisa tanya saya". Ucap Laura.
"Wah baik banget, ternyata punya ponakan pantesan pintar banget nanganin bayi. Mbak Laura jadi belum menikah ya?". Tanya Deri cukup lancang.
"Ngapain kamu tanya-tanya gitu gak sopan". Ucap El namun dalam hati El juga penasaran.
"Ah, nggak kok belum". Jawaban Laura.
"Kalau pac—". Belum selesai El bertanya ada yang memanggil Laura.
"Lau!!". Panggil seseorang yang juga berseragam polisi.
"Gio!" Laura tersenyum melihatnya, Laura pun pamit.
"Saya permisi duluan ya mas".
Laura berpaling dan nampak akrab dengan pria itu.
"Lu mau nanya apa tadi? Pacar? Lu lupa kalo lu udah punya cewek? ganjenin anak orang segala. Sadar woi!! ini temen lu 2 belum ada gandengan!". Ucap Deri Sinis.
"Bentar". Tiba-tiba El menghentikan langkah.
"Iya ya? gue punya pacar!". Ucap El.
"Lah iya, Candy kan pacar lu? dia lagi kuliah di luar kota sampe lupa lu?". Ucap Deri.
"Tapi kalo Candy tau emang dia bakalan tetep nerim El?". Tanya Doni sambil membetulkan kacamatanya.
"Nah itu mangkanya!". El mengernyit sedih.
_____________________
Sesampainya di jalan dekat rumah El terkejut ada mobil berwarna merah muda yang tak asing terparkir di depan rumahnya.
El, Doni dan Deri membeku melihat mobil itu.
Langkah kaki menggunakan heels pink yang familier bagi mereka membuat mereka mulai bergidik ngeri.
Ya, itu Candy. Candy pun keluar dari mobilnya sambil menyilakkan rambutnya yang terkena angin, lalu menengok ke arah mereka.
"Baby?". Candy memanggil dan berjalan kearah mereka.
"Sa-sa-sa-sayang kamu kenapa kesini?". Tanya El.
"It's your birthday, didn't it? Kalian dari mana emangnya?". Tanya Candy.
"Kantor poli—". Ucap Dino namun tiba-tiba berhenti karena mulutnya dibungkam oleh El.
"Hah? Ehh ini anak siapa?". Tanya Candy.
"I-i-i-ini anu.... em...". El keringat dingin dan bibirnya mengering karena takut akan interogasi dari pacarnya.
"JAWAB by". Candy mulai tegas.
"Sebenarnya—". Ucap El mulai memberanikan diri.
"Ini anak kak Dara, Jojo". Ucap Doni to the point.
"Oalah, kirain anak siapa. Hampir aja aku curiga, terus kak Dara mana? dia disini?". Tanya Candy.
"Kak Dara Kab—". Ucap Doni yang hendak jujur namun mulutnya dibungkam lagi oleh El.
"Hah? Apasih by kamu kok nutupin mulit Doni terus, gak boleh gitu, gak sopan!". Protes Candy.
"Hehe maaf aku bercanda, ya kan Don?". Ucap El sambil memelototinya.
Doni hanya mengangguk dan memasang raut takut sambil membetulkan kacamatanya.
"Kak Dara nitipin Jojo sementara karena dia lagi ada urusan di luar kota, kasihan bayinya kalau diajak perjalanan jauh". Ucap El berbohong.
"Oalah, kasihan kamu". Ucap Candy.
"Iya aku juga kasihan sama diriku". Ucap El.
"Yang ku maksud kasihan bayinya, agak gak meyakinkan kalau kamu yang urus". Ucap Candy.
Deri dan Doni terbahak-bahak mendengar omongan Candy. El memelototi mereka karena tidak terima.
"Kalau gitu kita date bareng baby Jo yuk, itung-itung simulasi punya anak hihi. Kayaknya seru!". Ucap Candy.
"Ah ide bagus, aku simulasi jadi anak pertama boleh loh". Canda Deri.
"Aku kedua!". Ucap Doni ikut-ikutan.
"Sori, gue anaknya 1 aja deh". Tegas Candy.
Doni dan Deri nampak kecewa.
"Oke, yaudah kalo gitu aku siap-siap bentar". Ucap El.
"Jangan lama-lama!". Ucap Candy.
"Enggak kok, cuma ganti baju aja!". Ucap El.
"NO! Kamu tetep mandi, Aku tahu kamu belum mandi". Ucap Candy.
"Oh okedeh, tunggu ya by". Ucap El.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Ita Xiaomi
Ngakak 🤣🤣🤣
2023-10-26
0