Mendadak Jadi Papa Muda
El terbangun di dekat closet setelah tadi malam mabuk-mabukan dengan teman-temannya.
Ia keluar kamar mandi namun dua temannya tergeletak di lantai menghalanginya keluar. El melompat sebisanya namun malah menginjak tangan Doni, Doni mengerang kesakitan.
"Aaarrgh". Ia tersentak dan tidak sengaja menampar Deri.
"Asdfgjkglgljklzx#$&-+". Deri mengumpat sejadi-jadinya.
El tersenyum menyesal melihat kedua temannya memelototinya.
"Hehe, sori ye bro". El minta maaf.
"Jam berapa El". Tanya Doni.
"Buset jam 10, kita telat kelasnya pak Sambo cuiy! Mana killer banget lagi". El panik.
"Buset lu nggak ngomong? kelompok gua presentasi asdfghhjkl@#$". Deri langsung cabut.
Setelah cuci muka dan pakai jaket mereka langsung berangkat. Tiba-tiba mereka terkejut melihat stroller bayi didepan rumah El.
"Eh? ini bayi sapa?". El kebingungan.
"Lah kok ada bayi?". Doni kaget sambil membenarkan kacamatanya.
"Buset asdfghjkl@! ada-ada aja sih. Dah gue cabut duluan ya mau presentasi!". Deri langsung pergi.
Doni juga hendak kabur namun el segera menghentikannya.
"Heh mau kemana lu? bantuin gue beresin ini bayi!". Ucap El.
"Gimana kalo kita lapor polisi aja?". Ucap Doni sambil membetulkan kacamatanya lagi.
"Lah pinter lu, ga sia-sia jadi mahasiswa berprestasi" El senang mendengar idenya.
El memencet nomor polisi dan segera menghubunginya.
Percakapan telepon
El : "Halo, dengan polisi?"
Polisi : "Iya, saya polisi. Ada yang bisa dibantu?"
El : "Saya mau lapor ini ada bayi didepan rumah saya!".
Polisi : "Baik untuk identitas pelapornya atas nama siapa ya?
El : "Saya El, nama panjangnya Elang Satwa Botanica"
Polisi : "Baik bisa di jelaskan kronologinya?".
El : *Bercerita A-Z*
Polisi : "Ciri-cirinya apa ya mas? atau ada surat yang ditinggalkan disitu?".
Setelah ditanya ciri-cirinya, El pun mulai mengamati bayi itu
El : "Ciri-ciri bayinya pakai baju kuning pola telur ceplok, terus gak tau ini perempuan atau laki soalnya dia botak."
Doni : "El ada surat el ternyata"
El : "Oh iya ada surat pak"
Polisi : "Mas El bisa tolong dibacakan suratnya?".
El : "Bisa pak, tulisannya El tolong jaga Jojo, kakak harus pergi. Kakak tidak mampu merawat Jojo. Kamu kan dapat beasiswa kampus plus uang bulanan bantuan, tolong ya bagi ke keponakanmu dikit aja. Jangan Lupa kasih ASI yang udah aku taruh di freezermu. Kakak cuma bisa TF 3 Juta—".
El tiba-tiba berhenti membaca suratnya, dan sadar ternyata bayi ini adalah keponakannya.
Polisi : "Halo? Mas El, apakah anda masih disana?"
El : "Pak Bentar pak ada yang tidak beres, ternyata dia ponakan saya, saya tunda dulu laporannya".
El langsung nge-blank tidak percaya apa yang terjadi.
"El, Lu gapapa? Terus gimana?". Tanya Doni.
"Gue juga bingung don, gue harus gimana ya?". El putus asa.
"Coba lu hubungi dulu kakakmu". Ucap Doni.
"Buset kok gak kepikiran gue? Lu pinter juga Don". Ucap El.
Mendengar pujian El, Doni sebenarnya merasa bangga namun berusaha memasang poker face sambil membetulkan kacamatanya.
Suara Telepon
—Nomor Yang anda Tuju, Sudah tidak Aktif—
"Don, gak aktif don. Gue harus gimana lagi?". Ucap El seakan Dunia sudah runtuh.
"Gue juga bingung El, Kayaknya lu udah ditakdirkan ngurus Jojo deh". Ucap Doni sambil menepuk pundak El untuk menguatkannya.
El terduduk di terasnya dan syok mulai takut akan masa depan menakutkan bersama bayi ini.
"El, gue ke kampus dulu, gue Mapres jadi gak mau bolos. Ntar gue ijinin elu gue cabut dulu". Doni pamit pergi.
"Don lu tega ninggalin gue?" El merengek.
"Nanti gue langsung kesini lagi abis kelas" Ucap Doni sambil berlari pergi.
"TIDAKKKKKKKK". El berteriak tidak percaya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Riana
baru baca😁
2023-10-10
0
awel 👑
baru baca udh di bikin cengar-cengir makasih thorr semangat trs up nya
2023-06-26
1
Rikarico
dr FB lsg kesini
2023-06-14
1