Dengan ragu Vlavia menghampiri lelaki yang sedang duduk di sofa tengah dengan menengadahkan kepalanya di atas senderan sofa.
Semakin dekat, jantung Vlavia semakin ingin melompat saja, bukan karena menemui tamu sepertu tadi.
Melainkan karena wajah yang begitu rupawan yang pernah Vlavia lihat selama hidupnya.
" Astaga... Kenapa dengan jantung ini..." Gumam Vlavia merasa jantung semakin berdegup kencang.
Dug.. Dug... Dug...
Vlavia mencengkram dadanya, rasanya baru kali ini dia melihat orang tapi membuat penyakit jantung pada dirinya.
Vlavia menggeleng, semakin dia menatap wajah tampan didepannya, semakin naik degupan jantungnya.
Akh...Hufhh.... Huuuuuffhhhhhhh....
Vlavia mengatur nafasnya pelan, agar degup jantungnya bisa berdetak teratur.
" Permisi...." Ucap Vlavia begitu sopan.
Terdengar sangat merdu suara Vlavia, bahkan ketika dia hanya sedang berbicara saja sangat menyejukan hati.
Lelaki tampan itu membuka matanya perlahan, karena dia juga tidak benar benar tertidur.
Menoleh ke arah Vlavia yang berdiri tak jauh dari dirinya, mata yang begutu indah saat pertama ia melihatnya.
Bahkan bulu mata panjang dan begitu lentik, alis tebal yang sangat rapih, juga hidung mancung yang pas pada porsinya.
Jangan lupakan jika Vlavia juga memiliki bibir yang sangat menggoda, dan itu semua alami, Vlavia berdiri dihadapan lelaki itu tampa riasan sedikitpun.
Tentu saja jika dia memakai riasan, sudah dipastika kecantikan wajah Vlavia berkali kali lipat dari sekarang.
Lelaki itu bangun, menghampiri Vlavia yang masih berdiri mematung di tempatnya.
" Kau.... Siapa..??? " Tanya lelaki itu kepada Vlavia.
" A...a..aku...?? " Tunjuk Vlavia pada dirinya dengan suara yang begitu gugup.
Akh.. Bagaimana dia tidak gugup jika lelaki begitu sempurna ini, berdiri tepat dihadapannya.
Menatap Vlavia dengan mata indahnya.
Mendengar Vlavia gemetar, membuat Lelaki itu tersenyum miring, lalu pergi begitu saja, tanpa kata.
Vlavia masih berdiri ditempatnya, kenapa lelaki itu malah pergi..?? Setidaknya sebagai tamu dia harus berpamitan atau apa, tapi terlihat seenaknya saja, datang sendiri, pergi begitu saja.
Sudah biarkan saja.. Tamu itu seperti raja.
Dan akhirnya Vlavia kembali menuju kamarnya, mengatur degup jantung yang masih sedikit kencang, meskipun tak seperti tadi, tapi itu cukup membuat Vlavia merasa gugup.
" Astaga... Apa apaan ini... Jantung ini.." Gumam Vlavia pada jantungnya, yang berdegup kencang dengan sembarang orang.
🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋
Di tempat lain, Visko melajukan mobilnya menuju apartemen, tadinya dia pulang untuk menemui Daddynya, sekalian ingin melihat bagaimana wanita yang dinikahi oleh DaddyNya.
Tapi nyatanya sampe rumah, DaddyNya tidak ada, dan Visko berfikir jika mungkin DaddyNya sedang melakukan bulan madu.
Mengingat nama bulan madu, membuat Visko tersenyum miring, rasanya begitu aneh, lelaki seumuran Dadnya masih harus bulan madu ketika melangsungkan pernikahan lagi.
Visko sangat susah percaya yang namanya cinta, apa lagi yang namanya perasaan dan keromantisan, sungguh itu tidak ada dalam kehidupan Visko.
Meskipun pada dasarnya, dia juga termasuk penikmat wanita, tapi apa yang dia lakukan tidak ada sama sekali dalam bentuk perasaan cinta atau kasih sayang.
Hanya sebagai pemuas nafsu belaka.
Tapi kemudia dia juga mengingat tentang gadis cantik yang berada dirumahnya, ntahlah Visko tidak tau dia siapa, mungkin dia pelayan baru.
" Lumayan juga..." Gumam Visko mengingat gadis cantik yang tadi sempat gemetaran menjawab pertanyaanya.
Mobil terus melaju sampe di parkiran bawah tanah, dengan segera Visko masuk kedalam apartemennya.
Berganti baju lalu pergi lagi, kali ini Visko akan bertemu dengan sahabatnya di caffe biasa.
Sebelum akhirnya nanti malam akan meneruskan di clubb malam, yang sering dikunjunginya.
Tak begitu banyak yang tahu jika Visko adalah anak dari Albert, pengusaha tajir yang tampan, karena sejak Ibunya meninggal dia lebih sering hidup di apartemen dengan kesendirian dan kebebasannya ketimbang pulang kerumah dengan Daddynya.
Tak ada alasan yang begitu jelas, kenapa Visko melakukan itu, yang jelas ketika Ibunya meninggal Visko merasa begitu terpukul.
Dan itu menjadikannya sosok seperti sekarang ini, datar, dingin dan hidup dengan kebebasan.
" Bro..." Sapa Harry yang merupakan sahabat Visko.
" Mana Dendry..?? " Tanya Visko kepada Harry.
" Masih dijalan dia.. Biasa nganter pulang perempuannya dulu tadi.." Jawab Harry menjelaskan kepada Visko.
" Kebiasaan..." Jawab Visko malas.
" Btw bagaiaman Mommy lo yang baru..?? Udah jadi ketemu..?? " Tanya Harry kepada Visko.
Visko menggeleng.
" Why..?? " Tanya Harry lagi padanya.
" Lagi bulan madu mungkin.." Jawab Visko yang begitu malas, membuat Harry tersenyum lebar.
" Lo jealusoe man.. Ma bokap loe..." Jelas Harry membuat mata Visko mendelik.
" Sialan..." Kesal Visko yang lagi lagi hanya dijawab Harry dengan kekehan.
Setelah menunggu cukup lama, akhirnya si play boy akut datang juga, tanpa menunggu lama mereka langsung cabut menuju clubb malam.
Membuat Dendry sedikit kesal, pasalnya dia tadi belum sempat mendudukan bok*ngnya dikursi, tapi udah langsung pada pergi gitu aja.
Dan ini salah dia sendiri membuat lumutan Visko juga Harry selama menunggunya.
Mereka menggunakan satu mobil milik Visko, mobil kedua sahabatnya di tinggal di parkiran caffe.
Ketiga cowok tampab itu selalu begitu.
" Gimana loe.. Udah ketemu Bonyok belum..??? " Tanya Dendry kepada Visko.
Lagi lagi pertanyaan tentang Daddynya membiat Visko mendesah kesal.
" Belum.." Jawab Visko singkat.
" Kenapa..?? " Tanya Dendry sama seperti Harry tadi.
" Udah lah.. Males gue bahas.. Itu..." Jawab Visko kepada kedua sahabatnya.
" Oke.. Oke.. Sorry man.. Gue nggak ads niat buat loe bete.. Tapi saran gue.. Loe paling nggak nemuin dulu lah Daddy and Mommy loe yang baru, setelah itu.. Terserah loe mau nemuin lagi apa nggak..." Jelas Dendry menyarankan kepada Visko membuat Visko dan Harry terkejut.
Pasalnya cowok brengsek kayak Dendry bisa juga berpikiran seperti itu.
" Nanti gue pikir lagi..." Jawab Visko yang diangguki oleh Dendry.
" Denger denger.. Istri bokap loe punya anak cewek lho.. Cantik banget lagi.. Gue sih belum pernah liat.. Tapi kata adek gue.. Dulu dikampusnya jadi bunga kampus, meskipun agak kurang gaul gitu.." Jelas Dendry lagi yang juga kembali membuat Visko dan Harry terkejut.
Visko tampak berfikir pada gadis cantik yang menemuinya tadi, memang cantik sih,, sangat cantik malah, tapi terlihat dia bukan seperti gadis yang sering Visko temui.
Akh.. Masa bodoh mau dia adik tirinya atau pelayannya, Visko tidak begitu peduli... Visko tetap belum menerima pernikahan Daddy dan istrinya.
" Wah.. Kalau gitu ini bagian gue.." Jawab Harry semangat, membuat Visko melirik Harry sekilas.
" Lo mesti liat dulu adek loe deh Vis.." Saran Dendry kepada Visko.
" Udah lah nggak usah bahas itu..." Jawab Visko lagi.
" Oke man.. Kalem..." Jawab Dendry.
Akhrinya mobil mereka sampai di tujuan, dimana lagi kalau bukab clubb malam terbesar di kotanya.
" Let's go..." Ucap Harry semangat.
Diikuti Visko, dan juga Dendry dari belakang, mereka langsung memesan minuman yang membuat terbang melayang, bahkab Harry langsung berjoget ria.
Sedangkan Visko dan Harry sama sama duduk di sofa, melihat aksi joget sahabat yang seperti orang gila itu.
Jangan Lupa Like, Commen and Vote ya Kak...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Bzaa
menarik 👍
2023-06-02
0
Ani Vabbiani
baru baca kayakbya seru thor
2022-06-27
0
Khumairah_FM
lanjut thor 😍
2021-09-02
0