Chapter 3. Menjadi populer itu menyebalkan

"Menjadi Populer itu merepotkan." ucap Sofie, dia kini memegang baju Sebastian dengan erat seolah takut dengan sesuatu.

Sebastian menyadari bahwa Sofie sedikit ketakutan, dia berhenti menganggap ini candaan dan mulai menatap serius ke arah Sofie.

"Kenapa kamu berpikir seperti itu?"

Sofie masih terdiam seolah takut akan sesuatu, dia mencengkram baju milik Sebastian dengan erat, seolah berharap rasa takut itu menghilang.

Setelah beberapa menit, Sofie menghirup napas dan menatap Sebastian, tapi tatapan itu bukan wajah ceria seperti sebelumnya.

Dengan cepat Sofie sekali lagi berubah ke mode dinginnya.

"Jawabannya sederhana, apa kamu tahu perasaan terlalu di idolakan?"

"Tidak, pada dasarnya orang-orang bahkan tak tahu namaku."

"Huh," Sofie menghala napas kasar dan melepaskan tangannya dari baju Sebastian.

Sofie menatap Sebastian, dia mulai menceritakan beberapa cerita masa lalunya.

...-------------...

Auliana Sofie, sejak kecil dia telah diberkahi dengan wajah bak model. Dia sudah cantik, putih, dan dengan mudah memikat orang-orang.

Tapi apakah, dia menikmati kehidupannya sebagai orang yang dikelilingi oleh rasa kagum?

Jawabannya adalah tidak. Kecantikan Auliana Sofie terlalu terang, semua orang selalu memujinya dan menginginkan dia.

Pada saat sekolah Dasar Auliana Sofie pernah diundang oleh beberapa orang untuk menjadi idol, atau semacamnya. Namun Sofie menolak itu dengan keras.

"Aku tak ingin jadi populer, aku hanya ingin hidup normal." Seperti itulah yang dia katakan sebagai alasan.

Bukan berarti Sofie benci anugrah dari Tuhan dan tak bersyukur, Auliana Sofie hanya menganggap bahwa ini adalah pembawa mala petaka.

Karena wajah ini, dia mendapatkan banyak rasa cemburu dari para warga, meskipun banyak yang mengidolakan Sofie, namun tentu saja banyak juga yang membencinya. Itulah kenyataan sosial, mau sebaik apapun seseorang, pasti tetap ada yang membencinya.

Dan Sofie tahu fakta itu saat dia masih SMP, lebih tepatnya saat dia masih kelas  8.

Saat itu kehidupan Sofie yang tentram dan menyenangkan perlahan berubah. Dirinya yang telah bertambah dewasa tentu saja membuat beberapa orang jahat melirik  kearahnya banyak tindakan kejahatan yang menanti.

Sofie juga pernah dituduh oleh temannya dengan sebutan pelac*r hanya karena, pacar dari temannya menyukai dia.

Sofie sebenarnya telah berusaha menolak cinta dan menjauhi pacar itu, tapi pacar dari temannya sangat keras kepala.

Dia terus membuntuti dan mengejarnya, hal ini sedikit membuat Sofie ketakutan. Untuk pertama kalinya Sofie takut dengan wajah cantik itu sendiri.

Itu pertama kalinya Sofie diikuti oleh seseorang, banyak mata genit menatap ke arahnya, banyak orang menembaknya, banyak orang yang berusaha mendekati hanya untuk memanfaatkan paras dari Sofie, mereka memanfaatkan Sofie agar bisa mengenal cowok yang lebih keren.

Pada usia itu Sofie menyadari tenang fake people.

Dia juga kehilangan teman dekat karena sebagian temannya iri karena dia punya banyak lelaki yang menyukainya, para pacar dari temannya juga perlahan selingkuh. Dan setelah itu Sofie akhirnya sadar bahwa temannya perlahan berjalan menjauh dan hilang.

Beruntungnya Sofie masih punya teman setia di sisi dia. Teman Sofie yang setia itu bernama Zila Yahla putri. Atau sering disebut Zila.

Zila masih mau dekat dengan Sofie walaupun Setelah peristiwa itu Sofie sudah mulai tak seperti biasa.

Dia sudah tak tertawa dan menjadi orang yang dingin, namun Zila sadar apapun itu Sofie tetaplah Sofie. Tak akan berubah.

Hingga akhirnya Sofie telah menginjakan kaki di SMA, dan itu sama saja tak berubah. Banyak lelaki yang mendekatinya banyak perempuan munafik yang mencoba dekat dengannya hanya agar bisa mempunyai lelaki yang lebih baik.

Sifat Sofie perlahan menjadi berubah dingin, pendiam, dan tenang. Disamping itu Sofie memang pemalu itu tak akan berubah, tapi dia sudah bosan dengan semuanya.Sofie sudah menyerah dengan hubungan masyarakat.

Selama dua tahun dia di SMA tak ada perubahan, Sofie justru menjadi makin buruk, Sofie menjadi takut akan mata orang. Mata yang menghakimi dan menjauhinya, mata yang melihat dengan nafsu bejad itu semua ada di otak Sofie.

Di kelas ketiga hampir sama, Sofie sudah menerima berbagai penyataan cinta bahkan sudah tak terhitung berapa jumlahnya, Sofie juga sadar bahwa orang-orang hanya ingin bersama dengannya karena paras yang cantik dia yakin kalau dia tak terlahir cantik mungkin semua orang menjauhinya.

Hingga akhirnya dia mengenal Sebastian, tidak lebih tepatnya bertemu dengannya lagi. Meskipun Sebastian lupa akan pertemuan pertama kali dengan Sofie, namun gadis ini tak mungkin lupa dengannya.

Mungkin Sebastian agak sedikit berbeda, tapi Sofie sangat kenal dengan Sebastian.

Sebastian sangat berbeda dengan pria lain, dia tak pernah berusaha menembaknya, dan mendekatinya dia bahkan tampak tak terlalu mengidolakan dirinya.

Hal ini menunjukkan bahwa Sebastian tak pernah melihat Sofie dari parasnya. Itulah yang dia pikirkan.

Sofie makin tertarik dengan Sebastian, tak ada hari yang terlewat ketika tak memikirkannya, dia sangat ingin mendekati Sebastian bahkan dia menghabiskan banyak uang agar tampak menarik di depan Sebastian walaupun Sebastian masih tak menatapnya, namun fakta itu makin membuat Sofie senang, artinya Sebastian memang tak melihat dia dari parasnya.

Tapi bagaimana bila dia tak menerimanya seperti orang lain? Bagaimana kalau Sebastian sama saja? Pemikiran itulah yang membuat Sofie berhenti melangkah untuk mendekat.

Waktu telah berlalu berbulan-bulan, dia mulai menyerah untuk mengejar Sebastian, dia takut bila Sebastian sendiri membencinya

Hingga hari ini Sofie akhirnya menemukan buku milik Sebastian, di lacinya.

"Bukankah ini milik Sebastian?" Dia bertanya sendiri di kelas.

Karena penasaran Sofie membuka buku itu dan membaca, hingga selesai. Dia dibuat tersipu malu, dia tak menyangka Sebastian tahu banyak hal tentangnya.

"Tunggu dari mana dia tahu hal tentangku sebanyak ini?" Pipi Sofie makin memerah jantung terus berdetak.

Ini mungkin menakutkan bila dilihat dari sudut pandang orang lain, tapi Sofie justru senang. Setidaknya Sebastian orang yang dia anggap berbeda tahu tentangnya.

Harapan muncul sedikit demi sedikit, dia percaya bahwa Sebastian dan dia bisa dekat.

Tap!

Tap!

Seseorang menaiki tangga, Sofie sedikit gugup karena menyadari seseorang datang.

'Apa ada orang yang mau datang?'

'Duh apa yang harus kulakukan? Aku takut.'

Sekarang Sofie jadi sangat takut, dia lebih tepatnya takut dengan mata pria. Banyak sekali para pria yang menatap genit kearahnya, menggoda dia, menembaknya, Sofie sedikit demi sedikit mulai marah dan jengkel. Bahkan pernah ada yang hampir menyentuh aset pentingnya.

Semua itu membuat Sofie hampir gila, siapapun akan takut setelah mengalami peristiwa itu.

Sekarang Sofie takut, dia gemeteran. Di sore hari yang sepi, dia bisa saja bertemu pria yang memiliki niat buruk seperti hari itu.

Tapi pikiran hanyalah pikiran negatif, dia bertemu dengan Sebastian dan bertatap muka untuk beberapa detik.

Sofie tersenyum manis, walaupun pria mendekatinya, tapi dia tak mengalami rasa takut satupun terhadap Sebastian, dia merasa bahwa Sebastian adalah orang spesial yang memang datang untuk merubah hidup menyedihkannya.

Dia tersenyum dan melangkah mendekati Sebastian.

Terpopuler

Comments

Tanata✨

Tanata✨

gak peka🤣

2023-05-29

0

Tanata✨

Tanata✨

"megangap" -> "menganggap"

2023-05-29

0

Tanata✨

Tanata✨

"special" -> "spesial" aja kak😅

2023-05-24

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1. Buku yang tertinggal
2 Chapter 2. Auliana Sofie Bukan Pendiam
3 Chapter 3. Menjadi populer itu menyebalkan
4 Chapter 4. Sofie yang ceria
5 Chapter 5. pikiran negatif
6 Chapter 6. Jangan berpikir seperti itu lagi!
7 Chapter 7. Dia siapa?
8 Chapter 8. Makan malam
9 Chapter 9. Zilla
10 Chapter 10. Istirahat di rooftop
11 Chapter 11. Menjadi pasangan?
12 Chapter 12. No name
13 Chapter 13. Mimpi
14 Chapter 14. Saingan baru
15 Chapter 15. Persetujuan
16 Chapter 16. Ketakutan
17 Chapter 17. Olahraga
18 Chapter 18. Sebastian demam
19 Chapter 19. Penguntit
20 Chapter 20. Tolong temani aku selama satu minggu
21 Chapter 21. Malam yang canggung
22 Chapter 22. Pelaku?
23 Chapter 23. Menyelidiki Angga
24 Chapter 24. Belanja
25 Chapter 25. Ini semakin membingungkan
26 Chapter 26. Mencari hadiah
27 Chapter 27. Selamat ulang tahun
28 Chapter 28. Perpustakaan
29 Chapter 29. Teman baru Sofie
30 Chapter 30. Taman bermain
31 Chapter 31. Gadis itu adalah aku
32 Chapter 32. Perasaan Sofie
33 Chapter 33. Hanya kamu yang spesial
34 Chapter 34. Nasya
35 Chapter 35. Apa dia mengejekku?
36 Chapter 36. Aku benci dia
37 Chapter 37. Ada apa dengan dia?
38 Chapter 38. Apa yang kamu tahu tentang dia!?
39 Chapter 39. Berakhirnya kesalahan pahaman
40 Chapter 40. Game center
41 Chapter 41. Sebastian ini Hadiah dariku
42 Chapter 42. Mereka pulang
43 Chapter 43. Tantangan
44 Chapter 44.
45 Chapter 45. Janji
46 Chapter 46.
47 chapter 47.
48 Chapter 48. Undangan
49 Chapter 49. Tamu tidak diundang
50 Chapter 50. Amarah
51 Chapter 51. Kerja sama
52 Chapter 52. Fakta yang menyakitkan
53 Chapter 53. Jadi seperti itu
54 Chapter 54. Kegagalan sebagai teman
55 Chapter 55. Pertengkaran
56 Chapter 56. Kronologi
57 Chapter 57. Penyelamatan
58 Chapter 58. Penyelamatan bagian 2
59 Chapter 59. Bala bantuan
60 Chapter 60. Drama
61 Chapter 61. Dasar gila
62 Chapter 62. END
Episodes

Updated 62 Episodes

1
Chapter 1. Buku yang tertinggal
2
Chapter 2. Auliana Sofie Bukan Pendiam
3
Chapter 3. Menjadi populer itu menyebalkan
4
Chapter 4. Sofie yang ceria
5
Chapter 5. pikiran negatif
6
Chapter 6. Jangan berpikir seperti itu lagi!
7
Chapter 7. Dia siapa?
8
Chapter 8. Makan malam
9
Chapter 9. Zilla
10
Chapter 10. Istirahat di rooftop
11
Chapter 11. Menjadi pasangan?
12
Chapter 12. No name
13
Chapter 13. Mimpi
14
Chapter 14. Saingan baru
15
Chapter 15. Persetujuan
16
Chapter 16. Ketakutan
17
Chapter 17. Olahraga
18
Chapter 18. Sebastian demam
19
Chapter 19. Penguntit
20
Chapter 20. Tolong temani aku selama satu minggu
21
Chapter 21. Malam yang canggung
22
Chapter 22. Pelaku?
23
Chapter 23. Menyelidiki Angga
24
Chapter 24. Belanja
25
Chapter 25. Ini semakin membingungkan
26
Chapter 26. Mencari hadiah
27
Chapter 27. Selamat ulang tahun
28
Chapter 28. Perpustakaan
29
Chapter 29. Teman baru Sofie
30
Chapter 30. Taman bermain
31
Chapter 31. Gadis itu adalah aku
32
Chapter 32. Perasaan Sofie
33
Chapter 33. Hanya kamu yang spesial
34
Chapter 34. Nasya
35
Chapter 35. Apa dia mengejekku?
36
Chapter 36. Aku benci dia
37
Chapter 37. Ada apa dengan dia?
38
Chapter 38. Apa yang kamu tahu tentang dia!?
39
Chapter 39. Berakhirnya kesalahan pahaman
40
Chapter 40. Game center
41
Chapter 41. Sebastian ini Hadiah dariku
42
Chapter 42. Mereka pulang
43
Chapter 43. Tantangan
44
Chapter 44.
45
Chapter 45. Janji
46
Chapter 46.
47
chapter 47.
48
Chapter 48. Undangan
49
Chapter 49. Tamu tidak diundang
50
Chapter 50. Amarah
51
Chapter 51. Kerja sama
52
Chapter 52. Fakta yang menyakitkan
53
Chapter 53. Jadi seperti itu
54
Chapter 54. Kegagalan sebagai teman
55
Chapter 55. Pertengkaran
56
Chapter 56. Kronologi
57
Chapter 57. Penyelamatan
58
Chapter 58. Penyelamatan bagian 2
59
Chapter 59. Bala bantuan
60
Chapter 60. Drama
61
Chapter 61. Dasar gila
62
Chapter 62. END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!