Nasihat Desi

KEDIAMAN NYONYA MISKA...

"Apa ada berita baru di rumah utama Tesa?" tanya oma Miska,beliau adalah nyonya besar keluarga Wijaya,setelah anaknya meninggal dia memutuskan untuk tinggal di rumah belakang,dan rumah utama ditempati oleh cucu dan menantunya yaitu ibu Amara,entah apa yang direncanakannya dengan ibu Amara,mereka sengaja melakukan hal ini untuk mencari tahu penyebab kematian pak Wijaya,yang jasadnya tidak ditemukan sampai sekarang.

"Belum ada berita yang menghebohkan oma," jawab Tessa seadanya.

"Lalu bagaimana dengan menantuku,apa mereka memperlakukannya dengan baik di sana.?"

"Nyonya Amara terlalu tegas terhadap non Tiara,semuanya di suruh non Tiara yang mengerjakan. Mulai dari mengurus semua keperluan den Arya,sampai dengan ngepel lantai dan cuci piring," ungkap Tessa,wajahnya nampak sedih saat mengatakannya,dia ikut prihatin

dengan keadaan Tiara.

"Apa yang direncanakan Amara? Apa dia ingin membuat menantuku tidak betah di sana?" oma terlihat geram.

"Jangan salah paham dulu oma,nyonya hanya menyuruh non Tiara mengurus semua keperluan suaminya sendiri,sedangkan soal mencuci piring dan mengepel itu Tintin dan Sella yang menyuruhnya," ucap Tessa menjelaskan secara detail.

"Semakin hari Tintin dan Sella semakin berani,kamu terus awasi mereka berdua! Lihat apa mereka melakukan hal-hal yang mencurigakan!" perintah oma,Tessa mengangguk patuh. Dia kemudian pamit dan kembali ke kamarnya untuk istirahat,agar besok saat bangun tubuhnya menjadi lebih segar.

\*\*\*

Tiara terlambat bangun pagi ini,dia mendapati Arya sudah tidak ada di kamarnya,itu berarti suaminya sudah berangkat ke kantor,meski jarum jam masih menunjukkan pukul 06:12 menit,waktu yang terlalu pagi untuk berangkat ke kantor.

Dalam dua hari ini Arya memang berangkat pagi-pagi sekali ke kantornya. Tiara dengan agak malas melangkah menuju kamar mandi,dan dia sangat terkejut melihat Arya ternyata masih berada di dalam kamar mandi saat itu.

"Aaaaaa...!!!" mereka menjerit,sama-sama terkejut. Tiara terkejut melihat Arya yang hanya melingkarkan handuk dipinggangnya,saat itu Arya baru saja hendak keluar dari kamar mandi,tapi Tiara sudah lebih dulu membuka pintunya.

"Kamu sengaja ya,ingin mengintip aku mandi?" tuduh Arya.

"Sengaja apanya? Aku tidak tahu mas Arya masih ada di kamar mandi,lagian mandi kok pintunya nggak dikunci." Tiara membela diri.

"Sudah salah masih mau ngelak," ucap Arya kesal.

"Minggir dulu mas,perut aku mules bangat ni!" ucap Tiara,dia berusaha masuk ke kamar mandi,namun sialnya kaki kanannya malah kesandung dengan tumit kaki kirinya,membuat dia hampir terjatuh,beruntung Arya dengan sigap memeluk pinggangnya yang ramping itu,jadi dia tidak jadi jatuh,dan kejadian ini malah membuat mereka sama-sama terdiam untuk beberapa saat.

Tiara menatap Arya dengan lekat tanpa berkedip nafasnya tertahan,begitu juga dengan Arya dia seperti terhipnotis dengan kecantikan Tiara.

"Lepasin!" ucap Tiara melepaskan tangan Arya yang memeluk pinggangnya,dia berdiri tegap dan mengatur nafasnya yang memburu,mencoba untuk menghilangkan suasana yang terasa canggung,Arya jadi salah tingkah sendiri.

"Minggir!" ucapnya ketus,dia langsung berjalan menuju lemari pakaiannya,dan Tiara masuk ke kamar mandi dengan buru-buru,karena perutnya sudah tidak kuat lagi,benar-benar mules bangat.

"Apa yang aku pikirkan? Dia itu hanya istri yang dipilihkan oleh mama untukku,aku tidak mencintainya sama sekali,jadi tidak boleh mengagumi kecantikannya!" ucap Arya dalam hati. Rasa-rasa aneh di hatinya kembali muncul,apalagi saat kejadian tadi tangannya yang tanpa sengaja bersentuhan dengan kulit mulusnya Tiara,membuat desiran aneh itu kembali muncul.

\*\*\*\*

Di Kantor...

"Ada apa dengan wajah lo Ar?" tanya Desi sahabat Arya yang paling setia,dia juga sekertaris cowok itu.

"Ada apa emangnya dengan wajah gue?" Arya balik nanya.

"Em... kayak orang gelisah gitu,lo sedang mikirin apa?" tanya Desi,dia menatap lekat sahabatnya,berusaha menebak apa yang tengah dipikirkan oleh sahabatnya itu.

"Jangan bilang kalau lo sekarang sedang mikirin Tiara," tebak Desi yang membuat Arya kesal dan hampir saja melempar vas bunga yang ada di atas meja kerjanya.

"Sembarangan lo kalau ngomong! Dengar ya,sampai kapan pun gue nggak bakalan jatuh cinta sama dia!" ucap Arya tegas.

"Hati-hati sama omongan lo sendiri Ar,kalau entar lo itu jatuh cinta beneran sama dia baru tahu rasa lo!" ujar Desi. Arya melotot garang,menurutnya Desi sedang menyumpahi dia.

"Itu tidak akan pernah terjadi.!" Arya meyakinkan.

"Lagian apa sih yang membuat lo itu nggak suka sama Tiara? Dia itu cantik dan baik hati lagi," puji Desi,dia heran melihat sikap dingin Arya terhadap Tiara yang sekarang sudah sah menjadi istrinya,padahal Arya yang dia kenal adalah orang yang baik. Arya selalu baik ke semua orang meski orang tersebut tidak bersikap baik padanya,tapi sama Tiara dia selalu bersikap cuek dan kadang kasar.

"Desi,lo itu jangan terlalu suka ikut campur dalam urusan rumah tangga gue. Gue tahu pasti lo sering nanya sama Lia kan bagaimana sikap gue sama Tiara?" tanya Arya.

"Ya lo benar,dan menurut gue ni ya,lo itu mestinya bersikap baik sama Tiara,bagaimanapun juga dia itu masih terlalu muda untuk menikah,namun dia mau menerima tawaran bu Amara untuk jadi istri lo Ar. Bayangkan,umurnya bahkan belum genap 18 tahun,tapi harus menikah dengan lelaki yang 10 tahun lebih tua darinya,dia yang seharusnya menerima kasih sayang dan dilindungi sama lelaki yang sudah menikahinya,eh malah bulian yang dia terima." Tutur Desi panjang lebar. Arya hanya bengong saja mendengar omongan Desi yang panjang itu.

"Sudah selesai ceramahnya?" tanya Arya cuek ."Lo itu lama-lama kayak mama gue aja ya,suka ngatur-ngatur hidup gue," lanjutnya lagi.

"Gue bukan ngatur hidup lo Arya,sebagai sahabat,gue itu peduli sama kebahagian lo,gue juga kasian tiap dengar cerita dari Lia kalau di rumah setiap kali tante nggak ada,Tiara selalu dijadikan bulan-bulanan Sella sama Tintin,dia disuruh mengerjakan semua pekerjaan rumah oleh mereka,apa lo nggak sayang ngelihat dia digituin?"

Arya terdiam mencoba mencerna apa yang dikatakan oleh sahabatnya,perkataan Desi memang ada benarnya juga,seharusnya dia bisa menjaga Tiara dari perlakuan buruk Tintin dan Sella.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!