Tiara menginjakkan kakinya di rumah besar nan mewah keluarga Arya,dia terlihat ragu-ragu terus mengikuti langkah suaminya itu. Kedatangan mereka disambut oleh kakak-kakaknya dan juga para pelayan di rumah itu.
"Tiara kenalkan,ini Ardian kakak pertamanya Arya,dan ini Melisa istrinya!" tunjuk bu Amara memperkenalkan mereka satu-persatu. Tiara segera mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan mereka.
"Tiara!" ucap gadis itu,seraya menyunggingkan senyumnya,namun Ardian hanya memandangnya dengan tatapan dingin dan Melisa menatap Tiara dengan tatapan merendahkan. Namun,meski pandangan mereka berbeda-beda hati mereka tetap mengatakan satu hal yang sama. "Dia sangat cantik," itu lah yang ada dalam hati mereka sekarang.
"Dan ini Olivia,kakak kedua dan suaminya Andika," lanjut bu Amara. Tiara kembali mengulurkan tangannya,namun sayangnya sikap yang ditunjukkan Olivia terlalu sombong dia bahkan tidak mau berjabat tangan dengan Tiara,hingga Tiara menarik kembali uluran tangannya,gadis itu merasa sangat malu. Andika yang melihat sikap istrinya merasa tidak enak,jadi dia buru-buru berkata "Maaf ya Tiara,kakak iparmu yang satu ini memang sedikit aneh dia tidak bisa bersikap baik di depan orang baru tapi hatinya baik kok," ucap Andika,mendengar omong kosong suaminya hati Olivia merasa dongkol jadi dia segera pergi dari sana,di ikuti oleh Andika dari belakang. Dan setelah itu satu persatu orang mulai pergi dari sana,mereka merasa hanya buang-buang waktu saja,apalagi Tiara juga bukan orang yang penting dia hanya anak seorang pembantu.
Ibu Amara juga langsung masuk ke kamarnya tanpa memperdulikan Tiara lagi. Tiara tidak tahu harus kemana jadi dia mengikuti Arya,dan salah satu dari 8 orang pembantu di rumah itu ikut membantu Tiara membawa kopernya menuju lantai dua.
"Makasih ya mbak!" ucap Tiara lembut.
"Panggil saja Lia," ucap wanita muda itu,dia segera membalikkan badannya dan berlalu pergi. Tiara kembali menarik kopernya sendiri,dan begitu tiba di depan sebuah kamar,Arya menghentikan langkahnya tiba-tiba dan tanpa sengaja Tiara menabrak punggung suaminya itu.
"Aduh...!" ucap Tiara sambil mengelus jidatnya.
"Kamu ngapain ngikutin aku terus?" tanya Arya tanpa membalikkan badannya.
"Aku ingin ke kamar."
"Ini kamarku,kamu cari kamar yang lain saja! di rumah ini masih banyak kamar kosong," ucap Arya ketus.
"Aku tidak terbiasa tidur sendiri."Jawab Tiara jujur,ya dia memang tidak pernah tidur sendiri,di rumah biasanya dia tidur dengan kak Linda kakak pertamanya,hanya Elsa yang tidur sendiri. Melihat lawan bicaranya yang tidak merespon,Tiara kembali berkata.
"Aku bisa tidur di lantai,kita tidak perlu berbagi tempat tidur."
"Baguslah kalau begitu," ucapnya datar,dia kemudian membuka pintu kamarnya,dan Tiara menatap penuh kagum kamar suaminya itu,yang begitu luas dan terlihat begitu mewah,di dalam juga ada tv dan sofa kecil di sudut ruangan yang sengaja diletakkan untuk bersantai,terlalu banyak kalau diceritakan,kalian bisa membayangkan sendirilah bagaimana kamar tidur di rumah orang kaya,hehe...
"Biasa aja ngelihatnya,jangan terlalu nampak kampungannya!" cibir cowok itu
"Kamarmu bagus dan lengkap semuanya ada,kenapa nggak sekalian aja pindahin dapurnya ke sini?" tanya Tiara,pertanyaan begoknya itu sukses membuat Arya kesal. "Benar-benar nyebelin ini orang," batinnya kesal.
Dia sama sekali tidak menjawab pertanyaan Tiara. Tiara juga tidak ambil hati dengan setiap omongannya Arya,karena ibu bilang dia harus bisa bersikap baik kepada Arya,harus bisa mengambil hatinya,karena hanya dia yang bisa membantu Tiara jika terjadi sesuatu nantinya.
Sebenarnya dia juga masih kurang mengerti dengan keadaan saat ini,mungkinkah ibu mengetahui sesuatu dan merahasiakan dari dia.?
Tiara meletakkan kopernya disamping tempat tidur king size milik Arya,sekarang Tiara tidak tahu apa yang harus dilakukannya. Arya juga tidak mempedulikannya sama sekali,cowok itu malah merebahkan tubuhnya ke atas kasur dan akhirnya tertidur.
\*\*\*\*\*
Beberapa Jam Kemudian...
"Tok... tok.. tok...!" bunyi ketukan pintu dari luar dan setelah itu terdengar suara seorang wanita.
"Den,den Arya makan malamnya sudah siap,ditunggu sama nyonya di bawah!" ucap wanita itu,Tiara yang masih merapikan bajunya segera berdiri dan melangkahkan kakinya membuka pintu,dan ternyata itu adalah mbak Lia,salah satu pelayan yang tadi membantunya membawa koper.
"Non Tia,makan malamnya sudah siap,ditunggu sama nyonya di bawah."
"Saya bangunin mas Aryanya dulu ya,mbak." Ucap Tiara lembut. Lia mengangguk dan kemudian segera pergi dari sana.
"Mas... mas Arya!" panggil Tiara lembut,tapi cowok itu tidak bangun dia masih tertidur dengan pulasnya.
"Mas,dipanggil sama mama!" kali ini Tiara meninggikan volume suaranya,dia bahkan bersuara tepat ditelinga Arya yang membuat cowok itu kaget hingga tanpa sengaja tangannya melayang ke arah Tiara tepat mengenai pelipisnya.
"Akh..." Tiara meringis menahan sakit,sambil memegangi pelipisnya yang tidak sengaja terkena tonjokan gratis dari cowok itu.
"Sakit kan? Makanya jangan usil! Aku itu pantang dikagetin saat lagi nyenyak-nyenyaknya tidur," ucapnya dingin,sambil beranjak bangun dari tempat tidurnya dan pergi ke kamar mandi,setelah itu dia langsung keluar dari kamar untuk makan malam malam tanpa mengajak Tiara. Tiara buru-buru mengejarnya dari belakang.
Begitu sampai di bawah Tiara jadi gugup,karena melihat satu keluarga telah berkumpul di satu meja makan yang sama,Arya langsung mengambil posisi duduk tepat di samping kakak tertuanya,tidak ada lagi kursi yang kosong untuk Tiara,semua sudah penuh.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments