Mencuri Pengantin Ayahku
"Baiklah Pak Penghulu saya sudah siap dan calon istri saya yang cantik ini juga sudah tidak sabar untuk disahkan denganku. Bukan begitu cantik?" tanya Dovid pada Ayu seorang gadis usia 25 tahun yang dijebaknya agar mau menjadi istri mudanya.
Ayu tidak menjawab kecemasan terlihat jelas diwajahnya, bahkan matanya sudah memerah menahan tangis saat akhirnya dia harus menikahi pria tua yang sudah dekat pintu kubur. Bahkan dalam mimpi terburuknya sekalipun tidak pernah Ayu bayangkan jika di akan menikahi pria tua seperti Dovid. Belum lagi air mata istri Dovid yang sangat mengganggu hati dan fikiran Ayu.
"Baik, sudah bisa kita mulai. Bapak Dovid harus mengikuti apa yang saya ucapkan. Bismisllahirahmanirrahim...
"Berhenti!" teriak Dimitri yang mengalihkan atensi semua orang yang ada disana.
"Papa ngak bisa menikahi Ayu! Ayu adalah kekasih Dimitri Pa! Bahkan kami sudah berbuat hal yang diluar batas hingga sekarang Ayu tengah mengandung buah hati Dimitri!" kata Dimitri lantang dan tegas. Bukan hanya mengacaukan pernikahan sang Ayah. Tapi pria tampan itu juga melemparkan kotoran pada Ayahnya dengan mengatakan Ayu tengah mengandung Anaknya.
"Jangan mengada-ngada kamu Dimitri! Ayu dan kamu bahkan tidak saling mengenal bagaimana ungkin kamu punya hubungan sejauh itu dengannya! Jangan membuat Papa bertindak tegas denganmu!" teriak Dovid pada putra semata wayangnya yang selalu dia didik secara militir dan tidak berperi-perian.
"Untuk apa aku membohongi Papa. Tapi memang Ayu adalah kekasihku, dia belahan jiwaku P! Tolong jangan pisahkan aku bersama kekasihku dan juga calon anak kami!" kata Dimitri yang sudah menatap memohon seraya terduduk disamping sang Ayah.
"Apakah yang dikatakannya semuanya benar?" tanya Dovid pada Ayu yang membuat gadis cantik itu tidak lagi mampu bersuara.
Ayu menatap Dimitri yang menatapnya tajam dan penuh aura ancaman. Tapi disisi lain dia juga melihat kesempatan untuk berganti mempelai. Sugguh demi kucing jantan yanh tidak akan pernah mengandung apalagi melahirkan, Ayu tidak pernah ingin masuk kedalam kehidupan Dovid.
"Iya Tuan, maafkan aku tapi aku sangat mencintai Putramu. Sudah berkali-kali aku ingin mengatakannya jika aku tengah mengandung cucumu tapi kau selalu mengancamku agar mau menikah denganmu. Maafkan aku yang baru berani jujur sekarang," kata Ayu yang menangis deras dengan air mata kadalnya.
"Sayang terima kasih telah menyelamatkan aku dari pernikahan konyol ini. Aku sungguh bahagia kamu mau memperjuangkan aku dan Anak kita. Jika tidak aku bahkan takut membayangkan seberapa besar malu yang akan diterima oleh anak kita nanti," kata Ayu dengan menangis dan langsung menghambur kepelukan Dimitri.
Sungguh ini lebih mudah dari yang Dimitri pikirkan. Dia sangka wanita Ayahnya akan menolaknya habis-habisan. Tapi tidak disangka malah membuat sandiwara ini terlihat semakin nyata. Bravo!
"Apa maksudmu Cucuku akan malu ketika kamu menikah denganku?" ranya Dovid dengan pandangan tajam pada Ayu.
"Apa Tuan Dovid tidak sadar jika Anda sudah teramat Tua! Bagaimana nanti anakku harus memanggil Tuan Dovid apakah harus dengan sebutan Kakek atau Kakek Buyut!" tanya Ayu penuh penekanan tapi tetap dengan suara yang dijaga.
"Kau!" teriak Dovid kepalang emosi sedangkan Dimitri merasa menang banyak.
Dimitri merasa ada sesuatu yang disembunyikan oleh Papanya dan juga calon pengantinnya ini.
"Dasar anak tidak berguna!" teriak Dovid dan meninggalkan ritual pernikahan yang hanya dihadiri oleh 3 orang saksi itu.
"Sayang maafkan aku jika kita harus menikah sederhana begini. Aku akan mengurus pesta pernikahan kita setelah ijab kabul," kata Dimitri mengusap rambut Ayu yang tertata rapi dengan hiasan rambut untuk pengantin.
"Baiklah sekarang pernikahan bisa kita laksanakan?" tanya Penghulu dan langsung diangguki oleh keduanya.
Ikrar ijab kabul langsung menggema dari bibir Dimitri.
"Sah," kata para saksi yang menyaksikan ijab kabul antara Dimitri dan Ayu.
Sedangkan Rosaline yang hanya duduk di kursi roda tidak lafi mampu menahan tangis harunya. Kedatangan Dimitri bukan hanya menyelamatkan rumah tangganya dengan Dovid tapi juga menyelamatkan Ayu.
Sebenarnya kemarin Rosaline sempat melihat Ayu diseret anak buah suaminya. Gadis cantik itu tampak kacau dan juga awut-awutan saat berusaha melarikan diri. Sedangkan dirinya yang lumpuh tidak berdaya menolong gadis malang itu.
Saat ini keduanya berada di kamar Dimitri. Dimitri diam dan menatap tajam kearah luar dimana pemandangan bebas dan lepas karena Papanya menempati mansion yang didirikan ditengah hutan. Entah apa rencana pria tua itu Dimitri juga tidak tahu, tapi yang pasti Dovid sekarang tengah diujung tanduk karena kerajaan bisnisnya terancam gulung tikar.
Hening tidak ada yang bersuar hingga Ayu memberanikan diri mendekat pada sang Suami yang telah menyelamatkan hidupnya.
"Mas," kata Ayu tanpa berani menatap wajah Dimitri yang langsung menyorot tajam pada dirinya.
"Saya tahu, Mas Dimitri menikahi saya hanya karena rencana menggagalkan pernikahan saya dengan Tuan Dovid. Tapi saya sangat bersyukur karena Mas Dimitri menyelamatkan saya dari belenggu ini. Tapi apa rencana Mas Dimitri pada pernikahan kita? Jika Memang Mas Dimitri ingin menceraikan saya dan menyuruh saya pergi sejauh mungkin dengan senang hati akan saya lakukan. Saya tidak akan menjadi orang yang tidak tahu diri setelah mempelai saya digantikan dengan Mas. Saya juga tahu persis jika kita tidak sepadan, dan saya tidak ingin mencari penyakit hanya dengan memaksakan diri," kata Ayu tegas pada Dimitri yang membuat pria itu berpikir ulang akan keputusannya.
"Apa-apaan ini, harusnya aku yang membuatnya tidak berkutik tapi malah aku yang dibuatnya tidak berkutik," kata Dimitri dari dalam hatinya.
"Bagaimana jika aku ingin pernikahan kita terjadi seperti pernikahan pada umumnya. Kamu tahu bagaimana Papa saya bukan? Pria tua itu tidak akan melepaskan kamu begitu saja saat tahu kita hanya berpura-pura. Termasuk soal bayi, aku rasa tidak buruk jika kita memiliki bayinkarena kita suami istri yang sah," kata Dimitri mengelus wajah Ayu yang menatapnya lekat tanpa kedip.
"Bernafas Nona, jangan melupakan nafasmu," kata Dimitri dekat dengan telinga Ayu yang membuat Ayu bergidik ngeri.
"Mas... Mas...Masss," perkataan Ayu terpotong saat Dimitri meletakkan telunjukkan dibibir gadis itu dan mengalihkan kedua tangan Ayu keatas.
"Bukankah, dengan menjadi istriku kamu lebih aman dari kejaran Papa? Karena dia menjadi Papa Mertuamu," kata Dimitri mengelus bibir bawah Ayu.
"Mas, aku tidak akan menutupinya darimu. Aku wanita, aku tidak akan mampu bermain hati dengan pria setampan kamu. Jika aku hanya pelarian, walau kata harus meregang nyawa lebih baik aku pergi darimu. Apalagi tepat saat ijab kabul tadi Kakakku tercinta yang menjadi alasan aku berjuang dan menerima ancaman Papamu telah berpulang. Sekarang aku sendiri aku tidak akan mengambil resiko mencintai sebesar itu," kata Ayu balas mengelus wajah Dimitri dan Ayu tidak kuasa menahan tangisnya.
Sekarang dia benar-benar seorang diri sekarang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments