Chapter 3 - Kehilangan

Kebetulan rumah sakit yang dituju Ehsan dan keluarganya adalah rumah sakit dimana Adnan berada sekarang. Jadi lelaki itu hanya perlu menunggu.

Adnan berlari ke depan rumah sakit. Menanti kedatangan Ehsan. Jujur saja, hatinya sedang tidak karuan.

Setelah lama menunggu, Ehsan dan keluarganya tiba. Adnan semakin panik dan takut saat melihat keadaan sahabat karibnya bersimbah dengan darah.

"Tolong, Dok! Selamatkan temanku dan keluarganya!" mohon Adnan. Tepat sebelum Ehsan mendapat penanganan lebih lanjut.

"Kami akan berusaha semaksimal mungkin!" sahut dokter yang bertugas.

Kini Adnan hanya perlu menunggu. Dia menemani Azam yang kebetulan mendapat pengobatan karena hanya mengalami luka-luka. Ajaibnya, anak bungsu Ehsan yang masih bayi selamat dan tidak terluka sedikit pun. Bayi perempuan bernama Amena itu sedang digendong oleh seorang perawat untuk ditidurkan.

Adnan menatap nanar Azam yang terdiam. Anak lelaki berusia tujuh tahun itu terlihat menangis dalam diam. Mulutnya komat-kamit seperti melafalkan sesuatu.

Usai luka Azam diobati, Adnan mendekat. Dia duduk ke sebelah Azam dan merangkulnya. Saat itulah Adnan bisa mendengar dengan samar kalau Azam berulang kali membaca istighfar.

Adnan tak bisa berkata-kata. Apalagi jika harus mengatakan semuanya akan baik-baik saja. Mengingat kondisi Ehsan dan istrinya yang bernama Naomi mengalami luka cukup parah.

"Abi pasti akan baik-baik saja kan, Om?" tanya Azam.

"Berdoalah semuanya akan begitu," jawab Adnan sembari merangkul Azam.

Tak lama kemudian, seorang perawat datang menghampiri Adnan dan Azam. Dia tampak menunjukkan ekspresi sedih.

Adnan dan Azam sontak heran. Mereka bertanya dengan tatapan mereka.

"Dokter sudah berusaha semaksimal mungkin. Tapi Ehsan dan istrinya tidak bisa diselamatkan," ungkap perawat tersebut.

"Abi... Umi..." Tangisan Azam semakin gencar. Dia sampai mematung di tempat karena merasa sedih dan juga takut. Bagaimana dirinya dan Amena bisa melanjutkan hidup tanpa orang tua mereka?

Berbeda dengan Azam, Adnan merespon dengan tangisan histeris. Dia meninggalkan Azam dan mencoba berlari memasuki kamar dimana Ehsan berada.

"Kalian pasti bohong! Kalian hanya tidak mencoba menyelamatkannya dengan maksimal!" pekik Adnan. Memarahi dokter dan para petugas medis lain. Dia menghampiri jasad Ehsan. Membuka kain putih yang menutupi seluruh tubuh Ehsan.

Tangisan Adnan kian menjadi-jadi tatkala melihat bagaimana keadaan Ehsan. Teman karibnya itu sudah tak bernyawa. Adnan juga bisa menyadarinya dengan merasakan betapa dinginnya badan Ehsan.

"Kenapa kau tinggalkan aku secepat ini, kawan? Bukankah kau ingin melihatku menikah? Kau juga bilang akan mengajariku segala hal tentang islam. Lalu apa ini?!!!" ucap Adnan. Dia mengguncang tubuh Ehsan. Lalu menangis sampai terduduk ke lantai. Kedua kaki Adnan rasanya melemah dan tak bisa menopang lagi.

Di sisi lain, Meyra perlahan membuka mata. Dia terbangun setelah melakukan proses persalinan yang panjang dan menyakitkan.

Pandangan Meyra mengedar ke segala arah. Berusaha mencari bayinya. Namun dia tidak menemukan apapun. Hanya ada keheningan yang menyambut.

"Bayiku..." lirih Meyra seraya perlahan merubah posisi menjadi duduk. Ia mencoba meraih tombol yang berfungsi untuk memanggil petugas medis.

Meyra menekan tombol tersebut satu kali. Hingga seorang perawat perempuan datang menemuinya.

"Mbak Mey baru saja siuman?" tanya perawat itu.

"Iya, baru saja. Aku ingin melihat anakku..." pinta Meyra sambil meringiskan wajah. Sebab rasa sakit masih bisa dirasakannya.

Perawat itu seketika terdiam. Dia merasa sulit memberitahu kebenaran pada Meyra.

"Mbak Mey belum benar-benar pulih. Sebaiknya istirahat dahulu ya," saran sang perawat.

"Tidak! Aku ingin melihat anakku. Kumohon..." Meyra bersikeras.

Terpopuler

Comments

Faizah Indah lestari

Faizah Indah lestari

baru memulai😆

2023-05-31

0

zelindra

zelindra

baguss cerita nya KK .. moga ttp lanjut .. 😊

2023-05-20

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 - Kontraksi
2 Chapter 2 - Menolong Wanita Asing
3 Chapter 3 - Kehilangan
4 Chapter 4 - Susu Untuk Amena
5 Chapter 5 - Ketegaran Azam
6 Chapter 6 - Pertemuan Meyra & Azam
7 Chapter 7 - Tawaran Kesepakatan
8 Chapter 8 - Pindah
9 Chapter 9 - Tinggal Satu Atap
10 Chapter 10 - Teh Panas
11 Chapter 11 - Terpaku
12 Chapter 12 - Tatapan Menilai
13 Chapter 13 - Rencana Menemani
14 Chapter 14 - Kopi Lagi
15 Chapter 15 - Bersiap
16 Chapter 16 - Pasangan Pura-Pura
17 Chapter 17 - Sandiwara Adnan & Meyra
18 Chapter 18 - Bayaran Untuk Meyra
19 Chapter 19 - Hujan Deras
20 Chapter 20 - Jatuh
21 Chapter 21 - Menggendong
22 Chapter 22 - Peringatan Azam
23 Chapter 23 - Sarapan Spesial
24 Chapter 24 - Kebohongan Berbuntut Panjang
25 Chapter 25 - Kedatangan Keluarga Adnan
26 Chapter 26 - Teman Atau Teman?
27 Chapter 27 - Kebebasan Hidup Adnan
28 Chapter 28 - Tawaran Adnan
29 Chapter 29 - Pertemuan Tak Terduga
30 Chapter 30 - Saling Setuju
31 Chapter 31 - Nikah Kontrak Selamanya?
32 Chapter 32 - Lantunan Suara Azam
33 Chapter 33 - Pernikahan
34 Chapter 34 - Tidur Sekamar [1]
35 Chapter 35 - Tidur Sekamar [2]
36 Chapter 36 - Tertidur Bersama
37 Chapter 37 - Trauma Meyra
38 Chapter 38 - Ciuman Di Kening
39 Chapter 39 - Berdandan
40 Chapter 40 - Penyembuh
41 Chapter 41 - Membicarakan Saran Dokter
42 Chapter 42 - Meyra Sakit
43 Chapter 43 - Ajakan Azam
44 Chapter 44 - Belum Siap
45 Chapter 45 - Fakta Tersembunyi Masa Lalu Meyra
46 Chapter 46 - Perubahan Adnan
47 Chapter 47 - Pertama Kali
48 Chapter 48 - Pengakuan Adnan
49 Chapter 49 - Lantunan Suara Azam
50 Chapter 50 - Musibah
51 Chapter 51 - Niat Belajar Bersama
52 Chapter 52 - Panggilan Sayang
53 Chapter 53 - Akhir Cerita
Episodes

Updated 53 Episodes

1
Chapter 1 - Kontraksi
2
Chapter 2 - Menolong Wanita Asing
3
Chapter 3 - Kehilangan
4
Chapter 4 - Susu Untuk Amena
5
Chapter 5 - Ketegaran Azam
6
Chapter 6 - Pertemuan Meyra & Azam
7
Chapter 7 - Tawaran Kesepakatan
8
Chapter 8 - Pindah
9
Chapter 9 - Tinggal Satu Atap
10
Chapter 10 - Teh Panas
11
Chapter 11 - Terpaku
12
Chapter 12 - Tatapan Menilai
13
Chapter 13 - Rencana Menemani
14
Chapter 14 - Kopi Lagi
15
Chapter 15 - Bersiap
16
Chapter 16 - Pasangan Pura-Pura
17
Chapter 17 - Sandiwara Adnan & Meyra
18
Chapter 18 - Bayaran Untuk Meyra
19
Chapter 19 - Hujan Deras
20
Chapter 20 - Jatuh
21
Chapter 21 - Menggendong
22
Chapter 22 - Peringatan Azam
23
Chapter 23 - Sarapan Spesial
24
Chapter 24 - Kebohongan Berbuntut Panjang
25
Chapter 25 - Kedatangan Keluarga Adnan
26
Chapter 26 - Teman Atau Teman?
27
Chapter 27 - Kebebasan Hidup Adnan
28
Chapter 28 - Tawaran Adnan
29
Chapter 29 - Pertemuan Tak Terduga
30
Chapter 30 - Saling Setuju
31
Chapter 31 - Nikah Kontrak Selamanya?
32
Chapter 32 - Lantunan Suara Azam
33
Chapter 33 - Pernikahan
34
Chapter 34 - Tidur Sekamar [1]
35
Chapter 35 - Tidur Sekamar [2]
36
Chapter 36 - Tertidur Bersama
37
Chapter 37 - Trauma Meyra
38
Chapter 38 - Ciuman Di Kening
39
Chapter 39 - Berdandan
40
Chapter 40 - Penyembuh
41
Chapter 41 - Membicarakan Saran Dokter
42
Chapter 42 - Meyra Sakit
43
Chapter 43 - Ajakan Azam
44
Chapter 44 - Belum Siap
45
Chapter 45 - Fakta Tersembunyi Masa Lalu Meyra
46
Chapter 46 - Perubahan Adnan
47
Chapter 47 - Pertama Kali
48
Chapter 48 - Pengakuan Adnan
49
Chapter 49 - Lantunan Suara Azam
50
Chapter 50 - Musibah
51
Chapter 51 - Niat Belajar Bersama
52
Chapter 52 - Panggilan Sayang
53
Chapter 53 - Akhir Cerita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!