Pukul 07.30 sekolah sudah begitu ramai, tidak seperti waktu Prisha mendaftar sekolah. Ia berjalan menuju ruang auditorium tempat dilaksanakannya tes seleksi. Dia mencari tempat duduk sesuai nomor regristrasi pendaftaran. Setelah ketemu Ia pun segera duduk. Karena kanan kiri tempat duduknya masih kosong maka ia memutuskan untuk membaca buku. Ia membaca buku panduan menjahit milik ibunya. Ia berharap buku itu bisa memberikan wawasan sehingga membantunya dalam melalui tes seleksi wawancara.
Tiba-tiba suara yang familiar di telinganya mengganggu konsentrasinya.
"Ketemu sama si gembel lagi nih kita" kata Fita yang baru saja datang bersama Elina dan Mega.
"Ya ampun. Ini anak SMP mana yang nyasar sampe sini" cibir Mega menimpali.
Prisha memang memakai seragam SMPnya dulu. Karena tadi pagi ia bingung harus memakai pakaian yang mana. Di samping itu panitia tidak mengatakan pakaian apa yang harus dipakai saat tes seleksi. Sedangkan Prisha tidak memiliki nomor panitia untuk dihubungi. Akhirnya Ia memutuskan memakai baju putih biru yang identik dengan seragam SMP itu. Siapa sangka pakaiannya yang seperti itu menjadi sebuah peluang bagi Elina dan teman-temannya untuk mengejek Prisha.
"Udah dong guys. Gak usah diejek. Maklum lah dia pakai seragam SMP. Dia kan gak punya baju yang layak untuk dipakai." Ejek Elina kemudian, yang dibarengi gelak tawa mereka bertiga.
Prisha tidak menjawab apa-apa. Dia hanya menunduk membaca buku walau pada kenyataannya ia tak bisa konsentrasi dan menangkap apa yang dibaca. Untungnya tidak berselang lama panitia PPDB datang membawa soal tes.
"Selamat pagi adik-adik. Assalamualaikum warahmatullahi wabarokaatuh. Salam sejahtera bagi kita semua" sapa panitia ramah. Para peserta pun menjawab salam dan sapaan itu secara kompak.
"Sebelum tes dimulai, kami akan membacakan peraturan tes seleksi penerimaan siswa baru SMK Kusuma tahun pelajaran 2023-2024. Mohon diperhatikan agar tidak terjadi kesalahan pada saat mengisi lembar tes tertulis."
Panitia PPDB tersebut kemudian menerangkan beberapa hal yang berkaitan dengan tes seleksi tertulis.
Waktu mengerjakan tes seleksi tertulis adalah 2 jam. Dimulai dari pukul 08.00 sampai pukul 10.00. Prisha tidak kesulitan dalam mengerjakannya. Karena materi yang diujikan adalah materi pelajaran SMP dulu sehingga Prisha sudah menguasainya.
"semoga aku bisa dapat nilai tertinggi." Do'a Prisha dalam hati.
"Apakah semuanya sudah mengumpulkan lembar jawabnya?" Tanya panitia ketika jam sudah menunjukkan pukul 10.05
"Sudah kak" jawab peserta seleksi serentak.
"Untuk selanjutnya tes wawancara. Peserta akan dibagi menjadi beberapa ruangan. Kalian silakan menuju ruang yang telah disediakan panitia. Nanti kalian akan dipanggil sesuai nomor registrasi pendaftaran. Baik kiranya itu yang perlu kami sampaikan. Selamat siang dan semoga ujian kalian semua sukses. Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh"
Panitia PPDB yang bertugas pun segera keluar dari ruangan dan diikuti dengan peserta tes seleksi. Termasuk Prisha.
Lama menunggu didepan ruang kelas, akhirnya nomor Prisha dipanggil. Iapun segera masuk ke ruangan tersebut. Di dalam ruangan tersebut, duduklah seorang wanita yang name tagnya Desi Pratiwi. Ia adalah salah satu tenaga pengajar di SMK Kusuma yang bertugas menjadi salah satu penguji tes wawancara.
"Selamat siang bu" sapa Prisha.
"Siang. Silakan duduk!"
Desi mempersilahkan Prisha duduk di depannya. Terlihat Desi sedang mengamati kertas yang berisi formulir atas nama Prisha. Setelahnya Prisha dipersilahkan memperkenalkan diri mengunakan bahasa inggris untuk mengetes kemampuan bahasa inggrisnya. Tak banyak yang Prisha ucapkan. Ia hanya memperkenalkan nama, asal sekolah dan alamatnya saja. Rasa grogi membuat semua yang telah dipersiapkan menguap begitu saja.
"Ok. Apa jurusan yang mau kamu ambil dan alasannya apa?" Tanya Desi kemudian.
"Saya ingin mengambil jurusan tata busana bu. Karena saya ingin belajar lebih dalam tentang dunia jahit menjahit. Ibu saya seorang penjahit kampung. Saya ingin mengembangkan usaha yang telah dirintis orang tua saya di kemudian hari. Jadi saya harus mempersiapkan diri dengan belajar di jurusan tata busana. Karena saya yakin jika SDM saya mumpuni, maka usaha ibu saya akan berkembang menjadi lebih besar. Mungkin bisa jadi butik atau bisa mendirikan konveksi sendiri. Bahkan tidak menutup kemungkinan suatu hari nanti saya bisa punya brend sendiri. Dengan begitu saya bisa memberdayakan para tetangga yang menganggur."
Kali ini Prisha menjawab panjang lebar. Ia ingat dengan perdebatan kecil di meja makan tadi pagi. Semoga jawabannya membuat penguji yakin jika Prisha tidak hanya berprestasi disekolahnya dulu tetapi ia juga memiliki semangat belajar yang tinggi dan layak untuk bersekolah di SMK Kusuma. Pertanyaan penguji masih berlanjut. Dan Prisha semakin tenang dalam menjawab. Walau hanya pertanyaan dasar, tetapi jika dibarengi rasa grogi tentu jawabannya akan biasa-biasa saja. Setelah 20 menit berada didalam ruangan, akhirnya tes wawancarapun diakhiri.
"Saya rasa sudah cukup. Kamu bisa langsung pulang. Pengumuman kelulusan akan di laksanakan 1 minggu setelah tes ini dilaksanakan." Kata Desi pada akhir sesi wawancara. Prisha pun segere berdiri, membungkukkan badannya hormat lalu keluar ruang dengan perasaan yang sangat lega.
...****************...
Waktu terus berlalu. Tidak terasa besok adalah waktu yang ditentukan untuk pelaksanaan pengumuman tes seleksi. Dalam masa menunggu itu Prisha sedikit tegang namun selalu ia tutupi dengan kesibukan kegiatan dirumah. Setiap hari Prisha tak pernah lelah membantu ibunya. Bahkan dihari minggu yang biasanya digunakan orang lain untuk berlibur. Bagi kaum buruh seperti mereka ora obah ora mangan yang artinya tidak bekerja maka tidak bisa makan. Oleh karena itu mereka selalu semangat bekerja agar mendapat rizki. Tidak memandang hari atau bahkan tanggal sekalipun. Dan begitulah juga yang dilakukan Prisha. Hari minggu ia tetap semangat bekerja membantu ibunya menjahit.
Disela-sela menjahit, tiba-tiba handphone Prisha berbunyi. Ting.. Terdengar notifikasi dari handphone Prisha menandakan ada pesan masuk. Ia pun segera membukanya.
["Selamat pagi. Salam sejahtera bagi kita semua. Diberitahukan kepada seluruh calon siswa baru SMK Kusuma, bahwa pengumuman tes seleksi akan dilaksanakan pada tanggal 10 juli. Bagi seluruh siswa baru, diminta kehadirannya langsung ke sekolah untuk melihat hasil tes dan sekaligus pembagian kelas. Pengumuman akan ditempel di mading sekolah atau bisa dibuka online melalui wibesite SMK Kusuma. Terima kasih" ]
Begitulah isi pesan yang ternyata adalah pemberitahuan dari sekolah yang mengingatkan bahwa besok adalah hari pengumuman kelulusan tes seleksi.
"Buk.. Ini Prisha dapat wa dari panitia PPDB. Katanya besok Prisha harus ke sekolah untuk lihat pengumuman tes seleksi." Kata Prisha pada ibunya.
"Kalau begitu ya disiapkan yang mau dibawa besok nduk" jawab Ratna yang masih fokus pada gelaran kain yang akan dipotongnya itu.
"Emangnya apa yang mau dibawa buk? Gak ada kayaknya. Panitia juga gak ngasih tau persyaratan apa yang harus dibawa kok." Prisha kemudian sibuk menjahit lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments