Bab 4

Pukul 07.30 sekolah sudah begitu ramai, tidak seperti waktu Prisha mendaftar sekolah. Ia berjalan menuju ruang auditorium tempat dilaksanakannya tes seleksi. Dia mencari tempat duduk sesuai nomor regristrasi pendaftaran. Setelah ketemu Ia pun segera duduk. Karena kanan kiri tempat duduknya masih kosong maka ia memutuskan untuk membaca buku. Ia membaca buku panduan menjahit milik ibunya. Ia berharap buku itu bisa memberikan wawasan sehingga membantunya dalam melalui tes seleksi wawancara.

Tiba-tiba suara yang familiar di telinganya mengganggu konsentrasinya.

"Ketemu sama si gembel lagi nih kita" kata Fita yang baru saja datang bersama Elina dan Mega.

"Ya ampun. Ini anak SMP mana yang nyasar sampe sini" cibir Mega menimpali.

Prisha memang memakai seragam SMPnya dulu. Karena tadi pagi ia bingung harus memakai pakaian yang mana. Di samping itu panitia tidak mengatakan pakaian apa yang harus dipakai saat tes seleksi. Sedangkan Prisha tidak memiliki nomor panitia untuk dihubungi. Akhirnya Ia memutuskan memakai baju putih biru yang identik dengan seragam SMP itu. Siapa sangka pakaiannya yang seperti itu menjadi sebuah peluang bagi Elina dan teman-temannya untuk mengejek Prisha.

"Udah dong guys. Gak usah diejek. Maklum lah dia pakai seragam SMP. Dia kan gak punya baju yang layak untuk dipakai." Ejek Elina kemudian, yang dibarengi gelak tawa mereka bertiga.

Prisha tidak menjawab apa-apa. Dia hanya menunduk membaca buku walau pada kenyataannya ia tak bisa konsentrasi dan menangkap apa yang dibaca. Untungnya tidak berselang lama panitia PPDB datang membawa soal tes.

"Selamat pagi adik-adik. Assalamualaikum warahmatullahi wabarokaatuh. Salam sejahtera bagi kita semua" sapa panitia ramah. Para peserta pun menjawab salam dan sapaan itu secara kompak.

"Sebelum tes dimulai, kami akan membacakan peraturan tes seleksi penerimaan siswa baru SMK Kusuma tahun pelajaran 2023-2024. Mohon diperhatikan agar tidak terjadi kesalahan pada saat mengisi lembar tes tertulis."

Panitia PPDB tersebut kemudian menerangkan beberapa hal yang berkaitan dengan tes seleksi tertulis.

Waktu mengerjakan tes seleksi tertulis adalah 2 jam. Dimulai dari pukul 08.00 sampai pukul 10.00. Prisha tidak kesulitan dalam mengerjakannya. Karena materi yang diujikan adalah materi pelajaran SMP dulu sehingga Prisha sudah menguasainya.

"semoga aku bisa dapat nilai tertinggi." Do'a Prisha dalam hati.

"Apakah semuanya sudah mengumpulkan lembar jawabnya?" Tanya panitia ketika jam sudah menunjukkan pukul 10.05

"Sudah kak" jawab peserta seleksi serentak.

"Untuk selanjutnya tes wawancara. Peserta akan dibagi menjadi beberapa ruangan. Kalian silakan menuju ruang yang telah disediakan panitia. Nanti kalian akan dipanggil sesuai nomor registrasi pendaftaran. Baik kiranya itu yang perlu kami sampaikan. Selamat siang dan semoga ujian kalian semua sukses. Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh"

Panitia PPDB yang bertugas pun segera keluar dari ruangan dan diikuti dengan peserta tes seleksi. Termasuk Prisha.

Lama menunggu didepan ruang kelas, akhirnya nomor Prisha dipanggil. Iapun segera masuk ke ruangan tersebut. Di dalam ruangan tersebut, duduklah seorang wanita yang name tagnya Desi Pratiwi. Ia adalah salah satu tenaga pengajar di SMK Kusuma yang bertugas menjadi salah satu penguji tes wawancara.

"Selamat siang bu" sapa Prisha.

"Siang. Silakan duduk!"

Desi mempersilahkan Prisha duduk di depannya. Terlihat Desi sedang mengamati kertas yang berisi formulir atas nama Prisha. Setelahnya Prisha dipersilahkan memperkenalkan diri mengunakan bahasa inggris untuk mengetes kemampuan bahasa inggrisnya. Tak banyak yang Prisha ucapkan. Ia hanya memperkenalkan nama, asal sekolah dan alamatnya saja. Rasa grogi membuat semua yang telah dipersiapkan menguap begitu saja.

"Ok. Apa jurusan yang mau kamu ambil dan alasannya apa?" Tanya Desi kemudian.

"Saya ingin mengambil jurusan tata busana bu. Karena saya ingin belajar lebih dalam tentang dunia jahit menjahit. Ibu saya seorang penjahit kampung. Saya ingin mengembangkan usaha yang telah dirintis orang tua saya di kemudian hari. Jadi saya harus mempersiapkan diri dengan belajar di jurusan tata busana. Karena saya yakin jika SDM saya mumpuni, maka usaha ibu saya akan berkembang menjadi lebih besar. Mungkin bisa jadi butik atau bisa mendirikan konveksi sendiri. Bahkan tidak menutup kemungkinan suatu hari nanti saya bisa punya brend sendiri. Dengan begitu saya bisa memberdayakan para tetangga yang menganggur."

Kali ini Prisha menjawab panjang lebar. Ia ingat dengan perdebatan kecil di meja makan tadi pagi. Semoga jawabannya membuat penguji yakin jika Prisha tidak hanya berprestasi disekolahnya dulu tetapi ia juga memiliki semangat belajar yang tinggi dan layak untuk bersekolah di SMK Kusuma. Pertanyaan penguji masih berlanjut. Dan Prisha semakin tenang dalam menjawab. Walau hanya pertanyaan dasar, tetapi jika dibarengi rasa grogi tentu jawabannya akan biasa-biasa saja. Setelah 20 menit berada didalam ruangan, akhirnya tes wawancarapun diakhiri.

"Saya rasa sudah cukup. Kamu bisa langsung pulang. Pengumuman kelulusan akan di laksanakan 1 minggu setelah tes ini dilaksanakan." Kata Desi pada akhir sesi wawancara. Prisha pun segere berdiri, membungkukkan badannya hormat lalu keluar ruang dengan perasaan yang sangat lega.

...****************...

Waktu terus berlalu. Tidak terasa besok adalah waktu yang ditentukan untuk pelaksanaan pengumuman tes seleksi. Dalam masa menunggu itu Prisha sedikit tegang namun selalu ia tutupi dengan kesibukan kegiatan dirumah. Setiap hari Prisha tak pernah lelah membantu ibunya. Bahkan dihari minggu yang biasanya digunakan orang lain untuk berlibur. Bagi kaum buruh seperti mereka ora obah ora mangan yang artinya tidak bekerja maka tidak bisa makan. Oleh karena itu mereka selalu semangat bekerja agar mendapat rizki. Tidak memandang hari atau bahkan tanggal sekalipun. Dan begitulah juga yang dilakukan Prisha. Hari minggu ia tetap semangat bekerja membantu ibunya menjahit.

Disela-sela menjahit, tiba-tiba handphone Prisha berbunyi. Ting.. Terdengar notifikasi dari handphone Prisha menandakan ada pesan masuk. Ia pun segera membukanya.

["Selamat pagi. Salam sejahtera bagi kita semua. Diberitahukan kepada seluruh calon siswa baru SMK Kusuma, bahwa pengumuman tes seleksi akan dilaksanakan pada tanggal 10 juli. Bagi seluruh siswa baru, diminta kehadirannya langsung ke sekolah untuk melihat hasil tes dan sekaligus pembagian kelas. Pengumuman akan ditempel di mading sekolah atau bisa dibuka online melalui wibesite SMK Kusuma. Terima kasih" ]

Begitulah isi pesan yang ternyata adalah pemberitahuan dari sekolah yang mengingatkan bahwa besok adalah hari pengumuman kelulusan tes seleksi.

"Buk.. Ini Prisha dapat wa dari panitia PPDB. Katanya besok Prisha harus ke sekolah untuk lihat pengumuman tes seleksi." Kata Prisha pada ibunya.

"Kalau begitu ya disiapkan yang mau dibawa besok nduk" jawab Ratna yang masih fokus pada gelaran kain yang akan dipotongnya itu.

"Emangnya apa yang mau dibawa buk? Gak ada kayaknya. Panitia juga gak ngasih tau persyaratan apa yang harus dibawa kok." Prisha kemudian sibuk menjahit lagi.

Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 pengumuman tes seleksi
6 Teman Baru
7 pembekalan MPLS
8 cinta pada pandangan pertama
9 Malaikat berkemeja Putih
10 Hari ke2 MPLS
11 Malam keakraban
12 Pentas seni
13 Renungan Malam
14 Tertangkap Basah
15 Disekap
16 Menghadap guru BP
17 Cerita Sebenarnya
18 Bab 18
19 bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 bab 23
24 bab 24
25 Bab 25
26 bab 26
27 bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36 Outbound
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88 : Mengganti panggilan
89 Bab 89 : Flashback jebakan untuk Prisha
90 Bab 90 : Rumah Mertua
91 Bab 91 : Dulu atasan sekarang mertua
92 bab 92 : mengulik
93 Bab 93 : Ketika Hati Nurani Bicara
94 Bab 94 : Mengantar pulang
95 Bab 95 : Masa lalu Andrian
96 Bab 96 : Memboyong
97 Bab 97 : Keputusan Alfan
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
pengumuman tes seleksi
6
Teman Baru
7
pembekalan MPLS
8
cinta pada pandangan pertama
9
Malaikat berkemeja Putih
10
Hari ke2 MPLS
11
Malam keakraban
12
Pentas seni
13
Renungan Malam
14
Tertangkap Basah
15
Disekap
16
Menghadap guru BP
17
Cerita Sebenarnya
18
Bab 18
19
bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
bab 23
24
bab 24
25
Bab 25
26
bab 26
27
bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36 Outbound
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88 : Mengganti panggilan
89
Bab 89 : Flashback jebakan untuk Prisha
90
Bab 90 : Rumah Mertua
91
Bab 91 : Dulu atasan sekarang mertua
92
bab 92 : mengulik
93
Bab 93 : Ketika Hati Nurani Bicara
94
Bab 94 : Mengantar pulang
95
Bab 95 : Masa lalu Andrian
96
Bab 96 : Memboyong
97
Bab 97 : Keputusan Alfan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!