Mentari menatap pria yang sedari tadi hanya menatapnya tanpa mengatakan apapun.
" Maaf, Mas... Mas... " ucap Mentari sedikit menaikkan volume suaranya.
Angkasa seketika sadar saat Mentari menggerakkan tangannya di depan wajahnya.
" Ah maaf... " ucap Angkasa menggaruk tengkuknya.
Entah mengapa berhadapan dengan Mentari membuatnya tak dapat berkata-kata. Lidahnya terasa kelu. Mendadak semua dialog yang telah Angkasa rencanakan hilang dari otaknya.
" Sebenarnya Mas ini ada perlu apa ? " tanya Mentari heran.
Angkasa segera menormalkan detak jantungnya. Sebagai seorang artis ternama, tentu saja bukan hal sulit bagi Angkasa untuk berakting.
" Ah iya, tadi Bintang bilang kamu mau makan malam di rumah. Jadi saya mau jemput kamu nanti malam " ucap Angkasa mencoba rileks padahal menahan gempuran rasa di dadanya.
" Ohh, tidak perlu repot. Tadi saya sudah bicara dengan Kak Bulan kalau saya bisa pergi sendiri " sahut Bulan.
" Oh, begitu ya ! Ya sudah kalau begitu. Sampai ketemu nanti malam " timpal Angkasa.
Angkasa melangkahkan kakinya menuju pintu. Sebelumnya ia mengenakan kembali kaca mata hitamnya sebelum keluar dari dalam kelas Mentari.
Namun baru saja keluar dari kelas, Angkasa kembali masuk dan segera berlari menuju Mentari lalu bersembunyi di balik meja Mentari.
" Eh, apa-apaan ini ? " pekik Mentari heran karena Angkasa tiba-tiba masuk ke bawah mejanya.
" Sstt... Please, tolongin aku ! Jangan bilang kalau aku ada disini " ucap Angkasa setengah berbisik sambil meletakkan satu jari di atas bibirnya.
Tak lama kemudian, muncul rombongan ibu-ibu melongok ke kelas Mentari.
" Maaf Miss Tari, tadi lihat cowok ganteng gak lewat sini ? " tanya salah satu ibu muda tersebut.
Mentari segera berdiri dari kursinya lalu melangkah menuju pintu.
" Memangnya, nyariin siapa bu ? " tanya Mentari seolah tak tahu menahu.
" Itu lho Miss, cari Angkasa. Artis yang terkenal itu. Perasaan tadi lewat sini deh " jawab seorang ibu lainnya.
" Ooh... Saya dari tadi gak lihat ada yang lewat sini. Mungkin udah keluar orangnya, coba dicari di pintu keluar sekolah bu ! " seru Mentari lagi.
" Masa sih Miss ? Perasaan tadi orangnya lari kesini deh " sahut seorang ibu sambil melihat sekeliling ruangan kelas.
" Kalau ibu-ibu semua gak percaya, bisa periksa aja ruangan ini " seru Mentari sambil memberikan ruang agar mereka bisa melihat ke dalam ruangan kelasnya.
Di balik meja Mentari, Angkasa mengumpat dirinya sendiri.
Kacau kalau sampai ketahuan sama emak-emak rempong gitu. Ya Tuhan, tolonglah hambamu yang ganteng dan terkenal ini !
Angkasa harap-harap cemas saat derap langkah kaki terdengar begitu jelas.
Tak lama terdengar suara langkah kaki mendekati meja. Angkasa semakin cemas, namun kecemasannya itu berangsur menghilang saat melihat Mentari menatap ke arahnya.
" Udah pada pergi tuh, Mas udah bisa keluar " seru Mentari.
" Beneran ? " tanya Angkasa.
" Kalau gak percaya lihat aja sendiri " jawab Mentari.
Angkasa baru saja akan keluar dari meja, namun Mentari mendorongnya kembali masuk ke bawah mejanya hingga kepalanya terbentur.
" Aww " pekik Angkasa.
" Lho Miss kayak ada suara laki-laki tadi ? " tanya seorang ibu yang tiba-tiba kembali ke kelas.
" Ah masa sih bu ? " tukas Mentari.
" Iya, barusan kayak suara kesakitan gitu " sahutnya sambil berjalan mendekati Mentari.
Khawatir jika Angkasa akan ketahuan, maka Mentari segera berjalan menjauh dari mejanya mendekati ibu tersebut.
" Oh, itu tadi saya kepentok meja bu. Makanya tadi sedikit teriak gitu " kilah Mentari.
" Oh begitu. Tapi Miss Tari gak apa-apa kan ? " tanyanya khawatir sambil melihat ke arah kaki Mentari.
Mentari segera mengusap lututnya.
" Gak apa-apa kok bu. Aman... " jawab Mentari berpura-pura.
Beruntung, ibu tersebut percaya.
" Ketemu Angkasanya bu ? " tanya Mentari mengalihkan pembicaraan.
" Ck, enggak Miss. Kayaknya udah pulang deh. Padahal kan kapan lagi ketemu artis ganteng begitu " jawabnya.
" Ya udah deh, Miss. Saya pulang aja. Yang lain juga kayaknya mau pada pulang semua " ucapnya lalu berpamitan kepada Mentari.
Mentari menghembus nafas lega saat ibu tersebut meninggalkan kelasnya. Mentari melihat ke arah luar dan mengamati sekitar. Dan ternyata memang suasana sudah sepi.
Segera Mentari menutup pintu kelas, lalu menghampiri Angkasa yang masih berada di bawah mejanya.
" Udah pada pergi tuh, kamu udah bisa keluar " seru Mentari.
Angkasa keluar dari bawah meja dengan ragu. Namun ia menghela nafasnya lega saat melihat ruangan sudah tertutup.
" Hah, thanks. Berasa sport jantung ketemu emak-emak rempong kayak tadi " oceh Angkasa.
" Ya, sama-sama " sahut Mentari singkat. Ia melirik ke arah Angkasa sesaat lalu melihat pelipis angkasa yang sedikit terluka.
" Eh, dahi kamu luka itu. Pasti karena tadi, aku dorong. Sini diobatin dulu ! " seru Mentari lalu menyuruh Angkasa untuk duduk di kursinya, sementara Mentari mengambil kotak obat.
Mentari membersihkan lebih dulu luka gores di pelipis Angkasa lalu menempelkan plester sesudahnya.
" Nah, udah selesai. Maaf ya, tadi aku gak lihat-lihat pas dorong kamu jadinya luka deh " ucap Mentari menyesal.
" Gak apa-apa kok ! Luka gini doang mah cetek kali " sahut Angkasa sambil tertawa kecil.
" Eh maaf ya, kok aku jadi gak sopan manggil Mas jadi kamu " ucap Mentari sadar.
" Gak apa-apa lagi. Enakkan gini, jadi kesannya akrab gak kaku " sahut Angkasa santai.
" Aduh, sekali lagi aku minta maaf ya ! " ucap Mentari kemudian.
" Hei, udah gak perlu minta maaf terus-terusan. Harusnya aku yang minta maaf karena udah ngerepotin kamu " timpal Angkasa.
" Oh, itu... Gak apa-apa kok. Kalau ada yang perlu bantuan harus ditolongin kan " sahut Mentari sambil tersenyum.
Rasanya jantung Angkasa berdetak kencang melihat senyum gadis cantik itu. Namun Angkasa segera menenangkan debaran jantungnya itu. Ia tidak ingin Mentari tahu perasaannya, setidaknya untuk saat ini.
" Kayaknya situasi udah aman terkendali, aku pamit pulang " ucap Angkasa berpamitan kepada Mentari. Ia kemudian berdiri dari kursi.
Mentari mengangguk pelan,
" Iya, kayaknya fans kamu itu udah bubar jalan " sahut Mentari sambil terkekeh.
Angkasa ikut-ikutan terkekeh saat melihat Mentari.
" By the way, makasih ya udah nolongin aku. Kayaknya aku utang banyak nih sama kamu. Sampai ketemu pas makan malam nanti ya " ucap Angkasa sambil berjalan menuju ke pintu.
" Iya, hati-hati ! Jangan nyusahin aku lagi kalau ketemu fans-fans kamu itu " ledek Mentari.
Ah Miss sun shine, kalau nyusahin kamu bisa bikin kamu deket sama aku. Aku akan terus nyusahin kamu
Batin Angkasa sambil melambaikan tangannya kepada Mentari.
Mentari tersenyum simpul saat mengingat kejadian tadi. Ia tidak menyangka jika ternyata Angkasa tidak seperti yang ia pikir. Mungkin saat itu mereka berada di situasi yang menyebabkan salah paham.
Sepertinya aku salah menyimpulkan selama ini
Mentari segera mengambil ponselnya lalu menghubungi seseorang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
K@K@NG
Nelpon siapa ya ?🤔
2023-05-21
2