Beberapa hari kemudian, remaja putri itu membuka matanya, dia melihat dirinya berada di sebuah rumah yang belum pernah dia lihat sebelum nya. Dia melihat sekeliling kemudian menoleh dan melihat pedang nya berdiri tersender persis di sebelah tempat tidurnya. Dia duduk di tempat tidur nya,
“Aku dimana ?” Pikirnya.
“Sudah bangun onee san ?” Tanya seorang anak kecil yang sedang duduk di tempat tidur nya dan tersenyum melihatnya.
“Waaaaaa......eh.”
Remaja putri itu bingung karena ternyata seluruh luka di badannya sudah sembuh, walau masih terasa nyeri. Dia tertegun sambil memeriksa seluruh tubuhnya dengan bingung dan heran.
“A..aku sudah sembuh ?” Tanya nya sambil mengamati lengan dan paha nya yang terluka.
“Sudah ku sembuhkan onee san...” Ujar Cathy.
“Kamu yang menyembuhkan ku ? ah...kamu anak yang waktu di sungai itu ? yang mengalahkan orc general dengan mudah ?” Tanya remaja putri itu dengan mata terbelalak.
“Oh namanya orc general ya....aku malah baru tahu hehe.” Jawab Cathy.
Tiba tiba pintu di buka, remaja putri itu melihat dua bocah kecil lagi masuk ke dalam. Keduanya langsung melompat duduk di atas tempat tidur bersama Cathy.
“Halo onee san....sudah bangun ?” Tanya Rose.
“Onee san siapa, ngapain di hutan ?” Tanya Leon.
“Hei...onee san bingung tuh...” Balas Cathy.
“Oh iya, aku belum memperkenalkan diri, namaku Valeria Gertude Ingresia, tapi panggil saja aku Ria, nama kalian siapa ?” Ujar Ria.
“Namaku Chaterina, panggil saja Cathy, yang di tengah ini, Leonard, panggil saja Leon dan yang paling ujung Rosemary, panggil saja Rose.” Cathy memperkenalkan semuanya.
“Salam kenal nee san....” Ujar Leon dan Rose bersamaan.
“Salam kenal, ngomong ngomong kalian umur berapa ?” Tanya Valeria.
Ketiga nya langsung saling menoleh dan melihat satu sama lain. Valeria merasa aneh karena dia melihat ketiganya seperti sedang bicara tapi mulut mereka tidak bergerak. Akhirnya ketiganya menoleh pada Valeria.
“Kami umur 3 tahun nee san...” Ujar Leon mewakili Cathy dan Rose.
“Haaa...kalian mengalahkan orc general dengan mudah padahal baru 3 tahun ?” Tanya Valeria.
“Kan dia kaget...” Ujar Cathy.
“Kubilang juga bohong saja....ga percaya sih.” Tambah Rose.
“Sekarang gimana mau bohong coba, kita bertiga masih cebol begini.” Balas Leon.
Ketiga nya langsung berdiskusi di depan Valeria yang semakin bengong melihat ketiga bocah aneh itu. Barulah Valeria mengamati wajah ketiganya dan dia baru menyadari kalau rambut ketiganya berwarna hitam. Tiba tiba muncul ide di kepala Valeria, melihat ketiganya berdiskusi, diam diam dia mengambil pedang nya yang tersandar di tempat tidurnya. Dia mencabut nya dan langsung menusukkan pedang nya ke anak anak di depannya. Tentu saja melihat pedang mengarah padanya, Leon langsung menangkap pedang nya dan meremasnya sampai patah.
“Ups maaf onee san...kenapa onee san menyerang kita ?” Tanya Leon yang tangan nya terluka sedikit.
“Ah, kamu berdarah Leon, sebentar....” Cathy langsung menempelkan tapak nya dan cahaya kuning keluar dari tapak nya.
Luka Leon langsung menutup kembali dan tangan nya sembuh, dia membuka dan mengepal kan kembali tangan nya.
“Makasih nee san.” Ujar Leon kepada Cathy.
“Ya, lain kali hati hati...” Balas Cathy.
Kemudian ketiganya menoleh melihat Valeria yang sedang meratapi pedang nya yang patah. Rose melihat pedang Valeria yang patah, kemudian dia maju mendekati Valeria.
“Makanya onee san, jangan asal serang, sini.....”
Rose mengambil pedang milik Valeria dan mengambil patahan nya. Kemudian dia menempelkan kembali pedang nya dan dengan tangan nya yang mengeluarkan panas, besi itu melebur dan menyatu kembali walau tidak rapi karena asal menyambung saja.
“Nah sudah tersambung, tapi di bawa ke pandai besi supaya tersambung sempurna.” Ujar Rose sambil mengembalikan pedang nya.
Valeria melihat pedang nya dan dia langsung melihat ketiganya yang terlihat santai saja sambil tersenyum padanya.
“Siapa kalian sebenarnya ?” Tanya Valeria sekali lagi.
“Leon.” “Cathy.” “Rose.”
Jawab ketiganya dengan menyebutkan nama masing masing menjawab pertanyaan Valeria. Tiba tiba Albert masuk ke dalam kamar, dia langsung menghampiri ketiganya.
“Cathy sama, Leon sama, Rose sama, kalian harus mandi dulu, Karen sudah menunggu...” Ujar Albert.
“Baaaaik....” Jawab ketiganya ceria.
Tanpa menunda lagi ketiganya lompat turun dari tempat tidur dan berlarian keluar kamar. Valeria masih tertegun melihat ketiganya yang berlari keluar dengan santai seperti tidak terjadi apa apa barusan. Tiba tiba Albert langsung menunduk di depan Valeria.
“Maafkan mereka Valeria ojousama, kenapa anda bisa ada di sini ?” Tanya Albert.
“Kamu....Albert ? pelayan count Heindrich ? mereka sebenarnya siapa ?” Tanya Valeria.
“Mereka adalah anak anak tuan ku....” Ujar Albert.
“Ah...aku mengerti....” Jawab Valeria.
Valeria sebenarnya adalah putri ke dua dari kerajaan Ingresia, dia adalah anggota keluarga kerajaan. Albert mengenal nya karena datang ke pesta debut nya pada waktu dia berumur 9 tahun, sedangkan sekarang umurnya sudah 12 tahun.
“Maaf kan aku Albert, barusan aku menyerang mereka....” Ujar Valeria menunduk.
“Tidak apa apa Valeria ojousama, mereka tidak merasakan hawa pembunuh dari dirimu, jadi mereka tidak akan bertindak lebih jauh lagi. Tapi apa yang anda kerjakan di sini. Aku kaget melihat mereka membawa anda beberapa hari lalu dalam keadaan pingsan.” Balas Albert.
Valeria langsung menceritakan kondisi nya pada Albert, semuanya akibat perselisihan di dalam keluarga kerajaan, pangeran ketiga memberontak karena pangeran pertama mengeksekusi Roland Heindrich dan Irisdina Heindrich dengan alasan pengkhianatan, Roland adalah guru dari pangeran ketiga yang mengajari nya berpedang dan Irisdina mengajari nya sihir, alasan pangeran pertama mengeksekusi mereka karena laporan bidan yang mengatakan kalau anak Roland dan Irisdina berambut hitam dan bermata silver, jadi dia takut kalau posisi nya sebagai pewaris tahta akan berubah sebab di keluarga kerajaan ada ramalan kalau sampai anak laki laki dari kalangan nobel atau bangsawan lahir dengan rambut hitam dan mata silver, dia akan menjadi raja berikutnya, karena dia akan memimpin kerajaan dalam melawan dewa kejahatan yang akan terlepas dari segel nya. Pangeran ketiga memberontak karena menurutnya alasan itu sangat konyol jika di pakai untuk mengatakan orang itu pengkhianat bahkan mengeksekusinya. Raja membela pangeran ketiga dan mengatakan kalau pangeran pertama terlalu terburu buru dan tidak berpikir jauh. Akibatnya, karena dendam, pangeran pertama menaruh racun yang bisa mengendalikan orang pada makanan raja, sekarang raja menjadi boneka nya dan kebetulan Valeria melihat kejadian nya, jadi dia di buru oleh pangeran pertama dan itulah alasannya dia lari ke hutan terlarang.
“Kapan Roland sama dan Irisdina sama di eksekusi ?” Tanya Albert menunduk sedih.
“Sekitar tahun lalu, mereka tetap bertahan tidak mau mengatakan di mana anak anak mereka.” Jawab Valeria.
“Begitu ya....terima kasih Valeria ojousama sudah memberitahu saya.” Balas Albert.
“Tapi...setelah melihat mereka, aku yakin legenda pahlawan yang merupakan raja pertama kita dari 2000 tahun lalu benar. Aku melihat Leon, anak yang laki laki sangat kuat, dia bisa mematahkan pedang ku dengan tangan kosong, Cathy bisa menggunakan sihir penyembuhan tanpa merapal mantera dan Rose bisa menempelkan pedang ku lagi dengan sihir api dan tanpa merapal juga. Aku seperti melihat hero yang di dampingi oleh saint dan sage seperti dalam legenda.” Ujar Valeria.
Albert diam saja tidak menjawab, dia hanya tersenyum formalitas sebagai pelayan yang baik. Sebab Albert juga tahu mengenai legenda itu dan setelah menghabiskan waktu selama 3 tahun bersama anak anak itu, dia sudah yakin kalau merekalah calon calon pahlawan di masa depan, apalagi setelah melihat senjata mereka, sama persis seperti senjata di legenda walau mereka menemukan nya di kereta pedagang, tapi dia tidak mempercayai Valeria walau dia sudah bercerita semuanya sebab Valeria adalah anggota keluarga kerajaan, ditambah dia masih sedih dan kesal mendengar nasib tuan dan nyonya yang pernah menolong nya dulu, menjadikan nya pelayan sehingga dia bertekad berbakti untuk mereka. Valeria terus mengoceh tentang bagaimana ketiganya menyelamatkan dirinya dari pasukan goblin dan melawan orc general dengan mudah dan tetap senyum formalitas Albert tidak lepas dari wajah nya.
“Maaf Valeria ojousama, apa anda berniat kembali ke kerajaan ?” Tanya Albert. Diam diam tangannya mengepal di belakang.
“Um...boleh aku tinggal di sini ? aku tidak mungkin kembali ke kerajaan dan aku memang tidak mau kembali lagi.” Tanya Valeria.
Tangan Albert yang tadinya mengepal dan siap membunuh, mulai terbuka mendengar pertanyaan Valeria dan sekarang dia tahu kalau cerita Valeria benar. Desa itu adalah desa tersembunyi, siapapun yang masuk tidak akan boleh keluar lagi, pedagang boleh datang dan pergi karena di undang, itu juga matanya di tutup jadi dia tidak akan bisa kembali lagi kalau sendirian. Albert bersiap, kalau seandainya Valeria memaksa pergi, dia mau tidak mau membunuh nya, tapi karena Valeria malah mau tinggal, jadi dia sedikit lega.
“Baiklah Valeria ojousama, silahkan tinggal di sini, aku dan Karen akan menyiapkan kamar untuk anda. Semoga anda kerasan tinggal disini.” Ujar Albert sambil menunduk.
“Terima kasih Albert san dan tolong panggil aku Valeria saja, tidak perlu pakai ojousama karena aku sudah bukan ojou (princess).” Balas Valeria.
“Baiklah, Valeria sama....” Ujar Albert.
Tiba tiba pintu di buka, ketiga anak itu kembali setelah habis mandi dan ketiganya masih belum berpakaian sama sekali. Karen mengejar mereka sambil membawa handuk.
“Leooon samaaa.....Cathyy...samaaa....Rose samaaaaa..belum keringgg.” Teriak nya.
Anak anak itu berlarian di dalam kamar di kejar oleh Karen. Valeria yang masih duduk di tempat tidurnya tertawa melihat anak anak yang berlarian dan Karen yang panik mengejar mereka.
***
Sementara itu, di sebuah ruang yang berada di istana kerajaan Ingresia, seorang pria muda yang memakai pakaian kerajaan serba putih dan berambut pirang, sedang berdiri melihat kota dari jendela nya. Seorang ksatria lengkap dengan baju zirah nya masuk ke dalam.
“Edmund ojisama, lapor, Valeria ojousama melarikan diri ke dalam hutan keramat, kita tidak bisa mengejarnya karena terlalu berbahaya.” Ujar ksatria itu sambil meletakkan kepalan di dada.
Pria yang di panggil Edmund itu berbalik, dia kembali duduk di meja kerja nya dan melihat ksatria itu.
“Hutan keramat ya, biarkan saja...nanti dia juga mati sendiri di sana, fokus kepada adik ku Reinhard, jangan biarkan dia keluar kota, kalau melihat dia keluar, langsung bunuh di tempat.” Ujar Edmund.
“Siap Edmund ojisama.”
Ksatria itu memberi hormat dan keluar. Edmund membalikkan kursi nya kembali menghadap ke jendela.
“Dunia dalam genggaman ku, sudah tidak ada lagi yang bisa menghalangi ku hahahahaha.....”
Edmund tertawa keras, sambil menutupi wajah nya dengan tangan nya, senyuman lebar dan licik terlihat jelas di wajah nya.
***
Kembali ke desa, setelah makan malam, Leon, Cathy dan Rose berbincang dengan Valeria di kamar nya. Mereka ingin Valeria menceritakan kepada mereka tentang dunia di luar desa. Tujuan mereka bukanlah karena ingin tahu ada apa di luar, melainkan mencari informasi, karena Valeria adalah orang dari luar desa yang baru datang ke desa.
“Ne ne...onee san...di luar seperti apa ?” Tanya Rose.
“Wah seperti apa ya, di luar indah, banyak orang, ada kota yang besar besar, pasar yang ramai.” Jawab Valeria sambil tersenyum.
“Ada guild petualang ga onee san ?” Tanya Rose lagi.
“Ada dong, onee san juga petualang kok...aku rank F karena baru mulai.” Jawab Valeria sambil menunjukkan kartu guildnya.
Ketiganya langsung melihat kartu yang di tunjukkan oleh Valeria. Yang antusias melihat nya hanya Rose, sedangkan Cathy dan Leon hanya melihat lihat saja. Isi kartu guild itu hanya tempat nama, job, tempat dimana dia terdaftar dan rank saja. Lalu di bawahnya ada cap misi misi yang pernah di selesaikan, di kartu milik Valeria yang hanya ada 2 cap saja, berarti dia baru menyelesaikan 2 misi. Ketiganya langsung mengobrol di kepala mereka,
“Waaah...kita bertiga nanti jadi petualang saja...” Ajak Rose.
“Malas....” Jawab Cathy dan Leon bersamaan.
“Kok gitu...kan kesempatan.” Balas Rose.
“Haaah aku sudah kenyang berpetualang dulu (hitman) dan menyelesaikan misi membunuh bos (membunuh target) dan dapat hadiah (bayaran dari yakuza)....(sadar) dalam game tapi hehe.” Balas Leon.
“Sama, aku juga, sudah sering di tugasi ke negara lain (spy), kadang harus diam diam (menyusup), membaca baca naskah (nyolong dokumen rahasia)....(sadar) maklum editor hahaha.” Balas Cathy.
“Ah kalian enak, aku cuma bisa berpetualang di internet (hacker), kadang menjelajah tempat yang rahasia (bobol server orang atau organisasi), biasanya dapat hadiah uang (bayaran job).....(sadar) dalam manga dan light novel hohoho.” Tambah Rose.
“.........” Ketiganya terdiam dan saling melihat satu sama lain.
“Jadi kesimpulan nya petualang tidak ok kan ?” Tanya Rose.
“Ya..aku mau hidup tenang dan nyantai.” Jawab Leon.
“Sama, di kehidupan sebelum nya sudah kenyang.....sudah kaya juga haha.” Tambah Cathy.
“Ok baiklah. Tidak jadi deh berpetualang.” Balas Rose.
Akhirnya ketiganya selesai berdiskusi dan mereka melihat Valeria yang terbengong bengong, dia melihat ketiganya dengan pandangan yang aneh. Sebab Valeria melihat bahasa tubuh yang tidak biasa untuk anak kecil dari ketiganya, seperti orang dewasa sedang rapat walau mulutnya tidak berkata apa apa.
“Kalian benar umur 3 tahun ?” Tanya Valeria.
Kehidupan mereka di desa bersama Valeria di mulai, setiap hari mereka mendengarkan cerita Valeria yang pada akhirnya sudah menganggap ketiganya adik nya, sebagai gantinya, mereka bersedia mengajari macam macam, walau kadang Valeria merasa harga dirinya hancur karena di ajari oleh anak kecil. Tapi mereka sudah menjadi keluarga, putri kerajaan yang di buru untuk di bunuh dan anak anak bangsawan yang di larikan dari rumah mereka. Mereka menjalani kehidupan yang tenang sampai akhirnya masa masa damai mereka berakhir 13 tahun kemudian.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
Taufik Hidayat
jelas Putri
2023-07-06
0
Life is just an illusion🥲
ceritanya aku pikir menarik karena aku juga suka jejepunan wkkwkw
2023-05-28
1