Chapter 4

Leon, Cathy dan Rose sudah berumur 15 tahun, mereka sudah remaja dan tentunya sudah menjadi tampan dan cantik. Leon memiliki rabut cepak yang berdiri berwarna hitam dan mata silver nya, tubuh nya kekar dengan tinggi 178cm, dia semakin ahli memainkan pedang nodachi besar nya, dia juga bisa menggunakan sihir untuk memperkuat diri tingkat tinggi dan sihir penyembuhan sederhana. Dia juga bisa menggunakan  sihir armor skin yang mempertebal pertahanan nya dan sihir elemen angin. Cathy menjadi remaja putri yang cantik, rambutnya panjang dan memakai hiasan dua buah pita di rambutnya, tubuh nya seksi dengan tinggi 169cm, dia sudah sangat ahli memainkan dua gadanya, sihir penyembuhan dan pelindung nya semakin kuat, di tambah dia sekarang menguasai sihir holy yang bisa menyerang musuh dan memberi kekuatan tambahan pada kawan, seperti holy blessing, sihir yang membuat kebal selama beberapa menit bagi yang di berikan sihir oleh nya dan masih banyak lainnya. Sedangkan Rose juga sudah menjadi cantik, dengan rambut sebahu dan memakai bando telinga kucing karena dia mau menjadi beastmen katanya, tubuh nya lebih kurus dari Cathy tapi dia lebih tinggi sedikit dari Cathy yaitu 172cm, sekarang buku grimoire yang di pegang nya bisa terbuka sendiri, dia sudah menguasai sihir semua elemen tingkat tinggi dan banyak menciptakan penemuan aneh menggunakan alchemy, seperti contoh, dia menciptakan kompor yang menggunakan sihir api, shower yang menggunakan sihir air dan api, tongkat kejut untuk menyetrum orang jahat menggunakan sihir petir dan lain sebagainya.

Valeria sendiri sudah berumur 25 tahun, dia menjadi semakin cantik dan sudah seperti seorang onee san bagi ketiganya. Rambut yang pirang dan mata yang biru membuat dirinya populer di kalangan pemuda desa dari berbagai suku. Tapi tidak ada yang berani mendekatinya, karena tiga pengawal nya tidak bisa di lawan kalau adu kekuatan. Valeria sekarang sudah menjadi jauh lebih kuat dari sebelum nya karena di ajari oleh Leon, Cathy dan Rose walau masih jauh dari ketiganya, tapi paling tidak dia sudah lebih kuat dari rata rata orang. Albert dan Karen yang memang seumur saat melarikan diri, sekarang sudah berumur 33 tahun, keduanya tetap di posisi buttler dan maid walau akhirnuya keduanya sudah menikah 5 tahun yang lalu. Leon, Cathy dan Rose menganggap keduanya sebagai orang tua angkatnya, walau keduanya tidak mau dan sama sekali tidak bersedia.

Suatu hari, seperti biasa, pedagang datang sebulan sekali, tapi pedagang bulan ini agak berbeda dan bukan pedagang biasanya. Pedagang itu terlihat jauh lebih licik dan sepertinya memiliki niat tertentu, dia tidak sendiri, ada 7 orang lain yang datang bersamanya, mengaku sebagai petualang yang mengawal nya tapi bertampang seram seperti bandit, kereta yang datang juga tidak hanya ada satu, melainkan ada 6 kereta. Dia datang sendiri dan tidak di jemput oleh penduduk. Tentu saja kepala desa tidak mengijinkan nya berdagang dan meminta nya pergi, tapi dia menolak dan malah menggelar dagangannya di depan gerbang desa. Hari itu, kebetulan Leon, Cathy, Rose dan Valeria sedang pergi ke gunung untuk mengambil tanaman obat dan berburu, sebab Karen sedang sakit. Ke empatnya berjalan dengan cepat karena mereka khawatir dengan keadaan Karen.

“Ayo cepat onii chan...onee chan tachi....jangan lama lama...” Teriak Rose yang energik.

“Iya iya sabar....” Balas Cathy yang ada di belakang nya.

“Hei, kasian nee san kan...kalian gimana sih ?” Tegur Leon.

“Tidak apa apa..huf huf....santai saja...ayo lanjut.” Balas Valeria yang sedikit terengah engah.

“Huuu lama...” Ujar Rose lagi.

“Sabaaar...” Teriak Cathy.

Tanaman yang mereka cari berada di ladang bunga yang berada di atas gunung, mereka sering kesana hanya untuk bermain main dan sekedar melihat bunga yang tumbuh sebulan sekali. Jika menoleh ke bawah, mereka bisa melihat desa mereka dari sisi tebing. Sambil jalan mereka juga berburu babi hutan, kijang besar, kelinci bertanduk dan menyimpan nya di tas dimensi yang di ciptakan oleh Rose karena meniru robot kucing di masa depan dari ingatan masa lalu nya. Dan kalau sampai mereka di kepung oleh goblin, orc, kobold dan lainnya, mereka akan membunuhnya dan mengambil kristal sihirnya untuk penelitian Rose. Setelah berjalan mendaki gunung selama setengah hari, mereka akhirnya sampai di ladang bunga tujuan mereka.

“Lihat lihat, semuanya sudah berbunga lagi....bagusnya....” Teriak Rose sambil melompat lompat.

“Hey tujuan kita ke sini cari obat....cepat cari nanti sore kita harus sudah pulang.” Teriak Cathy.

“Siap nee san....aku cari sebelah sana...” Balas Leon yang langsung ke sebelah kanan.

“Aku tunggu di sini sebentar ya....tarik nafas dulu, nanti aku cari kesana...” Valeria menunjuk ke daerah tebing.

Mereka berpencar dan langsung mencari tanaman obat yang berbentuk seperti bunga anggrek berwarna putih. Untuk urusan mencari tanaman dan barang hutan lainnya, Cathy paling jago. Leon dan Rose belum dapat apa apa, tapi Cathy sudah membawa segenggam tanaman obat itu. Tiba tiba Valeria berteriak dan menunjuk ke arah desa yang berada di bawah walau tidak terlihat. Leon, Cathy dan Rose berlari menghampiri Valeria, mereka melihat arah desa di bawah, ada asap tebal datang dari arah desa.

“Asap apa itu ?” Tanya Leon.

“Tidak tahu, yang pasti tidak bagus...” Jawab Rosa.

“Apa yang terjadi di desa ?” Tanya Cathy.

“Ayo semuanya, kita kembali.....” Ajak Valeria.

“Tunggu nee san, kita ambil jalan pintas.”

Leon langsung menggendong Valeria ala princess dan melompat turun dari tebing, Cathy dan Rose mengikuti di belakang nya. Ketika turun, ketiganya menendang tebing dan mereka langsung melesat lurus, kemudian melompati pucuk pohon ke pucuk pohon lainnya menuju desa dengan kecepatan tinggi. Setelah sampai di ujung hutan, ketiganya menendang pucuk pohon dan melompat sangat tinggi, dari atas ke empatnya bisa melihat situasi di desa. Semua rumah di desa terbakar, termasuk rumah mereka. Valeria melihat siapa yang membakarnya dan dia mengenali lambang di baju ziran para ksatria yang datang ke desa.

“Pasukan kerajaan, mau apa mereka di sini ?” Ujar nya.

“Pengangan nee san, aku mau mendarat di tengah tengah mereka. Rose tolong padamkan apinya, Cathy bantu aku...” Teriak Leon.

Valeria langsung melingkarkan tangan di leher Leon dan memeluk nya sambil memejamkan mata. Leon langsung terjun turun ke bawah di tengah pasukan yang sedang berkumpul di alun alun membunuhi penduduk yang di tangkap, mereka juga terlihat membawa beberapa wanita masuk ke dalam rumah. “Booom.” Leon menghujam tanah ketika mendarat membuat semua bergetar dan para prajurit kehilangan keseimbangan. Leon mencabut pedang panjang nya dan mengayun nya, membunuh beberapa orang ksatria yang berada di sekeliling nya. Valeria yang melompat dari pelukan Leon langsung menghunus pedang nya dan menghabisi beberapa ksatria. Cathy yang masih di atas, mencabut dua gadanya dan melepas mata gadanya kemudian memutarnya dengan kencang sampai turun ke tanah, dia langsung menyabet beberapa ksatria yang terpental jauh ke dalam hutan. Sementara Rose yang masih di udara mengangkat tangannya,

“Absolute zero.”

Seluruh desa kecuali para penduduk, ksatria musuh dan saudaranya langsung membeku, api langsung padam. Kemudian ketika sudah mau turun, dia mengangkat tangan nya,

“Chain lightning.”

Petir keluar dari tangan nya menyambar seorang ksatria dan terus berlanjut ke ksatria selanjut nya sampai semuanya tidak bisa bergerak karena tersengat listrik.

“X slash...”

Leon mengibaskan nodachi nya seperti bentuk huruf X, sinar X keluar dari bekas sabetan nya dan melaju memotong semua ksatria yang di lewati nya dan tidak bisa bergerak. Dan Cathy mengangkat satu gada nya,

“Holy arrow barrage.”

Langit terbuka, sinar berwarna putih berbentuk panah yang turun seperti hujan membunuh sisa ksatria yang masih hidup. Tiga anak kembar itu berbicara di kepala mereka,

“Eh nanya, sebenarnya kita perlu ga sih meneriakkan nama jurus dan sihir kita ?” Tanya Leon.

“Iya benar, aku juga penasaran, gimana Rose ?” Tambah Cathy.

“Um...sebenarnya tidak perlu sih, tapi kan keren kayak di manga hehe.” Jawab Rose.

“Ah...kamu itu ya....” Ujar Leon dan Cathy.

“Hehe maaf.” Balas Rose sambil tertawa di kepalanya.

Akhirnya musuh berhasil di basmi, tapi mereka tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, mereka melihat sekeliling dan tidak ada satu pun penduduk yang selamat,  hanya saja mereka melihat kereta pedagang di depan gerbang dan pedagang nya masih hidup. Tapi karena sudah terlalu khawatir, mereka ber empat langsung menuju rumah mereka. Ketika sampai, mereka melihat Albert sudah tersender di depan pintu dalam keadaan sekarat.

“Albert san....” Teriak Leon, Cathy, Rose dan Valeria.

“Ah...kalian sudah kembali....ohok.”

“Biar aku sembuhkan...” Cathy langsung mengeluarkan tapak nya.

Tapi Albert mencegahnya dengan memegang tapak Cathy dan menggelengkan kepalanya. Albert tersenyum, kemudian dia terpejam dan menundukkan kepalanya, Leon memeriksanya dan Albert sudah tiada. Rose masuk ke dalam rumah bersama Valeria, tak lama kemudian dari dalam rumah terdengar tangisan histeris. Rose berbicara di kepalanya,

“Karen san....sudah meninggal....” Ujar Rose sambil menangis.

Leon langsung memeluk Cathy yang menangis dan dia juga langsung menangis. “Kletek...crack...kletek.” Terdengar suara di sebelah rumah mereka. Leon dan Cathy menoleh, mereka melihat seorang pria bertampang bengis sedang keluar dari rumah di sebelah mereka sambil membawa kantung besar yang penuh dengan barang barang. Ketika melihat Leon dan Cathy, pria itu mencabut pedang nya. Dengan kecepatan yang luar biasa, Leon langsung berada di depan pria itu dan membelah tubuhnya menjadi dua bagian. Pria itu mati seketika dan kantung besar nya terjatuh, isi kantung itu keluar yang ternyata barang barang yang di miliki penduduk desa. Melihat itu, Leon marah, dia langsung berjalan menuju gerbang karena dia melihat beberapa orang lagi keluar dari rumah rumah penduduk membawa kantung besar. Cathy yang marah juga mengikuti Leon. Tanpa bertanya lagi, Leon dan Cathy mengamuk, membunuhi orang orang itu sampai akhirnya mereka menemukan pedagang yang berwajah licik di kereta yang berada di depan gerbang.

“Ah...jangan bunuh aku....aku bisa membayar kalian...bagaimana ?” Tanya pedagang itu.

“Hah...kenapa kamu melakukan ini semua ?” Tanya Leon sambil meletakkan pedang nya di leher pedagang itu.

“Hiii....maafkan aku, aku mendengar putri kerajaan ada di sini, jadi aku membawa pasukan kerajaan bersama ku di dalam kereta kereta ku. Tujuan para ksatria itu hanya putri kerajaan, tapi penduduk desa menentang mereka, jadi mereka membunuhnya. Aku hanya mengambili barang barang mereka saja...aku tidak bersalah.” Jawab pedagang itu ketakutan.

“Apa kamu bilang ? kamu tidak bersalah ? kamu dengar dari mana putri kerajaan ada disini ?” Tanya Cathy.

Pedagang itu menoleh, dia melihat Rose dan Valeria menyusul ke depan gerbang karena mendengar suara pertarungan dan barang barang yang jatuh.

“Aaaah...benar...dia itu putri kerajaan....putri Valeria......dia benar ada di sini, berarti gosip itu benar.” Ujar pedagang itu sambil menunjuk Valeria yang baru datang.

“A..apa ? mereka mencari ku ?” Tanya Valeria dengan wajah kaget.

“Hehe benar, poster mu tersebar di kota, ojousama dan bayaran nya mahal. Kalau saja kalian tidak membunuh semua ksatria yang ikut bersama ku, aku pasti sudah dapat bayaran nya. Sekarang bagaimana ? maukah kalian bekerja untuk ku ? aku akan membayar....”

Belum selesai pedagang itu berbicara, Leon sudah memenggal nya dan Cathy memukul kepalanya yang jatuh sehingga terpental entah kemana. Valeria langsung berlutut dan melihat kedua tangan nya dengan wajah yang shock.

“Semua ini.....gara gara aku....” Ujar nya.

“Nee san....” Leon, Cathy, Rose langsung memeluk Valeria yang berlutut.

“Waaaaaaaa......waaaaaaa.....” Valeria berteriak dan menangis histeris.

“Nee san....” Teriak Leon, Cathy dan Rose bersamaan sambil terus memeluk Valeria.

Desa tempat mereka tinggal sudah hancur terbakar, semua penduduk tidak ada yang selamat, sudah tidak ada lagi yang tersisa di desa. Setelah Valeria tenang, ke empatnya membawa jenazah Albert dan Karen untuk di makamkan di bukit belakang rumah mereka. Rose mengangkat tangan nya dan dia langsung menciptakan dua lubang di tanah. Leon menaruh jenazah Albert di dalam lubang dan Cathy menaruh jenazah Karen di lubang sebelah nya. Setelah itu, Rose mengangkat tangan nya kembali dan dua lubang itu menutup, kemudian dia mengambil beberapa puing reruntuhan rumah dengan mengganggat tangan nya, dia memindahkan ke makam Albert dan Karen, kemudian Rose menggunakan sihir angin nya untuk membentuk puing puing itu menjadi nisan yang indah dan di tulisi,

“Disini terbaring Albert ayah kami dan Karen ibu kami, semoga mereka tenang di alam sana.”

Setelah selesai, ketiganya langsung mengatupkan tangan di depan dada mereka untuk memberi penghormatan. Valeria yang tidak mengerti mengikuti nya. Setelah selesai, ketiganya langsung berbalik dan berjalan kembali menuju gerbang. Valeria berlari ke depan mereka.

“Kalian mau kemana ?” Tanya Valeria.

“Kerajaan Ingresia....” Jawab ketiganya serempak dengan wajah marah.

Melihat wajah mereka, Valeria langsung menunduk dan merangkul ketiganya, dia meciumi ketiga anak kembar itu satu persatu di pipi nya.

“Maaf kan aku Leon, Cathy, Rose, semua gara gara aku....” Ujar Valeria.

“Hah...nee san ya nee san, aku tidak perduli nee san adalah putri atau apa, aku tahunya mereka yang menghancurkan hidup kita.” Ujar Leon.

“Benar nee san, nee san tidak perlu minta maaf, kalau ada yang harus minta maaf, kerajaan lah yang harus minta maaf pada kita.” Tambah Cathy.

“Tapi kita tidak akan memaafkan mereka...” Tambah Rose.

“Terima kasih Leon, Cathy, Rose.....ayo kita pergi...tentunya di dunia luar kalian perlu pemandu kan ? walau aku sudah lama tidak keluar tapi aku masih lebih mengerti dari kalian.” Ujar Valeria.

“Sip nee san, mohon bantuan nya.” Ujar Leon.

“Hehe...ada nee san aman.” Tambah Cathy.

“Nah gitu dong nee san...ayo kita berpetualang bersama.” Tambah Rose.

“Tapi terlalu berbahaya kalau kita ke kerajaan Ingresia sekarang, aku mengusulkan kita ke kerajaan Oreano saja dulu, musuh kerajaan Ingresia.” Balas Valeria.

“Tapi apa nee san tidak berbahaya kalau ke sana ? lagipula masa kita diamkan perbuatan mereka ini ?” Tanya Leon.

“Kita menjauh untuk sementara, aku mohon kalian mengerti, aku juga mau membalas perlakukan kakak ku, tapi kita tidak tahu kondisi di kerajaan dan terlalu berbahaya untuk ke sana, aku tahu kalian kuat, tapi lebih hati hati, kalau kita hidup, harapan pasti ada.  Rose kamu punya gelang yang di tanami sihir yang bernama camouflage kan ?” Tanya Valeria.

“Iya ada...oh...aku mengerti nee san..” Balas Rose.

Rose langsung mengambil lima buah gelang dari besi yang lebar berwarna hitam dari tas dimensi nya. Ke empatnya langsung mengambil satu satu dan memakai nya. Kemudian mereka mengaktifkan sihirnya dengan menekan permata di gelang itu. Rambut Leon, Cathy dan Rose menjadi pirang, mata mereka menjadi hijau. Sedangkan rambut Valeria menjadi silver dengan mata tetap berwarna biru. Valeria mengikat rambut nya yang panjang menjadi pony tail dan dia mengubah namanya menjadi Ria.

“Nah sekarang aman, ayo berangkat...” Ujar Ria.

"Kami mengerti maksud nee san......ayo." Ujar Leon, Cathy dan Rose bersamaan.

“Tunggu sebentar nee san....” Rose menahan Ria.

Dia membuka lagi tas dimensi nya kemudian mengeluarkan sebuah mobil mainan berbentuk suv dan meletakkan nya di tanah. Rose membuka tapak nya, lingkaran sihir keluar di bawah mobil mainan itu dan mobil itu menjadi besar.

“Ok ayo...eh kenapa wajah kalian begitu.” Ujar Rose sambil menoleh dan melihat Leon, Cathy, Ria yang tertegun dengan mulut menganga.

“Rose....itu apa ?” Tanya Ria bingung.

“Mobil suv....ini kendaraan kita.....”

“Bletak.” Belum selesai Rose bicara, kepalanya di getok oleh Leon dan Cathy. Rose langsung jongkok sambil memegang kepalanya dengan kedua tangan nya karena kesakitan. Rose langsung protes di kepalanya.

“Kenapaaaaa.....” Teriak nya.

“Kamu sadar ga sih apa yang kamu keluarkan itu....dasar.” Teriak Leon.

“Itu mobil...tau kan mobil...mobil hanya ada di BUMI dan disini bukan BUMI. Paham kan.” Teriak Cathy.

“Ah benar juga.....” Ujar Rose.

“Bukan benar juga, cepat simpan....” Teriak Leon dan Cathy.

Akhirnya Rose menyimpan kembali mobil nya dan mereka pergi menggunakan kereta pedagang yang masih utuh dan masih ada kuda nya. Sepanjang perjalanan mereka mencoba mengalihkan perhatian Ria yang masih bingung dengan apa yang di lihat nya barusan.

Terpopuler

Comments

Life is just an illusion🥲

Life is just an illusion🥲

semangat bro!

2023-06-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!