" Bibi..." Teriak Jihan saat melihat Bibi lari dari hadapan kedua orang tuanya
Secara walaupun Jihan dulu seorang pembalap dia gak pernah membawa anak anaknya ke dalam bahaya
Bahkan keadaan sesempit apapun Jihan juga tidak mengurangi fasilitas anaknya sama sekali
" Hahaha... Enggak enggak Mi, Aman nih, " tawa Bibi sambil mengambil kunci mobilnya yang ada di gantungan kunci dekat tangga
" Kalau jadi pake motor di kutuk kakakmu nanti" ucap Zain faham kalau Zula sering ngamuk pada Bibi kalau sering gangguin anak anaknya
Setelah mengambil kunci mobil, Bibi kembali berjalan ke arah abah dan Uminya
" ya udah Bibi pergi dulu ya Mi Bah, apa mau ikut nyusul cucu? " pamit Bibi dan menawarkan mereka lagi
" Besok aja lah, Umi nanti masih setoran habis asar, " jawab Jihan karena masih ada tanggungan santri
Ya kegiatan Jihan dan Zain saat ini adalah pensiun, dengan menangani dan mengatasi para santri
Bukan menangani pasien dan tumpukan berkas lagi
" Hati hati, jangan ngebut ngebut" ucap Jihan saat salaman pada Bibi
Bibi mencium tangannya dan juga tangan abahnya
" Masih muda gak apa apa" jawab Zain santai
" Masih muda masih muda, emang jalan nenek moyangnya" kesal Jihan ngomel
Bibi dan Zain kompak tertawa mendengar ucapan Jihan yang spontan itu
" Udah dang kasian nanti nangis adeknya" ucap Zain saat berhenti tertawa
" Belikan jajan Bi, apa ajak keluar untuk beli jajan nanti" ucap Jihan yang pasti yang di nanti anak pondok adalah jajan
" Ini... Daftar list dari mamahnya.. penjang Mi" jawab Bibi sambil menunjukkan isi chat Zula yang sangat panjang
" Gak apa apa, di bantu kakaknya" jawab Zain yang sampai sekarang bahkan selalu menajakan Zula
Walaupun sekarang Zula sudah tua dan sudah berumur lah, tapi Zain masih menomer satukan Zula dan prioritas utama selalu di bela
" Uangnya aja gak di kasih" gerutu Bibi
" Kamu gak punya uang sama sekali Bi?" spontan Jihan berkata
" Segitunya sama ponakan?" tambah Zain
Karena dalam keluarga Jihan dan Zain, meminta pada anak anaknya untuk tidak saling hitung hitungan
Mengingat mereka juga punya penghasilan semua itupun dari kedua orang tuanya yang spontanitas untuk mereka jadi Zain dan Jihan gak mau anak anaknya berebut dan ribut hanya perkara uang
Karena Uang sahabat bisa jadi bubar, karena Uang saudara jadi musuh dan berawal dari uang biadanya saling bermusuhan
Jadi kalau sampai anak anaknya ngomongin dan mengungkit masalah uang, yang ada malah justru Jihan dan Zain langsung bertindak
Sempat dulu suatu saat Al dan El itung itungan masalah uang, bukan mereka melainkan konflik antara Heny dan juga Aliza,
Ya wajar bukan sodara kandung, dan saudara ipar, mereka sempat punya konflik gara gara perkara uang, El yang terlalu royal dan Aliza serta Al yang tidak pengertian, Alias gak tau balas budi, bahkan sering kali Anak anak Al pergi sendiri tanpa mengajak anaknya, sedangkan saat El pergi anak anaknya ikut semua, dan akhirnya karena suatu saat anak El si kembar mau ikut dia suruh di rumah aja, dan sesekali suruh minta uang dulu sama mamaknya nah di situ Heny kesal langsung nyeplos sekalian
Awalnya gak ada yang tau tentang permasalahan Heny dan Aliza, begitu juga suami mereka juga tidak tau,
Sampai akhirnya kepekaan El dan Jihan bersatu mulai curiga tentang mereka saat berkumpul tidak pernah saling menyapa dan Aliza yang rasanya pengen pindah aja, dari rumah abahnya
Dan Zain yang belum mengetahui ya di iyakan aja, tapi saatnya kumpul Aliza gak pernah hadir semenjak pindah makin curiga dan akhirnya di sidang
Sempat Jihan dan Zain ingin menganbil semua asetnya, biar mereka merasakan sulitnya memulai dari 0, hanya gara gara uang jadi masalah dan perpecah belahan keluarga
Karena mereka mengaku janji dan baikan akhirnya gak jadi , dan tetap akur kembali sampai saat ini
" Ya udah Assalamualaikum bah mi" ucap Bibi pada abah uminya
" Waalaikumsalam.." jawab Mereka kompak
Bagi Bibi sebenarnya enteng sih, apa lagi cuman belikan jajan anak kecil, uang bulanan udah di transfer sama bapak ibunya, ya tinggal jajan bawaan yang di perlukan
Bibi keluar rumah dan menuju ke mobilnya lalu di panasi sebentar
Mobil yang berlambang kuda itu sudah di modif beberapa kali, suaranya juga bikin heboh para pengendara yang di lewati
Memang mobil yang gak bersuara saat baru datang itu sekarany berubah jadi mobil yang seolah menggendong sound sistem satu truk, karena suaranya yang sangat keras dan bising
Breeuum... Breeuumm.....
Bibi terus ngejas mobilnya sebelum keluar dari gerbang rumahnya
Saat baru lepas kopling dan mau di gas tiba tiba..
Suuiiiiirrrrtttttttt...
Bibi ngerem mendadak dan terdengar sangat keras hingga para santri spontan melihat ke arahnya
Ada mobil yang baru masuk ke gerbang secara tiba tiba
" ck.... Ih... Bocil gak jelas ini" ucap Bibi saat melihat mobil Aira masuk ke halaman rumahnya
Tin tin tin tiiiinnnnn............
Saking kesalnya Bibi memencet klakson mobil yang baru datang
Aira yang sangat kaget langsung keluar karena merasa di hadangi
" Apaan... Om mundur dulu dong" kesal Aira pada Bibi yang menghalangi mobilnya
Bibi langsung.menurunkan kaca mobilnya dan membuka kaca matanya
" Elo yang baru datang tiba tiba Ra.. Elo yang mundur enak aja" bantah Bibi gak mau ngalah
" Elo lah.... " jawab Aira juga gak mau ngalah
Aira sebenarnya sudah di pesan oleh mama papanya untuk menjenguk Syifa di pesantren
Tapi karena Zula juga sadar kalau Aira sama sepertinya yang kadang sangat mager apa lagi jawaban Aira yang katanya masih ada jam kuliah, jadinya Zula minta tolong sama Bibi lagi
" Loe mau ngapain ke sini? Gak kuliah loe?" tanya Bibi ketua pada Aira
" Gue mau nengoin Syifa, tapi gue mau cari teman, baru aja gue pulang, " jawab Aira apa adanya
" Makanya cepet gue mau masuk" tambah Aira lagi
" Lha kalau loe mau nengoij syifa kenapa emak Elo telfon gue" ucap Bibi kesal
" Ya entah... Kakak Elo tuh" jawab Aira gak mau tau
" Cepet lho om, kasian Syifa gue buru buru" tambah Aira jengkel
Bibi yang suka brisik dengan suara mobil dan motornya tapi kalau mendengar orang ngomong terus justru makin merasa terganggu
Jadi gak mau basa basi lagi, dan meminta Aira agar masuk ke mobilnya
" Ngapain?" tanya Aira lagi
" Mau jenguk syifa kan? Makanya masuk " jawab Bibi lagi dan Aira nurut aja masuk ke mobil Oomnya itu
" Mau kemana?" tanya Aira saat sudah masuk ke mobil Bibi
" Jenguk Syifa," jawab Bibi sjngkat dan kembali mengatur gigik mobilnya dan melepas koplingnya lalu menginjak gasnya
Mobil perlahan berjalan tapi justru Aira yang was was
" Om.... Jangan om, plis haduh.. Lecet nanti Om" ucap Aira seolah ketakutan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
NISA WATI
semangat Thor 💪
2023-05-22
1
Tisna
semangat Thor, lanjut.
2023-05-20
2
Elly Elma Tastho
asik nih ada anaknya Jihan dan zain. jadi bisa. ketemu Jihan dan zain lagi
2023-05-20
1