Bab 3 Mantannya Masih Menyimpan Perasaan

    Hari ini tepat sebulan kita jadian. Hanya Ira yang mengetahui kalua aku menerima Sigit sebagai teman dekatnya. Aku bersikap biasa saja saat di sekolah, agar tidak terlihat kalau  Aku dan Sigit berteman lebih dekat. Maklumlah Sigit merupakan Ketua Osis di sekolahku, banyak sekali kaum hawa yang menyukai pesonanya.

    Sebelumnya aku pernah menyampaikan kepada Sigit “Git, kalau  di sekolah kita biasa saja ya, kita jaga jarak saja, seperti  sebelum kita jadian.” Sigit pun sempat terkejut “Kok begitu, Rin kamu adalah orang yang saya sayangi, bagaimana caranya saya bisa memberikan perhatian lebih kalau kita jaga jarak.” Protes Sigit

kepadaku.

    “Kamu kan ketua Osis, Pintar, Ganteng . Banyak yang suka sama kamu. Kalau mereka tahu kamu dekat denganku pastinya mereka tidak suka denganku Git.”Ujarku untuk meyakinkan. Akhirnya setelah berdebat Panjang Sigit pun mengiyakan “Baiklah.”

    Walaupun Aku dan Sigit sudah berusaha untuk menutupinya, pasti akan ketahuan juga. Bel istirahat berbunyi. Aku dan Ira menuju ke kantin untuk membeli makanan. Jajanan favorit kami berdua adalah mie ayam. Mie ayam mas joko ini enak sekali dan selalu menjadi rebutan para siswa di sekolah ini.

    Saat kita berdua sedang menunggu mie ayam, aku pun menunggunya sambil membaca novel kesukaanku. Tampak di sebelah meja kami yang lainnya mulai kasak-kusuk bahkan ada yang menunjuk ke arahku. Aku pun langsung berbicara dengan Ira dengan nada yang rendah agar tidak terdengar dengan orang di sebelahku. “Ira, kamu liat ga sih, orang di sini pada memperhatikanku.” Ira pun dengan santainya menjawabnya “Abaikan saja Rin, mungkin mereka fans kamu. Wajarlah kamu kan pacarnya ketua Osis.” Aku pun langsung menyenggol tangannya Ira untuk mengecilkan suaranya.

    Seorang siswa perempuan menghampiriku, sepertinya ia kakak kelas tampak dari baju yang ia kenakan tertera kelas XII. “Hai kamu Rina ya ?.” Aku pun yang sedang makan langsung berhenti dan menengok ke arah kakak kelas tersebut.”Iya betul kak.” Kakak kelas tersebut penasaran dan berbisik-bisik dengan temannya.

    “Rin, habiskan mie ayammu, masih banyak itu. Sudah abaikan saja tidak usah dimasukkan ke dalam hati.yang suka duluan kan Sigit bukan kamu yang mengejarnya.” Ira pun menegurku. “Iya.”hanya kata itu yang keluar dari mulutku.

       Sudah satu minggu semenjak kejadian di kantin, gosip itu mulai menyebar di sekolah. Bahkan aku

sempat di panggil oleh guru kelasku menanyakan hal tersebut.  “Rin dipanggil Bu Dini di kantor.” Temanku Fajar menghampiriku. Aku pun langsung bangkit dari tempat dudukku “masih ya Fajar.” Ujarku

    Saat aku keluar dari kelas, tampak Sigit sedang menghampiri Fajar. Pikirku pasti sigit akan bertanya kepada Fajar. Saat memasuki Ruangan guru aku mengucapkan salam. “Assalamualaikum, Bu Dini panggil saya ya?” Aku bertanya dengan sopan, ada rasa takut karena selama ini belum pernah sekali pun di panggil guru ke kantor.   “Iya Ira, sini duduk di sebelah ibu.Ada yang mau ibu tanyakan.” Aku pun langsung duduk di sebelah

beliau.

    “Rina, kamu pacaran dengan Sigit ya ? Ibu hanya mendengar kabar saja , apakah itu benar ?” Bu Dini

mengajukan pertanyaan. “Iya benar bu.”Aku pun menjawabnya dengan terbata-bata ada rasa takut. “Ibu tidak melarang kamu pacaran, Rina kelasmu adalah kelas unggulan. Yang ibu lihat kamu siswa yang paling pandai, jangan sampai nilaimu turun karena kamu tidak focus. Oh ya sebentar lagi kamu akan mengikuti cerdas

cermat Matematika dengan Sigit juga harus tetap fokus karena membawa nama baik sekolah.” Pesan dari Bu Dini begitu banyak. Aku pun hanya menjawabnya “baik bu, Rina akan ingat pesan ibu.”

    Cukup lama aku berbicara dengan Bu Dini, sampai bel pulang berbunyi. Setelah selesai, aku langsung

menuju ke kelas persiapan untuk pulang.Pastinya teman sekelasku sudah pulang semuanya. Saat aku Kembali ke kelas untuk merapikan tasku dan alat tulisku, tampak tasnya Sigit masih ada di mejanya. Aku pun berpikir Sigit kemana ya ? Oh mungkin ada kegiatan Osis , pikirku.

    Aku pun memesan ojek online , setelah ojek onlinenya sudah dapat aku pun Bersiap pulang.Rasa penasaranku terhadap Sigit membuatku melangkah meuju ruang Osis .Tampak dari

jauh aku Melihat Sigit sedang berbicara dengan Dewi. Aku pun kaget sekali , teringat ucapan Ira bahwa Dewi itu mantannya Sigit saat di kelas X.

    Oh ternyata Sigit masih berhubungan baik dengan mantannya. Timbul rasa marah di hati, apa mungkin ini rasa cemburuku melihat Sigit dengan mantannya. Tak terasa air mat aini seakan mau

jatuh dan menetes, kupercepat langkahku menuju pintu gerbang sekolah, alhamdulillah abang ojek online sudah sampai.

    Saat sampai di rumah, kulihat aplikasi chatt berwarna hijau. Tidak satu pun ada chatt masuk dari Sigit. Rasa amarah dari sekolah tadi masih tersimpan di hati, sehingga aku berpikir Sigit hanya mempermainkan aku saja dan aku langsung memblokir nomornya. Dalam hati aku pun berucap “Lupakan Sigit, fokus cerdas cermat matematika dan olimpiade sains.Ia hanya laki-laki yang selalu tebar pesona.”

    Saat sedang belajar, tiba-tiba ada pesan masuk dari Ira. “Rin, Sigit menelponku.Kamu blokir nomornya ya?kamu marah sama Sigit ya ? ada masalah apa Rin?” Tertulis pesan dari Ira, hanya kubaca saja tidak kubalas pesannya tersebut. Tak lama kemudian bunyi berdering dari Hp terlihat Ira memanggil, aku pun hanya melihatnya tanpa aku jawab panggilan tersebut.

    Hari ini di Sekolahku ada kegiatan donor darah. Osis sekolah kami bekerja sama dengan PMI cabang Jakarta

Timur. Setiap siswa apabila di cek kesehatannya hasilnya baik maka di wajibkan untuk mendonorkan darahnya. Kegiatan ini merupakan program peduli siswa dibidang kemanusiaan.

    Saat kegiatan donor darah, aku melihat Sigit dan Dewi tampak Bersama dan akrab. Aku yang melihatnya tadinya mau marah, tapi pikirku untuk apa marah dan mempermalukan diri sendiri. Jadi lebih baik menghindar. Aku tidak bisa mendonorkan darah, setelah di cek tensi darahku rendah.Akhirnya aku memutuskan untuk istirahat di dalam kelas saja. Sedangkan Ira terlihat masih mengobrol dengan Ahmad, mereka menunggu antrian untuk mendonorkan darah.

    Kegiatan donor darah sebelum dzuhur sudah selesai.Pihak sekolah mengizinkan seluruh siswanya pulang

lebih cepat agar beristirahat di rumah setelah melakukan donor darah. Aku pun seperti biasa pulang ke rumah dengan jasa ojek online.

    Disaat aku menuju pintu gerbang sekolah, tampak Dewi membantu Sigit merapihkan perlengkapan sekolah

yang tadi digunakan untuk kegiatan donor darah. Aku pun hanya melihat mereka sebentar dan langsung menunggu abang gojek di pintu gerbang sekolah.

    Ira pun berteriak memanggilku dan aku pun menengoknya “Rin, kok kamu pulang duluan ga pamit sama kamu.Kamu kenapa si Rin seharian ini diam.” Aku pun hanya menjawab dengan santai “aku takut jadi pendonor darah, sudah stress dari semalam alhamdulillah untungnya tidak jadi.” Aku pun berpamitan dikarenakan abang gojek sudah datang.

    Saat aku naik di motor abang ojek, tampak Ira langsung menghampiri Sigit. Sepertinya Ira marah sekali, hanya saja aku tidak tahu apa yang mereka katakan. Tak lama terdengar pesan masuk dari Ira di aplikasi hijau “Rin, sudah aku balaskan sakit hatimu , tenang saja kita ini sahabat.” Aku pun kaget membacanya. Aku pun langsung bilang ke abang ojek “ Bang tolong antar saya ke sekolah ya, abang tetap saya bayar. Ada hal penting yang saya mau lakukan dan baru ingat. Abang ojeknya pun menjawab “Iya neng, siap neng.”

    Aku pun Kembali ke sekolah. Ada yang harus ku selesaikan dengan Sigit. Jangan sampai Ira berbuat yang berlebihan bisa malu nantinya pikirku. Kulihat ke arah parkiran motor Sigit masih ada, berarti ia belum pulang.

    Aku buka Blokiran kontak nomornya Sigit, lalu aku menelponnya.”Assalamualaikum. Git saya tunggu kamu di kelas sekarang. “ kelas tampak sepi semua orang sudah pulang, namun di kelas lain ataupun di halaman sekolah masih ramai wajarlah biasanya pulang bada ashar, ini pulang cepat sebelum dzuhur.

    Aku pun duduk di bangkuku menunggu Sigit. Sekitar 10 menit aku menunggu, Sigit datang ke dalam kelas. “Maaf ya Rin, kamu lama nunggu ya, tadi masih rapat evaluasi.”Ujarnya sigit. Tanpa basa-basi aku pun langsung berbicara, “Sigit, mulai detik ini kita putus tak perlu lagi kamu ke rumah saya .”Aku pun langsung bangkit dari kursi hendak pergi dan pulang.

    Sigit pun langsung menahannya , sehingga aku duduk Kembali.”Rin, apa maksud kamu?aku ga mau kita

putus. Aku sayang sama kamu.” Suara Sigit pun mulai memberat, seperti orang mau nangis. “Kamu hanya mempermainkan aku saja Git. Kalau kamu masih suka sama Dewi silakan itu urusanmu, tapi tolong kita akhiri saja hubungan ini.” Air mata mulai membasahi pipi ini.

    “Rin, kamu salah besar, aku tidak ada perasaan apapun dengan Dewi. Sungguh Rin.memang kemarin Dewi

mendekatiku dan bilang padaku kalau ia masih sayang .tapi sumpah aku hanya sayang padamu Rin.” Sigit pun meyakinkanku dengan sunggu-sungguh. Aku pun hanya diam dan menangis.

    “Saat dengan Dewi, aku belum pernah sekali pun aku ke rumahnya. Baru dengan kamu Rin, aku ke rumah

seorang Wanita. Bahkan meminta izin papamu kalau aku sayang padamu Rin.” Sigit pun Kembali meyakinkanku.

    Sigit mengambil tisu dan menghapus air mataku. Sambil berkata “besok akan aku umumkan kalau kamu pacar aku.” Kagetnya aku mendengar ucapan Sigit, entah senang atau masih marah padanya aku pun bingung.

    Setelah berbicara dari hati sekitar hampir 1 jam, aku memberikan kesempatan kepada sigit untuk tetap menjadi teman terbaiku. Aku yakin Sigit berkata jujur terkait mantannya Dewi. Akan aku tunjukkan pada Dewi kalau aku lebih baik darinya. Dengan perasaan yang sudah lega dan sudah tidak menangis lagi aku pun memutuskan untuk pulang ke rumah dan Sigit mengantarku pulang ke rumah.

Episodes
1 Bab 1 Cinta Pertama
2 Bab 2 Kompaknya Papa dan SIgit
3 Bab 3 Mantannya Masih Menyimpan Perasaan
4 Bab 4 Semua Orang Tahu
5 Bab 5 Mamanya Kok Gitu Ya ???
6 Bab 6 Guruku Menentang Hubungan Kami
7 Bab 7 Tunangan Versi Anak Sekolah
8 Bab 8 Maaf Kita Putus Saja
9 Bab 9 Awal Mula Kebencian Abadi
10 Bab 10 Selalu Menghantui
11 Bab 11 Berakhir Dengan kemarahan Papa
12 Bab 12 Move On dan Gagal Itu sakit
13 Bab 13 Keputusanku Membuat Semua Orang Kecewa ... Maaf
14 Bab 14 Welcome, Kampus Baru
15 Bab 15 Oh,Ternyata Kamu Menyukaiku dari Semenjak di MAN
16 Bab 16 Reuni Akbar
17 Bab 17 Permintaan Maaf Sigit
18 Bab 19 calon Suami, Maaf Anda Siapa ya?
19 Bab 19 Benar-Benar Menyebalkan, Ini Ujian
20 Bab 20 Rina Maafkan Aku
21 Bab 21 Permintaan Rina
22 Bab 22 Terungkap kebenarannya, Ternyata Ia menikahi Orang Lain
23 Bab 23 Amarah Papa yang Tidak terbendung
24 Bab 24 Aku Korban Cintanya Bukan Pelakor
25 Bab 25 Papa Mengungsikan Aku Ke Kampung Halaman
26 Bab 26 Air Mata Rina
27 Bab 27 Serius … Kamu Dosen Saya ?
28 Bab 28 Dosen Ini Sangat menyebalkan Sekali
29 Bab 29 Pacar Pura-Pura
30 Bab 30 Gosip Dosen Populer
31 Bab 31 Drama Nasi Goreng
32 Bab 32 Akibat Nasi Goreng
33 Bab 33 Perjanjian Rahasia
34 Bab 34 Ada Apa Dengan Dosen Menyebalkan?
35 Bab 35 Rencana Bayu
36 Bab 36 Permainan Baru Dimulai
37 Bab 37 Pengakuan Jujur Rina
38 Bab 38 Papa, Maafkan Rina
39 Bab 39 Akibat Membohongi Papa
40 Bab 40 Restu Papa
41 Bab 41 Hubungan Pak Bayu Dengan Rina Terbongkar
42 Bab 42 Sikap Mama
43 Bab 43 Adrian Mualaf
44 Bab 43 Jangan Tinggalkan Rina, Kak Bayu
45 Bab 45 Kak Bayu, ini Kak Adrian
46 Bab 46, Akhirnya Sigit Menikah
47 Bab 47 Orang Tua Kak Bayu
48 Bab 48 Surprise
49 Bab 49 Surprise Part 2
50 Bab 50 Pernikahan Sigit
51 Bab 51 Semua orang penasaran
52 Bab 52 Ya, Aku mau
53 Bab 53 Calon Mertuaku, Penyayang
54 Bab 54 Pengumuman … Pengumuman.
55 Bab 55 Akhirnya Papa Merestui
56 Bab 56 Ternyata Dirinya
57 Bab 57 Perang Hati
58 Bab 58 Perang Hati Part 2
59 Bab 59 Serba Salah
60 Bab 60 Papa Galau
61 Bab 61 Ada apa ini?
62 Bab 62 Rina Dilamar
63 Bab 63 Lamaran Part 1
64 Bab 64 Lamaran Part 2
65 Bab 65 Lamaran Part 3
66 Bab 66 Ujian Sebelum Nikah Part 1
67 Bab 67 Ujian Sebelum Nikah Part 2
68 Bab 68 Ujian Sebelum Nikah Part 3
69 Bab 69 Semuanya kacau
70 Bab 70 Maaf
71 Bab 71 Permintaan Rina
72 Bab 72 Ketakutan Bayu
73 Bab 73 Hari – Hari Terasa Berat
74 Bab 74 Masa Lalunya Datang Kembali.
75 Bab 75 Ternyata Dia
76 Bab 76 Itu Mantan Terindah Part 1
77 Bab 77 Itu Mantan Terindah Part 2
78 Bab 78 Meminta Izin
79 Bab 79 Nikah Siri
80 Bab 80 Malam Pertama Tertunda
81 Bab 81 Ikhlas
82 Bab 82 Surprise … Resepsi Pernikahan
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Bab 1 Cinta Pertama
2
Bab 2 Kompaknya Papa dan SIgit
3
Bab 3 Mantannya Masih Menyimpan Perasaan
4
Bab 4 Semua Orang Tahu
5
Bab 5 Mamanya Kok Gitu Ya ???
6
Bab 6 Guruku Menentang Hubungan Kami
7
Bab 7 Tunangan Versi Anak Sekolah
8
Bab 8 Maaf Kita Putus Saja
9
Bab 9 Awal Mula Kebencian Abadi
10
Bab 10 Selalu Menghantui
11
Bab 11 Berakhir Dengan kemarahan Papa
12
Bab 12 Move On dan Gagal Itu sakit
13
Bab 13 Keputusanku Membuat Semua Orang Kecewa ... Maaf
14
Bab 14 Welcome, Kampus Baru
15
Bab 15 Oh,Ternyata Kamu Menyukaiku dari Semenjak di MAN
16
Bab 16 Reuni Akbar
17
Bab 17 Permintaan Maaf Sigit
18
Bab 19 calon Suami, Maaf Anda Siapa ya?
19
Bab 19 Benar-Benar Menyebalkan, Ini Ujian
20
Bab 20 Rina Maafkan Aku
21
Bab 21 Permintaan Rina
22
Bab 22 Terungkap kebenarannya, Ternyata Ia menikahi Orang Lain
23
Bab 23 Amarah Papa yang Tidak terbendung
24
Bab 24 Aku Korban Cintanya Bukan Pelakor
25
Bab 25 Papa Mengungsikan Aku Ke Kampung Halaman
26
Bab 26 Air Mata Rina
27
Bab 27 Serius … Kamu Dosen Saya ?
28
Bab 28 Dosen Ini Sangat menyebalkan Sekali
29
Bab 29 Pacar Pura-Pura
30
Bab 30 Gosip Dosen Populer
31
Bab 31 Drama Nasi Goreng
32
Bab 32 Akibat Nasi Goreng
33
Bab 33 Perjanjian Rahasia
34
Bab 34 Ada Apa Dengan Dosen Menyebalkan?
35
Bab 35 Rencana Bayu
36
Bab 36 Permainan Baru Dimulai
37
Bab 37 Pengakuan Jujur Rina
38
Bab 38 Papa, Maafkan Rina
39
Bab 39 Akibat Membohongi Papa
40
Bab 40 Restu Papa
41
Bab 41 Hubungan Pak Bayu Dengan Rina Terbongkar
42
Bab 42 Sikap Mama
43
Bab 43 Adrian Mualaf
44
Bab 43 Jangan Tinggalkan Rina, Kak Bayu
45
Bab 45 Kak Bayu, ini Kak Adrian
46
Bab 46, Akhirnya Sigit Menikah
47
Bab 47 Orang Tua Kak Bayu
48
Bab 48 Surprise
49
Bab 49 Surprise Part 2
50
Bab 50 Pernikahan Sigit
51
Bab 51 Semua orang penasaran
52
Bab 52 Ya, Aku mau
53
Bab 53 Calon Mertuaku, Penyayang
54
Bab 54 Pengumuman … Pengumuman.
55
Bab 55 Akhirnya Papa Merestui
56
Bab 56 Ternyata Dirinya
57
Bab 57 Perang Hati
58
Bab 58 Perang Hati Part 2
59
Bab 59 Serba Salah
60
Bab 60 Papa Galau
61
Bab 61 Ada apa ini?
62
Bab 62 Rina Dilamar
63
Bab 63 Lamaran Part 1
64
Bab 64 Lamaran Part 2
65
Bab 65 Lamaran Part 3
66
Bab 66 Ujian Sebelum Nikah Part 1
67
Bab 67 Ujian Sebelum Nikah Part 2
68
Bab 68 Ujian Sebelum Nikah Part 3
69
Bab 69 Semuanya kacau
70
Bab 70 Maaf
71
Bab 71 Permintaan Rina
72
Bab 72 Ketakutan Bayu
73
Bab 73 Hari – Hari Terasa Berat
74
Bab 74 Masa Lalunya Datang Kembali.
75
Bab 75 Ternyata Dia
76
Bab 76 Itu Mantan Terindah Part 1
77
Bab 77 Itu Mantan Terindah Part 2
78
Bab 78 Meminta Izin
79
Bab 79 Nikah Siri
80
Bab 80 Malam Pertama Tertunda
81
Bab 81 Ikhlas
82
Bab 82 Surprise … Resepsi Pernikahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!