Jodohku

Jodohku

Bab 1 Cinta Pertama

    Masa yang paling indah adalah masa SMA. Kalimat itu sering diucapkan setiap orang. Memang betul apa yang diucapkan oleh orang lain, dikarenakan aku juga merasakan hal terindah saat SMA. Namaku Rina Gita, aku bersekolah di salah satu Madrasah Aliyah Negri atau setara dengan SMAN di Jakarta Timur. Aku termasuk siswa yang cerdas di sekolah dan di saat kelas X selalu juara kelas, sehingga pada kelas

XI IPA aku masuk di kelas unggulan. Semua siswa yang mendapatkan juara 1,2,3 dikelas X maka akan masuk di kelas XI IPA unggulan.

      Aku adalah anak yang pendiam, jarang sekali untuk mengobrol dengan teman-teman terkecuali yang berkaitan dengan mata pelajaran aku akan selalu aktif untuk berpartisipasi agar nilaiku sempurna. Kelas XI IPA Unggulan ini semua siswanya terbaik dalam hal akademik, tentunyamembutuhkan usaha yang keras agar aku bisa mempertahankan nilaiku agar tetap bertahan pada peringkat 3 besar.

    Ira adalah teman sebangku saat di kelas XI IPA Unggulan, ia anak yang ceria, supel dengan semua orang. Ira

orangnya latah setiap teman yang mengagetkannya ia akan latah dengan semua omongan akan diucapkannnya termasuk kata yang dianggap tabu. Aku pun terhibur dengan sikapnya dan menjadi nyaman rasanya di kelas ini,padahal kelas lain merasa kelas ini terasa angker berisi anak-anak pintar yang kutu buku serta bersaing antara satu dengan yang lainnya.

    Setelah upacara Senin pagi, dan kebetulan guru PJOK berhalangan hadir dikarenakan sakit. Ira pun curhat kepadaku tentang sosok cowok yang ia sukai. “Rin, aku mau curhat nih !” aku pun yang tadinya sedang membaca novel langsung menengok dan serius menghadap ke Ira. “Iya ra, ada apa ? kamu ada masalah ? apa yang bisa aku bantu ?”.

    Ira pun tampak malu untuk bercerita, awalnya ia ragu namun akhirnya ia cerita juga “ Rin, aku lagi suka dengan seseorang ?”. aku pun langsung meresponnya  dengan mata terbelalak “ Ra, kamu suka sama siapa ? teman sekelas kita ?” rasa kepo ini langsung menjalar mencoba menebak siapakah orang yang disukai oleh

sahabatku ini.

    “Ah, aku malu mau sebut Namanya, kira kira ia suka sama aku atau tidak ya? Rin, kamu janji ya jangan bilang sama yang lain,aku percaya sekali sama kamu Rin.” Aku pun langsung mengangguk menandakan setuju dan janji untuk menyimpan rahasianya. “ Orang yang aku suka, bukan teman sekelas kita , ia anak kelas sebelah kita  yaitu anak XI IPS 1. Kamu pasti kenal lah Rin yang orangnya tinggi dan rumahnya dekat denganku.”

Aku langsung berpikir dan menebak siapa orang yang Ira Suka dan langsung menemukan nama Ahmad. “ Ra, kamu suka sama Ahmad ? Yakin Ra?” Ira pun langsung mengangguknya dan menandakan tebakanku benar adanya. Sebagai sahabat tentunya akun sangatlah mendukung Ira menyukai Ahmad, dikarenakan Ahmad sosok anak yang religius dan sangat baik kepada siapa saja.Tak lupa aku pun menasehati Ira untuk tetap fokus belajar dan Ahmad sebagai salah satu motivasi Ira untuk jadi yang terbaik di kelas, mengingat kelas kita adalah kelas angker..hehehe anaknya semua pintar.

     Semenjak Ira dekat dengan Ahmad, aku pun mulai berjarak wajarlah Namanya juga sedang jatuh cinta dan berbunga-bunga hatinya. Aku pun mulai menyendiri dan hanya sibuk untuk membaca buku pelajaran ataupun buku novel sebagai hiburan. Di saat sedang menyendiri, temanku Ketua Osis terpilih yaitu Sigit mulai menghampiriku dengan duduk di bangku Ira saat jam istirahat. “ Rina sibuk ya ?” Sigit memulai pembicaraan. Aku pun menjawabnya sambil menutup buku novel yang sedang dibaca.” Tidak, hanya sedang membaca novel. Ada apa ya Sigit ?” Sigit pun tersenyum mendengarnya, ia pun mulai bertanya alamat rumah serta keadaan keluargaku. Tampak dari pintu kelas Ira dan Ahmad sedang memperhatikanku saat mengobrol dengan Sigit. Tak lama bel masuk berbunyi dan semua siswa Kembali ke bangkunya masing-masing untuk belajar Kimia dengan guru yang terkenal killer dikalangan anak IPA. Saat sampai dibangkunya Ira pun langsung meledekku “Ciye-ciye ada yang PDKT nih dengan ketua Osis kita yang paling ganteng, Rin kamu tahu Sigit itu punya mantan di kelas sebelah dan kayaknya mantannya itu si Nina masih suka deh … kamu harus hati-hati ya Rin.” Aku pun langsung memberikan jempol kepada Ira “Siap bu Ahmad .” Ira kaget dengan  jawabanku dan langsung tertawa sehingga guru kimia langsung menegur kita berdua dikarenakan

berisik.

    Semenjak Sigit mengobrol denganku saat jam istirahat, ia pun sering mendekatiku dengan mengajak mengobrol bahkan setiap lewat tempat duduk saya ia selalu tersenyum. Awalnya aku merasa tidak nyaman dengan sikap Sigit, namun teringat ucapan Ira bahwa jangan terlalu kasar untuk menolak seseorang . Ira pernah cerita tetangganya pernah disakiti oleh mantannya dengan cara mistis. Untuk itu aku pun bersikap biasa dan hanya membalasnya dengan alakadarnya saja. Ada perasaan takut, jangan sampai kejadian

tetangga Ira akan menimpa kepada diriku.

Aku tidak menyangka dengan apa yang ku dengar dari Sigit. Hari ini ada kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Sekolah kami pun turut memperingatinya dengan kegiatan yang positif yaitu Tablig Akbar dengan memanggil seorang ustadz yang sering muncul di layar kaca. Saat aku mau pulang setelah kegiatan tersebut selesai, aku mengecek di aplikasi percakapanhijau ada chatt yang masuk dari Sigit yang isinya “Rin, setelah kegiatan Maulid tunggu aku sebentar ya di masjid sekolah, aku beres beres lapangan sekolah dulu

tidak lama kok.” Aku langsung membalasnya “ Ada perlu apa Git, aku mau pulang .”  Setelah terkirim percakapanku, tanpa aku sadari Sigit sudah ada diparkiran dekat motorku, aku kaget sekali langsung

berucap “Astagfirullah, Sigit kamu mengagetkanku saja.” Sigit pun langsung meminta maaf kepadaku , ia pun memohon kepadaku untuk mau menunggunya. Aku tak tega melihat muka Sigit yang memohon, aku pun langsung mengiyakan “ Sigit aku tunggu kamu di masjid dekat Balai Rakyat ya, Aku tidak mau di masjid sekolah

rasanya tidak nyaman.” Sigit pun langsung tersenyum, sambal berlari ia berkata “Makasih, tunggu aku ya .”

     Hampir 1 jam aku menunggu Sigit di Masjid dekat Balai Rakyat. Aku pun duduk di teras masjid tidak lama terdengar adzan Ashar, aku langsung berwudhu dan menunaikan Solat Ashar berjamaah. Saat aku keluar dari pintu masjid, Sigit langsung menghampiriku dan berkata” Aku Solat dulu ya Rin tunggu sebentar ya .” aku pun mengiyakan. Sambil menunggu Sigit, aku mulai membuka Al Quran dan membacanya. Tanpa aku sadari Sigit

menungguku sampai aku selesai tadarus. Aku pun langsung menyimpan Al quran kedalam tas.

     “Maaf ya Rina, aku terlambat .Kamu menunggu sangat lama. Tadi sebelum pulang aku dipanggil Pembina Osis membahas kegiatan untuk Minggu depan.” Aku pun menjawabnya , “ Tak Pa, ada apa Sigit kamu mengajak ketemuan ?” Sigit pun mengajakku ke warung bakso tidak enak mengobrol di teras masjid dan aku langsung mengikutinya menuju warung Bakso di sebelah masjid. Sigit memesan 2 porsi bakso Urat dan 2 es teh manis, tidak lama pesanan kami datang. Saat makan Sigit langsung berbicara serius kepadaku.” Rin, ada yang mau aku sampaikan  tapi kamu jangan marah ya.” Tatapan Sigit membuat aku jadi salah tingkah bahkan hati ini tiba-tiba menjadi deg-degan entah perasaan apa yang aku alami dan belum pernah merasakan perasaan ini sebelumnya.

     Sigit langsung mencurahkan isi hatinya, aku pun tidak fokus dengan bakso urat yang terkenal sangat enak

dikalangan teman temanku.” Rin, apakah aku boleh mengenalmu lebih dekat ?. Jujur dari bulan Juli saat aku tahu kamu sekelas denganku aku sudah mulai menyukaimu, ada perasaan nyaman di saat dekat denganmu. Aku ingin jadi teman terdekatmu saat ini.”

     Jujur aku bingung harus menjawab apa. Rasanya mulut ini pun kaku tidak bisa berkata apapun. Cukup lama aku terdiam, hingga akhirnya Sigit bertanya Kembali “Gimana Rin, apa jawabanmu ?” Dengan tertunduk malu aku pun hanya bilang “Beri aku waktu ya Git, aku bingung.” Sigit pun langsung menanyakan Kembali “ Berapa lama ? kapan aku mendapatkan jawabannya ?” Otakku yang biasanya berpikir untuk menghitung soal matematika sangatlah cepat , ini mendadak kaku tidak bisa berpikir hanya bingung dan melamun. “Seminggu ya Git, Jumat depan setelah pulang sekolah, aku tunggu di warung bakso ini.” Mendengar jawabanku, Sigit langsung ceria dengan lahapnya ia menghabiskan bakso, bahkan ia sampai menambah baksonya menjadi 2 porsi entah karena kelaparan ataupun karena rasa senang.

     Selama perjalanan pulang menuju rumah, fokusku ambyar hampir saja terserempet angkot dikarenakan masih memikirkan apa yang disampaikan oleh Sigit. Sampai di rumah pun, aku langsung masuk ke dalam kamar. Ibu yang sedang menyapu halaman jadi bingung kenapa anaknya tidak mengucapkan salam ataupun mencium tangan ibu. Ibu pun langsung menghentikan menyapu halaman dan langsung menuju kamar Rina.”Rin, kamu kenapa nak?kamu sakit ?”Rina hanya menggelengkan kepala dan langsung menuju kamar

mandi untuk mandi.

    Setelah kejadian itu aku selalu menghindari untuk kontak langsung dengan Sigit, ada perasaan yang bingung serta malu saat bertemu dengannya. Setelah 6 hari berpikir dan bingung dengan perasaan ini serta apa yang harus memberikan jawaban apa kepada Sigit. Aku tidak berani cerita kepada Ira, bukannya tidak percaya kepada Ira hanya saja aku malu sekali untuk cerita. Akhirnya malam hari sebelum aku memberikan jawaban kepada Sigit, aku memberanikan diri untuk bercerita kepada Ibu. Aku menangis menceritakan semuanya, setelah itu perasaan ini terasa lega sekali, padahalsudah 6 hari ini dada terasa sangatlah sesak seperti ada yang menghimpitnya. Ibu pun langsung memelukku “ Ibu tidak melarang kamu dekat dengan Sigit, kalian masih sekolah jadikan perasaan itu sebagai motivasi untuk lebih berprestasi serta jaga diri Rina dengan baik hindarilah hal yang dilarang oleh agama ataupun norma.” Aku pun langsung membalas pelukan ibu dengan sangat dan  berkata “Terima kasih ibu dan pesan ibu Rina akan ingat selalu/”

    Hari ini aku memberikan jawaban kepada Sigit, saat pulang sekolah aku langsung menuju warung bakso. Ternyata Sigit sudah berada di sana , tampak bakso dan es teh manis sudah tersedia. Aku pun langsung tersenyum dan menuju ke meja Sigit. “ Maaf ya , kamu sudah menunggu lama ya. Tadi aku dan Ira membahas tugas kelompok yang akan dikumpulkan pada hari Senin nanti.” Sigit pun hanya tersenyum. Dengan keberanian ekstra , padahal hati ini rasanya tidak karuan seperti jantung ini mau copot aku memulai pembicaraa. “ Git, setelah aku pikir-pikir selama 6 hari ini, dengan berat hati bukan begitu maksudku aku mau jadi teman dekatmu kok.” Sigit pun tiba-tiba langsung berteriak Alhamdulillah sehingga para pengunjung warung bakso lainnya melihat ke arah kami , rasanya malu sekali mukaku sudah merah seperti udang rebus. “Astagfirullah, Sigit kecilkan suaramu, malu semua orang melihat kita.” Aku pun menyampaikan pesan Ibu  ke sigit “Ibu mengizinkan aku dekat dengan kamu dengan syarat nilaiku tidak boleh turun dan kita harus menjaga kesopanan , moral dan agama.” Sigit dengan sigap menjawabnya “ Siap 86 Rin,makasih ya Rin semoga kita langgeng ya.” Aku langsung terbelalak hah langgeng ?? udah kayak orang nikah.

    Ada rasa bangga dan senang disukai oleh ketua Osis yang ganteng, pintar serta soleh. Incaran makhluk Wanita di sekolah, baik teman seangkatan, kakak kelas ataupun adik kelas. Pastinya kedekatan aku dan Sigit banyak orang tidak akan menyukainya, aku pun harus Bersiap dengan lapang dada omongan netizen julid kenapa Sigit suka kepadaku.

Episodes
1 Bab 1 Cinta Pertama
2 Bab 2 Kompaknya Papa dan SIgit
3 Bab 3 Mantannya Masih Menyimpan Perasaan
4 Bab 4 Semua Orang Tahu
5 Bab 5 Mamanya Kok Gitu Ya ???
6 Bab 6 Guruku Menentang Hubungan Kami
7 Bab 7 Tunangan Versi Anak Sekolah
8 Bab 8 Maaf Kita Putus Saja
9 Bab 9 Awal Mula Kebencian Abadi
10 Bab 10 Selalu Menghantui
11 Bab 11 Berakhir Dengan kemarahan Papa
12 Bab 12 Move On dan Gagal Itu sakit
13 Bab 13 Keputusanku Membuat Semua Orang Kecewa ... Maaf
14 Bab 14 Welcome, Kampus Baru
15 Bab 15 Oh,Ternyata Kamu Menyukaiku dari Semenjak di MAN
16 Bab 16 Reuni Akbar
17 Bab 17 Permintaan Maaf Sigit
18 Bab 19 calon Suami, Maaf Anda Siapa ya?
19 Bab 19 Benar-Benar Menyebalkan, Ini Ujian
20 Bab 20 Rina Maafkan Aku
21 Bab 21 Permintaan Rina
22 Bab 22 Terungkap kebenarannya, Ternyata Ia menikahi Orang Lain
23 Bab 23 Amarah Papa yang Tidak terbendung
24 Bab 24 Aku Korban Cintanya Bukan Pelakor
25 Bab 25 Papa Mengungsikan Aku Ke Kampung Halaman
26 Bab 26 Air Mata Rina
27 Bab 27 Serius … Kamu Dosen Saya ?
28 Bab 28 Dosen Ini Sangat menyebalkan Sekali
29 Bab 29 Pacar Pura-Pura
30 Bab 30 Gosip Dosen Populer
31 Bab 31 Drama Nasi Goreng
32 Bab 32 Akibat Nasi Goreng
33 Bab 33 Perjanjian Rahasia
34 Bab 34 Ada Apa Dengan Dosen Menyebalkan?
35 Bab 35 Rencana Bayu
36 Bab 36 Permainan Baru Dimulai
37 Bab 37 Pengakuan Jujur Rina
38 Bab 38 Papa, Maafkan Rina
39 Bab 39 Akibat Membohongi Papa
40 Bab 40 Restu Papa
41 Bab 41 Hubungan Pak Bayu Dengan Rina Terbongkar
42 Bab 42 Sikap Mama
43 Bab 43 Adrian Mualaf
44 Bab 43 Jangan Tinggalkan Rina, Kak Bayu
45 Bab 45 Kak Bayu, ini Kak Adrian
46 Bab 46, Akhirnya Sigit Menikah
47 Bab 47 Orang Tua Kak Bayu
48 Bab 48 Surprise
49 Bab 49 Surprise Part 2
50 Bab 50 Pernikahan Sigit
51 Bab 51 Semua orang penasaran
52 Bab 52 Ya, Aku mau
53 Bab 53 Calon Mertuaku, Penyayang
54 Bab 54 Pengumuman … Pengumuman.
55 Bab 55 Akhirnya Papa Merestui
56 Bab 56 Ternyata Dirinya
57 Bab 57 Perang Hati
58 Bab 58 Perang Hati Part 2
59 Bab 59 Serba Salah
60 Bab 60 Papa Galau
61 Bab 61 Ada apa ini?
62 Bab 62 Rina Dilamar
63 Bab 63 Lamaran Part 1
64 Bab 64 Lamaran Part 2
65 Bab 65 Lamaran Part 3
66 Bab 66 Ujian Sebelum Nikah Part 1
67 Bab 67 Ujian Sebelum Nikah Part 2
68 Bab 68 Ujian Sebelum Nikah Part 3
69 Bab 69 Semuanya kacau
70 Bab 70 Maaf
71 Bab 71 Permintaan Rina
72 Bab 72 Ketakutan Bayu
73 Bab 73 Hari – Hari Terasa Berat
74 Bab 74 Masa Lalunya Datang Kembali.
75 Bab 75 Ternyata Dia
76 Bab 76 Itu Mantan Terindah Part 1
77 Bab 77 Itu Mantan Terindah Part 2
78 Bab 78 Meminta Izin
79 Bab 79 Nikah Siri
80 Bab 80 Malam Pertama Tertunda
81 Bab 81 Ikhlas
82 Bab 82 Surprise … Resepsi Pernikahan
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Bab 1 Cinta Pertama
2
Bab 2 Kompaknya Papa dan SIgit
3
Bab 3 Mantannya Masih Menyimpan Perasaan
4
Bab 4 Semua Orang Tahu
5
Bab 5 Mamanya Kok Gitu Ya ???
6
Bab 6 Guruku Menentang Hubungan Kami
7
Bab 7 Tunangan Versi Anak Sekolah
8
Bab 8 Maaf Kita Putus Saja
9
Bab 9 Awal Mula Kebencian Abadi
10
Bab 10 Selalu Menghantui
11
Bab 11 Berakhir Dengan kemarahan Papa
12
Bab 12 Move On dan Gagal Itu sakit
13
Bab 13 Keputusanku Membuat Semua Orang Kecewa ... Maaf
14
Bab 14 Welcome, Kampus Baru
15
Bab 15 Oh,Ternyata Kamu Menyukaiku dari Semenjak di MAN
16
Bab 16 Reuni Akbar
17
Bab 17 Permintaan Maaf Sigit
18
Bab 19 calon Suami, Maaf Anda Siapa ya?
19
Bab 19 Benar-Benar Menyebalkan, Ini Ujian
20
Bab 20 Rina Maafkan Aku
21
Bab 21 Permintaan Rina
22
Bab 22 Terungkap kebenarannya, Ternyata Ia menikahi Orang Lain
23
Bab 23 Amarah Papa yang Tidak terbendung
24
Bab 24 Aku Korban Cintanya Bukan Pelakor
25
Bab 25 Papa Mengungsikan Aku Ke Kampung Halaman
26
Bab 26 Air Mata Rina
27
Bab 27 Serius … Kamu Dosen Saya ?
28
Bab 28 Dosen Ini Sangat menyebalkan Sekali
29
Bab 29 Pacar Pura-Pura
30
Bab 30 Gosip Dosen Populer
31
Bab 31 Drama Nasi Goreng
32
Bab 32 Akibat Nasi Goreng
33
Bab 33 Perjanjian Rahasia
34
Bab 34 Ada Apa Dengan Dosen Menyebalkan?
35
Bab 35 Rencana Bayu
36
Bab 36 Permainan Baru Dimulai
37
Bab 37 Pengakuan Jujur Rina
38
Bab 38 Papa, Maafkan Rina
39
Bab 39 Akibat Membohongi Papa
40
Bab 40 Restu Papa
41
Bab 41 Hubungan Pak Bayu Dengan Rina Terbongkar
42
Bab 42 Sikap Mama
43
Bab 43 Adrian Mualaf
44
Bab 43 Jangan Tinggalkan Rina, Kak Bayu
45
Bab 45 Kak Bayu, ini Kak Adrian
46
Bab 46, Akhirnya Sigit Menikah
47
Bab 47 Orang Tua Kak Bayu
48
Bab 48 Surprise
49
Bab 49 Surprise Part 2
50
Bab 50 Pernikahan Sigit
51
Bab 51 Semua orang penasaran
52
Bab 52 Ya, Aku mau
53
Bab 53 Calon Mertuaku, Penyayang
54
Bab 54 Pengumuman … Pengumuman.
55
Bab 55 Akhirnya Papa Merestui
56
Bab 56 Ternyata Dirinya
57
Bab 57 Perang Hati
58
Bab 58 Perang Hati Part 2
59
Bab 59 Serba Salah
60
Bab 60 Papa Galau
61
Bab 61 Ada apa ini?
62
Bab 62 Rina Dilamar
63
Bab 63 Lamaran Part 1
64
Bab 64 Lamaran Part 2
65
Bab 65 Lamaran Part 3
66
Bab 66 Ujian Sebelum Nikah Part 1
67
Bab 67 Ujian Sebelum Nikah Part 2
68
Bab 68 Ujian Sebelum Nikah Part 3
69
Bab 69 Semuanya kacau
70
Bab 70 Maaf
71
Bab 71 Permintaan Rina
72
Bab 72 Ketakutan Bayu
73
Bab 73 Hari – Hari Terasa Berat
74
Bab 74 Masa Lalunya Datang Kembali.
75
Bab 75 Ternyata Dia
76
Bab 76 Itu Mantan Terindah Part 1
77
Bab 77 Itu Mantan Terindah Part 2
78
Bab 78 Meminta Izin
79
Bab 79 Nikah Siri
80
Bab 80 Malam Pertama Tertunda
81
Bab 81 Ikhlas
82
Bab 82 Surprise … Resepsi Pernikahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!