Bab 4 Semua Orang Tahu

    “Rin, kamu harus percaya sama aku, antara aku dan Dewi biasa saja. Kita akrab karena ia salah satu pengurus Osis. Apabila Dewi masih menyimpan perasaan sama aku itu bukan urusanku lagi. Mantan ya tetap mantan.” Kata-kata Sigit dan wajahnya masih terbayang-bayang. Susah sekali fokus untuk  belajar malam ini. Padahal besok ada ulangan harian matematika serta test persiapan lomba olimpiade.

    Kesal sendiri jadinya, rasanya ingin marah tak bisa. Aku pun mulai berbicara sendiri dengan menghitung sepuluh jari tanganku  “ Percaya… tidak percaya … percaya, tepat di jari ke sepuluh ternyata tidak percaya.”  Ahhh..ahhhh “ Aku berteriak sendiri jadinya. Setelah berdebat dengan hati sendiri, akhirnya meyakinkan dalam hati untuk percaya … Bismillah.

    Sejak aku tahu, mantannya masih ada perasaan dengan Sigit, ada sedikit khawatir dan curiga atu cemburu mungkin. Ini semua membuat hatiku jadi uring-uringan saat di rumah sikapku lebih sensitif dan baperan. Sampai mama sendiri pun bingung dengan sikapku.

    Sejak saat itu, aku mulai terbiasa dan tidak malu lagi apabila Sigit menunjukkan perhatiannya kepadaku. Aku mulai senang dengan perhatian yang Sigit berikan kepadaku. Bahkan ia sering mengajakku untuk nongkrong dengan temannya yang mayoritas pengurus Osis.

    Saat jam istirahat Sigit menghampiri di mejaku “Gimana ulangan matematika ? kamu pasti nilainya sempurna.” Sigit pun langsung mengambil buku soal matematika olimpiade yang sedang aku isi. “Kok bukunya diambil sih, kembalikan nanti setelah pulang aku ada test dari guru pembimbing.” Aku pun langsung merebutnya Kembali buku tersebut.

    “Jangan marah Rin, nanti cepat tua!” Ujarnya dengan tertawa. aku pun hanya memberikan ekspresi cemberut padanya. “Aku juga setelah pulang sekolah ada rapat nanti kita pulang bareng ya?” ujarnya dengan penuh berharap.

    “hem..gimana ya ,” belum aku selesai menjawab pertanyaannya , ia sudah langsung meresponnya “Tidak ada kata menolak Rin, tenang aku sudah siapkan helm spesial untukmu.” Ujarnya sambil berdiri untuk menuju mejanya.

    Ternyata saat kita mengobrol, Ira sudah di belakang bangkuku dan mendengarkannya “ Ciye -ciye ketua osis kita sama ketua KIR kita makin lengket aja nih, kompak habis.” Ira berkata dengan berteriak sehingga teman-teman yang lainnya pun langsung melihat ke arah kami. Akhirnya teman teman yang lainnya pun langsung menimpalinya “Beda emang, kalo pacarannya orang pinter tetap ngerajain soal matematika.” Fajar meledekku.

    “ Sudah , sudah jangan ganggu Rina yang cantik  .” Gombalnya Sigit membelaku. Langsung gemuruh kelas menggema di sertai dengan tepukan tangan. “ Iya tahu Git, “ begitu respon teman sekelasku. Tanpa sadar guru Fisika sudah berada di pintu kelas.

    “Oh ternyata ada pasangan couple terhot ya , kenapa bapak baru tahu.” Ujar guru fisika sambil tertawa.”

Semua temanku langsung bersorak Kembali. Sumpah malu sekali rasanya, muka ini sudah merah seperti udang rebus.

    Tak lama keadaan kelas tenang karena ada ulangan harian Fisika dadakan “ Anak-anak kumpulkan buku Fisika kita Ulangan harian sekarang.” Ujar guru Fisika disertai membagikan kertas ulangan harian. Semua siswa langsung terdiam, pastinya lagi berpikir bisa jawab atautidak.

    Ira pun langsung mencolekku “Rin, masa ulangan dadakan ga bilang-bilang nih guru. Manalagi aku belum belajar.” Muka Ira pun seperti bingung.. Aku hanya tersenyum melihat kelakuannya, Alhamdulillah sebelum subuh tadi pagi aku sudah belajar.

    Di saat pulang sekolah, Sigit memberikan pengumuman di depan kelas “ Assalamualaikum, teman-teman aku mengundang kalian besok malam setelah solat Ashar untuk menghadiri tasyakuran yang ke 17 tahun datang ya, Kostumnya warna hijau tosca ya.” Sigit mengundang teman sekelas untuk menghadiri ultahnya yang ke-17. Teman sekelas pun kompak menjawabnya “Siap Git, makan makan kita!”

    “Ah Sigit besok ultah, kok aku ga tahu ya ?Astagfirullah.” Aku berbicara sendiri dalam hati. “Nanti malam minta diantar mama untuk beli kado ya!” Pikirku.

    Aku pun langsung ke ruangan bimbingan olimpiade untuk menyelesaikan soal persiapan tes sebelum olimpiade. Soalnya hanya 5 buah tapi jawabannya bisa sampai berlembar-lembar membutuhkan pemahaman yang ekstra.

    Setelah 2 jam mengotak atik menjawab soal akhirnya selesai juga. Besok akan diberitahu hasil jawaban serta akan di sampaikan hal apa yang masih kurang dan harus dipelajari lagi. Tepat pukul 17.00 aku diperbolehkan pulang oleh guru pembimbing.

    Aku pun setelah 2 jam baru sempat membuka hp tenyata ada pesan masuk dari Sigit “Aku masih rapat,

tunggu ya sebentar.” Pesan tersebut dikirim sekitar 5 menit yang lalu. Aku membalasnya “Iya, aku tunggu di dekat pos satpam ya.” Kukirimkan pesan tersebut melalui aplikasi hijau.

    Hampir 20 menit aku menunggu Sigit selesai rapat, akhirnya selesai juga. Dari kejauhan ia menghampiriku, tampak di belakangnya Dewi memanggilnya namun Sigit abaikan. “ Maaf ya Rina cantik kamu nunggunya lama. Sebentar aku ambil motor dahulu ya , kamu tunggu sini saja.” Ujarnya.

    Temannya Zaki pun berpamitan sama aku dan Sigit “ Git, kamu pulang sama Rina ya, hati hati aku duluan ya .”Sigit pun menjawabnya “ Iya Zak hati hati juga.”

    Ternyata Dewi menghampiri Sigit, aku bisa melihatnya dari Sini. Entah apa yang dibicarakannya. Terlihat

jelas Sigit marah lalu mengabaikannya. Ada rasa cemburu di hati, tapi melihat sikapnya Sigit ke Dewi tampaknya omongan Sigit itu benar.

    “Rin, kok melamun?” Sigit bertanya dengan memakaikan helm kepadaku. Kagetnya, ternyata Sigit Sweet

sekali. Tidak akan mungkin aku jujur kalau melamun mikirin Sigit dan cemburu padanya. “Iya, ini helm baru ya?” Aku bertanya kepadanya, apalagi ini hel warna pink.Sigit pun hanya tersenyum.

    Dari jauh terlihat Dewi yang cemberut dan marah melihat Sigit memakaikan helm padaku. Hatiku sunggu

senang, ingin rasanya jingkrak-jingkrak namun aku gengsi dan malu untuk membuat selebrasi kemenangan. Betul kata Sigit “Mantan ya tetap Mantan, hempaskan saja ..hahaha.” aku jadi bicara sendiri dalam hati.

    Selama di motor tidak ada percakapan apapun. Sungguh lelah capek dan pusing setelah di sekolah seharian

ulangan harian ditambah mengerjakan soal olimpiade. Tak terasa sudah sampai depan rumah. Pikirku betul juga yang Ira sampaikan kepadaku “kalau hati senang apalagi Bersama orang yang kita sayang waktu terasa sebentar.” Itu yang kurasakan, padahal waktu tempuh dari sekolah ke rumah lumayan, apalagi di jam pulang kerja bisa mencapai 1 jam waktu tempuhnya.

    Sigit pun dengan cekatan membuka helmku “Rin, besok bada Dzuhur sudah di rumah ya. Ada pengurus Osis

juga besok yang bantu untuk merapihkan rumah. Sekalian kenalan sama Ibu dan Bapak ya Rin.”

    “Kok bada dzuhur? Kan kita sekolah pulang ashar?” aku bertanya pada Sigit dengan heran. Sigit pun

heran dengan pertannyaanku “ Besok libur Rin, tanggal merah nasional. Kamu memang bintang kelas pikirannya sekolah mulu.” Sigit  menjawab pertanyaanku dan mulai menstarter motornya.

    “Astagfrullah, malu sekali aku. Bisa bisanya tiak tahu dan lupa kalau besok tanggal merah.” Pikirku

dan mulai masuk ke rumah. Aku pun langsung menegok Kembali ke arah Sigit “ hati hati di jalan dan makasih ya.” Sigit memberikan lambaian tangannya.

    Saat aku masuk rumah dan hendak mandi serta solat Magrib, terdengar hp ku berisik sekali. Aku pun

penasaran aku buka, ternyata grup kelas sangatlah ramai, ada yang posting di grup kelas saat Sigit memakaikan aku hel di sekolah tadi. “Astagfirullah, “ aku pun langsung beristigfar.

    Aku membaca komentar dari semua teman sekelasku, mayoritas mereka mendoakan aku dan Sigit. Bahkan digadang-gadang sebagai pasang couple tahun ini. Bahkan ada yang bilang “ Aku pikir, kutu buku ga pacaran ya?” Zaki memberikan komentar dan semua teman perempuanku langsung menyerang Zaki. Jadi lucu membaca komentar mereka.  Komentar Sigit, “Doakan ya semoga kita

berjodoh.” 

    “Ha …Jodoh ?” jangan bilang kalian setelah SMA langsung nikah ya ?” komentar Ira.  Aku pun hanya membalas komentar teman teman digrup “terima kasih ya teman-teman.”

    Tanpa sengaja, aku liat status Sigit di Aplikasi Hijau “Foto saat sedang memakaikan helm padaku.”

Astagfirullah, aku langsung berteriak sampai mama ke kamarku “ Ada apa Rin,”

   “Tidak ada apa-apa mama, hanya ada kecoa.mama kan tahu Rina takut kecoa.”Jawabkau pada mama. Mama

pun langsung mengingatkan untuk segera mandi dan solat magrib. Aku masih berpikir kenapa Sigit posting seperti itu Bersiap jadi trending topik nih

Episodes
1 Bab 1 Cinta Pertama
2 Bab 2 Kompaknya Papa dan SIgit
3 Bab 3 Mantannya Masih Menyimpan Perasaan
4 Bab 4 Semua Orang Tahu
5 Bab 5 Mamanya Kok Gitu Ya ???
6 Bab 6 Guruku Menentang Hubungan Kami
7 Bab 7 Tunangan Versi Anak Sekolah
8 Bab 8 Maaf Kita Putus Saja
9 Bab 9 Awal Mula Kebencian Abadi
10 Bab 10 Selalu Menghantui
11 Bab 11 Berakhir Dengan kemarahan Papa
12 Bab 12 Move On dan Gagal Itu sakit
13 Bab 13 Keputusanku Membuat Semua Orang Kecewa ... Maaf
14 Bab 14 Welcome, Kampus Baru
15 Bab 15 Oh,Ternyata Kamu Menyukaiku dari Semenjak di MAN
16 Bab 16 Reuni Akbar
17 Bab 17 Permintaan Maaf Sigit
18 Bab 19 calon Suami, Maaf Anda Siapa ya?
19 Bab 19 Benar-Benar Menyebalkan, Ini Ujian
20 Bab 20 Rina Maafkan Aku
21 Bab 21 Permintaan Rina
22 Bab 22 Terungkap kebenarannya, Ternyata Ia menikahi Orang Lain
23 Bab 23 Amarah Papa yang Tidak terbendung
24 Bab 24 Aku Korban Cintanya Bukan Pelakor
25 Bab 25 Papa Mengungsikan Aku Ke Kampung Halaman
26 Bab 26 Air Mata Rina
27 Bab 27 Serius … Kamu Dosen Saya ?
28 Bab 28 Dosen Ini Sangat menyebalkan Sekali
29 Bab 29 Pacar Pura-Pura
30 Bab 30 Gosip Dosen Populer
31 Bab 31 Drama Nasi Goreng
32 Bab 32 Akibat Nasi Goreng
33 Bab 33 Perjanjian Rahasia
34 Bab 34 Ada Apa Dengan Dosen Menyebalkan?
35 Bab 35 Rencana Bayu
36 Bab 36 Permainan Baru Dimulai
37 Bab 37 Pengakuan Jujur Rina
38 Bab 38 Papa, Maafkan Rina
39 Bab 39 Akibat Membohongi Papa
40 Bab 40 Restu Papa
41 Bab 41 Hubungan Pak Bayu Dengan Rina Terbongkar
42 Bab 42 Sikap Mama
43 Bab 43 Adrian Mualaf
44 Bab 43 Jangan Tinggalkan Rina, Kak Bayu
45 Bab 45 Kak Bayu, ini Kak Adrian
46 Bab 46, Akhirnya Sigit Menikah
47 Bab 47 Orang Tua Kak Bayu
48 Bab 48 Surprise
49 Bab 49 Surprise Part 2
50 Bab 50 Pernikahan Sigit
51 Bab 51 Semua orang penasaran
52 Bab 52 Ya, Aku mau
53 Bab 53 Calon Mertuaku, Penyayang
54 Bab 54 Pengumuman … Pengumuman.
55 Bab 55 Akhirnya Papa Merestui
56 Bab 56 Ternyata Dirinya
57 Bab 57 Perang Hati
58 Bab 58 Perang Hati Part 2
59 Bab 59 Serba Salah
60 Bab 60 Papa Galau
61 Bab 61 Ada apa ini?
62 Bab 62 Rina Dilamar
63 Bab 63 Lamaran Part 1
64 Bab 64 Lamaran Part 2
65 Bab 65 Lamaran Part 3
66 Bab 66 Ujian Sebelum Nikah Part 1
67 Bab 67 Ujian Sebelum Nikah Part 2
68 Bab 68 Ujian Sebelum Nikah Part 3
69 Bab 69 Semuanya kacau
70 Bab 70 Maaf
71 Bab 71 Permintaan Rina
72 Bab 72 Ketakutan Bayu
73 Bab 73 Hari – Hari Terasa Berat
74 Bab 74 Masa Lalunya Datang Kembali.
75 Bab 75 Ternyata Dia
76 Bab 76 Itu Mantan Terindah Part 1
77 Bab 77 Itu Mantan Terindah Part 2
78 Bab 78 Meminta Izin
79 Bab 79 Nikah Siri
80 Bab 80 Malam Pertama Tertunda
81 Bab 81 Ikhlas
82 Bab 82 Surprise … Resepsi Pernikahan
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Bab 1 Cinta Pertama
2
Bab 2 Kompaknya Papa dan SIgit
3
Bab 3 Mantannya Masih Menyimpan Perasaan
4
Bab 4 Semua Orang Tahu
5
Bab 5 Mamanya Kok Gitu Ya ???
6
Bab 6 Guruku Menentang Hubungan Kami
7
Bab 7 Tunangan Versi Anak Sekolah
8
Bab 8 Maaf Kita Putus Saja
9
Bab 9 Awal Mula Kebencian Abadi
10
Bab 10 Selalu Menghantui
11
Bab 11 Berakhir Dengan kemarahan Papa
12
Bab 12 Move On dan Gagal Itu sakit
13
Bab 13 Keputusanku Membuat Semua Orang Kecewa ... Maaf
14
Bab 14 Welcome, Kampus Baru
15
Bab 15 Oh,Ternyata Kamu Menyukaiku dari Semenjak di MAN
16
Bab 16 Reuni Akbar
17
Bab 17 Permintaan Maaf Sigit
18
Bab 19 calon Suami, Maaf Anda Siapa ya?
19
Bab 19 Benar-Benar Menyebalkan, Ini Ujian
20
Bab 20 Rina Maafkan Aku
21
Bab 21 Permintaan Rina
22
Bab 22 Terungkap kebenarannya, Ternyata Ia menikahi Orang Lain
23
Bab 23 Amarah Papa yang Tidak terbendung
24
Bab 24 Aku Korban Cintanya Bukan Pelakor
25
Bab 25 Papa Mengungsikan Aku Ke Kampung Halaman
26
Bab 26 Air Mata Rina
27
Bab 27 Serius … Kamu Dosen Saya ?
28
Bab 28 Dosen Ini Sangat menyebalkan Sekali
29
Bab 29 Pacar Pura-Pura
30
Bab 30 Gosip Dosen Populer
31
Bab 31 Drama Nasi Goreng
32
Bab 32 Akibat Nasi Goreng
33
Bab 33 Perjanjian Rahasia
34
Bab 34 Ada Apa Dengan Dosen Menyebalkan?
35
Bab 35 Rencana Bayu
36
Bab 36 Permainan Baru Dimulai
37
Bab 37 Pengakuan Jujur Rina
38
Bab 38 Papa, Maafkan Rina
39
Bab 39 Akibat Membohongi Papa
40
Bab 40 Restu Papa
41
Bab 41 Hubungan Pak Bayu Dengan Rina Terbongkar
42
Bab 42 Sikap Mama
43
Bab 43 Adrian Mualaf
44
Bab 43 Jangan Tinggalkan Rina, Kak Bayu
45
Bab 45 Kak Bayu, ini Kak Adrian
46
Bab 46, Akhirnya Sigit Menikah
47
Bab 47 Orang Tua Kak Bayu
48
Bab 48 Surprise
49
Bab 49 Surprise Part 2
50
Bab 50 Pernikahan Sigit
51
Bab 51 Semua orang penasaran
52
Bab 52 Ya, Aku mau
53
Bab 53 Calon Mertuaku, Penyayang
54
Bab 54 Pengumuman … Pengumuman.
55
Bab 55 Akhirnya Papa Merestui
56
Bab 56 Ternyata Dirinya
57
Bab 57 Perang Hati
58
Bab 58 Perang Hati Part 2
59
Bab 59 Serba Salah
60
Bab 60 Papa Galau
61
Bab 61 Ada apa ini?
62
Bab 62 Rina Dilamar
63
Bab 63 Lamaran Part 1
64
Bab 64 Lamaran Part 2
65
Bab 65 Lamaran Part 3
66
Bab 66 Ujian Sebelum Nikah Part 1
67
Bab 67 Ujian Sebelum Nikah Part 2
68
Bab 68 Ujian Sebelum Nikah Part 3
69
Bab 69 Semuanya kacau
70
Bab 70 Maaf
71
Bab 71 Permintaan Rina
72
Bab 72 Ketakutan Bayu
73
Bab 73 Hari – Hari Terasa Berat
74
Bab 74 Masa Lalunya Datang Kembali.
75
Bab 75 Ternyata Dia
76
Bab 76 Itu Mantan Terindah Part 1
77
Bab 77 Itu Mantan Terindah Part 2
78
Bab 78 Meminta Izin
79
Bab 79 Nikah Siri
80
Bab 80 Malam Pertama Tertunda
81
Bab 81 Ikhlas
82
Bab 82 Surprise … Resepsi Pernikahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!