Fakta mengejutkan

Baca dulu baru beri like ya sayangku.

Bab 3

Satu Minggu Kemudian

Hari pernikahan yang seharusnya membahagiakan bagi setiap wanita, tapi itu tidak dirasakan oleh Arum. Walau begitu, ia tetap tersenyum tulus, menyembunyikan kesedihan mendalam di hatinya.

Di hadapannya, sang ayah yang sudah membaik kesehatannya menjadi wali nikah nya. Bisa dibilang Suaminya Arum, Pak Subroto lebih tua dari ayahnya Arum.

"Sah..!" Ucap para saksi dengan lantang.

Arum yang sedari tadi tidak tenang. Semakin dibuat was was akan nasib dirinya kelak. Karena Ternyata istrinya PAk Subroto, Bu Dewi sikap nya tidak lah ramah pada Arum.

Pernikahan Pak Subroto dan Arum adalah Sah. Arum sah sebagai istrinya Pak Subroto. Bukan nikah dibawah tangan.

Setelah ijab kabul. Pasangan pengantin kini bersanding di pelaminan. Sebenarnya Arum malu di hadapan para undangan. Mesti Kalian ada pesta. Nikah di KUA menurutnya lebih baik. Karena jika menikah ditambah dengan pesta, maka akan banyak mata yang memandang, menilai dan memberi komentar baik positif dan negatif

Tapi, sudah jelas pernikahannnya ini akan mendatangkan banyak komentar yang akan menambah dosa saja. Jadi, kalau diadakan sekedarnya saja, hanya akad nikah. Mungkin tidak akan banyak komentar netizen.

"Aduhh.... Pak, rahasia nya apa sih? sudah uzur begini tetap dapat daun muda." Celutuk temannya Pak Subroto, yang hadir di acara pernikahan itu.

Tuh kan, dapat sindiran juga pak Subroto.

"Sudah Takdir nya begitu. Ya, di syukur saja!" sahut Pak Subroto tersenyum bahagia dan terlihat bangga. Siapa sih yang tidak bangga bisa menikah dengan gadis belia, usia 19 tahun.

"Hehehe.. Ingat umur dan kondisi badan ya pak! jangan buru-buru menikmati surga dunia. Nanti terlalu semangat ngejar surga dunia. Ehh.. Kelewat hingga ke neraka!". celoteh teman kompaknya Pak Subroto lagi...

Hadeuhh....

Arum yang tadinya sedih dan tidak bersemangat. Dibuat senyum sendiri dengan tamu yang kini ada di hadapan mereka, terlihat tamu itu sangat dekat dengan Pak Subroto.

" Doakan saya mati ya pak Jimmy!" ujar Pak Subroto dengan nada kesal. Tapi, seketika ekspresi wajah pria tua dan masih lumpuh itu mendadak cengir.

Hahahha..

"Gak lah Pak, ok selamat ya Pak, Dek cantik!"

Pak Jimmy pun menyalami Pak Subroto, Arum dan juga ayahnya Arum, Pak Taufik yang duduk di sebelah kirinya Arum.

Tamu yang datang pun secara bergantian memberikan ucapan selamat kepada Arum dan Pak Subroto. Pernikahan yang dilaksanakan lumayan mewah. Walau diadakan di rumah Pak Subroto, bukan di gedung. Di acara itu juga banyak diundang anak yatim dari berbagai pasti asuhan.

Walau menikah dalam keadaan terpaksa. Arum bisa bersyukur, ternyata suaminya Pak Subroto adalah orang yang baik dan dermawan. Terbukti banyak tamu yang datang terlihat dari kalangan yang berkelas.

"Masyaallah... Serasi sekali Ayah dan ibu muda ku ini!" ujar Dokter Ulfah dengan semangatnya. Tatapannya terhenti di Arum, yang nampak cantik dengan balut an kebaya putih bertabur Swaroski.

Arum hanya tersenyum tipis menanggapi ucapan Dokter itu. Ia balas tatapan sang suami yang duduk di sebelah kanannya. Dari tadi Pak Subroto tidak pernah berdiri. Karena memang pak Subroto lumpuh. Kakinya tidak bisa digerakkan.

"Dimas belum datang juga ya Fah?' tanya Pak Subroto dengan bahagia nya pada Dokter Ulfah.

"Belum ayah, tapi kata Dimas. Dia akan datang koq." Sahut Ulfah sopan.

"Di, Dimas?" Tanya Arum ragu pada Dokter Ulfah.

"Iya bu!" sahut Ulfah sopan, menatap heran Arum yang nampak bingung itu. "Dimas itu adik aku, anak ayah paling bontot. Yang tinggal di kota." Jelas Ulfah serius

Arum mengangguk pelan.

Banyak yang bernama Dimas. Gumannya dalam hati.

"Ibu kamu?" tanya Pak Subroto lagi kepada Ulfah

"Ikut Ayah, ibu juga ikut koq!"

Deg

Mendengar istri pertama dibahas, membuat Arum ketakutan. Di mana-mana yang namanya istri pertama dan yang kedua gak akan akrab.

"Ibu dan Dimas sama datangnya." Jelas Ulfah lagi.

"Kirain dia gak mau datang!" sahut Pak Subroto sedih. Mukanya langsung kusut

"Ibu pasti datang, karena ibu ingin memastikan sendiri. Benarkah ayah bisa menikah dengan gadis muda. Ibu pasti kepo ayah!" ujar Ulfah dengan nada tidak enak.

Arum bisa simpulkan bahwa hubungan Pak Subroto dan Istri pertamanya tidaklah harmonis.

"Nak Arum, Pak Subroto. Aku masuk ke dalam dulu!" Pak taufik ayahnya Arum, kini pamit kepada Pasangan pengantin. Tadinya Pak Taufik duduk di sebelah kirinya Arum. "Bapak mau sholat dzuhur, dan istirahat saja, gak usah ikut duduk disini!"

Arum sebenarnya keberatan. Ia ingin ayahnya itu tetap di sampingnya menemani nya. Tapi, karena harus melaksanakan kewajiban sebagai umat muslim. Arum tidak bisa me larang ayahnya meninggalkan tempat itu.

"Iya pak besan. Aku juga mau sholat. Tapi, menunggu Anakku Dimas datang dulu!" jawab Pak Subroto.

Arum kembali dibuat terkejut saat Pak Subroto mengatakan nama Dimas.

"Nah.. Itu ibu dan Dimas sudah datang!"

Kreekk..

Arum yang penasaran siapa Dimas, dengan cepat memutari lehernya ke arah gerbang tamu masuk. Arum fokus ke tamu yang datang bersama dengan seorang wanita paruh baya.

Deg

Ia pun dibuat terkejut melihat pria yang bernama Dimas, kini sudah berjalan menghampiri mereka. Ia kenal pria tampan itu.

Astaga... Umpat Arum dalam hati. Ia tutup cepat mulutnya yang sempat menganga. Karena terkejut mendapati kenyataan bahwa Dimas adalah anaknya Pak Subroto

"Bapak...!" Dimas melewati Arum, dan fokus mengajak Ayahnya bicara. Ia tidak digubris oleh Dimas.

Dan Kemudian seorang wanita paruh baya, berusia sekitar 50 tahunan kini berdiri di hadapan Arum.

Wanita itu menjulurkan tangannya dengan muka dipaksa untuk tersenyum. Arumi menyambut tangan itu dengan tersenyum tipis.

"Nyonya Dewi!" ujar Bu Dewi dengan muka angkuhnya.

Arum cukup terkejut setelah bertemu dengan istri tuanya Pak Subroto. Tapi, ia menutupi rasa terkejutnya.

"Iya Nyonya.!' Sahut Arum sopan.

Dan Bu Dewi, istrinya Pak Subroto pum .emeluk Arum sambil cipika cipiki. "Selamat ya, semoga kamu betah merawat si pak tua!" bisik Bu Dewi tegas di telinga nya Arum.

"I, iya bu. Terima kasih!' sahut Arum pelan. Jangan tanya gimana jantung nya saat ini. Jujur, ia ketakutan juga.

" Eehh.. Dimas, kamu belum ucapkan selamat untuk ibumu yang baru!" Bu Dewi menarik tangan putra nya Dimas. Saat Dimas hendak meninggalkan pelaminan.

Terlihat Dimas seperti tidak peduli dengan istri baru ayahnya itu. Masak yang disalami hanya ayahnya saja

"Oouuww.. Iya, hampir lupa!"

Deg

Wajahnya Arum menegang sudah saat ini. Sedangkan Dimas yang berdiri di hadapannya nampak biasa biasa saja.

"Selamat bergabung di keluarga Pak Subroto. Semoga ibu dan Bapak, bahagia selalu!" ujar Dimas tersenyum tipis menatap Arum yang terkejut itu.

"Bu, ibu muda..!" tegur Ulfah kepada Arum. Karena Arum yang terkejut tidak menanggapi ukuran tangannya Dimas.

"Haaahh.. Ap, Apa... Dok?" Sahut Arum tergagap.

"Itu, Dimas tangannya!" Dokter Ulfah menunjukkan tangannya Dimas yang mengatung di udara.

"Oohh. !" Dengan gugup nya Arum menyambut uluran tangannya Dimas.

Terpopuler

Comments

Diana Resnawati

Diana Resnawati

dimas siapanya arum,ko arum deg2an ktemu sm dia

2023-10-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!