Menikah

Saat ini Luna dan Adrian duduk berdampingan dikursi panjang yang ada dirumah kecil milik Luna. Wajah mereka datar, sedatar perasaan mereka yang sedang tidak menentu.

Ini bukan kesalahan, ini adalah tanggung jawab dan sebuah pelarian. Tanggung jawab Adrian yang telah merenggut kesucian Luna, dan pelarian Aluna dari segala masalah hidup nya yang benar benar rumit.

Jika wajah mereka datar, maka berbeda lagi dengan wajah ayah dan ibu Luna. Mereka nampak begitu terkejut saat Adrian berkata ingin menikahi Aluna hari ini juga.

Hari ini!

Benar benar gila kan..

"Lun... seriusan kamu mau nikah secepat ini. Gak semudah itu nikah Lun! Fikir panjang lagi lah nak" ujar ibu

"Luna udah serius bu. Jangan lagi dipengaruhi." jawab Luna

"Kamu hamil duluan" tanya ibu Luna.

Luna menggeleng

"Bukan hamil duluan, tapi jebol duluan" jawab Luna tanpa merasa bersalah.

"Jebol duluan gimana Lun?" tanya Ibu begitu bingung. Sedangkan ayah Luna masih memandang Luna dan Adrian dengan pandangan datar nya. Dia masih terkejut dengan kedatangan Adrian kerumah mereka. Sebab dia kenal siapa Adrian.

"Maaf Bu, pak. Saya salah, saya mabuk waktu itu, jadi saya tidak sengaja meniduri putri kalian" ungkap Adrian

"Apa!!!" suara ibu Luna benar benar kuat hingga membuat Adrian sedikit terkesiap kaget.

"Kenapa pak Adrian tega, anak gadis saya cuma Luna pak" ucap Ayah Luna

"Yah, bukan salah pak Adrian, ini salah Luna juga. Luna salah masuk mobil karena Luna juga mabuk waktu itu" sahut Luna yang juga tidak ingin Adrian disalahkan sendiri.

"Luna ... ya Allah Luna. Kenapa kamu kayak gini sih nak. Ini pasti akibat pergaulan kamu sama teman teman kota kamu itu kan. Kamu jadi rusak" ucap Ibu Luna tidak habis fikir.

"Maaf Bu" jawab Luna seadanya. Dia sudah pusing dan sekarang harus menerima kemarahan kedua orang tua nya lagi.

"Tapi pak Adrian kan sudah punya istri. Bagaimana mungkin menjadikan Luna istri kedua" tanya ayah Luna

Ibu Luna semakin lemas mendengar ini.

Sedangkan Luna hanya memandang datar pada Adrian yang nampak menghela nafasnya dengan berat. Dia sudah tahu semuanya, saat diperjalanan kerumah ini, Adrian sudah memberi tahu siapa dia dan tentang istri Adrian.

Luna ingin mundur, tapi Adrian berkata coba dulu untuk beberapa bulan. Dengan alasan, dia takut jika kejadian satu malam itu sudah menumbuhkan benih didalam rahim Luna.

Hingga mau tidak mau Luna menyetujui nya tanpa fikir panjang. Apalagi dia yang sudah lelah menghadapi sikap kedua orang tua nya ini.

"Saya janji, saya tidak akan menyia nyiakan Luna" ucap Adrian.

"Lihatkan, semua laki laki memang sama. Enggak pernah cukup sama satu perempuan aja. Kemarin ayah buat ibu kayak gitu, sekarang malah Luna yang dijadikan istri kedua. Apa kata orang nanti?" tanya ibu Luna

"Bu, please. Luna kayak gini juga karena kalian. Capek banget ngelihat nya. Luna sama mas Adrian cuma nikah sirih aja. Udah, nikah gak usah pakek acara apa apa dan gak usah ada yang tahu." jawab Luna

"Ayah, tolong" pinta Luna lagi.

Dan ayah Luna, hanya bisa menghela nafas berat dan pasrah. Mungkin jika menikah dengan Adrian hidup Luna bisa sedikit lebih enak. Dia tahu, untuk harta mungkin Luna tidak akan kekurangan lagi. Meski tidak tahu bagaimana istri Adrian nantinya. Tapi dengan keadaan Luna yang sudah tidak lagi perawan, siapa yang akan mau menikahi nya.

Hingga akhirnya mau tidak mau, hari itu juga Luna dan Adrian menikah dirumah mereka. Hanya menikah sirih dan itupun juga hanya mengajak orang yang penting saja. Tentu desas desus Luna yang menikah sirih langsung heboh dikalangan tetangga nya. Meski sudah ditutupi, namun mau bagaimana pun , tetangga Luna adalah warga yang saling bahu membahu untuk tahu urusan orang lain. Hingga akhirnya Luna dan kedua orang tuanya hanya bisa pasrah.

Dan tidak memakai lama, malam itu juga Luna langsung dibawa Adrian pergi kerumah kecil yang memang milik nya juga.

Mereka akan memulai kehidupan rumah tangga mereka disana nantinya.

Hal yang ingin Luna lakukan sejak dulu, berpisah dengan orang tuanya dan dia tidak akan lagi mendengar pertengkaran yang memuakkan itu setiap hari.

Meski dia tidak tahu akan seperti apa rumah tangga yang dibangun tanpa dasar cinta dan malah menjadi istri kedua dalam kehidupan Adrian.

Luna memandangi rumah minimalis itu dengan pandangan datar. Meski kecil, namun cukup nyaman dan bersih.

Luna suka

"Ayo masuk" ajak Adrian yang membukakan pintu untuk Luna

Luna mengangguk dan langsung masuk kedalam dengan tas ransel yang berisi pakaian nya.

"Disini hanya ada satu kamar. Dan jika saya menginap disini, kita sudah pasti akan tidur satu kamar" ungkap Adrian.

Luna kembali mengangguk. Meski rasanya benar benar canggung jika sudah hanya berdua dengan Adrian seperti ini.

"Tapi maaf, karena mendadak, saya belum menyiapkan apapun disini. Tapi perlengkapan seperti tempat tidur dan juga peralatan dapur memang sudah ada. Hanya saja sedikit berdebu karena memang tidak pernah dipakai" kata Adrian lagi yang kini membuka kamar kecil mereka.

Luna mengangguk dan mengintip kamar itu. Kamar yang masih terlihat kosong dan memang berdebu.

"Gak masalah, nanti saya bisa bersihkan mas" ucap Luna

"Kita bagi tugas aja. Kamu bersihkan dapur dan ruang depan. Saya bereskan kamar. Biar bisa istirahat cepat. Saya udah lelah" jawab Adrian

Luna tertegun

"Jadi mas gak pulang kerumah istri mas?" hanya Luna

Adrian menggeleng pelan.

"Dia belum pulang, masih diluar kota" jawab Adrian yang berjalan menuju kamar mandi dan mengecek keran air disana.

"Kalau dia tahu mas nikah lagi gimana? kok saya jadi takut ya" ucap Luna yang duduk diatas tempat tidur itu. Memandangi Adrian yang baru keluar dari kamar mandi.

"Entahlah, saya juga tidak tahu" jawab Adrian begitu pasrah.

Luna memperhatikan Adrian dengan lekat. Pria dewasa yang cukup tampan. Tapi wajahnya selalu terlihat kusut dan tidak bersemangat. Apa karena dia merindukan istrinya? Atau merasa bersalah karena telah menikahi nya??

"Mas gak nyesel nikah sama saya?" tanya Luna.

Adrian langsung menoleh kearah Luna. Helaan nafasnya cukup berat. Tapi dia malah menggeleng pelan.

"Sebenarnya saya juga tidak mau ini terjadi. Saya menikahi istri saya karena saya mencintai dia. Tiga tahun waktu kami bersama, tentu bukan hal yang mudah untuk mengkhianati dia seperti ini. Tapi mau bagaimana lagi, saya juga harus bertanggungjawab pada kamu kan" jawab Adrian.

Luna mengangguk pelan.

"Saya janji, saya gak akan menuntut apapun dari mas. Yang terpenting mas juga harus janji, kalau istri mas tahu, mas jangan menyalahkan saya atas pernikahan ini" pinta Luna

Adrian tersenyum tipis dan mengangguk.

"Ya, ini juga salah saya. Saya tidak mungkin menyalahkan kamu. Tenang saja. Sekarang kita bekerja saja. Besok baru saya akan mendatangkan seseorang untuk membantu kamu membereskan rumah ini" ujar Adrian

"Gak perlu mas. Saya gak suka ada orang lain. Saya sendiri sudah bisa. Rumah ini juga gak besar" jawab Luna

"Beneran" tanya Adrian

"Ya" jawab Luna

Episodes
1 Mabuk
2 Bimbang
3 Kekesalan Adrian
4 Ayo Menikah
5 Menikah
6 Dosa Atau Tidak???
7 Kekesalan Luna Dan Adrian
8 Berbanding Terbalik
9 Kerumah Orang Tua Adrian
10 Gadis Club
11 Kemarahan Vania
12 Tidak Bisa Memilih
13 Dua istri
14 Kenapa Tidak Sekarang???
15 Nasi Goreng Percobaan
16 Dua Minggu
17 Terlalu Sulit
18 Permintaan Ibu
19 Aku Bukan Pelakor
20 Aku Akan Memilih Kamu
21 Pulang Kerumah Orang Tua Adrian
22 Arka, siapa dia???
23 Adrian Dan Arka
24 Jangan Serakah
25 Gundah
26 Luna Hamil
27 Terasa Perih
28 Ketakutan Vania
29 Kabar Buruk
30 Bangun Mas
31 Curiga
32 Kenapa Gelap???
33 Kesedihan Luna
34 Ketidakpedulian Adrian
35 Sandiwara
36 Sifat Asli Vania
37 Alasan Arka
38 Keluar Rumah
39 Mengintai Arka Dan Vania
40 Bingung
41 Tentang Arka
42 Kelakuan Jahat Arka Dan Vania
43 Kemarahan Adrian
44 Relakan Semuanya
45 Luna Menghilang
46 Mati Atau Pergi???
47 Terungkap
48 Pergi Ke Kampung Luna
49 Cerita Tentang Vania
50 Perasaan Luna
51 Berpamitan
52 Kekesalan Luna
53 Pulang Kerumah
54 Permintaan Vania
55 Kebahagiaan Adrian
56 Permintaan Tuan Bimo
57 Perintah Tuan Bimo
58 Tidurlah Mas!
59 Berdamai
60 Permintaan Luna
61 Mangga Muda
62 Berpisah
63 Sudah Usai
64 Kedatangan Ibu Luna
65 Kencan Pertama
66 Berkumpul Dengan Yara Dan Boby
67 Pernikahan
68 Dimana Arka?
69 Luna Pingsan
70 Pembahasan Pagi
71 Sacrifice of Love
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Mabuk
2
Bimbang
3
Kekesalan Adrian
4
Ayo Menikah
5
Menikah
6
Dosa Atau Tidak???
7
Kekesalan Luna Dan Adrian
8
Berbanding Terbalik
9
Kerumah Orang Tua Adrian
10
Gadis Club
11
Kemarahan Vania
12
Tidak Bisa Memilih
13
Dua istri
14
Kenapa Tidak Sekarang???
15
Nasi Goreng Percobaan
16
Dua Minggu
17
Terlalu Sulit
18
Permintaan Ibu
19
Aku Bukan Pelakor
20
Aku Akan Memilih Kamu
21
Pulang Kerumah Orang Tua Adrian
22
Arka, siapa dia???
23
Adrian Dan Arka
24
Jangan Serakah
25
Gundah
26
Luna Hamil
27
Terasa Perih
28
Ketakutan Vania
29
Kabar Buruk
30
Bangun Mas
31
Curiga
32
Kenapa Gelap???
33
Kesedihan Luna
34
Ketidakpedulian Adrian
35
Sandiwara
36
Sifat Asli Vania
37
Alasan Arka
38
Keluar Rumah
39
Mengintai Arka Dan Vania
40
Bingung
41
Tentang Arka
42
Kelakuan Jahat Arka Dan Vania
43
Kemarahan Adrian
44
Relakan Semuanya
45
Luna Menghilang
46
Mati Atau Pergi???
47
Terungkap
48
Pergi Ke Kampung Luna
49
Cerita Tentang Vania
50
Perasaan Luna
51
Berpamitan
52
Kekesalan Luna
53
Pulang Kerumah
54
Permintaan Vania
55
Kebahagiaan Adrian
56
Permintaan Tuan Bimo
57
Perintah Tuan Bimo
58
Tidurlah Mas!
59
Berdamai
60
Permintaan Luna
61
Mangga Muda
62
Berpisah
63
Sudah Usai
64
Kedatangan Ibu Luna
65
Kencan Pertama
66
Berkumpul Dengan Yara Dan Boby
67
Pernikahan
68
Dimana Arka?
69
Luna Pingsan
70
Pembahasan Pagi
71
Sacrifice of Love

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!