"Aaarrrrggghhhhh!!!!!"
Suara teriakan Luna menggema begitu kuat didalam mobil itu. Membuat pria tampan yang tertidur disebelahnya langsung terbangun dan begitu terkejut memandang Luna yang meringkuk dan menutupi tubuhnya dengan sebuah jaket.
Dia juga memandang kearahnya, hanya mengenakan celana. Kemejanya? Sudah tersangkut dikursi depan.
Luna menangis ketakutan melihat tubuhnya yang sudah polos tanpa sehelai benang pun. Semua pakaian nya berserakan disekitar tempat duduk mereka. Membuat laki laki itu mengusap wajahnya dengan kasar dan langsung memalingkan wajahnya dari Luna. Dia langsung berpindah ke kursi depan. Wajahnya benar benar frustasi. Apa yang sudah dia lakukan semalam??? Ya tuhan... kenapa bisa begini.
"Kenapa saya disini. Tuan siapa?" tanya Luna dengan isak tangis yang tertahan
"Pakai pakaian mu" ujar pria tampan itu.
"Kenapa tuan tega ngelakuin ini???" gumam Luna seraya kembali mengenakan pakaian nya. Rasanya benar benar lengket dan perih dibagian inti tubuhnya. Sakit dan terasa terluka. Sudah jelas, jika mereka memang melakukan itu semalam.
Kenapa Luna tidak sadar? Dan kenapa dia bisa ada disini. Padahal semalam sepertinya Luna sudah masuk kedalam mobil pengawal Yara seperti biasa. Tapi kenapa sekarang malah berada didalam mobil orang yang tidak dia kenal???
Pria itu juga memakai kemeja nya kembali. Wajahnya benar benar frustasi dan sangat kusut. Dia benar benar menyesal karena tidak bisa menahan hasrat nya malam tadi. Hingga dia bisa melakukan hal itu pada gadis ini. Bagaimana mungkin ini bisa terjadi? Apa yang harus dia lakukan setelah ini? Apalagi dia juga ingat, jika ternyata gadis ini masih perawan.
Luna tersandar lemas disandaran kursi. Air matanya masih terus mengalir meski dia sudah menahan nya. Luna memandang pria didepan nya dengan wajah sedih.
"Maaf, saya benar benar tidak bisa menahan hasrat saya. Kamu tiba tiba masuk kedalam mobil saya seenak nya, saya dalam keadaan mabuk malam tadi, dan kamu pun begitu" ucap pria itu.
Luna langsung tertunduk dan kembali menangis. Ya, Luna memang mabuk parah hingga dia tidak lagi menyadari apa yang terjadi.
Tapi kenapa bisa seperti ini? Karena kesalahan nya dia malah kehilangan masa depan nya sekarang.
"Saya sudah kehilangan masa depan saya tuan" lirih Luna
Pria itu memandang Luna dengan perasaan bersalah. Dia juga bingung harus apa sekarang. Bertanggung jawab dan menikahinya? Tidak mungkin kan. Dia sudah memiliki seorang istri! Dan bagaimana jika istrinya tahu kalau dia sudah melakukan ini dengan wanita lain.
Astaga...
Pria itu langsung tertunduk dan memijat pelipisnya yang benar benar terasa begitu berat. Masalah nya dirumah sudah cukup rumit, dan ditambah masalah baru seperti ini. Benar benar menambah beban hidupnya saja. Dia sangat mencintai istrinya, dan apa yang harus dia lakukan sekarang.
"Kenapa bisa terjadi. Saya harus apa sekarang?" gumam Luna yang masih saja menangis. Ingin menyalahkan, tapi dia tahu jika dia yang salah. Dia terlalu mabuk, dan bahkan samar samar dia mulai mengingat jika dia pun menikmati sentuhan lelaki ini malam tadi.
"Kamu mau apa dari saya?" tanya pria itu akhirnya. Dia menoleh kebelakang dan memandang Luna yang nampak begitu bersedih.
Luna menggeleng pelan.
"Mau apa? Satu gunung uang yang tuan tawarkan pun tidak akan bisa mengembalikan keperawanan saya. Dan lagi, saya bukan wanita panggilan yang dibayar tuan" ungkap Luna
Pria itu menghela nafas dan kembali tersandar. Dia benar benar bingung.
"Lalu kenapa kamu bisa ada disini dan mabuk parah seperti itu?" tanya pria itu.
"Saya salah, saya hanya main disini. Tapi tidak tahu kenapa saya malah tidak bisa menahan diri untuk minum. Saya kira saya sudah masuk ke mobil teman saya, ternyata malah masuk kedalam mobil tuan" jawab Luna, seraya dia yang mengusap wajahnya dengan kasar.
"Lalu saya harus bagaimana?" tanya pria itu. Dia benar benar bingung, dan begitu juga dengan Luna
"Saya belum siap menikah tuan, tapi saya juga bingung bagaimana dengan masa depan saya." jawab Luna pula.
Pria itu kembali menoleh pada Luna.
"Siapa nama kamu?" tanya pria itu.
"Aluna" jawab Luna
Pria itu mengeluarkan sebuah kartu dari dalam dompetnya. Dan menyodorkan nya pada Luna.
"Ini kartu nama saya. Saya bukan seorang pria brengsek yang akan lari dari tanggung jawab. Tapi tolong beri waktu untuk saya berfikir apa yang harus saya lakukan kedepan nya" ujar pria itu.
Luna mengusap kembali wajahnya dan meraih kartu nama itu. Kartu nama yang bertuliskan nama Adrian Abiseka.
"Kamu bisa memanggil saya Adrian. Sekarang saya antar kamu pulang kerumah mu" ucap Adrian
Luna hanya bisa mengangguk pasrah. Dia benar benar tidak tahu harus apa untuk sekarang. Meminta pria ini bertanggung jawab dan menikahinya???
Tidak..
Luna benar benar tidak sanggup. Apalagi melihat pernikahan kedua orang tuanya yang benar benar tidak ada harmonisnya sedikit pun, membuat Luna benar benar takut.
Mungkin benar yang dikatakan oleh Adrian. Mereka memang perlu waktu untuk berfikir. Dan Aluna rasa jika Adrian juga bukanlah pria brengsek. Kartu nama ini sudah membuktikan jika dia pasti akan bertanggung jawab.
Dan akhirnya, pagi itu Adrian mengantar Luna pulang kerumah nya. Tidak ada apapun yang mereka bicarakan selama di perjalanan. Fikiran mereka masih sama sama kalut dengan apa yang telah terjadi diantara mereka. Luna hanya membuka suara saat dia memberi tahu dimana alamat rumah nya.
Hingga satu jam kemudian, mobil yang dikendarai oleh Adrian sudah tiba didepan sebuah rumah kecil dan begitu sederhana.
"Terimakasih tuan" ucap Luna
"Jangan panggil saya tuan, kamu bisa memanggil nama saya saja" ujar Adrian.
"Iya baiklah mas Adrian" jawab Luna
Adrian mengangguk dan memandang wajah Luna yang kusut dan sedikit pucat. Bahkan dilehernya masih ada tanda bekas percintaan mereka semalam. Astaga... Adrian benar benar semakin merasa bersalah melihat ini.
"Segera hubungi saya jika kamu sudah menginginkan sesuatu" ujar Adrian.
Luna hanya mengangguk lemah dan langsung keluar dari dalam mobil. Berjalan masuk kedalam rumah meninggalkan Adrian yang memandang nanar gadis itu. Gadis asing yang sama sekali tidak dia kenali dan kini malah berhasil menambah beban hidupnya.
Adrian Abiseka..
Pria berusia 30 tahun yang bekerja sebagai pemilik showroom mobil dan juga beberapa bengkel yang ada dikota itu. Pria dewasa yang sudah memiliki seorang istri yang sangat dia cintai. Mereka menikah sudah tiga tahun ini, namun sama sekali belum memiliki anak.
Dan karena hal itulah yang menjadi pemicu masalah dalam rumah tangga nya. Bukan karena sulit mendapatkan keturunan atau salah satu dari mereka yang mandul, melainkan istrinya yang tidak ingin memiliki anak dan masih ingin terus meniti karir nya sebagai seorang model.
Bahkan sekarang rumah tangga mereka memang sedang dalam masalah. Bukan hanya karena masalah anak saja, melainkan masalah lain. Dan sekarang, ditambah dengan kejadian seperti ini. Membuat Adrian semakin bertambah pusing. Dia bukan tipe pria brengsek yang suka menduakan wanita. Adrian tidak seperti itu. Tapi jika sudah begini, dia harus apa?
Mengabaikan gadis itu?
Bukankah sama saja dia seperti seorang bajingan. Apalagi gadis itu yang masih suci.
Aaarhh sial sekali!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Marifatul ilmiyah
apa tidak sakit juga perasaan istrinya? apaaa ini 2 wanita yang beda posisi tp sama2 penting
2023-05-18
1
Dewie Angella Wahyudie
bikin adrian pisah sm istrinyz thorr...toh istrinya jg gk pngin pnya ank.jd biar mrk psah...dn adrian bsa tnggung jwb sm aluna...
2023-05-18
1