Aku Bukan Pelakor
Prang!!!
Suara pecahan piring dan gelas didapur rumah kecil itu terdengar begitu nyaring. Ditambah dengan suara teriakan dan bentakan kedua orang tua nya. Membuat Aluna yang berada dikamar benar benar sudah jengah. Dia menutup kedua telinga nya dengan bantal, namun tetap saja, suara makian ibu nya masih jelas terdengar.
Aluna menggeram, dia langsung mencampakkan bantal yang dia pegang kebawah tempat tidur. Wajahnya kusut, lelah dan juga ingin marah.
Ini bukan yang pertama kali dia mendengar kedua orang tuanya bertengkar. Namun sudah hampir setiap hari. Ada saja yang mereka ributkan. Mulai dari masalah ekonomi, dan sekarang masalah ayahnya yang berselingkuh dengan janda satu komplek mereka.
Astaga....
Rasanya Luna benar benar muak hidup ditengah tengah keluarga ini. Usianya masih 20 tahun, tapi Luna sudah tidak lagi melanjutkan sekolah karena orang tuanya yang tidak mempunyai biaya. Ibunya hanya seorang penjual gorengan dipasar, sedangkan ayahnya hanya kerja serabutan dan terkadang menjadi calo disetiap stasiun kereta.
Luna sendiri, dia bekerja disebuah resto sebagai pelayan, dan itu hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri.
Malam ini Luna baru pulang bekerja, niat hati ingin beristirahat dan tidur dengan nyenyak, tapi malah disuguhkan dengan pemandangan memuakkan ini.
Entah dosa apa yang telah diperbuat Luna hingga dia terlahir dikeluarga seperti ini.
"Bisakah kalian diam? Setiap hari selalu aja ribut. Luna capek bu, pak" ucap Luna yang langsung menghentikan perdebatan kedua orang tua nya.
"Ibu juga capek Lun, lihat kelakuan bapak kamu ini. Udah tahu susah, malah sekarang nyari masalah sama janda bohay itu" sahut ibu. Nafasnya terlihat memburu memandang ayah Luna. Bahkan ditangan nya masih memegang sebuah sendok nasi. Mungkin tidak lama lagi barang barang dirumah ini akan habis jika setiap bertengkar selalu saja bermain dengan barang.
"Aku gak ngapa ngapain bu. Cuma ngobrol doang. Selalu aja nuduh suami yang enggak enggak. Gini nih yang buat aku gak betah dirumah" sahut ayah Luna
Luna semakin jengkel melihat mereka
"Kalian itu udah tua. Gak bisa apa damai sebentar aja. Malu bu, pak, didengar tetangga. Setiap hari ada aja yang diributin. Mana rumah udah kayak kapal pecah begini lagi" gerutu Luna
"Kamu diam aja. Kamu masih kecil mana tahu susahnya hidup berumah tangga. 21 tahun hidup, kayak gini aja. Susah terus, makan hati hidup sama bapak kamu ini" ucap ibu begitu kesal. Dan ayah Luna juga tidak kalah kesal mendengar itu.
"Kamu fikir kamu aja yang makan hati. Aku juga, punya istri kerjaan nya marah terus. Bukan nya dukung suami malah mikir negatif terus. Apa kamu fikir aku gak stress hidup sama kamu" sahut ayah Luna
"Aaaahhh kenapa sih gak ada yang mau ngalah. gak pernah mikirin perasaan Luna. Ribut terus, ribut terus. Muak Luna bu, pak" seru Luna dengan begitu kesal. Bahkan setelah mengatakan itu dia langsung melengos pergi meninggalkan kedua orang tuanya.
"Mau kemana kamu Lun???" teriakan ibu Luna begitu menggema dirumah kecil mereka.
"Pergilah, pusing kepala Luna lihat kalian berantem terus" seru Luna dari dalam kamar.
Dia mengganti baju dengan cepat, memakai jaket dan juga helm serta membawa tas kecilnya dan pergi keluar rumah dengan tergesa.
Benar benar pusing melihat kelakuan kedua orang tuanya. Entah apa yang mereka ributkan, tapi sejak dulu memang seperti inilah kehidupan rumah tangga kedua orang tuanya yang tidak pernah akur dan harmonis. Terkadang Luna benar benar heran melihat mereka, kenapa mereka menikah jika hanya bertengkar seperti ini????
Apa pernikahan semenyeramkan itu???
Entah lah..
Luna melajukan motornya membelah jalanan malam yang masih saja ramai. Padahal hari sudah lewat jam sepuluh malam, tapi masih banyak orang yang berkeliaran dijalanan seperti ini. Apa mereka juga seperti Luna yang stress dengan keadaan??
Ah pemikiran bodoh. Mungkin didunia ini hanya dialah yang paling sial.
Luna melajukan motornya menuju kesebuah cafe, dimana disana tempat biasa teman teman nya berkumpul. Meski Luna orang biasa, namun pergaulan Luna cukup jauh. Bahkan bisa dibilang Luna sedikit nakal karena dia memang sering keluar masuk club malam hanya untuk sekedar menghabiskan waktu dan uang. Ya uang yang tidak seberapa. Bekerja satu bulan penuh, namun menghabiskan nya hanya sekedip mata.
Saat tiba dicafe, benar saja teman teman Luna ada disana, karena cafe ini memang milik orang tua teman nya.
"Lun... kemari lo. Tadi diajak katanya capek" ucap Gea
"Tahu nih, udah bagus tadi gak usah pulang dulu" sahut Yara pula
"Tadinya capek, pengen istirahat. Tapi gak jadi, pusing gue dirumah" jawab Luna
Teman teman nya langsung terbahak melihat Luna. Mereka cukup tahu seperti apa orang tua Luna jika sudah bertemu.
"Udahlah, kita pergi aja yuk. Malam ini Yara mau traktir, ngajak ke club punya kak Gery" ungkap Siska pula
"Punya kak Gery. Itukan club mahal, mana punya uang gue buat masuk. Belum gajian juga" ucap Luna
"Lah kan gue yang traktir gimana sih. Udah ah yuk, kita have fun disana. Motor lo tinggal aja disini" ujar Yara yang langsung menarik tangan Luna
Hingga akhirnya malam itu Luna pergi bersama teman teman nya kesebuah club malam yang memang cukup besar yang ada dikota itu. Luna benar benar melupakan kegundahan hatinya ketika berada disana. Apalagi dia bisa bersenang senang dan berekspresi bersama teman temannya.
Menghabiskan malam dengan berbagai hiburan. Meski hanya sekedar berjoged dan minum minum saja. Tidak pernah berlebihan, karena mereka juga masih ingat untuk menjaga diri mereka masing masing. Dan jika terkadang lupa, para bodyguard Yara yang membawa mereka pulang dan melindungi mereka dari lelaki hidung belang.
Berada disana merupakan surga dunia untuk Luna, setelah lelah hati dan batin akibat kerasnya kehidupan. Tapi ditempat ini dia bisa melupakan semuanya.
Suara hentakan musik yang kuat, hingar bingar orang orang yang ada disana benar benar membuat telinga nya tidak lagi mendengar ocehan ibu dan ayahnya. Kilauan lampu dan nikmatnya minuman alkohol juga bisa membuat Luna melupakan permasalahan hidupnya.
Ah.... ini benar benar nikmat, hingga tanpa sadar Luna sudah minum begitu banyak.
"Woiii... lu udah minum banyak banget. Entar mabok lu Lun" ujar Gea, wajah nya juga nampak memerah dan berkeringat karena dia yang memang sehabis berjoged dilantai dansa bersama Siska dan Yara.
"Dikit doang" gumam Luna, namun dia kembali meminum minuman itu hingga habis. Gea hanya menggeleng dan juga ikut minum. Mereka masih muda, namun pergaulan mereka benar benar liar.
Mereka bahkan menghabiskan waktu hingga hari hampir pagi. Bahkan para pengawal Yara sudah mulai berdatangan dan menarik mereka untuk pulang. Karena memang teman teman Luna sudah mabuk semua. Mereka tidak akan bisa pulang dengan keadaan seperti ini.
"Duluan aja pak, saya mau kekamar mandi dulu" ucap Luna seraya memegangi kepala nya yang sudah pusing.
"Beneran kuat?" tanya pria itu
"Iya lah, masih sadar kok" jawab Luna yang langsung berjalan mencari kamar mandi. Sedangkan teman temannya sudah masuk kedalam mobil semua.
...
Sementara didalam sebuah mobil, seorang pria tampan juga baru saja masuk kedalam mobilnya. Wajahnya memerah. Bau alkohol benar benar menyengat dari mulutnya. Sepertinya dia juga mabuk saat ini, hingga kini dia menyandarkan kepalanya disetir kemudi.
Fikiran yang kalut, dan juga emosi yang terpendam membuatnya menghabiskan waktu disebuah club malam dari pada dirumah. Rasanya sangat malas untuk pulang kerumah.
Pria itu bersendawa seraya dia yang membuka sedikit kancing kemejanya karena benar benar gerah. Rasanya butuh pelampiasan jika sudah seperti ini. Tapi dimana? Dia tidak mungkin jajan diluar. Tapi untuk pulang, rasanya juga percuma.
Matanya terpejam dengan kepala yang tersandar disandaran mobil, hingga tiba tiba dia terkejut saat melihat seseorang membuka pintu mobilnya dan duduk dengan seenak nya dikursi belakang.
Seorang gadis muda.
"Siapa kau?" tanya pria itu
"Uuhh panas sekali. Jalan pak, kita pulang ketempat biasa ya" gumam nya dengan mata yang terpejam seraya membuka jaket yang dia kenakan, hingga kini hanya tinggal menyisakan tangtop nya saja.
Pria tampan ini mengernyit, memandang lekuk tubuh gadis itu yang tentu saja membuat hasrat lelaki nya semakin membara.
"Keluar dari mobil ku" usir pria itu. Namun gadis itu, yang tidak lain adalah Luna membuka mata dan langsung tersenyum memandang pria tampan ini.
"Wah tampan sekali" gumam nya. Wajahnya memerah, bahkan dia sudah nampak terhuyung dan oleng. Luna sudah mabuk parah, hingga dia tidak sadar jika dia salah masuk mobil sekarang.
Pria itu menggelengkan kepalanya yang terasa berat. Apalagi ketika melihat Luna yang sudah terbaring dikursi belakang, lekuk tubuhnya sungguh mmebuat pria tampan ini tidak bisa menahan nya lagi. Hingga dia langsung berpindah kebelakang dan mengungkung tubuh Luna.
Mata Luna terbuka, membuat mereka saling pandang dengan lekat.
"Tampan nya" gumam Luna seraya meraba wajah pria itu. Hingga membuat pria itu semakin bergairah. Dan tanpa menunggu apapun lagi, pria itu langsung mencium bibir Luna. Mungkin karena mabuk, Luna juga membalasnya.
Dan malam itu, mereka benar benar menghabiskan malam hingga pagi menjelang.
Bagaimana jika mereka sadar nanti??????
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
MissHaluuu ❤🔚 "NingFitri"
iya benar2 tampan makkᥬ😘᭄ ᥬ🥰᭄ ᥬ😍᭄
2023-07-11
0
Maudy Martin
hadir bastie ✌️
2023-05-30
0
Dewie Angella Wahyudie
pergaulan bebas....bru nch thorr🥰🥰🥰
2023-05-17
1