Falling in love again

**Hiii guysss!

RunW Admire datang lagi

...-----------...

"Kok lo muncul lagi sih!! Gue udah lupain lo!!!!"

-Reyya Shanna Didra

Kini Shanna sudah berada di depan rumah minimalis milik keluarganya, setelah diantar pulang oleh Alruni ia bergegas memasuki rumah tersebut. Alruni sengaja tidak pamit kepada kedua orang tua Shanna karena ia takut diomeli oleh Mama Shanna karena telah telat mengantar anaknya pulang.

" Assalamualaikum...Reyy pulang..." teriak Shanna namun tak ada yang menjawab salamnya itu. Ia sedikit heran, gimana semua makhluk penghuni rumahnya? biasanya jika ia pulang papanya selalu stay di depan televisi. begitu juga dengan adiknya Aqza yang setiap hari memburu cemilan papanya di atas meja.

" Ma...Mama..." teriak Shanna sekali lagi, sambil melangkahkan kakinya menuju kamar kedua orang tuanya.

" Mama di dapur Reyy..." sahut Mama Tantri begitu mendengar suara anaknya itu. Pintu kamar yang sudah terbuka setengah ia tutup kembali, sekarang ia bergegas menuju dapur untuk menemui sang mama.

" GHAVA..." pekik Shanna hebat membuat semua orang yang berada di dapur terkejut mendengar suaranya. Bagaimana tidak? mata Shanna berbinar begitu melihat keponakannya yang super lucu menurutnya ini. Pantas saja rumah ini tidak menghiraukan ucapan salamnya tadi, ternyata keluarga abangnya tengah bertamu. Shanna langsung mencium setiap inci wajah keponakannya itu tanpa tertinggal satu permukaan kulit pun membuat Ghava meringis.

" bocah...anak gue lo apain.." sarkas Diksa saudara laki-laki Shanna, ketika melihat anaknya diperlakukan seperti itu oleh adiknya itu. Namun, Shanna tidak menghiraukan teguran abangnya itu ia terus saja mengganggu Ghava.

" baru masuk ucap salam dulu kak! Bukan teriak ga jelas gitu." potong papannya, Papa Prima.

" udah papa..gada yang denger.." Shanna mengambil potongan tahu yang berada di atas meja makan, sambil mendaratkan pantatnya tepat di samping adiknya Aqza.

" buruan makan...nanti tahunya di abisin bg Diksa." ujar sang mama.

jika sudah berhadapan dengan tahu ia lemah gemulai. makanan itu adalah favoritnya, ia rela setiap hari makan tahu tanpa ayam goreng pun tak masalah. Sejak dari dulu, Shanna selalu berebut tahu dengan abangnya, mereka berdua sama-sama pecinta makanan berbentuk petak itu.

Shanna bangkit dari tempat duduknya mengambil sepiring tahu tersebut dari atas meja kemudian membawanya ke kamarnya yang mengundang pelototan dari Diksa.

" Reyy mandi dulu...bye bg Diksa jelek...tahunya buat Reyy semua ya.." Shanna langsung berlari menuju kamarnya. Baru saja ingin bangkit mengomeli sang adik, namun tangan nya ditahan oleh Gita istrinya. Jika berurusan dengan istri kesayangan nya itu, ia akan menurut.

Setelah selesai dengan aktivitas mandinya. Shanna menarik nafas lelah dengan kasar ia melompati kasurnya untuk mengistirahatkan tubuhnya. Matanya ia pejamkan, seolah menikmati rasa lelah yang menghujam dirinya. beberapa saat bibirnya perlahan terangkat mengukir senyuman di sana. ia menutup wajahnya merasa malu, ia mengingat seseorang yang baru masuk kembali ke kehidupannya.

" aaaaa...kok lo balik sih Ar...gue udah lupain lo!!!" ia merutuki dirinya sendiri merasa frustasi.

" tenang Reyy...jangan pikirin Arkana lagi...lo ga berhak untuk itu, say to your self...lo ga pantes buat dia..." betapa susahnya ia dahulu melupakan Arkana yang merupakan cinta pertamanya. namun kini dengan seenaknya lelaki itu kembali muncul di hadapannya.

Tiba-tiba ponselnya bergetar menandakan adanya pesan masuk. begitu ia melihat pesan itu ia melenguh malas. orang ini telah mengganggu waktu menghayalnya.

Niki Imooet😤

*Reyy..

Bales pesan gue

^^^Hmmmm?^^^

Jutek amat buk..

^^^Buruan..gue mau istirahat^^^

Bantuin gue😢

^^^Biasa aja emot nya...^^^

^^^Bantu apa?^^^

^^^Kalau lo nyuruh gue selesain tugas kuliah lo^^^

^^^Gue tolak mentah-mentah^^^

Bukan itu

^^^Terusss?^^^

besok temenin gue beli vas bunga

Ke kampus gue jemput

^^^vas buat apaan?^^^

^^^Aneh lo^^^

Gue ga sengaja senggol vas bunga bunda

Sekarang bunda ngambek banget ke gue

Bunda diemin gue

^^^Hahahahah😆🤣🤣🤣^^^

^^^Sumpah ngakak banget😢^^^

^^^Kasih waktu gue buat ketawa^^^

Gue ga becanda reyy...

^^^Iya iyaa*^^^

Sesuai janji, Alruni kini sudah tiba di rumah Shanna. ya bisa masuk tanpa harus melapor satpam dulu, karena satpam rumah Shanna bahkan sudah bersahabat dengannya.

" woi...gue disini.." ujar Shanna yang tengah memakai sepatu di teras rumah. saat ia melihat Alruni datang yang tanpa menoleh ke arahnya sedikitpun, pria itu langsung saja memasuki rumahnya. Ia bangkit menatap punggung Alruni memasuki rumahnya.

" bener-bener ya tuh anak ..berasa rumah sendiri...woii Niki gue disini..."

" Sorry gue kira gada orang...tunggu bentar, mau lapor papa mama dulu.." ucapan yang sangat menjengkelkan bagi Shanna. apa ia dikira makhluk gaib sehingga Alruni tidak melihat keberadaannya.

"Assalamualaikum..." ucap Alruni begitu menjumpai keluarga sShanna yang tengah sarapan.

" Waalaikumsalam...." semua orang yang berada di ruang makan itu menoleh, aruni menyalami satu persatu dari mereka. tak lupa ia mencubit gemas pipi Ghava keponakan di Shanna.

"Mama kira siapa..." ujar mama tantri.

" Sarapan Nik..." sambung Papa Prima.

" Udah Pa..." balas Alruni.

" Kapan kesini bang?" tanya Alruni basa-basi kepada Diksa.

" biasa aja boy...berasa ga rumah gue jadinya...hahahah." Ucap Diksa mengoloki Alruni.

" Sorry bang Dokter..." balas Alruni.

" kalau gitu Niki pamit Ma Pa...Bang Kak..."

"Niki bawa Reyy Pa..."

"Jagain anak Papa...dia belum sarapan itu..." ujar Papa Prima kemudian dibalas acungan jempol oleh Niki.

" hobi banget ga sarapan...nanti makan ya di kantin. kalau sarapan sekarang lo ada kelas pagi kan?" ucap Alruni tiba-tiba seperti cenayang yang sudah berada di pintu membuat Shanna sedikit terkejut.

"lo kayak pocong kalau gitu..." decak Shanna berusaha meraih kepala hoodie yang menutupi kepala aruni. namun kenyataannya ia tidak bisa meraihnya karena pria ini keterlaluan tingginya. sesaat melihat itu, Alruni mensejajarkan tinggi badannya dengan Shanna sehingga memudahkan gadis itu untuk melakukannya.

" makanya tumbuh tuh ke atas... ga ke mana-mana.." komentar Alruni yang terasa kelu di hati Shanna. omongan pria ini tak memiliki otak selalu saja saling menyakitinya.

" walaupun tinggi gue ga seberapa... tapi kecantikan gue ga diragukan... seperti bidadari surga." kata Shanna semangat menampilkan senyumnya yang menawan padahal hatinya ingin sekali menjambak wajah dan rambut pria di hadapannya ini. namun bagaimana bisa? mereka bukan mahram. beruntung ia diizinkan papanya untuk tetap berteman dengan Alruni, karena mau dipisahkan juga mereka sudah bersahabat dari zigot.

" tatap mata gue...lalu hayati perkataan gue..." ucap Alruni penuh penghayatan mendekati wajah Shanna.

"ga usah kepedean..muka lo kayak pantat panci juga." kata Alruni terbahak yang dibalas tatapan tajam dari Shanna.

" bisa aja lo pantat sapi!" balas Shanna tak mau kalah.

masih pagi namun keduanya sudah mengawalinya dengan perkataan yang sama sekali tidak masuk akal. bagaimana bisa akur jika keduanya selalu saja berdebat seperti ini, kebiasaan yang tidak dapat diubah oleh keduanya. sebenarnya Alruni tidak begitu niat untuk membuat Shanna sakit hati. namun untuk memuji jika Shanna cantik pun ia tidak memiliki nyali. Walaupun begitu, dia selalu protektif dan ingin memastikan sahabat perempuan yaitu dalam keadaan baik-baik saja.

 

Terimakasih guysss!!!

Jangan lupa like, komen, and share ya.

Follow akun aku juga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!