**Hii Guys💗
Aku balik lagiiii
Jangan lupa like, komen, and share ya guys
Ikutin akun aku juga...
Apa gue telat ya**?
-Arkana Fahsya Ganendra
Seorang gadis tengah mengotak-atik ponsel miliknya didepan sebuah gedung Universitas. Bosan melanda dirinya yang tengah menunggu Presma rapat bersama anggota organisasinya. Sambil duduk di atas kursi yang telah disediakan didepan ruangan itu, ia terus berulang kali mendongak menyaksikan sedikit banyaknya mahasiswa yang lewat.
Ia sangat benci jika sudah menunggu Alruni seperti saat ini, namun karma juga untuk dirinya saat ia melihat ban motornya bocor dan harus diantar ke bengkel. Hal itu mengharuskan ia untuk pulang bersama Alruni. Lelaki itu jelas saja tidak mengizinkannya untuk pulang dengan siapapun, walaupun ia harus menunggu hampir dua jam.
Niki Imooet 😤
Masih lama? Cape gue nungguin lo di luar
Udah kayak gembel gue
^^^Ehh..lupa gue kalau pulang bareng lo^^^
^^^Emang lo gembiiil kali Reyy^^^
Tau gini..dari tadi gue pulang bareng Anjel
^^^Big noo!! Pulang bareng gue^^^
Makanya cepatt!!!!!
^^^Masuk aja..rapatnya udah selesai^^^
Aaaaa…gamau gue! Cepat keluar Nikk
^^^Masuk aja..masih ada beberapa anggota didalem^^^
^^^Gue ga bisa pulang gitu aja^^^
^^^Gue kan presma^^^
“ aarrghhh..repot banget gue gara-gara lo Nik…” jerit Shanna membuat orang-orang yang keluar dari ruangan melihatnya keheranan. Tanpa memedulikan orang-orang tersebut, Shanna berjalan malas memasuki ruangan BEM.
Shanna menarik napasnya gusar saat satu langkah kakinya memasuki ruangan yang bernuansa biru itu. Ia termangu melihat beberapa jaket almamater yang jelas berbeda dengan jaket kampusnya. Tapi, hal itu tak ia pedulikan..toh ia bukan anggota organisasi ini, ia tidak ingin memperpanjang dan ikut campur dalam urusan organisasi yang super ribet menurutnya.
Begitu Alruni menemukan keberadaan Shanna didepan pintu, namun gadis itu tak kunjung menemuinya. Mungkin saja karena Shanna tidak pernah menginjakkan kaki di ruangan ini, bisa jadi ia sedikit kebingungan.
“ reyy..gue disini..” alruni berteriak melambaikan tangannya kearah Shanna, namun gadis itu tak menggubris panggilannya itu. Apakan Shanna tak mendengarnya?
“ Reyya sayang! Ngapain berdiri kayak orang gila disana? Woi..bocah tengil..” begitu mendengar panggilan itu, kedua mata Shanna terfokus pada Alruni yang tengah berada diantara beberapa anggota organisasi dari kampus lain. Sudah dapat ia pastikan, ia akan memarahi Alruni atas panggilan tak berperikemanusiaannya pada Shanna.
“ lo panggil gue dengan kata itu lagi! Gue jahit mulut lo.” Sarkas Shanna sambil melempari wajah Alruni dengan tas yang berada ditangannya sehingga membuat lelaki itu meringis merasakan perih di hidungnya. Ia tak ingin orang-orang berpikiran negatif kepadanya, bisa saja orang-orang mengira jika ia merupakan pacar dari Alruni yang notabenenya adalah bintang kampus.
“ iyaa..ga lagi..” balas Alruni.
“ Pulang Nik..cape gue! Lo kelamaan.” Rengeknya tanpa sadar beberapa orang yang tengah mengobrol dengan Alruni memandanginya dengan tatapan yang berbeda.
“ ehh..sorry..” shanna menundukkan kepalanya mendekati Alruni, ia tak berani mendongak sedikit pun, ia sangat malu.
“ malu kan lo…” dibalas tawaan dari Alruni.
Tanpa Shanna sadari, seorang lelaki yang sudah memperhatikannya sejak ia berdiri di pintu tadi tengah tersenyum gemas menyaksikan tingkah gadis di hadapannya itu.
"Nik..?" gumam pria itu memikirkan apa maksud dari panggilan Shanna kepada Alruni.
Ia memberanikan diri untuk mendekati kumpulan remaja itu hanya untuk memastikan keberadaan Shanna dari dekat.
“ Shanna..” ucap lelaki itu, kalau bukan karena seseorang yang memanggilnya itu. Shanna tak kan ingin mendongak sedikit pun, namun ia penasaran dengan sosok yang memanggil namanya itu. Alruni yang menyaksikan itu menatap Shanna seolah ingin bertanya apakah ia kenal dengan lelaki itu.
“ iyaa..?” jawab Shanna mematung, ketika melihat lelaki yang berada di hadapannya sekarang. Ia menyadarkan dirinya, berulang kali ia menggeleng meyakinkan dirinya jika seseorang yang tengah tersenyum kepadanya bukanlah orang yang ia kenali.
“ lo Shanna kan?” Tanya lelaki itu melanjutkan, Arkana menatap Shanna, lama sekali hingga dibuyarkan anggukan oleh Shanna.
“ dunia sempit banget ya..kita ketemu lagi. Lo inget gue kan? Arkana Fahsya Ganendra..temen SMA lo?” lanjut Arkana meyakinkan Shanna.
Shanna pura-pura berpikir, padahal ia ingat sekali dengan lelaki dihadapannya ini. Ia rasa harga dirinya akan hancur jika ia langsung mengiyakan perkataan Arkana.
“ lo kenal dia Reyy..?” ucap Alruni menyertai obrolan keduanya.
“ hmm…inget! Lo wakil ketua Osis yang ga jadi itu kan?” arkana terkejut dengan omongan Shanna yang tiba-tiba mengingat hal konyol itu. Namun, di lain sisi ia sangat senang kalau Shanna ternyata masih mengenalnya.
“ masih inget aja lo..” ujar Arkana dengan kekehan memandangi gadis yang menurutnya tidak berubah sama sekali baginya.
Arkana Fahsya Ganendra. Anak basket sekaligus anggota organisasi dari Universitas Jaya Bakti, pantas saja almamaternya berbeda dengan kampus Shanna. Tampang yang tidak diragukan, berwibawa serta jiwa cool nya yang membuat kaum hawa semakin mengaguminya. Namun, lelaki ini tidak pernah terdengar isu memiliki pacar.
Drrrttt..drrtt..
“ handphone gue nikk..lo budeg ya..” merasa namanya dipanggil, Alruni langsung membuka tas Shanna dan merogoh ponsel Shanna. Alruni melirik layar ponsel Shanna melihat siapa yang menghubungi gadis itu.
“ Mama Reyy…!” ujar Alruni.
“ lo aja yang ngangkat..gue pasti diomelin karna belum pulang..” Shanna menghindari omelan mamanya, bagaimana pun Alruni harus bertanggung jawab karena ialah penyebab Shanna belum juga pulang saat ini.
“ hallo ma..”
“ ehh..ini niki nak?”
“ iya ma..”
“ reyy bareng kamu? Motornya udah dirumah, tapi bocahnya gada..”
“ iya ma..tadi ban motor reyy bocor. Jadinya Reyy pulang bareng Niki ya ma.”
“ oohh..dianya ga ngabarin soalnya..”
“ maaf ya ma..”
“ gpp..mama tutup ya..”
Sambungan telepon itu terputus, Alruni berdiri dan membereskan barang-barangnya bergegas untuk pulang.
“ kita pulang sekarang..” ucapnya sambil menyerahkan tas Shanna kepada pemiliknya.
“ sorry nih guys..gue duluan ya..” pamit Alruni yang merasa tak enak meninggalkan anggotanya disana.
“ santai aja broo…” ujar salah satu anggota BEM.
“ jagain mbak Shanna nya..jangan sampai lecet..” teriak Bimo salah satu anggota BEM yang terus terang selalu menggoda Shanna. Mendengar ucapan Bimo itu, Shanna menampilkan gidikan ngerinya ke arah Bimo.
Arkana yang menyaksikan itu sedikit merasa jeolous melihat kedekatan Shanna dan Alruni. Apakah pantas ia merasa cemburu pada mereka, padahal bisa saja ia orang baru di hidup Shanna kini.
“ apa gue telat ya?” pikir Arkana.
Arkana menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Ingin bertanya langsung pada Bimo, namun menurutnya hal itu pasti akan membuat Bimo bertanya-tanya. Tiba-tiba Davi selaku teman dekatnya yang merupakan juga Wakil Presma dari Universitas Dharma menepuk bahunya menyadarkannya dari lamunannya.
“ kenapa bengong gitu?” Tanya Davi menjadi bingung melihat Arkana.
“ engga Dav…Kita Pulang..lagian udah gada tugas lagi kan?”
“ yaudah…”
Jangan lupa Like dan komen guyssss
Ikutin akun aku juga guysss
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments