Benar saja, esok hari rombongan dari Romo Heru batang ke kediaman keluarga Arumi dengan rombongan yang cukup banyak.
Bahkan tak hanya itu, hantaran juga sangat banyak, dan itu membuat para tetangga gadis itu terheran-heran.
Karena mereka tau jika meski Arumi cantik, tapi siapa yang mau menikahi gadis cantik tapi miskin sepertinya.
Di tambah pasti akan jadi pemberi nafkah untuk ibu Arumi yang memang tak bekerja setelah putrinya itu menikah.
Tapi semua terdiam, saat sosok Romo Heru yang terkenal kaya raya, yang bahkan usahanya berada di mana-mana, itu turun dari andongnya, bahkan pria itu terlihat begitu gagah dengan setelan baju beskap berwarna putih.
Ketiga istrinya juga ikut datang melamar sosok Arumi yang akan jadi istri keempat suami mereka.
Saat mereka masuk kedalam rumah Arumi yang begitu sederhana, itu dapat tatapan jijik dari Hesti dan Sukma.
"Ah pantes dia mau jadi istri keempat, ternyata dia ingin menguasai harta suami kita," lirih Sukma yang berdiri di samping Hesti.
"Iya kamu benar, entah berapa ratus juta yang di berikan oleh Romo pada keluarga ini," kata Hesti yang juga tau bagaimana cara kerja Romo Heru dari dulu.
"Bisakah kalian diam, jika tidak aku akan menghukum kalian nanti saat di rumah," bentak Romo Heru pelan.
"Maaf Romo," kata kedua wanita itu.
Akhirnya mereka semua masuk kedalam rumah, ibu Arumi heran melihat semua bawaan mereka yang tidak sedikit.
Bahkan semua hantaran itu memenuhi ruang tamu, Arumi keluar dari dalam ruang tamu, awalnya Sukma dan Hesti yang merasa lebih unggul.
Tiba-tiba mereka berdua terdiam, karena mereka melihat sosok dari gadis Yang akan di nikahi suaminya, gadis itu memiliki wajah yang begitu cantik dan bentuk wajah mirip Yayuk selaku istri pertama.
Tapi bedanya adalah Arumi memiliki tubuh yang sempurna dengan bagian depan dan belakang yang besar.
Itu sebagai modal pertama yang bisa di jadikan penggoda iman para pria dan itu terbukti dengan lamaran yang datang dari Romo Heru.
"Ini adalah putri saya satu-satunya, apa Romo Heru yakin masih ingin mempersuntingnya?" Tanya ibu Arumi.
"Tentu saja, karena saya ingin menjadikannya sebagai istri saya, dan memberikannya kehidupan yang layak," kata Romo Heru dengan yakin.
"Baiklah kalau begitu, kita cari hari baik untuk melaksanakan pernikahan," kata ibu Arumi lagi.
"Tidak bisa, kita harus menikah sekarang, dan untuk semuanya sudah aku atur, dan kalian terima beres," kata Romo Heru tegas.
"Tapi bukankah itu terlalu mendadak?"
"Tentu saja, tapi itu yang aku ingin, mau atau tidak," kata Romo Heru.
"Saya terima, tapi apa anda menyetujui permintaan ku, karena itu syarat yang aku ajukan satu-satunya," kata Arumi yang mengatakan semuanya tanpa malu.
Karena itu menang tujuan utamanya untuk segera bisa membuat ibunya terbebas dari kemiskinan yang membelenggu mereka selama ini.
"Pak Tejo, tolong persiapkan semuanya, dan setelah pernikahan ku, pindahkan ibu mertua ku ke tempat yang sudah aku sediakan," kata Romo Heru yang tidak bisa di bantah siapapun
Akhirnya pernikahan secara adat pun terjadi, bahkan terlihat Arumi dan Romo Heru sangat terlihat tenang dan dingin.
Padahal biasanya pria itu akan murah senyum saat melakukan kegiatan yang umum, tapi entahlah apa yang di pikirkan oleh pria itu.
Tak butuh waktu lama pernikahan itu pun sudah selesai, dan terlihat tiga wanita yang sebelumnya sudah menikahi Romo Heru tak bisa melakukan apapun.
"Ya sudah, sekarang kita pulang, dan pak Tejo lakukan apa yang aku perintahkan tadi," kata Romo Heru
"Baik Romo," jawab pak Tejo.
Akhirnya Arumi berpamitan pada ibunya, karena sekarang dia harus mengikuti semua aturan suaminya.
Pasalnya setelah menjadi istri, tentu dia harus mengikuti setiap peraturan dan tata Krama yang di berlakukan oleh Romo Heru.
Kini Arumi langsung di ajak pergi mengunakan kereta kuda menuju ke rumah Romo Heru.
Perjalanan tak terlalu jauh, bahkan Arumi hanya mengemasi bajunya yang tak seberapa itu.
"Ada apa, kenapa kamu Diam? Apa kamu sudah menyesal?" Tanya Romo Heru dengan suara ketus.
"Tidak Romo, saya hanya sedih karena tidak bisa bersama ibu lagi, karena kami hanya memiliki satu sama lain," jawab Arumi jujur.
"Tenang saja, anak buah ku akan memastikan jika ibu mu akan baik-baik saja meski kamu tak berada di sampingnya," kata Romo Heru.
Akhirnya kereta kuda mereka sampai di rumah mewah yang paling luas, bagaimana pun Romo Heru ini adalah seorang yang memiliki kekayaan di atas rata-rata.
Arumi di ajak masuk oleh Yayuk, Hesti dan Sukma, "tunggu dulu, biarkan aku memerintahkan kepada para mbok Mbah untuk menyiapkan kamar untuk mu,"
"Tidak usah, aku yang akan mengurus kamarnya, karena ini pertama kalinya dia datang, maka dia akan tinggal di kamar milikku," kata Romo Heru.
"Tidak adil Romo, dulu kami langsung punya kamar masing-masing, dan Romo sendiri yang membuat peraturan jika itu kamar yang netral," bantah Hesti.
"Terserah aku, ini istana Harem milikku, dan jika kalian keberatan, seharusnya kalian memberikan apa yang aku inginkan, mengerti bukan protes seperti ini, jadi keputusan ku adalah hukum di tempat ini," kata romo Heru tegas dan membungkam kedua istrinya yang terus menerus mencoba membantahnya.
"Silahkan istirahat Arumi, itu adalah kamar mu dan Romo, dan nanti akan ada mbok mbsn yang membantu mu beres-beres," kata Bu Yayuk.
"Tidak usah mbak, saya bisa membereskan semuanya sendiri, dan lagi saya cuma bawa baju sedikit," jawab Arumi dengan sopan.
"Mbok Jum, sekarang mbok yang akan mengurusi semua kebutuhan dari Arumi, jadi tugas mu cukup untuk itu, dan tak perlu bantu yang lain, Karena yang lain punya banyak mbok mban," perintah Romo Heru.
"Baik Romo saya mengerti," jawab wanita itu sopan.
"Baiklah semuanya bubar, dan jangan ada yang menganggu kami, dan mbok Jum, tolong mulai bantu Arumi untuk mulai membersihkan diri,"
"Baik Romo," jawab mbok Jum.
Sedang pria itu menarik Bu Yayuk untuk pergi ke kamar wanita itu, ternyata Romo Heru ingin istrinya itu semakin memperhatikan tingkah Hesti dan Sukma yang makin kurang ajar.
"Kenapa mereka mulai bertingkah lagi, apa kamu tak becus menghadapi mereka? jika memang begitu, biarkan Mbah Minten agar datang dan mengurus semua orang,"
"Maaf Romo, itu terjadi karena mereka takut jika istri baru mu itu merebut mu, terlebih kondisi mereka juga belum punya anak darimu," kata Bu Yayuk sedih.
"Apa itu salah ku, kamu tau benar hasil pemeriksaan yang sudah kita lakukan, aku bukannya tidak subur, tapi kalian bertiga yang bermasalah, aku tak pernah mengusik mu karena kamu adalah cinta pertama ku, tapi kamu tau benar aku butuh seorang pewaris Untuk melanjutkan nama keluarga ku," bantah Romo Heru.
"Iya Romo aku mengerti, nanti biar aku yang mencoba menjelaskan, lagi pula akan sangat sulit jika Romo menceraikan mereka karena pasti mereka minta uang atau apapun itu," kata Bu Yayuk.
"Baiklah aku percaya padamu, dan tolong jangan biarkan dua wanita itu mengusik istriku yang baru, terlebih Sukma yang makin tak tau diri," kata Romo Heru.
"Inggeh Romo," jawab Bu Yayuk
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Lina RA
ah, wanita2 bodoh. mau2 aja di remehkan
2023-07-22
0