BAB 3 🌹
Clara terus melangkah di trotoar samping jalan tersebut kemudian dia pun menghubungi kedua sahabatnya itu.
Namun kedua sahabatnya itupun tidak mau menerima dia tinggal dirumahnya untuk sementara waktu, karena mereka sudah tahu kalau Clara diusir dari rumah, Otomatis Clara tidak memiliki apapun lagi dari fasilitas yang diberikan kedua orang tuanya tersebut, Berbagai alasan diberikan kedua sahabatnya tersebut untuk menolak Clara yang membutuhkan pertolongan itu, Clara terdiam dan menghela nafasnya dengan panjang, dia mulai memahami Arti persahabatan sesungguhnya.
" Mereka berdua memang keterlaluan! Mereka berdua bukan dikatakan sahabat sejati. Kenapa di saat aku mengalami kesusahan, mereka tidak datang padaku, malah mereka meninggalkanku begitu saja. Apa benar apa yang dikatakan Kak Syarif, kalau mereka hanya memanfaatkan aku! Sungguh! keterlaluan kalian berdua!" Ucapnya dengan kesal.
Clara kemudian melangkah meninggalkan halte yang tidak jauh dari rumahnya menuju ke arah yang tidak tahu dia harus menuju ke arah mana.
Dari kejauhan seseorang mengawasinya, tidak lain adalah suruhan Papahnya tersebut untuk mengawasi dia selalu, biar bagaimanapun Pak Ferry tidak ingin anaknya di luar mendapatkan celaka, tanpa sepengetahuan dari Clara pak Ferry mengutus seseorang untuk selalu menjaga Clara di saat jauh dari luar pengawasannya itu.
Clara meninggalkan rumah pribadi orang tuanya itu sudah sangat jauh sekali dengan berjalan kaki, Dia kemudian duduk di sebuah taman seorang diri yang masih terlihat dari arah jalanan hilir mudik orang-orang yang berlalu lalang.
" Bukankah itu Clara ? Kenapa dia membawa koper dan duduk seorang diri di situ?" Ucap seorang wanita yang kebetulan lewat taman tersebut dia pun kemudian memarkirkan mobilnya dan dia turun dari mobilnya melangkah mendekati Clara yang sedang duduk menundukkan kepalanya itu.
Clara terkejut karena pundaknya disentuh oleh seseorang, dia pun kemudian mengangkat wajahnya dan menatap orang tersebut.
" Aira..."
Aira tersenyum...
" Kenapa kamu di sini Clara? Kenapa kamu membawa koper segala? Apa yang terjadi dengan kamu ?" Tanya Aira.
Aira adalah salah satu dari sahabat Clara, namun karena Aira tidak seperti orang kaya kebanyakan, Aira dijauhi oleh Mila dan Rere, Clara pun terasut untuk menjauhi Aira, kehidupan Aira sangatlah sederhana, itulah yang membuat mereka tidak ingin terlalu dekat dengan Aira.
" Pergilah dariku Aira, Aku tidak ingin dapat pertolongan dari Kamu."
" Memangnya kenapa Clara? Aku ini adalah sahabat kamu."
" Apa pantas aku disebut dengan sahabat karena aku sudah menjauhi kamu di kala itu."
" Sudahlah Clara aku tetap menganggap kamu sebagai sahabatku cerita padaku apa yang terjadi ?"
" Aku diusir dari rumah karena kesalahanku sendiri."
" Astaga, kenapa kamu tidak menghubungi aku,, Ke mana Mila dan Rere?"
" Mereka meninggalkanku setelah tahu kalau aku diusir dari rumah, semua fasilitas yang aku gunakan pun sudah diambil oleh Papah."
Aira manghela nafasnya dengan panjang, kemudian dia tersenyum pada Clara.
" Kamu nggak usah khawatir, masih ada aku, kamu tinggal aja bersama denganku."
" Tapi....Aku."
" Nggak usah kamu menolaknya, Ayo sini aku bawakan kopernya, kamu tinggallah bersama denganku aja."
Tak ada pilihan lain lagi bagi Clara, rasa malu, rasa bersalah, dirasakan oleh Clara, karena selama ini dia tidak memperdulikan Aira.
" Ternyata aku salah di saat orang yang telah aku hindari itu datang menolongku,di saat aku kesusahan, dan orang yang selalu aku banggakan dan aku tolong meninggalkan aku begitu saja, disaat aku mengalami kesusahan seperti ini." Ucapnya di dalam hatinya sembari melangkah menuju ke arah mobil Aira, Clara pun kemudian masuk ke dalam mobil tersebut, beberapa saat kemudian mobil Aira pun meninggalkan Taman tersebut menuju ke arah rumah kediaman Aira.
Beberapa saat kemudian mobil Aira memasuki sebuah halaman rumah yang sangat sederhana sekali, mereka kemudian turun dari mobil.
" Kamu tinggal di sini ?" Tanya Clara Aira menganggukkan kepalanya, Clara tersenyum kemudian mengikuti langkah Aira menuju ke arah pintu utama rumah pribadi Aira.
" Kamu tinggal sendirian Ra?"
Aira menganggukkan kepalanya.
" Semenjak kedua orang tuaku tiada, aku tinggal sendirian sekarang dan aku bekerja di perusahaan News Group.
" Silakan duduk, aku akan membuatkan kamu minum." Ucap Aira dianggukan oleh Clara, beberapa saat Aira pun datang membawa sebuah minuman dingin untuk Clara.
" Minumlah, biar kamu merasa lega." Dianggupkan kembali oleh Clara.
" Kamu bekerja di perusahaan News group? Apakah ada lowongan di sana?"
Aira pun menatap ke arah Clara.
" Kamu beneran ingin bekerja Clara?"
Clara menganggukkan kepalanya.
" Kebetulan di kantorku itu memerlukan sekretaris baru."
" Beneran ada lowongan di kantor kamu?"
Aira pun menganggukkan kepalanya, kemudian dia berdiri dan mengambil laptopnya, Dia kemudian mengirim secara online data dari Clara, karena Clara langsung memberikan data dirinya tersebut pada Aira.
Berhubung perusahaan Aira memang memerlukan dengan cepat seseorang sekretaris dan lamaran dari Clara pun diterima dengan balasan email pada Aira.
" Alhamdulillah, kamu diterima, besok kamu bisa langsung ke kantor."
" Benarkah?"
" Nih lihat saja..." Ucap Aira sembari memberikan laptopnya pada Clara.
" Aku tidak percaya secepat ini Aku diterima, tapi ngomong-ngomong kenapa kamu tidak kerja?"
" Aku cuti beberapa hari, besok aku sudah mulai bekerja, karena hari ini terakhir cutiku, besok kita akan sama-sama berangkat ke kantorku." ucapnya sembari tersenyum.
Clara menganggukkan kepalanya.
" Lebih baik sekarang kamu istirahat."
Aira pun kemudian mengajak Clara masuk ke dalam kamarnya yang sudah disediakan oleh Aira.
Clara pun merebahkan tubuhnya di kamar tersebut melepaskan kelelahannya seharian ini.
***
Keesokan paginya pun mereka berdua berangkat menuju ke arah kantor News Group setelah sarapan pagi.
Beberapa saat kemudian mobil Aira pun sampai di halaman kantor News group, dia memarkirkannya sesuai dengan aturannya, kemudian mereka berdua turun menuju ke arah lobi dan memasuki lift menuju ke lantai atas, Clara langsung diantar menuju ruangan bagian penerimaan karyawan baru, setelah tanya jawab dengan bagian tersebut Clara pun kemudian diantar menuju ke arah ruangan Bosnya dikantor itu.
Ibu Yuli pun mengetuk pintu ruangan Bosnya, terdengar suara dari dalam menyuruh masuk, Bu Yuli pun kemudian membuka pintu itu dan mereka berdua pun masuk ke dalam Bu Yuli menyerahkan berkas dari Clara.
Kenric Bastian Himawan, seorang lelaki yang tidak suka dengan orang yang selalu membuat kesalahan kecil maupun besar itu seorang lelaki tampan dengan perawakan tinggi dan memiliki dada bidang khas seorang pria yang sangat didambakan kaum hawa, dia adalah pemilik perusahaan News Group.
Kenric yang akrab dipanggil Ken itu langsung membuka berkas Clara dia membaca namanya namun dia tidak menatap ke arah Clara, karena dia belum menyadari kalau Clara ada bersama dengan Ibu Yuli itu
" Clara Meisya... " Kemudian dia pun menatap ke arah foto yang terlampir di berkas tersebut.
Deg! Jantung Kenric pun berdetak dengan keras, dia langsung mengangkat wajahnya dan menatap ke arah Clara, dan mereka berdua saling bertatapan tanpa berkedip seolah-olah mereka berbicara melalui tatapan mata mereka, mereka berdua sama-sama tidak bisa berdamai dengan debaran jantung mereka itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
@C͜͡R7🍾⃝ᴀͩnᷞnͧiᷠsͣa✰͜͡w⃠࿈⃟ࣧ
uhuui Ken baru liat foto nya Clara jantung nya udh berdisco
2023-05-27
0