CINTAMU HANYA UNTUKKU

BAB 4 🌹

" Kenapa di saat aku menatap wanita yang ada di hadapanku ini sepertinya ada sesuatu yang lain yang aku rasakan.?" Gumam Kenric.

" Kenapa debaran jantungku seakan akan protes dan tidak bisa dibawa kompromi seperti ini? Astaga! Ada apa ini?" Gumam Clara.

Bu Yuli heran melihat mereka berdua saling bertatapan tanpa sebeb.

" Maaf Pak Ken, ini adalah sekretaris Bapak yang baru."

" Oh! Baiklah, kamu sudah menjelaskan semua pekerjaannya." Ucap Kenric hampir saja dia tidak bisa menguasai dirinya itu karena dia terus memandang Clara.

" Sudah Pak! Sudah saya jelaskan semua padannya."

" Oke! Silakan kamu bawa dia ke tempatnya, dan berikan buku ini padanya, agar dia bisa mengetahui pekerjaanku sehari-hari, dan ingat! Tidak boleh terlambat dan jangan membuat kesalahan sekecil apapun!" ucap Kenric sembari melempar pelan buku jurnal kecil di atas mejanya, kemudian Bu Yuli pun mengambil buku tersebut dia kemudian menganggukkan kepalanya dan mengajak Clara untuk keluar.

Kenric pun menatap kepergian Clara dengan tatapan penuh arti yang dia sendiri pun tidak mengerti apa artinya itu.

" Astaga Ken! Kenapa aku seolah-olah sudah mengenal dia siapakah dia?" Ucap Kenric menghela nafasnya dan menyandarkan tubuhnya disandaran kursi kerjanya itu.

" Clara, ini meja kerja kamu dan ini buku tentang pekerjaan Pak Kenric."

Clara mengangguk.

" Terimakasih Bu..."

" Sama-sama..." Sembari tersenyum dan meninggalkan Clara menuju kearah ruangannya.

Clara kemudian duduk di kursinya, dia pun menghela nafasnya dengan panjang, sembari bergumam.

" Dulu aku menjadi seorang pemimpin, sekarang aku menjadi seorang bawahan. Apakah aku harus menjalaninya dari enol? Aku harus bertahan hidup sekarang ini, karena Mamah, serta saudaraku tidak bisa membantuku di saat ini terhalang kemarahan Papah. Aku harus menyadari apa yang telah aku lakukan selama ini, aku tidak menyadari apa yang telah aku dapatkan lebih dari ini dan tidak kurang satu apapun, tapi aku selalu saja menghabiskannya tanpa memikirkan kedepannya." Sembari membuka laptop yang ada di atas mejanya tersebut, lalu dia membuka buku jurnal kecil yang sudah diberikan oleh Bu Yuli padanya.

Clara mempelajari semua yang ada di dalam buku tersebut, dari pagi sampai pulang kantor tentang kegiatan sang Bos namun sayangnya dia hanya membolak balik buku itu saja tidak terlalu dipahaminya.

" Ya Tuhan Aku tidak lenyangka kalau aku sekarang jadi karyawan." Ucap batinnya seakan-akan berontak, karena dia tidak bisa melawan takdir yang sudah didapatnya.

Saat dia sedang membaca buku tersebut diapun dikejutkan dengan suara Santi salah satu rekan kerjanya yang baru.

" Hay... Kenalkan namaku Santi..." Mengulurkan tangannya.

Clara pun menoleh ke arah Santi dia tersenyum membalas senyum Santi padanya dan menyambut uluran tangan Santi

" Hai...Aku Clara..."

" Bagaimana menghadapi pak Ken?" tanya Santi sembari tersenyum.

Clara menghela nafasnya dengan panjang.

" Aku belum tahu San, karena tadi dia tidak berbicara langsung denganku, tapi melalui Bu Yuli."

" Kamu pasti akan mengetahuinya nanti, bagaimana sifatnya Pak Bos kita itu."

" Memang kenapa?"

" Dia itu orangnya sangat perfect, kesalahan sedikitpun akan diprosesnya, banyak yang jadi sekretaris yang tidak tahan dengan sikapnya itu, semoga kamu tahan ya." Ucap Santi tersenyum, dianggukan oleh Clara, dia pun bergumam kembali di dalam hatinya.

" Aku harus betah bekerja di sini, apapun yang akan terjadi karena ini adalah jalanku untuk bisa menyambung hidupku, aku tidak bisa harus bertopang pada Aira."

" Oh ya, kamu sahabatnya Aira kan?"

Clara menganggukkan kepalanya.

" Beruntung sekali kamu, memiliki sahabat seperti Aira, karena dia itu sangat baik sekali, aku senang berteman dengannya, dia tidak pilih-pilih dalam berteman, dia juga kekasih sahabatnya pak Bos.

" Kekasih sahabatnya pak Ken?"

Santi menganggukkan kepalanya.

Clara baru menyadari kalau sikap Aira sangat baik sekali, seharusnya dia sadar dari dulu kekayaan kemewahan yang dimiliki seseorang itu tidak bisa menjamin hidup orang itu akan bahagia, contohnya saja dia yang sekarang sudah kehilangan semuanya akibat perbuatannya sendiri, Clara menghela nafasnya dengan panjang.

" Baiklah, aku tinggal ya selamat bekerja." Kemudian Santi meninggalkan Clara, Clara menggangguk dan menatap layar laptopnya tersebut.

" Wajar saja Aira mendapatkan kekasih yang baik dan sahabat dari pak Ken, karena dia memang sangat baik, aku terlambat menyadarinya..." ucapnya pelan.

Telepon yang ada di mejanya itu berdering, dia langsung menjawabnya ternyata panggilan dari Pak Bosnya.

Clara pun berdiri dari duduknya dan melangkah menuju ke arah pintu ruangan Pak Bosnya tersebut.

Dia mengetuk berapa kali.

" Masuk!" Terdengar suara dari dalam, Clara membuka pintu itu dan melangkah menuju ke arah Kenric yang sedang menatap layar laptopnya.

" Maaf ada apa Pak,,,?"

" Kamu sudah membaca buku yang sudah saya berikan itu?"

" Baru beberapa Pak."

" Baru beberapa?" Ucapnya sembari menatap ke arah Clara.

" Di awal saya sudah katakan, Saya tidak suka kesalahan kecil apapun apalagi kesalahan besar! "

" Maafkan saya pak!"

" Di buku itu kamu sudah bisa membacanya kan? Apa yang kamu lakukan saat pagi hari !"

" Baiklah Pak saya akan membuatkan Bapak teh hangat..."

Clara kemudian berlalu dari hadapan Kenric, Dia kemudian menemui Santi kembali, dia berbicara dengan Santi, Santi tersenyum dan langsung mengantarkan Clara menuju ke arah dapur yang ada di kantor itu, Dia kemudian membuatkan teh hijau untuk sang Bos

Clara memang terlihat kaku dalam menjalankan tugasnya, karena selama ini dia tidak pernah bekerja di dapur bahkan untuk membuat sebuah minuman aja dia tidak bisa, namun dia berusaha untuk bangun dari keterpurukannya yang dialaminya itu.

" Aku tidak tahu apakah teh ini enak atau tidaknya, tapi di buku ini tertulis beberapa sendok untuk gula teh hijaunya, minuman sehari-hari setiap pagi si Ken itu." Gumannya kemudian dia pun melangkah menuju ke arah ruangan bosnya tersebut.

Clara pun meletakkan segelas minuman teh hangat itu di atas meja bosnya.

" Silakan kamu pergi!" Ucap Ken tanpa menoleh sedikit pun kearah Clara.

Clara terkejut dengan ucapan Pak Bosnya itu.

" Tapi Pak?"

" Tidak ada tapi-tapian, silakan kamu lanjutkan pekerjaan kamu!" ucapkan sembari tetap menatap ke arah layar laptopnya, namun Clara tidak beralih dari depan Pak Bosnya itu,

Ken menghela nafasnya dengan panjang.

" Bawa kembali minuman itu, karena saya sudah tidak menginginkannya!"

" Hah?!"

Kemudian dia menyandarkan tubuhnya di kursi kerjanya, namun dia tidak menatap ke arah Clara, kalau dia menatap ke arah Clara, dia tidak bisa mendamaikan debaran jantungnya yang semakin kuat itu, dia tidak memahami apa yang terjadi padanya, baru saja dia bertemu dengan wanita yang ada di hadapannya itu, tapi dia tidak bisa menguasai degupan jantungnya tersebut. Ken tidak memahami arti semuanya itu.

" Aku perintahkan kamu keluar dari ruanganku! Dan lanjutkan pekerjaanmu! Kenapa kamu masih tetap berdiri di situ! Kamu ingin membuat aku marah hah?!"

" Ba ...Baik pak...." Clara mengambil kembali gelas berisi teh tersebut dan berlalu dari hadapannya Kenric.

Batinnya seolah berteriak dan menangis karena mendapatkan perkataan yang diberikan Ken sang Bos padanya.

Clara berhenti didepan pintu ruangan pak Bosnya itu dan menghela nafasnya, Santi yang melihat Clara terdiam didepan ruangan Bosnya itu dia sudah dapat menebaknya apa yang terjadi pada Clara.

Terpopuler

Comments

Devii Arga

Devii Arga

"di mulai dari nol ya,"
kata abg SPBU😂😂

2023-06-19

0

@C͜͡R7🍾⃝ᴀͩnᷞnͧiᷠsͣa✰͜͡w⃠࿈⃟ࣧ

@C͜͡R7🍾⃝ᴀͩnᷞnͧiᷠsͣa✰͜͡w⃠࿈⃟ࣧ

ayo Clara kamu pasti bisa

2023-05-27

0

🌷💚SITI.R💚🌷

🌷💚SITI.R💚🌷

kamu pasti bisa ya clara klu ga ya kamu akan susah cari kerja lg..

2023-05-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!