BAB 2 🌹
" Papah akan mengambil keputusan untukmu!"
Mendengar ucapan dari Papanya Itu Clara pun terkejut dia menatap ke arah sang papa.
" Perusahaan yang kamu tangani itu akan Papah ambil alih kembali dan kamu tidak boleh lagi menjalankan perusahaan tersebut, mulai sekarang kamu harus meninggalkan rumah ini, Papa tidak mau tahu lagi dengan kamu! Karena kamu sudah keterlaluan dan membuat Papa Kecewa!"
Lagi lagi Clara terkejut, begitu juga dengan kedua kakaknya serta Ibu Mega sang Mamah.
" Apa yang Papa katakan itu, kenapa Papa mengusir Clara dari rumah.?" Tanya Bu Mega.
" Iya Pah, tolong dipikirkan lagi, kalau Clara berada di luar dia hidup dengan siapa? Dia perempuan Pah." ucap Syarif sang kakak.
" Apa yang dikatakan Papah itu sudah benar! Aku juga setuju kalau Clara meninggalkan rumah, agar dia mengetahui bagaimana hidup di luar sana, kehidupannya selalu saja menyusahkan orang tua. Begitu juga dengan kepercayaan sudah diberikan Papah kepadanya, dia melalaikannya begitu saja." Ucap Dino Kakak kedua dari Clara.
Clara langsung bersimpuh di kaki Papanya dan memegang erat kaki tersebut.
" Maafkan Aku Pah, Aku salah! Aku akan memperbaiki semuanya, tolong jangan usir Aku dari rumah Pah."
Namun ucapan anaknya itu tidak gubrisnya, pak Ferry langsung berdiri dan menepiskan tangan Clara, dia langsung melangkah menuju ke arah kamarnya yang berada di lantai atas.
" Papah! Papah! Dengarkan Aku dulu Pah! Maafkan Aku Pah." Ucapnya sembari menatap kepergian sang Papah dari hadapannya itu.
Namun kemudian Pak Ferry pun menghentikan langkahnya, setelah dia berada di tengah-tengah tangga yang menghubungkan lantai atas dan lantai bawah rumahnya itu, dia langsung bersuara sedikit keras pada keluarganya yang ada di ruang tengah tersebut.
" Kalian jangan sekali-kali kalian memberikan kemewahan ataupun memberikan uang pada Clara, biarkan dia pergi tanpa membawa sepeser uang pun, semua fasilitas yang dia gunakan tidak boleh diberikan padanya, semua uang tabungannya sudah aku bekukan, karena aku tidak ingin dia membawa apapun dari rumah ini, kalau seandainya kalian melanggar perintahku, kalian semua akan merasakan akibatnya!" Ucapnya.
Kemudian dia pun melanjutkan langkahnya menuju ke arah kamarnya.
" Baiklah Mah, Dino akan pergi sekarang, Dino akan melanjutkan pekerjaan Dino." Ucapnya tanpa sekalipun dia menoleh pada sang adik, Dia kemudian melangkah meninggalkan Kakak dan Mamanya yang masih duduk di ruang tengah itu, Dia kemudian masuk ke dalam mobilnya dan dia menghela nafasnya dengan panjang, tidak terasa air matanya pun menetes di kedua bola matanya, sebenarnya Dino sangat sayang dengan Clara, namun dia harus berusaha tidak membantu dan membela Clara di hadapan Clara itu, dia tidak ingin Clara tidak menghargai semua yang telah diberikan oleh keluarganya padanya, terutama kepercayaan yang diberikan padanya tentang mengembangkan perusahaan yang memang hak dirinya itu.
" Maafkan kakak Clara, maksud kakak tidak ingin kamu menjadi seorang wanita yang tidak memiliki prinsip sama sekali, kakak bersikap seperti itu agar kamu bisa menyadari kesalahan kamu selama ini." Ucapnya, kemudian dia pun menghapus air matanya tersebut biar bagaimanapun dia adalah saudara kandung Clara yang selalu sayang dengannya.
" Kakak tidak akan membiarkan kamu sendirian di jalanan, Kakak akan selalu mengawasi kamu Dek." ucapnya kemudian mobil pun melaju meninggalkan rumah kediaman kedua orang tuanya tersebut.
" Mama! Tolong Mah, bicara pada Papah, kalau Aku ingin berubah, Aku ingin tetap menjadi anak kalian berdua dan Aku ingin tetap tinggal di rumah ini, Aku janji akan mengubah semua sikapku Mah."
Namun sayangnya ucapan Clara pun tidak mendapatkan persetujuan dari sang Mama, Bu Mega menggelengkan kepalanya karena dia tidak bisa berbuat banyak untuk anaknya itu, memang selama ini Clara selalu membuat Pak Ferry marah.
Clara pun kemudian mendekati Syarif dia menggenggam tangan kakaknya itu.
" Kakak bolehkah Aku tinggal di tempat kakak, kalau Aku pergi dari rumah ini Aku tidak tahu tempat di mana Aku akan tinggal."
" Maafkan Kakak Dek, Kakak tidak bisa memberikan fasilitas yang kamu inginkan, kamu juga tidak bisa tinggal di tempat kakak, kamu tahu kan kalau Papah marah bagaimana, Baiklah Mah, Syarif pergi dulu." Ucapnya kemudian meraih tangan Mamanya dan mencium punggung tangan Mamanya itu, kemudian dia pun meninggalkan Clara dan Mamahnya tersebut, tidak jauh berbeda dengan Dino sang adik Syarif pun menelungkupkan kepalanya sembari memegang setir mobilnya tersebut, dia bergumam di dalam hatinya.
" Maafkan Kakak Dek, Kakak tidak bisa berbuat apa-apa karena kemarahan Papah yang tidak bisa untuk diredakan, semoga kamu bisa menjalani hidup kamu di luar, sudah sekian kalinya kamu membuat Papah marah." Ucapnya.
Kemudian dia pun melajukan mobilnya meninggalkan rumah kedua orang tuanya menuju ke arah rumah kediaman pribadinya sendiri, karena Syarif memang sudah berkeluarga dan memiliki satu orang anak.
Ibu Mega menghela nafasnya dengan panjang, dia pun kemudian meninggalkan Clara yang duduk seorang diri di ruangan tengah tersebut, Bu Mega melangkah menuju ke arah kamar pribadinya menemui sang suami, sedangkan Clara hanya menghela nafasnya dengan berat dia pun menangis tanpa bersuara sembari bergumam di dalam hatinya.
" Aku memang salah, kenapa selama ini aku diberi kepercayaan oleh Papah, tapi tidak menyadari kalau semua yang aku lakukan itu telah menyakiti hati Papah, aku tidak benar-benar menjalankan amanah darinya." Ucapnya kemudian dia berdiri dari duduknya, dan menuju ke arah kamar pribadinya, dia mengambil koper dan mengisi beberapa pakaian di dalamnya, kemudian dia pun keluar dari rumahnya tersebut dia meletakkan kunci mobilnya di atas nakas yang tidak jauh dari tempat tidurnya Itu, dia kemudian meletakkan kartu-kartu ATM yang ada di dalam dompet pribadinya itu, dia hanya membawa ponsel pribadinya dan sejumlah uang cash yang ada di dalam dompetnya tersebut, dia kemudian melangkah meninggalkan kamarnya dan menuruni anak tangga satu persatu ruangan rumahnya, dia melangkah menuju ke arah luar tanpa dia sadari kedua orang tuanya menatap kepergian dirinya itu, Pak Ferry pun menekan kedua matanya menahan air matanya, dia sebenarnya tidak ingin anaknya itu meninggalkan rumahnya. Walaupun dia marah besar padanya, namun dia harus bersikap tega pada anaknya tersebut, karena sudah sering kali membuat dia marah.
Pak Ferry hanya bisa bergumam di dalam hatinya.
" Maafkan Papah, Papah akan selalu mengawasi kamu saat berada di luar, Papah tidak ingin kamu menjadi seorang anak yang manja, kamu harus menjadi pribadi yang mandiri dan kamu bisa memahami arti semua amanah yang sudah diberikan kepada kamu dan kamu juga harus menjadi seorang wanita yang kuat." ucapnya sampai Clara hilang dari pandangannya, Clara melangkah menuju ke arah gerbang rumahnya tersebut dengan menggunakan jalan kaki dan menggeret koper pribadinya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
@C͜͡R7🍾⃝ᴀͩnᷞnͧiᷠsͣa✰͜͡w⃠࿈⃟ࣧ
tidak ada seorang ayah yg tega mengusir seorang anak ,orang tua melakukan hal seperti itu mungkin biar dia belajar mengharga pemberian dan amanah dari orang lain
2023-05-27
0
🌷💚SITI.R💚🌷
smg ini semua menjadi pelajaran berharga buat clara dan dia berubah lbh baik lg..
2023-05-21
0