Awal penderitaan

Setelah mengantar mama ke kamarnya, ia kembali ke kamar milik mendiang abangnya, Ayana masi terduduk diam dilantai yang dingin.

Tanpa perasaan ia menarik lengan kecil itu dan menyeret Ayana agar keluar dari kamar itu.

Sekuat tenaga Ayana memberontak untuk melepaskan diri, namun apa lah daya tenaga nya kalah kuat dengan tenaga Lucanne.

Ia membawa Ayana ke kamar belakang, bisa dikatakan bahwa itu adalah gudang.

Dengan kasar Lucanne menghempaskan tubuh Ayana hingga kepalanya membentur meja dan berdarah namun Lucanne tidak memperdulikannya.

ia berjongkok dihadapan Ayana, menarik rambut dibalik jilbab panjang tersebut, hingga kini kepala Ayana mendongak keatas.

Ayana merasakan sakit pada kepalanya, air matanya jatuh membasahi cadarnya, tapi itu sama sekali tak membuat Lucanne kasihan pada Ayana.

Ia malah tersenyum puas kearah Ayana.

”Ini baru permulaan, kau akan merasakan yang lebih sakit dari ini.” ujar Lucanne menghempaskan kepala Ayana dengan kasar.

Ia lalu pergi meninggalkan Ayana sendirian diruangan itu,

Ayana meringkuk didalam gelapnya ruangan itu, menangis sesenggukan.

”ya Allah, aku percayakan semuanya padamu.” ucapnya dalam hati di selah-selah tanggisnya.

Ia lalu mengusap air matanya dengan kasar, merasakan bahwa darah terus mengalir dari kepalanya.

Ia mencari sesuatu yang bisa mengobati lukanya, untungnya disana tersimpan kapas dan Betadine jadi ia bisa menggunakan itu untuk mengobati lukanya.

Setelah selesai dengan lukanya, ia melihat ke sekeliling ruangan itu tampak berantakan dan berdebu, disana hanya terdapat satu kasur gulung, satu meja, satu kursi dan satu lemari kecil.

Ayana merapikan dan membersihkan ruangan itu, setelah selesai ia membaringkan tubuhnya di kasur guna mengistirahatkan diri.

Ia bahkan tertidur, karena kelelahan setelah membereskan ruangan itu.

Entah sudah berapa lama ia tertidur dan terbangun saat mendengar suara adzan.

Ia segera bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan diri, lalu setelahnya ia melaksanakan shalat.

Selesai shalat ia pergi ke dapur untuk memasak, ada beberapa pelayan didapur yang sedang sibuk dengan pekerjaan masing-masing.

Ayana membantu seorang pelayan wanita yang sedang sibuk mengiris bawang.

”Nona muda, kenapa anda datang kemari? apa anda membutuhkan sesuatu nona? anda duduk saja dan tunggu di meja makan, biar kami saja yang mengerjakannya.”

”Tidak apa-apa, aku hanya ingin membantu kalian." papar Ayana dengan tersenyum manis kepada para pelayan.

Walau senyum itu tak dapat mereka lihat, namun mereka tahu bahwa Ayana sedang tersenyum, dilihat dari matanya yang sedikit menyipit.

”Tapi bagaimana jika nyonya besar tahu, kami pasti akan dimarahi." jelas salah satu dari mereka.

”Nanti biar aku yang menjelaskan pada mama mertua."celetuk Ayana.

Mereka hanya bisa menghela nafas panjang ketika Ayana masi saja memaksa untuk membantu memasak.

”Baiklah kalau begitu harap nyonya muda berhati-hati.” pesan pelayan pada Ayana.

Ayana mengangguk sebagai jawaban atas penjelasan pelayan, lalu mulai mengerjakan pekerjaannya.

Sekitar 30 menit, semuanya sudah selesai dan sudah ditata begitu rapi di meja makan.

Tinggal menunggu semua nya turun untuk makan malam

Kini mama, papa, Lucanne telah turun untuk sarapan.

”Ayana, kamu darimana? dari tadi mama mencari mu dikamar atas tapi kamu tidak ada.” tanya mama saat melihat Ayana diantara para pelayan.

Ayana hanya tersenyum manis mendengar pertanyaan mama mertuanya.

”Lalu, kenapa kamu berada disini? apa mereka menyulitkan mu?.” sambung mama mertua.

Ayana segera menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.

”Ma.. maaf nyonya besar, tadi nona Ayana memaksa untuk membantu memasak.” imbuh salah seorang pelayan.

”Benar ma, ini bukan salah mereka Ayana yang memaksa untuk membantu.” ujar Ayana membenarkan perkataan pelayan.

”Lain kali kamu tidak usah repot-repot, kan sudah ada mereka yang bisa mengerjakannya.” ujar mama yang segera diangguki oleh para pelayan sebagai jawaban ’setuju’

”Ya sudah sekarang lebih baik kita sarapan dulu.” ajak mama seraya menarik lembut tangan Ayana agar duduk disebelah kiri Lucanne.

maaf jika ada kesalahan dalam penulisan karya 🙏

Terpopuler

Comments

Abu Yub

Abu Yub

Aku datang thor.

2025-04-06

0

Hafin lubi

Hafin lubi

sabar ya ayana

2024-12-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!