Dia Yang Kau Pilih
Pagi ini dikediaman Fernandez, semuanya diminta untuk berkumpul atas permintaan sang mama.
”langsung saja ke intinya, jadi kapan kamu sama Luna kasih mama cucu?.”ucap sang mama pada sang anak dan menantunya.
”Ma, mama kan tahu sendiri kalau Luna belum siap buat punya anak.”jawab Luna dengan memutar bola matanya.
”mau sampai kapan mama nunggu kamu buat siap lahirin cucu buat mama hahh?.”cetus sang mama.
”ma, mama yang sabar ya, kasih Luna waktu untuk mempersiapkan diri.”ujar Lucanne, yang mencoba membela sang istri.
”Lima tahun Can, mama udah kasih Luna waktu lima tahun terakhir buat mempersiapkan diri, tapi apa nyatanya sampai sekarang Luna belum juga hamil.”ujar ibunya yang sudah merasa jengkel dengan kelakuan sang menantu.
Lucanne hanya diam tidak dapat berkata apa-apa, sebenarnya selama lima tahun pernikahan nya dengan Luna, ia belum pernah menyentuh Luna sedikit pun, karena Luna lebih banyak menghabiskan waktunya ditempat syuting dan ketika pulang pun ketika ia meminta dilayani, Luna selalu saja memberikan alasan untuk menolak ajakannya.
Miris memang, punya istri tapi seperti tidak punya istri, kebutuhan nya sehari-hari pun selalu disiapkan oleh para pelayan, sekali pun belum pernah Luna menyiapkan kebutuhannya dan melakukan kewajibannya sebagai seorang istri.
Diawal pernikahan ada rasa kecewa dihati nya, tapi ntah kenapa sekarang ia sudah tidak mempermasalahkan hal itu, mungkin karena sudah terbiasa, makanya ia sudah tidak terlalu peduli dengan hal itu.
”pokoknya kalau dalam waktu satu minggu kedepan Luna masi belum hamil, mama bakalan nikahin kamu sama anaknya teman mama.”tegas sama mama.
”ma, udah ma sabar, lagipula kalau Luna belum siap buat punya anak, yaudah.”ujar papa mencoba untuk menenangkan mama.
”diam kamu pa, mama sedang tidak meminta pendapat padamu.”jawab mama memandang tajam kearah papa.
papa hanya bisa mengelus dada menghadapi amarah mama.
”ma-..”ia baru saja ingin angkat bicara untuk membelah sang istri, namun sang istri malah menyelah ucapannya.
”yaudah, kalau itu maunya mama, aku ngga peduli, mau mama nikahin Lucanne sama siapapun aku ngga peduli.”ujar Luna dengan santainya.
”Lun kamu bicara apa? Maksudmu kamu rela jika aku menikah dengan wanita lain? Iya hahh?.”sentak Lucanne yang mulai tersulut emosi saat mendengar ucapan sang istri.
”ya habisnya mau gimana lagi? Mama kamu tuh terus nuntut aku buat cepat-cepat punya anak, sedangkan kamu tau kan kalau karir aku sekarang itu lagi naik daun, kalau aku hamil, otomatis berat badan aku bakalan naik sembilan puluh sembilan persen, aku ngga mau ya badan aku rusak cuman karena hamil.”ujar Luna dengan menatap intens wajah sang suami.
Pertengkaran keduanya tidak bisa dicegah, Luna tetap kekeh dengan keputusan nya, bahwa ia rela sang suami menikah lagi ketimbang dirinya harus hamil.
”DIAM.. JIKA ITU MEMANG MAU MU, MAKA AKU AKAN MENGABULKAN NYA.”Sentak Lucanne dengan menatap tajam kearah sang istri.
”ma, tidak usah menunggu untuk satu minggu, persiapkan saja wanita yang mama maksud, aku akan menikahinya besok.”ujar Lucanne dengan menatap lurus ke arah sang mama.
Luna membelalakkan matanya ketika mendengar ucapan sang suami, ada secuil rasa penyesalan yang hinggap dihatinya, rasa ingin mengatakan bahwa ia hanya main-main dengan ucapannya, tapi gengsi mengalakan rasa sesal itu, ia lebih memilih pergi ke kamar, daripada harus kembali terlibat perdebatan dengan sang suami.
Lucanne juga ikut pergi menyusul sang istri ke kamar, meninggalkan mama dan papa diruang tamu.
setibanya dikamar ia membanting pintu dengan keras, ia sama sekali tidak berbicara pada Luna, bahkan untuk sekedar memandang wajah sang istri pun ia enggan.
dengan emosi yang mengebuh ia melemparkan sebuah fas bunga, hingga mengenai kaca yang terpajang dikamar mereka.
tak hanya itu, ia juga menghancurkan beberapa barang yang ada dikamar itu.
Luna yang juga berada disana, merasa ketakutan saat menyaksikan langsung amarah sang suami.
baru kali ini ia melihat Lucanne semarah ini, selama lima tahun pernikahan mereka, Lucanne tidak pernah seperti sekarang ini.
Luna terdiam menyaksikan amarah Lucanne, tak ada sedikitpun niat untuk meminta maaf atas ucapannya barusan, ia terus meyakinkan dirinya bahwa ia tidak salah mengambil keputusan.
setelah merasa puas, Lucanne keluar dari kamar dengan kembali membanting pintu kamar.
melewati kedua orang tuanya tanpa menoleh sedikit pun kearah mereka.
”Lucanne, kamu kenapa?.”tanya sang papa ketika melihat kondisi Lucanne yang kini acak-acakan.
tanpa menjawab pertanyaan sang papa, ia berjalan keluar rumah dengan perasaan campur aduk.
Lucanne pergi meninggalkan rumah dengan mengendarai mobil sport miliknya.
ia mengendarai mobil miliknya dengan kecepatan tinggi melintasi jalan tanpa melihat keadaan sekitar, tak sedikit yang berteriak mengumpatinya.
ia sama sekali tak menghiraukan semua umpatan orang-orang, perasaan nya sekarang berkecamuk, marah, kecewa, semuanya campur aduk.
hingga dari kejauhan terlihat seorang wanita sedang berjalan untuk menyebrang, Lucanne membelalakkan matanya, cepat cepat ia menekan lekson dan menginjak pedal rem dengan sekuat tenaga.
nafas Lucanne memburu saat menyadari bahwa ia hampir saja membunuh nyawa orang yang tak bersalah karena amarahnya yang tidak terkontrol.
dari arah kanan, dua orang wanita lainnya ikut berjalan ke tengah jalan, untuk melihat kondisi wanita yang tadi hampir ia tabrak.
”Ay kamu ngga apa-apa?.”tanya kedua wanita itu bersamaan.
wanita itu hanya menggeleng kecil, sebagai jawaban atas pertanyaan dua wanita tersebut.
Lucanne keluar dari mobilnya, dengan perasaan campur aduk.
”apa anda baik-baik saja?.”tanya Lucanne pada wanita itu.
wanita itu hanya mengangguk sebagai jawaban.
”saya minta maaf, tadi saya sedang terburu-buru, sekali lagi saya minta maaf.”ujar Lucanne dengan rasa penyesalan.
Terimakasih karena telah membaca karya ini, dukung author agar lebih semangat lagi, maaf jika ada kesalahan dalam penulisan karya 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
Nayla Sasha
hebat srkali anda pak menikah udh 5 taun tapi blm pernah menyentuh istri anda sehat pak dn yg jadi pertanyatan apakah anda segitu cintanya pada istri smpe rela gk menyentuhnya selama 5 thn hebat sekali anda pak😡😡
2024-11-13
0
Elok Pratiwi
lagian ... masak sih 5 tahun menikah belum pernah sama sekali menyentuh ... lebay amat bikin cerita nya ... yg masuk logika lah klo bikin cerita
2024-01-03
1
Elok Pratiwi
oalahhhh .... bisa ya 1 minggu langsung hamil ... cerita halu amat
2024-01-03
1