Lagi-lagi perempuan itu hanya mengangguk sebagai jawaban atas penjelasan Lucanne.
Lucanne terheran-heran dengan perempuan dihadapannya, pasalnya perempuan itu tidak berbicara apapun, ditanya pun ia hanya mengangguk dan menggeleng.
’Dasar aneh’ pikirnya dengan menatap intens perempuan yang dari ujung kaki hingga ujung kepalanya tertutup hingga tak menyisakan sedikit pun celah.
Perempuan itu bangkit dan menyingkir dari tengah jalan dengan dibantu oleh kedua perempuan lainnya, yang Lucanne perkirakan adalah temannya.
Lucanne hanya diam menatap kearah punggung mungil itu yang kini mulai menghilang di balik keramaian.
Tersadar dari lamunannya, ia kembali masuk dan melajuhkan mobil miliknya tapi kali ini dengan kecepatan rata-rata.
Setelah menempuh perjalanan selama tiga puluh menit, akhirnya ia tiba diperusahaan miliknya.
Manufacture and Sale of Cars Group (MSCG) adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri sejak 7 tahun lalu, memproduksi berbagai macam jenis mobil, bahkan bisa meraup keuntungan hingga dua koma lima triliun pertahun nya.
Sebelum turun dari mobil Lucanne terlebih dahulu merapikan pakaiannya yang dari tadi acak-acakan sebab pertengkaran dengan sang istri.
Ia turun dari mobil dengan wajah yang angkuh, diam sejenak memandang gedung raksasa dihadapan nya sekarang, rasa bangga kepada diri sendiri kembali menghampiri nya, dari usia 17 tahun ia telah bekerja keras, bahkan ia rela berhenti sekolah untuk membantu ekonomi keluarga nya.
Sekarang ia sudah menginjak usia 35 tahun dan benar-benar berhasil mengembangkan usahanya.
Ia berjalan masuk perusahaan dengan wajah bak kutub utara, para karyawan karyawati yang melihat kedatangan sang tuan pun menundukkan sedikit badan mereka sebagai tanda hormat.
Tidak ada yang berani menyapa sang tuan, karena takut kejadian beberapa bulan yang lalu terulang lagi, saat dimana seorang karyawati menyapa sang tuan, bukannya mendapat sambutan hangat atas sapaannya tapi malah mendapat tamparan dan berakhir dikeluarkan dari perusahaan.
Sebenarnya jika bukan karena karyawati tersebut bersikap kurang ajar kepada sang tuan, mana mungkin ia akan mendapat perlakuan seperti itu.
Secara sang tuan terkenal dengan sifat profesional, dan tidak akan mungkin mengeluarkan para karyawannya tanpa alasan yang logis.
Sang asisten yang melihat kedatangan sang tuan pun langsung menghampiri dan memberi hormat.
”Digo, periksa jadwalku hari ini.” ia berucap tanpa menoleh kearah sang asisten.
”Hari ini pukul 12.00 WIB anda ada meeting dengan tuan Robert, pemimpin dari perusahaan Electronics Seller Group (ESG), tentang pembahasan The project to be carried out in city X.” jelas sang asisten secara detail.
Lucanne memiliki beberapa cabang perusahaan dan salah satunya ada di kota X, yang bergerak di bidang Development Project Group (DPG).
Jadi tak heran jika ia menjadi lelaki yang selalu di eluh eluhkan oleh banyak wanita di luar sana, selain kaya raya ia juga memiliki wajah yang tampan.
”Persiapkan semuanya, jangan ada sedikitpun kesalahan walaupun secuil ujung kuku, jika itu terjadi maka kau dan semua yang ikut serta dalam perancanaan proyek ini akan merasakan akibat nya.” ujar sang tuan dengan menatap tajam kearah semua karyawan karyawati yang berada disana.
Mereka yang berada disana hanya bisa menunduk tanpa berani untuk protes, dengan susah payah mereka menelan ludah sendiri saking ketakutannya.
Setelah mengatakan hal itu Lucanne mempercepat tempo jalannya, menuju lif yang memang hanya boleh digunakan olehnya, bahkan istrinya pun tidak diperbolehkan untuk menggunakan lif tersebut.
Ia turun dari lif setelah tiba dilantai 30, dimana itu adalah lantai paling atas dari gedung tersebut,ia masuk kedalam ruangan yang bertuliskan 'CEO' .
In that room Lucanne sat himself down, in his oversized chair. tanganya dengan lincah bergerak diatas keyboard, mengecek beberapa laporan keuangan bulan ini. tak terasa kini sudah menunjukkan pukul 11.45 WIB
Tok
Tok
Tok
Dari balik pintu sana, terdengar suara seseorang memanggil dirinya. ”masuk.” ujarnya tanpa mengalihkan pandangannya dari layar laptop miliknya.
”Tuan, meeting akan segera dimulai beberapa menit lagi, kami harap anda dapat hadir dalam pertemuan ini.” ujar sang asisten dengan penuh harap.
Tanpa berkata sepatah kata pun ia segera menutup laptopnya dan berjalan mendahului sang asisten.
Digo sang asisten tersenyum tipis saat mengetahui bahwa tuan nya bersedia untuk hadir dalam meeting, ia berjalan mengekori sang tuan dari belakang.
Saat tiba diruang tempat pelaksanaan meeting, semua yang berada disana terdiam kaku, tanpa sepatah kata pun.
”Tuan Lucanne, bagaimana kabar anda.”tanya tuan Robert yang mencoba untuk mencairkan suasana.
”Seperti yang anda lihat.”ujar Lucanne dengan tersenyum tipis hingga hampir tidak terlihat.
Tuan Robert hanya mengangguk sebagai tanggapan dari jawaban Lucanne.
”Tuan Robert, silakan duduk.”ujar asisten Digo.
Tuan Robert tersenyum memperlihatkan deretan giginya yang rapih seraya mengangguk.
Meeting telah dimulai, the manager Department who is responsible for explaining when construction will begin, what materials will be used and how much profit will be obtained, starts carrying out his duties.
Setelah memahami semua yang dijelaskan oleh manager department, tuan Robert menyetujui bahwa pembangunan akan segera dilaksanakan bulan depan.
”Senang bisa bekerjasama dengan anda.”ujar tuan Robert dengan mengulurkan tangan nya untuk berjabatan.
”Saya juga senang bisa bekerjasama dengan anda.”jawab Lucanne dengan menyambut uluran tangan tuan Robert untuk berjabatan.
maaf jika ada penulisan yang kurang tepat, and thank you karena udah mampir di sini🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Abu Yub
setelah mengatakan hal itu.
2025-04-06
0
Rita Murwanti
dari 2 bab ini msh Oce aja
2024-12-30
0
Hafin lubi
its not bad
2024-12-06
0