Cinta Yang Berbeda

Cinta Yang Berbeda

1. Kekecewaan dan kesedihan Rada

Namaku Rada, Ayah, Bunda dan Adikku telah meninggal dunia, diakibatkan kecelakaan mobil 5 tahun yang lalu.

pada saat itu mobil yang mereka kendarai mengalami kerusakan rem. Sayang seribu sayang, nyawa orang-orang yang amat kucintai itu tak dapat diselamatkan.

Dulu, kami memiliki toko roti. tetapi toko roti itu sekarang telah bangkrut, diakibatkan rekan bisnis ayahku ternyata penipu. Sampai sekarang aku masih mencari siapa yang telah menipu Ayahku dan berniat untuk merampas toko roti itu kembali.

Bukan hanya itu saja, satpam yang bekerja di rumah kami, ternyata penghianat. Dia telah mencuri sertifikat rumah kami, lalu menggadaikannya untuk membayar hutang-hutangnya di bang. Akibat peristiwa itu, Sekarang aku tinggal di rumah bibi yang telah lama bekerja di rumah kami. Hanya dialah saat ini keluargaku. Sekarang pekerjaanku sebagai penjual roti keliling untuk bertahan hidup.

Sedih, kecewa, marah, dendam, kini bercampur menjadi satu. Aku akan mencari para manusia laknat itu sampai ke ujung bumi! Tidak akan kubiarkan mereka lepas begitu saja, karena sejak kecil ayah dan ibuku mengajarkan untuk menjadi wanita tangguh dan pemberani. Untuk itu, aku harus tetap semangat walau tanpa didampingi orang tua.

Ujar rada di dalam hati, dia selalu mengkobarkan semangat dalam dirinya agar tetap bangkit menghadapi seluk beluk dunia yang kejam.

Di suatu siang yang cukup terik, rada melangkahkan kakinya melewati jalanan yang ramai untuk menjual roti.

"Roti, Roti, Rotiiiiiii. Rotinya Pak, Bu. rotinya masih hangat dan semua rasa ada di siniiiiiii."

Teriak Rada berkeliling-keliling menjajakan dagangannya.

"Paaaak, Buuuuu, ada rasa stroberi, susu, coklat, semua rasa ada di siniiiiiiii".

Rada kembali meneriakkan jualannya penuh semangat sambil berdoa memohon kepada sang kuasa agar jerih payahnya hari ini mendapat hasil yang memuaskan untuk kebutuhannya sehari-hari..

"Roti, Roti, Rotiiiii."

Tiada kata lelah dan menyerah dalam kamusrada, dia yakin sepenuhnya pasti suatu saat nanti hidupnya akan berubah ke arah yang lebih baik.

"Rotinya satu bungkus harganya berapa ya?"

Salah satu pelanggannya Rada bertanya berapa harga perbungkus rotinya itu.

"Harga rotinya satu bungkus rp 5000, BU."

Rada memberitahukan harga roti miliknya seraya tersenyum ramah.

"Aku mau beli rotinya dong, Nak."

Wanita tersebut menyahut tak kalah ramah. Meski hanya pedagang kecil, dagangan rada sudah banyak dikenal dan diminati oleh banyak orang, apalagi dengan sikap rada yang baik hati dan mudah senyum, membuat para pelanggan begitu menyukainya.

"Mau berapa bungkus rotinya bu?"

Rada kembali bertanya kepada pelanggannya itu

"Aku mau rotinya 6 bungkus aja."

Pelanggannya itu kembali menjawab.

Rada kembali bertanya dengan suara lembut

"Ini rotinya Bu."

Rada memberikan rotinya itu setelah dia selesai membungkusnya.

Pelanggan itu menerima roti itu dan langsung membayarnya dengan uang pas-pasan.

" Terima kasih ya Bu. telah membeli rotiku. jangan lupa, besok-besok beli lagi rotinya ya bu!"

Ujar Rada.

Ketika Rada masih sedang menjual roti, tiba-tiba suara telpon Rada berbunyi.

"Kring-kring, kring-kring."

Telepon itu tersambung. lalu Rada melihat Ternyata Kekasihnya yang nelpon.

"Halo sayang, tumben nelpon ada apa gerangan nih?"

Tanya rada tersenyum sumringah.

"Ia. apakah kamu punya waktu untukku? aku mau bilang sesuatu yang sangat penting. Apakah kamu bisa?"

Kekasinya Rada menyahut. Serta dia memberikan pertanyaan kepada Rada.

"Tentu saja dong sayang! Emangnya kamu mau bilang apa sih? Aku jadi penasaran deh."

"Kalau kamu penasaran, temui aku di cafe biasa nanti malam pukul 07.30."

Kekasihnya itu kembali menjawab sambil memberi tahu waktu dan alamat di mana mereka harus ketemu.

"Oke sayang. Udah dulu ya sayang, aku mau lanjut jualan dulu, dada hani."

Rada mengakhiri panggilan itu, lalu Setelah itu, dia melanjutkan untuk menjual rotinya kembali. Setelah jualan Rada laris semuanya, diapum langsung pulang ke rumah dan langsung siap-siap mau bertemu dengan kekasihnya.

"Aduh, tapi aku masih penasaran nih, apa yang mau disampaikan rian kepadaku? Apakah dia mau melamar aku?"

Rada berkata dalam hatinya sambil menebak-nebak

"Bibiii Bibii!"

Rada berteriak memanggil Bi Ratih.

"Ada apa non? apa yang bisa Bibi bantu?"

Pada saat Bibinya itu mendengar suara panggilan Rada, diapun langsung menghampiri dan bertanya, hal apa yang sedang rada butuhkan saat ini. Semenjak kepergian kedua orang tua rada kembali pada sang pencipta, bibi Ratih lah yang selalu menjaga dan menyayangi Radha.

"Tidak ada Bi. Oh ya Bi. Apakah aku sudah cantik?"

Ujar Rada.

"Non Rada sangatlah cantik seperti putri kerajaan."

Ratih mengusap sayang rambut panjangnya sambil tersenyum bagaikan seorang ibu memuji kecantikan Rada.

"Bibi bisa aja mujinya. Oh ya Bi. terima kasih ya, Bibi sudah mau menerima aku di rumah bibi."

Rada tersipu malu malu akibat pujian Ratih. Rada mengikis jarak di antara mereka, lalu memeluk bibir Ratih erat, dia juga telah menganggap mantan pembantunya itu sebagai orang tuanya. Diapun mengucapkan terima kasih banyak kepada Ratih karena sudah merawat dia semenjak dia kehilangan seluruh keluarga dan hartanya.

"Sama-sama non. Pokoknya, non rada harus tetap jadi gadis yang kuat. Oke?."

Ujar ratih.

"A siap bos."

Rada sangat bersyukur karena masih ada orang yang baik kepadanya.

Pada saat Rada asik bercerita-cerita kepada Bibinya itu, akhirnya taksi yang telah di pesannya telah tiba. Kemudian Radapun langsung berpamitan kepada Bibinya.

Sesampainya Rada di cafe tempat mereka ketemuan, dia tidak sengaja melihat rian sedang makan malam bersama sahabatnya sendiri. Setelah dia melihat kejadian itu, Radapun langsung menghampiri mereka berdua.

"Rian!. Vita!. ada apa ini semua? bukannya kamu mau bilang sesuatu kepadaku Ri? kenapa harus ada dia?"

Rada bertanya kepada kekasihnya itu.

"Karena aku ingin kita putus."

Rian jawab dengan singkat dan tidak merasa bersalah.

"Apaaa!!! Kamu bilang kita putus. kenapa? apa salahku?"

Rada syok mendengar perkataan kekasihnya itu dan dia benar-benar marah.

"Karna kamu itu seorang penjual roti keliling. Aku maluuuu!!! Aku malu punya pacar tukang jual roti keliling.

Rian menjawab dengan suara nada tinggi dan membentak Rada.

"Jadi, jadi ini yang mau kamu bilang padaku? Hiks, hiks, hiks.kamu tega Rian. Hiks, hiks, hiks. Terus, kenapa harus ada Vita disini?"

Rada bertanya sambil menangis tersedu-sedu.

"Karena kami berdua sekarang sudah resmi pacaran.

Rian menjawab dengan sinis dan dia pun merangkul Vita kekasihnya itu.

"Apaaaa! Vita adalah pacarmu? berarti selama ini, kelian berselingkuh dibelakangku? Ternyata sahabatku dan pacarku adalah penghianat. Aku benci kelian!!!"

Rada berteriak lalu dia pergi meninggalkan sepasang kekasih itu. Ketika diperjalanan mau pulang, hujan deraspun turun, kilatpun menyambar-nyambar, serta petir yang sangat kuat. Tampa Rada sadari, akhirnya dia telah berada sampai di sebuah jembatan.

"Kamu jahat Ri!!! Kamu tegaaaaa!!! Kamu selingkuh dengan sahabatku sendiri. Aku benci kalian!!!"

Rada berteriak keras untuk melepaskan amarahnya.

Ketika Rada masih berada di jembatan itu, dia dihampiri dua pria. Yang satu berkacamata hitam, yang satu lagi pria tampan. Ketika mereka sedang mengemudi, mereka melihat Rada yang sedang berdiri di atas jembatan seakan-akan mau bunuh diri.

"Bang!, itu ada wanita yang mau bunuh diri."

Rayan memberitahukan kepada abangnya itu. Sebab abangnya yang berkacamata hitam itu adalah seorang tunanetra yang sama sekali tidak bisa melihat cahaya.

"Jadi, kalau ada wanita yang mau bunuh diri, emangnya kenapa?"

Dani bertanya kepada adiknya itu dengan sinis dan cuek.

"Ya kita harus menolongnya, kasihan dia."

Rayan berkata kepada Abangnya itu

"Untuk apa kita kasihan kepadanya? Kita kan belum mengenal dia itu siapa"?

Ujar Dani dengan acuh.

Rayan berkata sambil menceritakan tentang kecantikan gadis yang barusan dilihatnya.

"Yasudah, ayo kita hampiri dia!.

Sahut Dani luluh kepada adiknya itu.

"Heiiiiii!!! Jangannnn lakukannnn"

Dani dan Rayan berteriak kepada Rada.

"Kamu cantik-canti, jangan mau bunuh diri, kamu masih muda, masa depanmu masih panjang, jangan gegabah mengambil keputusan, ingatlah saudara-saudara dan kedua orang tuamu!.

Ucap Dani sambil menasehati Rada.

"Idiiiih!!! Siapa sih kamu sok-sok menasehati aku? Siapa bilang aku mau bunuh diri. Jadi orang jangan ikut campur masalah kepribadianku."

"Lagi pula, aku sudah tidak memiliki siapa-siapa lagi di dunia ini. Seluruh keluargaku telah pergi meninggalkan aku seorang diri. Dengan berkata demikian, kamu telah membuat aku semakin sedih saja. Pergiii!!"

Bentak rada kencang meluapkan amarahnya, namun sesungguhnya dia sadar kalau tak seharusnya ia meluapkan emosinya kepada orang lain seperti sekarang ini. Tapi dia mengabaikannya, yang penting rasa kesal dalam dirinya dapat terlampiaskan.

"Oh, jadi seperti itu. Maafkan aku sudah berburuk sangka, ya! Aku hanya tidak ingin kamu mengakhiri hidupmu. Sekali lagi, aku minta maaf."

Kata dani begitu tulus.

"Diam!! Tak perlu sok baik di hadapanku, aku tidak butuh permintaan maafmu! Pergi saja sanaaaa!!"

Marah rada lagi, tanpa peduli dengan siapa dia bicara.

"huhhh. Ni orang benar-benar tak tahu sopan santun! Wajah doang yang cantik, galaknya melebihi nenek Lampir yang kehilangan dompet. Ih serem! Dikasih tahu malahan marah nggak jelas, semoga aku tidak bertemu kamu lagi."

Jawab Dani kesel bukan main.

"Apaa!? Coba katakan sekali lagi!"

Rada amat geram dan tak terima dikatai sebagai nenek lampir.

Namun Dani mengacuhkan rada lalu memegang lengan sang adik, mengajaknya segera meninggalkan tempat itu.

Rayan hanya diam saja, dia melangkahkan kakinya menjauh dari sana dan menuruti Abang yang sangat dia sayangi itu.

Bagaimanakah kisah selanjutnya? Apakah Rada kuat untuk menerima kenyataan yang telah dialaminya saat ini?

Pasti teman-teman penasarankan?

Jikalau teman-teman sudah membaca cerita saya ini, jangan lupa untuk meninggalkan jejaknya.

Saya minta maaf kalau tulisan saya kurang rapi dan masih banyak kekurangannya.

Selamat membaca!

Terpopuler

Comments

Noel Perianto Gurning

Noel Perianto Gurning

kulanjutkan membaca episode kedua ya kak, semangat terus kak, cerita novel kakak ini sangat menarik, aku sangat suka dengan novel kakak ini. semangat terus untuk kakak berkarya

2024-05-30

0

Noel Perianto Gurning

Noel Perianto Gurning

semangat terus kak, aku suka dengan novel kakak ini baru selesai episode pertama kubaca, aku mau melanjutkan episode selanjutnya.

2024-05-30

0

Disa Hdisa

Disa Hdisa

bagus banget cerita nya kak putri

2024-02-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!