Melihat dari balasan Saga, Amanda berpikir bahwa pria itu masih merasa kecewa, karena hari yang ditunggu-tunggu ternyata harus batal begitu saja.
Bahkan tanda online yang tersemat langsung hilang, membuat gadis itu semakin yakin bahwa Saga tidak berniat sedikit pun berbagi cerita dengannya.
Gadis cantik itu menghela nafas berat. Perjuangannya untuk mendapatkan sang pujaan sepertinya tidak akan mudah, karena Saga terlihat sangat mencintai Donita. Bahkan mungkin, mereka bisa kembali bersama.
"Kalau aku ada di tengah-tengah mereka apakah aku akan jadi orang ketiga?" tanya Amanda pada dirinya sendiri, tubuhnya langsung lemas karena sikap acuh tak acuh Saga.
"Lagi pula apa alasan mereka membatalkan pernikahan? Bukankah sangat aneh, jika batal secara mendadak seperti ini?"
Amanda terus menerka-nerka, tetapi tak ada satu pun jawaban yang terlintas di otaknya. Hingga tiba-tiba dia mendengar sebuah notifikasi dari ponselnya, perhatian Amanda teralihkan pada benda pipih itu.
Dia membuka email yang baru saja masuk, dan matanya langsung melebar sempurna karena surat permohonan magangnya sudah diterima.
Ya, karena Amanda memilih untuk magang di tempat lain, ketimbang harus di kantor sang ayah. Dia ingin lebih mandiri dan mencari pengalaman kerja sebagai karyawan biasa.
"ARGH ... YES! MOMMY, DADDY AKU DITERIMA," teriak Amanda, kembali menggemparkan seluruh penghuni rumah.
Sejenak dia lupa tentang kegalauannya.
*
*
*
Setelah makan malam berakhir, Aneeq memanggil putrinya untuk ikut ke ruang kerja. Dia ingin membicarakan tentang rencana magang sang anak.
"Kamu benar-benar yakin ingin magang di perusahaan lain? Gloria saja magang di perusahaan keluarga lho," tanya Aneeq, mendadak ia khawatir pada Amanda. Karena dunia kerja jauh lebih keras dari dunia perkuliahan.
"Tentu saja aku yakin, Dad. Bahkan aku sudah diterima," jawab Amanda sambil tersenyum lebar. Sepertinya dia akan menyukai profesinya.
Kening Aneeq berkerut.
"Benarkah?"
Amanda langsung mengangguk. Dia telah mengirim surat permohonan magang itu ke iLuva Hotels. Dan dia akan menjadi seorang Housekeeper.
"Tapi kamu mengambil bagian yang sesuai 'kan?"
"Tentu saja, Dad. Mulai saat ini aku akan menjadi seorang Housekeeper. You know Housekeeper?"
"WHAT?" Aneeq langsung terkejut mendengar jawaban putrinya. "Housekeeper? Amanda yang benar saja. Setidaknya kamu mengambil bagian HRD."
"Daddy, sebagai seseorang yang akan mewarisi hotel keluarga. Tentu aku harus memahami bagian yang kecil-kecil dulu. Aku tidak masalah menjadi Housekeeper."
"Tapi, Amanda ...."
"Daddy, aku bisa. Daddy tidak percaya padaku?"
Amanda terlihat sangat bangga dengan pilihannya. Sementara Aneeq sudah tak bisa berkata-kata. Toh, permohonan itu juga sudah diterima.
Ya, lebih baik dia memantau saja bagaimana kinerja putrinya menjadi seorang houskeeper. Supaya Amanda merasakan sendiri bagaimana sulitnya di dunia kerja. Apalagi dia menyandang status sebagai karyawan biasa.
"Oke, kalau begitu semoga kamu berhasil. Jangan suka mengeluh, ini adalah keinginanmu sendiri," ucap Aneeq akhirnya.
Mendengar itu, Amanda langsung bangkit dan memeluk bahu ayahnya. "Siap, Daddy. Aku tidak akan mengecewakanmu."
*
*
*
Hari ini adalah hari pertama Amanda magang di iLuva Hotels. Sebagai gadis yang disiplin, Amanda tidak pernah bangun terlambat, jadi pagi-pagi sekali dia sudah bersiap.
Bahkan di saat belum ada pergantian shift, Amanda sudah datang lebih dulu. Menyambut pengalaman barunya sebagai seorang houskeeper.
Dia ingin membuktikan pada seluruh keluarganya, terkhusus kedua orang tuanya, bahwa dia bisa menjadi wanita mandiri.
Saat masuk ke dalam hotel, Amanda langsung memperkenalkan dirinya sebagai seorang anak magang. Dia tersenyum manis dan bersikap seramah mungkin.
Dan karena sikapnya itu, dia langsung mendapat seorang teman, Lara namanya. Dia adalah seorang trainee di hotel tersebut.
"Semangat, Amanda, setelah ini kita akan bekerja sama," ucap Lara sambil mengangkat satu tangannya ke udara.
"Semangat!" balas Amanda. Kini mereka tengah berjalan mengikuti seorang senior untuk membersihkan kamar tamu yang sudah check out.
Sementara itu, seorang pria baru saja turun dari mobil. Dia memakai setelan jas dan kacamata hitam. Saat pria itu berjalan semua orang lantas menunduk memberi hormat.
Dia adalah Dominic.
***
Oleng lagi gak🤣🤣
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Denisya putri
beehhhh anak horang kayaa... hatinya seperti salju... 🥰🥰
2024-07-31
0
Erma Purwatiningsih
suka banget karya" nya..khusus untuk keluarga Ken raja ulat 🤣
2024-06-29
0
Dessy Rinda
prnh denger nmnya tp lp orng tuanya siapa nmnya...mdh2an jodoh amanda ya thor😘😘😘
2024-05-05
0