Sementara di sisi lain, tepatnya di gedung pernikahan antara Saga dan Donita tengah terjadi kericuhan. Karena tiba-tiba Donita pingsan.
Sontak Saga yang sedari tadi berdiri di atas pelaminan, segera berlari ke arah calon istrinya.
"Ada apa dengan Donita?" tanya Saga dengan cemas, sebab dari kemarin Donita tak pernah mengeluh apa-apa.
"Mama juga tidak tahu, Saga, sepertinya Donita hanya pingsan," balas ibu Donita. Lalu dengan cepat Saga mengangkat tubuh wanita itu dan membawanya ke kamar pengantin mereka.
Perasaan Saga mendadak tak enak. Karena sudah satu langkah lagi mereka sah menjadi suami istri, yang terjadi malah seperti ini.
Suasana pesta pun menjadi gaduh, para tamu undangan bertanya-tanya apa yang terjadi sebenarnya.
"Calon istri Kak Saga sepertinya kelelahan," ucap Gloria ikut berkomentar.
"Mungkin saja, Sayang. Tapi kenapa harus di saat-saat seperti ini? Rasanya tidak pas," balas Ziel, turut prihatin dengan kejadian yang menimpa asistennya.
"Ya namanya musibah siapa yang tahu, Ziel."
Mendengar itu, Ziel jadi menoleh, dia mengulum senyum seraya memeluk pinggang Gloria. "Aku jadi merasa bersyukur, meskipun saat itu kita banyak masalah, tapi aku sukses menikahimu."
"Ya, kamu memang harus banyak-banyak bersyukur, Ziel, apalagi memiliki istri seperti aku. Aku ini limited edition lho," ujar Gloria dengan senyum bangga.
"Kalau begitu jatahku harus bertambah," bisik Ziel, yang membuat pipi Gloria jadi bersemu merah.
Di saat orang-orang sedang ricuh, keduanya malah asyik bercengkrama.
*
*
Di kamar pengantin, Saga sedang berusaha untuk membuat Donita bangun. Bahkan karena rasa cemasnya, dia meminta salah seorang untuk menghubungi dokter.
Akan tetapi Donita yang sebenarnya pura-pura pingsan jadi berubah panik. Dia takut ketahuan.
Haish, apa yang harus aku lakukan?
"Sayang, bangunlah," mohon Saga seraya mengusap-usap pipi wanita itu. Namun, Donita benar-benar tak sedikit pun membuka matanya, dia ingin memastikan terlebih dahulu bahwa acara pernikahan mereka gagal.
"Saga, lebih baik kita tunda dulu acara pernikahan ini. Kondisi Donita tidak memungkinkan," ujar ibu Donita, merasa tak enak dengan tamu undangan yang menunggu mereka.
"Tapi, Ma—"
"Kesehatan Donita lebih penting, Saga!" potong wanita paruh baya itu. Membuat Saga tak bisa berkutik, dan mau tidak mau akhirnya dia pun mengangguk.
Acara pernikahan mereka gagal.
Saat dokter datang, Donita langsung panik. Dia mengintipnya, lalu tiba-tiba sadarkan diri. "Saga." panggilnya. Jangan sampai dokter satu ini memeriksanya.
Melihat itu kecemasan di hati Saga langsung luruh begitu saja. Tanpa segan dia memeluk tubuh Donita.
"Akhirnya kamu sadar juga, Sayang. Aku sangat mengkhawatirkanmu," ujar Saga.
"Aku tidak apa-apa, Saga. Hanya saja aku sedikit pusing."
Saga melerai pelukan mereka.
"Kalau begitu kamu harus diperiksa, aku sudah memanggil dokter untukmu."
Sang dokter hendak melangkah ke arah Donita. Namun, wanita itu langsung menghentikannya. "Tidak, Sayang. Aku benar-benar tidak apa-apa. Aku sehat."
"Donita, tapi kamu pingsan begitu lama."
"I'm oke. Aku tidak butuh dokter."
Saga menatap mata Donita dengan begitu lekat. Dan dia memang tidak melihat bahwa Donita sakit. Karena sebenarnya tadi ada mantan kekasih Donita yang tiba-tiba datang, sebelumnya pria itu sudah mengancam bahwa dia akan menyebarkan video asusilaa mereka.
Donita awalnya tak percaya dan menganggapnya angin lalu. Namun, saat dia melangkah ke arah Saga, ternyata pria itu benar-benar datang dan mengancamnya melalui tatapan.
Donita yang ketakutan akhirnya memilih untuk berpura-pura pingsan. Dari pada dia dan keluarganya harus menanggung malu.
"Ya sudah kalau begitu, kamu istirahat dulu, baru setelah itu kita bicarakan lagi tentang pernikahan kita, oke?" Saga ingin menyuruh Donita untuk beristirahat, tetapi Donita malah menolak.
"Aku ingin pernikahan kita batal."
"What!?" Saga langsung terkejut, begitu pun dengan orang yang masih ada di sekitar mereka.
*
*
*
Amanda yang sudah pulang lebih dulu melihat kedua orang tuanya, serta beberapa anggota keluarga masuk ke dalam rumah. Dia yang sedang berusaha menghibur diri dengan menonton drama, nyatanya tetap tak bisa menahan laju air matanya.
Dengan cepat Amanda menghapus beberapa cairan bening yang menetes, agar tidak terlihat menyedihkan.
"Memang pestanya sudah selesai?" tanya Amanda basa-basi, membuat seluruh mata mengalihkan pandangan ke arahnya.
"Heh, katamu ingin ke toilet, tapi ternyata pulang duluan," timpal Gloria, bukannya menjawab dia malah mengomel.
"Maaf, Aunty. Aku benar-benar bosan di sana. Jadi, bagaimana? Apakah pestanya berjalan dengan lancar?"
"Pesta pernikahan Saga dan Donita batal, Sayang," sambar Jennie—ibunya. Seraya menggandeng tangan sang suami untuk masuk ke dalam kamar.
Mendengar itu, Amanda langsung terhenyak, ekspresi wajahnya benar-benar menunjukkan sebuah keterkejutan yang tak biasa.
"Hah? Batal?"
*
*
*
Yang oleng lagi Dominic timpuk😂🤣
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Widya
pasti hamidun nih
2024-05-22
0
Rizka Susanto
jadi ini Manda manggil Gloria aunty apa kakak nih??🤭
2023-10-25
1
yessa mardiana
baru baca Thor ,bagus cerita nya
2023-09-13
0