" Kalian tau, siapa yang kalian bawa kesini? " tanya Aryan dengan wajah yang sudah sangat menyeramkan. Hingga membuat anak buahnya menelan salivanya susah payah. " Dia itu bukan wanita bayaran yang saya sewa. Kalian salah membawa wanita, Kalian bodoh atau bagaimana?"
" Maaf boss, bukannya tadi boss bilang wanita itu memakai gaun merah. Makanya kami membawa dia ke sini. " jawab salah seorang anak buahnya.
" Apa kalian bertemu Edo dan bertanya perihal wanita itu? " tanya Aryan yang semakin kesal dengan jawaban anak buahnya.
" Tidak boss, tapi kami melihat wanita itu keluar dari ruangan Tuan Edo. "
" Seharusnya kalian bertanya dulu pada Edo wanita yang aku sewa dia atau bukan! " hardik Aryan pada semua anak buahnya.
Aryan meminta anak buahnya mengambil tas dan dompet gadis yang salah sasaran itu di mobil yang tadi di pakai untuk membawa Elnara.
" Elnara adhizty ? " Aryan mengeja deretan nama yang tertera dalam ID card restoran cepat saji yang dipegangnya saat ini. Di dalam dompet milik gadis itu juga tidak ada sesuatu yang menarik selain kartu Identitas, Id card juga kartu ATM .
" Apa-apaan ini? " gumam Aryan seakan tak paham kenapa dirinya bisa salah meniduri seorang gadis. Bodohnya iya yang mempercayakan semuanya pada Edo tanpa bertanya lebih jauh nama atau foto wanita bayaran yang ia sewa. Yang ia tau ia meminta wanita dan Edo langsung memilihkannya karena tau seperti apa selera seorang Aryan, jadi Aryan pun tak banyak bertanya karena ia hanya terima beres seperti sebelum-sebelumnya.
Aryan kini berangkat bersama asisten pribadinya ke tempat karaoke , ia ingin menemui Edo dan bertanya pada pria itu siapa Elnara Adhizty.
Edo yang bingung dengan kedatangan Aryan dan asistennya Jonas mengerutkan dahinya. Ia bingung dengan Aryan yang tiba-tiba datang memintanya menjelaskan lebih detil apa yang sebenarnya terjadi pada wanita yang ia sewa.
" Tadi itu memang Sofia datang terlambat untuk menemui loe karena dia abis dari rumah sakit untuk melihat keadaan adiknya, setelah itu dia pamit sama gue mau jalan ke penthouse loe, tapi di pertengahan jalan ibunya telpon bilang bahwa adiknya sudah meninggal, dia yang panik dan bingung langsung putar balik, sampai akhirnya gak lama kemudian dia baru hubungin gue bilang kalau dia gak bisa dateng." jelas Edo panjang lebar.
" Tadi anak buah gue kesini, dan dia lihat cewek pake gaun merah keluar dari ruangan loe, maka dari itu anak buah gue langsung menyeret cewek itu ke mobil untuk dibawa ke penthouse gue. Karena gue pikir cewek yang loe janjiin itu gak datang- datang karena mau kabur gitu aja setelah gue bayar mahal tanpa melayani gue. Jadi gue suruh anak buah gue seret cewek itu kalau mereka ketemu di sini. Dan yang bodohnya ada seorang wanita yang keluar dari ruangan loe memakai gaun merah yang cukup seksi. Maka dari itu anak buah gue membawa itu cewek ke penthouse gue. "
" Apa? Siapa? " tanya Edo kaget. Karena baru kali ini ada kejadian seperti ini, salah sasaran.
Aryan menyodorkan kartu Identitas milik Elnara ke hadapan Edo dan tentu itu membuat Edo terbelalak. " Gila! sinting! itu cleaning service di sini, emang loe gak bisa lihat apa dia bukan wanita malam? Dia wanita baik-baik dan kemungkinan masih perawan , harusnya loe tau itu. "
" Heh, Brengssek! mana gue tau itu cewek masih perawan atau gak sebelum gue coba. Lagi juga gue pikir loe ganti cewek itu dengan yang masih perawan. Dari bajunya juga seksi kaya wanita bayaran gitu mana bisa gue bedain. Ya emang sih dia sempet nangis dan berontak gak mau melayani gue. Tapi kan gue pikir mungkin karena ini pertama kalinya buat dia atau emang di gak mau melayani gue cuma mau bawa kabur duitnya aja. Mana gue kepikiran itu cewek gak mau disentuh karena emang bukan wanita bayaran. " jelas Aryan yang sudah pasti tak ingin disalahkan.
" Terus gimana dia sekarang? " tanya Edo yang khawatir dengan keadaan Elnara.
" Di rumah sakit! " jawab Aryan, singkat, padat dan jelas.
" Kok bisa? Loe apain itu anak orang? "
" Pendarahan. "
" Sinting loe ya, Ar. anak orang sampai loe bikin begitu. " sentak Edo yang lupa siapa yang ia ajak bicara saat ini.
" Dari tadi gue diem ya loe mengumpat macam-macam di depan muka gue. Jangan sampai ini bisnis loe gue ratain sama tanah! " ancam Aryan yang kesal sejak tadi Edo selalu menyalahkan dan menyudutkannya."
" So-sorry, Ar gue cuma bingung aja harus gimana Nara it0u anak baik-baik. Gimana hidupnya setelah ini. Masa depannya hancur gitu aja. " ucap Edo yang mulai menurunkan nada bicara nya yang sejak tadi selalu ngegas pada Aryan. " Dia bahkan sampai kerja banting tulang kesana kesini untuk biaya rumah sakit ibunya, bahkan tadi dia habis pinjam uang sama gue. "
" Gue bakal tanggung jawab, gue akan ganti rugi berapa pun yang dia minta. Dan hutangnya sama loe biar gue yang bayar. " sahut Aryan dengan entengnya. Ia pikir uang bisa membeli apapun dan bisa menyelesaikan segala masalah.
Meskipun begitu , pikirannya tetap berkecamuk saat ini . Ini bukan pertama kalinya ia melakukan hubungan intim seperti itu. Namun entah mengapa ada rasa bersalah hinggap dalam diri Aryan yang malah kepikiran dengan nasib gadis yang telah salah menjadi sasarannya.
" Sekarang bagaimana tuan muda? " tanya sang asisten.
" Kita pulang saja! " titah Aryan yang merasa kepalanya sangat sakit karena masalah ini.
Baru juga beberapa langkah ponsel milik Aryan kemudian berdering di sakunya dan pria itu mengambilnya sambil terus melangkah.
" Tuan, nona ini mengalami pendarahan hebat dan harus di rawat beberapa hari di sini. Dan kita tidak tau identitasnya. " ucap salah seorang perawat dari seberang telpon.
" Jo, kita kerumah sakit tempat gadis itu dirawat. Bawa tasnya, mereka butuh Identitas gadis itu. " titah Aryan pada sang asisten yang hanya menganggukkan kepalanya.
Setelah mengurus segala administrasi Elnara dan melihat keadaan gadis itu sebentar, Aryan dan jonas memutuskan untuk pulang. Dengan langkah besar Aryan menyusuri koridor rumah sakit menuju ke arah pintu keluar diikuti oleh jonas, sang asisten. Sampai di dalam lift yang akan membawa mereka turun, indera pendengaran pria itu terusik oleh percakapan petugas rumah sakit yang berada satu ruangan dengannya.
" Pasien atas nama Yunita kritis . Harus segera dilakukan tindakan operasi tapi anaknya dari tadi sore menghilang. Info bagian administrasi dia sedang mencari pinjaman dana. Namun susah sekali dihubungi sejak tadi. "
Seorang petugas satunya kemudian mencoba menghubungi nomer telepon Elnara yang memang sengaja gadis itu berikan pada perawat di sana. Agar bisa menghubunginya kapan saja kalau ada sesuatu terjadi pada ibunya disaat ia tak bisa menjaga sang ibu 24 jam karena harus bekerja untuk membayar biaya rumah sakit sang ibu.
" Sini aku coba hubungi lagi . Elnara adhizty, nama yang bagus. "
deg
.
...****************...
Hai guys, ketemu lagi sama novel baru aku. semoga suka ya! Jangan lupa di subscribe, like setiap bab nya dan komen, jangan lupa vote dan hadiahnya juga ya. Terima kasih 🙏🙏, salam sayang dari akoh 😘😘 Saranghae
rate bintang 5 yaa kalo suka 😊😘🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
venusmoon23
DI SEBELAH DIA MELAKUKAN PLAGIAT DAN NGASIH MENGUBAH NAMA KARAKTER CIPTAAN SAYA DARI KEVIN JADI ARYAN, TERUS ISTRINYA BULAN ELNARA JADI NARA. DI SINI DIA PAKAI ARYAN DAN NARA. FIX, INI PASTI HASIL PLAGIAT JUGA!
2024-03-08
0
🌹Fina Soe🌹
makanya aryan jangan nafsu aja yg dipikirkan ..gak sesuai tampilan.
kasian elnara....
2023-10-20
0
Wirda Lubis
kasihan elnara
2023-08-16
0