Bab 5 : Ancaman Bunuh Diri

(Masa Kini)

Isabel dan yang lainnya tengah menunggu mentor kursus mereka datang. Alat dan bahan untuk melukis telah di sediakan terlebih dahulu. Isabel melihat sekitarannya yang sungguh senyap. Seeprtinya memang benar mereka anak-anak seni lukis. Orang-orang di ruangan itu tidak banyak berbiacara atau bersosialisasi satu sama lain. Mungkin mereka sedang memikirkan lukisan apa yang akan mereka buat hari ini.

"Permisi semuanya, dikarenakan ada masalah pribadi tentor kita akan datang agak terlambat, saya akan menuntun Tuan dan Nyonya senagai Asisten mentor" ujar gadis muda itu.

"Sekarang kita mulai melukis sesuatu yang ada di pikiran kita, tema hari ini adalah 'Nostalgia' ujar Asisten mentor.

Semua orang langsung bergegas mengambil kuas mereka. Sepertinya mereka sudah tahu akan melukis apa dengan tema tersebut. Isabel termenung sejenak mengingat nostalgia nya yang penuh dengan cerita mengejutkan.

(Kembali ke masa lalu)

"Ini formulir nya, kamu tuliskan saja mau ikut ekskul apa" ujar Helma.

"Terimakasih Helma" ujar Isabel tersenyum.

"Kamu ikut apa?" tanya Sabel pada Helma.

"Seni bela diri" jawab Helma percaya diri.

"Wah kamu memang wanita perkasa" jawab Isabel.

Saat mereka sedang asik berbicara seorang wanita datang ke kelas mereka. Dia adalah Windria mantan pacar Ednan saat tahun pertama. Dia tengah mencari Ednan yang tidak sedang berada di kelas.

"Dimana Ednan?" tanya Windria pada salah satu anak di kelas.

"Kenapa lagi Windria, kamu masih punya nyali bertemu dengan Ednan?" ejek Violet.

"Violet kamu keterlaluan" ujar Windria.

"Kenapa? semua orang juga tahu kamu memaksa Ednan untuk pacaran dengan mu dengan ancaman bunuh diri" ujar Violet lagi.

"Violet cukup" ujar Windria menangis keluar dari kelas 11 IPA 1.

Melihat kejadian tidak terduga itu Isabel jadi bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi. Dia langsung menatap Helma seakan minta penjelasan.

"Dia itu Windria, anak IPA 2, mantannya si Ednan" ujar Helma jelas dan singkat.

"Maksud dari ucapan Violet tadi apa?" tanya Isabel lagi.

"Konon katanya mereka pacaran karena Windria mengancam akan bunuh diri kalau Ednan menolaknya" ujar Helma lagi.

"Serius?" tanya Isabel kaget.

"Iya, satu sekolah juga sudah tahu, seorang siswa mendengar pembicaraan mereka saat Windria mengancam bunuh diri" ujar Helma lagi.

"Wah benar-benar di luar nalar" ujar Isabel.

"Tapi kamu jangan bahas hal ini di depan Ednan, dia akan marah besar" ujar Helma mengingatkan.

"Iya aku tidak akan bertanya pada Ednan, dia pasti merasa tertekan" ujar Isabel turut prihatin.

Saat bel istirahat selesai Ednan masuk ke kelas dengan wajah merah. Melihat hal itu Isabel segera duduk di kursinya.

"Kamu gapapa?" tanya Isabel pada Ednan.

"Aku gapapa" jawab Ednan.

"Serius?" tanya Isabel lagi.

"Iya" jawab Ednan.

Pelajaran matematika segera di mulai dan seluruh siswa sudah mengumpulkan PR mereka. Saat ini Bu guru akan menunjuk beberapa siswa untuk menuliskan di papan tulis jawaban dari PR mereka tanpa melihat buku lagi.

"Anak baru silahkan maju kerjakan soal nomor 3" ujar Bu guru.

Semua anak terdiam, Bu guru sengaja memilih soal tersulit yang banyak siswa belum berhasil menyelesaikannya. Isabel segera maju dan mengambil kapur dan menulis jawaban soal momor 3.

Dengan tenang Isabel menuliskan langkah demi langkah jawaban hingga selesai. Jawabannya sempurna tanpa melewatkan satu langkah penyelesaian soal. Semua anak terdiam dan terpesona akan kepintaran si anak baru.

"Bagus, ternyata kamu mengerti" ujar Bu guru.

"Beri tepuk tangan pada si anak baru" ujar Bu guru.

Helma paling bersemangat melihat sahabatnya begitu pintar dalam matematika. Walaupun Helma jago dalam banyak bidang, matematika menjadi musuh paling utamanya.

"Kenapa kamu tidak bilang kalau kamu pintar matematika" ujar Helma saat pelajaran telah usai.

"Kamu tidak bertanya" jawab Isabel santai.

"Wah kamu benar-benar tidak tertebak Isabel" ujar Helma kagum.

Isabel melihat sekitarnya dan tidak menemukan Ednan. Isabel keluar dari kelas berpura-pura ke kamar mandi saat ditanya oleh Helma.

"Perlu aku temani ke kamar mandi?" tanya Helma.

"Tidak usah aku hanya sebentar" ujar Isabel menolak.

Episodes
1 Bab 1 : Si Anak Baru
2 Bab 2 : Kursus Melukis
3 Bab 3 : Ednan
4 Bab 4 : Bermain Basket Dengamu
5 Bab 5 : Ancaman Bunuh Diri
6 Bab 6 : Jadian
7 Bab 7 : Berbagi Rahasia
8 Bab 8 : Alasan Kenapa Obsesi
9 Bab 9 : Bus
10 Bab 10 : Tidak ingin melihatmu
11 Bab 11 : Surat Wasiat Papa
12 Bab 12 : Untuk Nesya
13 Bab 13 : Kejadian yang sebenarnya
14 Bab 14 : Cemburu
15 Bab 15 : Marahan
16 Bab 16 : Direstui
17 Bab 17 : Kebakaran
18 Bab 18 : Putus dan Baikan
19 Bab 19 : Isabel yang baik
20 Bab 20 : Kartu ATM
21 Bab 21 : Adik Ipar
22 Bab 22 : Akhirnya Bertemu
23 Bab 23 : Mengenangmu
24 Bab 24 : Ledekan Sandrina
25 Bab 25 : Psiko
26 Bab 26 : Hari Jadi
27 Bab 27 : Traktir
28 Bab 28 : Mendaki
29 Bab 29 : Bercerita
30 Bab 30 : Cita-cita
31 Bab 31 : Perkelahian
32 Bab 32 : Chiko dan Helma
33 Bab 33 : Hanya Teman
34 Bab 34 : Malam Kelulusan
35 Bab 35 : Mencari Rafael
36 Bab 36 : Awal Mula Penderitaan
37 Bab 37 : Demi Menghilangkan Traumamu
38 Bab 38 : Qenzo
39 Bab 39 : Mulai Dekat Kembali
40 Bab 40 : Episode Terakhir Season Satu
41 Season 2 Bab 41 : Jalani hidup bersama
42 Season 2 Bab 42 : MOS
43 Season 2 Bab 43 : Awal Mula Perkenalan
44 Season 2 Bab 44 : Makan Sendirian
45 Season 2 Bab 45 : Pria Idaman
46 Season 2 Bab 46 : Memastikan
47 Season 2 Bab 47 : Segitiga
48 Season 2 Bab 48 : Pertemuan Orangtua
49 season 2 Bab 49 : Perasaan Bisa Berubah
50 season 2 Bab 50 : Alasan Memanggil Papa
51 Season 2 Bab 51 : Foto Masa Kecil
52 Season 2 Bab 52 : Titik Terang
53 Season 2 Bab 53 : My First Love
54 Season 2 Bab 54 : Mama
55 Season 2 Bab 55 : Berkunjung
56 season 2 Bab 56 : Bahagia
57 season 2 Bab 57 : Ungkapan Perasaan
58 Season 2 Bab 58 : Ciuman Pertama
59 Season 2 Bab 59 : Romantis
60 Season 2 Bab 60 : Ramyon
61 Season 2 Bab 61 : Awal Kegelisahan
62 Season 2 Bab 62 : Rasa Takut
63 Season 2 Bab 63 : Keramaian
64 Season 2 Bab 64 : Tantangan atau Kejujuran
65 Season 2 Bab 65 : Kembalinya Windria
66 Season 2 Bab 66 : Terkunci
67 Season 2 Bab 67 : Orang Jahat
68 Season 2 Bab 68 : Plot Twist yang Sesungguhnya
69 Chapter 69 : Rencana Jahat
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Bab 1 : Si Anak Baru
2
Bab 2 : Kursus Melukis
3
Bab 3 : Ednan
4
Bab 4 : Bermain Basket Dengamu
5
Bab 5 : Ancaman Bunuh Diri
6
Bab 6 : Jadian
7
Bab 7 : Berbagi Rahasia
8
Bab 8 : Alasan Kenapa Obsesi
9
Bab 9 : Bus
10
Bab 10 : Tidak ingin melihatmu
11
Bab 11 : Surat Wasiat Papa
12
Bab 12 : Untuk Nesya
13
Bab 13 : Kejadian yang sebenarnya
14
Bab 14 : Cemburu
15
Bab 15 : Marahan
16
Bab 16 : Direstui
17
Bab 17 : Kebakaran
18
Bab 18 : Putus dan Baikan
19
Bab 19 : Isabel yang baik
20
Bab 20 : Kartu ATM
21
Bab 21 : Adik Ipar
22
Bab 22 : Akhirnya Bertemu
23
Bab 23 : Mengenangmu
24
Bab 24 : Ledekan Sandrina
25
Bab 25 : Psiko
26
Bab 26 : Hari Jadi
27
Bab 27 : Traktir
28
Bab 28 : Mendaki
29
Bab 29 : Bercerita
30
Bab 30 : Cita-cita
31
Bab 31 : Perkelahian
32
Bab 32 : Chiko dan Helma
33
Bab 33 : Hanya Teman
34
Bab 34 : Malam Kelulusan
35
Bab 35 : Mencari Rafael
36
Bab 36 : Awal Mula Penderitaan
37
Bab 37 : Demi Menghilangkan Traumamu
38
Bab 38 : Qenzo
39
Bab 39 : Mulai Dekat Kembali
40
Bab 40 : Episode Terakhir Season Satu
41
Season 2 Bab 41 : Jalani hidup bersama
42
Season 2 Bab 42 : MOS
43
Season 2 Bab 43 : Awal Mula Perkenalan
44
Season 2 Bab 44 : Makan Sendirian
45
Season 2 Bab 45 : Pria Idaman
46
Season 2 Bab 46 : Memastikan
47
Season 2 Bab 47 : Segitiga
48
Season 2 Bab 48 : Pertemuan Orangtua
49
season 2 Bab 49 : Perasaan Bisa Berubah
50
season 2 Bab 50 : Alasan Memanggil Papa
51
Season 2 Bab 51 : Foto Masa Kecil
52
Season 2 Bab 52 : Titik Terang
53
Season 2 Bab 53 : My First Love
54
Season 2 Bab 54 : Mama
55
Season 2 Bab 55 : Berkunjung
56
season 2 Bab 56 : Bahagia
57
season 2 Bab 57 : Ungkapan Perasaan
58
Season 2 Bab 58 : Ciuman Pertama
59
Season 2 Bab 59 : Romantis
60
Season 2 Bab 60 : Ramyon
61
Season 2 Bab 61 : Awal Kegelisahan
62
Season 2 Bab 62 : Rasa Takut
63
Season 2 Bab 63 : Keramaian
64
Season 2 Bab 64 : Tantangan atau Kejujuran
65
Season 2 Bab 65 : Kembalinya Windria
66
Season 2 Bab 66 : Terkunci
67
Season 2 Bab 67 : Orang Jahat
68
Season 2 Bab 68 : Plot Twist yang Sesungguhnya
69
Chapter 69 : Rencana Jahat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!