TO FIX YOU BABE : Memperbaiki Traumamu
Di sebuah rumah besar di tengah Kota yang ramai penduduknya, terlihat seorang wanita paruh baya tengah menjahit sebuah baju. Wajahnya cantik dan bersih meski sudah tampak sedikit kerutan disekitar matanya.
Wanita itu seorang janda yang berusia 45 tahun. Suaminya telah meninggal empat tahun yang lalu karena kanker. Dia memiliki seorang puteri yang cantik seperti dirinya saat berusia remaja.
Di siang yang panas wanita itu kembali membersihkan keringatnya dengan tisu seraya memegang jahitannya dengan tangan kanan. Jahitannya terlihat sangat rapi dan teliti. Baju itu akan dia berikan kepada keponakannya yang baru saja lahir.
Wanita paruh baya yang sedang menjahit itu bernama Isabel Fransisca. Puterinya bernama Nesya Clara Quena yang kerap dipanggil dengan nama Nesya. Isabel memiliki adik kandung bernama Sandrina.
Di rumah yang besar itu Isabel hanya tinggal berdua dengan puterinya Nesya. Beberapa saat lalu masih ada asisten rumah tangga yang membantu mereka. Akan tetapi Isabel memutuskan untuk mengerjakan semuanya sendiri karena dia sangat bosan berada di rumah yang besar itu tanpa kegiatan.
"Kenapa Mama memecat para pembantu?" ujar Nesya.
"Biarkan Mama yang membereskan semua ini" jawab Isabel.
"Mama tidak bisa berbuat sesuka hati Mama, semenjak Papa meninggal Mama selalu saja berbuat sesuatu tanpa menanyakan keputusanku" ujar Nesya marah seraya keluar dari rumah.
Begitulah berdebatan mereka tadi pagi mengenai pemecatan asisten rumah tangga. Semenjak kepergian suaminya, Isabel tidak lagi bekerja dan hanya beristirahat di rumah. Harta kekayaan yang ditinggalkan suaminya cukup untul menghidupi mereka tiga generasi ke depan. Pendapatan Isabel akan terus menambah walaupun dia tidak bekerja. Saham-saham yang ditinggalkan suaminya akan terus meningkat dan menghasilkan uang ke rekeningnya.
Isabel satu-satunya ahli waris yang dituliskan suaminya saat detik-detik kepergian suaminya. Alih-alih menuliskan nama Nesya sebagai anak tunggalnya, pria yang sudah pergi itu hanya memikirkan istrinya.
Jarum jahit mengenai tangan Isabel. Dengan cepat dia menyeka darah dengan mengisap jarinya seperti yang dilakukan kebanyakan orang. Semenjak kepergian suaminya kehidupan Isabel terasa membosankan. Isabel hanya menjalani hari-hari tanpa adanya rintangan.
Terlebih lagi Nesya sudah menginjak usia 17 tahun. Dia semakin sulit di atur dan merasa benar seperti remaja lainnya. Nesya sangat menyayangi Isabel, tetapi dia tidak tahu bagaimana cara mengungkapkan rasa sayangnya pada Ibunya.
Ingatan Isabel akan masa muda nya saat berusia seperti Nesya kembali bernostalgia. Isabel tersenyum membayangkan masa remajanya yang sungguh berbunga-bunga. Masa-masa puber yang ia lewati dengan pemikiran yang masih labil.
Tentu saja bukan hanya masa bahagia yang terbesit di kepala wanita itu. Masa kelam yang datang setelah kebahagiaan yang ia rasakan kembali mengingatkannya. Rasa sakit dan trauma itu menghantuinya kembali. Pemerkosaan tragis yang hampir terjadi, remasan di ***********, dan ciuman paksaan itu segera membuat Isabel muntah. Kenangan masa laku tidak hanya selalu baik, itu juga merupakan trauma terbesarnya.
(Kembali ke masa muda isabel)
"Ednan... Ednan... Ednan.... semangat Ednan" sorak mereka para gadis penggemar Ednan.
Sekolah itu sangat riuh dan juga berantakan. Hari itu perlombaan basket antar sekolah tengah di adakan di SMA terbesar di kota. Seorang anak baru masuk dan berjalanan dari lapangan menuju kelas barunya.
Dia tidak tahu bahwa hari itu sekolah barunya sedang ada turnamen dan menjadi tuan rumah dalam pertandingan basket. Gadis itu berjalan seraya membaca papan berisi nama kelas di atas pintu tiap kelas. Dia tengah mencari kelas 11 IPA 1 yang tak kunjung ia temui.
Setelah lelah berkeliling, seorang gadis yang sangat cantik menghampirinya. Gadis cantik itu bernama helma, dia merupakan wakil ketua osis yang disegani siswa lain.
"Kamu sedang mencari apa?" tanya Helma pada anak baru.
"Anuu aku sedang mencari kelas 11 IPA 1" ujar anak baru itu.
"Oooo, kamu anak baru ya?" tanya Helma lagi.
"Iya, bagaimana kamu tahu?" tanya anak baru itu lagi.
"Tadi pak Tio sudah bercerita akan ada anak baru di kelas, kebetulan aku juga 11 IPA 1" ujar gadis itu.
"Wah syukurlah, aku betul-betul bingung, sekolah ini besar dan ramai sekali" jawab Anak baru.
"Biasanya tidak seramai ini, hari ini ada turnamen basket yang diselenggarakan di sini" ujar Helma.
"Ohh pantas saja ramai" jawab anak baru.
"Iya, kebetulan sekolah ini tuan rumahnya" jawab gadis itu lagi.
"Oiya hampir lupa, namaku Helma, aku wakil ketua osis disini" ujar Helma mengulurkan tangannya.
"Aku Isabel" jawab anak baru itu tersenyum seraya mengulurkan tangan juga.
"Ini dia kelasnya Isabel, karena ada acara hari ini kelas ditiadakan, tetapi kita belum boleh pulang dan hanya boleh menonton acara turnamen ini" ujar Helma seraya menunjukkan kelas 11 IPA 1.
"Terimakasih Helma, aku meletakkan tas dulu dan keluar untuk menonton turnamen" ujar Isabel meletakkan tas nya di kursi yang kosong.
Kelas itu kosong dan hanya berisi tas-tas siswa lain yang sedang menonton turnamen. Isabel melihat keadaan kelas yang bersih dan tertata rapi. Dia senang dipindahkan ke sekolah terbaik di kota ini. Terlebih lagi dia pindahan dari luar negeri dan jarang bersosialisasi dengan orang lain.
"Sudah" ujar Isabel pada Helma.
"Kamu pindahan dari mana?" tanya Helma.
"Dulu aku bersekolah di luar negeri, tapi hanya sebentar aku tidak tahan dan kembali ke kota ini" ujar Isabel.
"Pantas saja kamu lancar berbahasa kita" ujar Helma senang.
"Iya, aku tidak lama di luar negeri tentu saja bahasa ku masih seperti biasa" jawab Isabel tersenyum.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
NKJC's lovers
seru abis, gak pasaran cerita nya dan berbobot
2023-05-24
1