Bab 2 : Kursus Melukis

Helma dan Isabel segera ke lapangan tempat siswa lain sedang menonton pertandingan basket. Isabel melihat sekeliling penuh dengan keringat dan siswa-siswa yang saling berdempetan.

"Kamu tidak terbiasa pada keramaian?" tanya Helma.

Isabel hanya mengangguk mendengar pertanyaan dari Helma.

"Itu namanya Ednan, dia ketua tim basket sekolah ini sekaligus ketua osisnya" ujar Helma seraya menunjuk seorang pria bernama Ednan.

"Wah dia rakus sekali" ujar Isabel.

"Kenapa begitua?" tanya Helma heran.

"Dia mengambil segalanya, ketenaran, ketua osis, ketua tim basket, terlebih-lebih dia pria yang tampan" ujar Isabel tanpa basa-basi.

"Wah kamu terang-terangan sekali ya, baguslah aku suka orang yang jujur" ujar Helma kaget sekaligus tersenyum.

Isabel menatap pria bermana Ednan itu. Dia mengakui pria itu sangat tampan dan sesuai dengan kriteria pria idamannya. Terlebih lagi Isabel sangat menyukai pria yang jago bermain basket.

(Kembali ke masa kini)

Isabel kembali tersadar saat sebuah suara memanggilnya. Dia meletakkan jarum jahit dan berbalik ke arah suara itu.

"Mama.... Mama dengar tidak dari tadi aku terus memanggil Mama" ujar Nesya.

"Kamu sudah pulang" jawab Isabel.

"Mama kenapa Ma, ada yang sakit?" tanya Nesya seraya memeriksa tubuh Ibunya.

"Tidak ada, Ibu hanya beristirahat" ujar Isabel lagi.

"Sudah Nesya katakan kalo Ibu tidak boleh kecapekan, Ibu tidak bisa memecat para pembantu" ujar Nesya lagi.

"Sudahlah Nesya, Ibu tidak mau berdebat tentang itu lagi" ujar Isabel.

"Ibu sangat keras kepala, bagaimanapun Ibu tidak akan sanggup membersihkan rumah sebesar ini" ujar Nesya lagi.

"Tidak apa-apa, Ibu bisa kok, itu akan mengisi waktu luang Ibu" ujar Isabel.

"Ibu tidak perlu melakukan ini untuk mengisi waktu luang, aku akan mendaftarkan Ibu kursus melukis kembali di studio" ujar Nesya.

"Tidak usah, Ibu malu dengan usia Ibu yang sudah tua" ujar Isabel.

"Ibu tenang saja, ada tempat kursus melukis khusus orang paruh baya, disana Ibu akan belajar bersama orang-orang se usia Ibu" ujar Nasya lagi.

"Benarkah?" tanya Isabel bersemangat.

"Benar Ibu, dengan syarat Ibu harus mempekerjakan lagi asisten rumah tangga kita, itu bisa membantu pendapatan mereka juga Bu" ujar Nasya membujuk Isabel.

Setelah di bujuk habis-habis an oleh Nasya akhirnya Isabel mengalah dan mengikuti kemauan puterinya. Gadis berusia 17 tahun itu tampak lebih dewasa karena keadaan. Bagaimanapun dia hanya hidup berdua dengan Ibunya. Nasya harus bisa lebih dewasa dari anak-anak seusianya.

(Kembali ke masa lalu)

Keesokan harinya Isabel bangun dengan cepat dan tidak ingin terlambat ke sekolah. Dia menyisir rambut indah nya dan tersenyum ke arah kaca. Isabel turun dari lantai dua ke ruang makan. Ibunya telah menyiapkan roti dan susu untuk Isabel nikmati sebelum berangkat sekolah.

Orangtua Isabel merupakan pembisnis sukses di kota. Mereka sering bolak balik dari luar negeri untuk urusan bisnis. Oleh sebab itu mereka menyekolahkan Isabel di SMA luar negeri. Akan tetapi itu hanya bertahan satu tahun di kelas 10 saja. Isabel tidak suka dengan udara di luar negeri. Dia memutuskan untuk kembali ke kota di tahun keduanya.

"Ma Isabel berangkat" ujar Isabel kepada Mamanya.

"Besok Papa pulang dari Inggris" ujar Mama pada Isabel.

"Asik, aku pasti dapat oleh-oleh" ujar Isabel senang.

Isabel berangkat ke sekolah di antar supir yang bekerja untuk keluarganya. Sesampainya ke sekolah Isabel melakukan apel pagi terlebih dahulu sebelum masuk kelas.

Setibanya di kelas, Isabel di panggil oleh guru yang bersangkutan untuk membahas mengenai beberapa aturan dan perkenalan. Hal ini dilakukan hari ini karena semalam masih ada turnamen basket.

"Kita perkenalan hari ini aja ya Isabel di kelas, semalam kita tidak masuk kelas" ujar Pak Riko wali kelas 11 IPA 1.

"Tidak apa-apa Pak" jawab Isabel sopan.

Setelah bel masuk kelas Isabel masuk di dampingi oleh wali kelas 11 IPA 1 yaitu Pak Riko. Seluruh mata menatap ke arah Isabel yang cantik. Pak guru menyuruh Isabel untuk memperkenalkan dirinya di depan kelas.

"Halo semua, perkenalkan nama saya Isabel, saya haral kalian semua bisa berteman baik dengan saya" ujar Isabel tersenyum.

"Kamu pindahan dari mana Isabel?" tanya salah satu anak.

"Tahun pertama saya SMA di luar negeri" ujar Isabel lagi.

Episodes
1 Bab 1 : Si Anak Baru
2 Bab 2 : Kursus Melukis
3 Bab 3 : Ednan
4 Bab 4 : Bermain Basket Dengamu
5 Bab 5 : Ancaman Bunuh Diri
6 Bab 6 : Jadian
7 Bab 7 : Berbagi Rahasia
8 Bab 8 : Alasan Kenapa Obsesi
9 Bab 9 : Bus
10 Bab 10 : Tidak ingin melihatmu
11 Bab 11 : Surat Wasiat Papa
12 Bab 12 : Untuk Nesya
13 Bab 13 : Kejadian yang sebenarnya
14 Bab 14 : Cemburu
15 Bab 15 : Marahan
16 Bab 16 : Direstui
17 Bab 17 : Kebakaran
18 Bab 18 : Putus dan Baikan
19 Bab 19 : Isabel yang baik
20 Bab 20 : Kartu ATM
21 Bab 21 : Adik Ipar
22 Bab 22 : Akhirnya Bertemu
23 Bab 23 : Mengenangmu
24 Bab 24 : Ledekan Sandrina
25 Bab 25 : Psiko
26 Bab 26 : Hari Jadi
27 Bab 27 : Traktir
28 Bab 28 : Mendaki
29 Bab 29 : Bercerita
30 Bab 30 : Cita-cita
31 Bab 31 : Perkelahian
32 Bab 32 : Chiko dan Helma
33 Bab 33 : Hanya Teman
34 Bab 34 : Malam Kelulusan
35 Bab 35 : Mencari Rafael
36 Bab 36 : Awal Mula Penderitaan
37 Bab 37 : Demi Menghilangkan Traumamu
38 Bab 38 : Qenzo
39 Bab 39 : Mulai Dekat Kembali
40 Bab 40 : Episode Terakhir Season Satu
41 Season 2 Bab 41 : Jalani hidup bersama
42 Season 2 Bab 42 : MOS
43 Season 2 Bab 43 : Awal Mula Perkenalan
44 Season 2 Bab 44 : Makan Sendirian
45 Season 2 Bab 45 : Pria Idaman
46 Season 2 Bab 46 : Memastikan
47 Season 2 Bab 47 : Segitiga
48 Season 2 Bab 48 : Pertemuan Orangtua
49 season 2 Bab 49 : Perasaan Bisa Berubah
50 season 2 Bab 50 : Alasan Memanggil Papa
51 Season 2 Bab 51 : Foto Masa Kecil
52 Season 2 Bab 52 : Titik Terang
53 Season 2 Bab 53 : My First Love
54 Season 2 Bab 54 : Mama
55 Season 2 Bab 55 : Berkunjung
56 season 2 Bab 56 : Bahagia
57 season 2 Bab 57 : Ungkapan Perasaan
58 Season 2 Bab 58 : Ciuman Pertama
59 Season 2 Bab 59 : Romantis
60 Season 2 Bab 60 : Ramyon
61 Season 2 Bab 61 : Awal Kegelisahan
62 Season 2 Bab 62 : Rasa Takut
63 Season 2 Bab 63 : Keramaian
64 Season 2 Bab 64 : Tantangan atau Kejujuran
65 Season 2 Bab 65 : Kembalinya Windria
66 Season 2 Bab 66 : Terkunci
67 Season 2 Bab 67 : Orang Jahat
68 Season 2 Bab 68 : Plot Twist yang Sesungguhnya
69 Chapter 69 : Rencana Jahat
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Bab 1 : Si Anak Baru
2
Bab 2 : Kursus Melukis
3
Bab 3 : Ednan
4
Bab 4 : Bermain Basket Dengamu
5
Bab 5 : Ancaman Bunuh Diri
6
Bab 6 : Jadian
7
Bab 7 : Berbagi Rahasia
8
Bab 8 : Alasan Kenapa Obsesi
9
Bab 9 : Bus
10
Bab 10 : Tidak ingin melihatmu
11
Bab 11 : Surat Wasiat Papa
12
Bab 12 : Untuk Nesya
13
Bab 13 : Kejadian yang sebenarnya
14
Bab 14 : Cemburu
15
Bab 15 : Marahan
16
Bab 16 : Direstui
17
Bab 17 : Kebakaran
18
Bab 18 : Putus dan Baikan
19
Bab 19 : Isabel yang baik
20
Bab 20 : Kartu ATM
21
Bab 21 : Adik Ipar
22
Bab 22 : Akhirnya Bertemu
23
Bab 23 : Mengenangmu
24
Bab 24 : Ledekan Sandrina
25
Bab 25 : Psiko
26
Bab 26 : Hari Jadi
27
Bab 27 : Traktir
28
Bab 28 : Mendaki
29
Bab 29 : Bercerita
30
Bab 30 : Cita-cita
31
Bab 31 : Perkelahian
32
Bab 32 : Chiko dan Helma
33
Bab 33 : Hanya Teman
34
Bab 34 : Malam Kelulusan
35
Bab 35 : Mencari Rafael
36
Bab 36 : Awal Mula Penderitaan
37
Bab 37 : Demi Menghilangkan Traumamu
38
Bab 38 : Qenzo
39
Bab 39 : Mulai Dekat Kembali
40
Bab 40 : Episode Terakhir Season Satu
41
Season 2 Bab 41 : Jalani hidup bersama
42
Season 2 Bab 42 : MOS
43
Season 2 Bab 43 : Awal Mula Perkenalan
44
Season 2 Bab 44 : Makan Sendirian
45
Season 2 Bab 45 : Pria Idaman
46
Season 2 Bab 46 : Memastikan
47
Season 2 Bab 47 : Segitiga
48
Season 2 Bab 48 : Pertemuan Orangtua
49
season 2 Bab 49 : Perasaan Bisa Berubah
50
season 2 Bab 50 : Alasan Memanggil Papa
51
Season 2 Bab 51 : Foto Masa Kecil
52
Season 2 Bab 52 : Titik Terang
53
Season 2 Bab 53 : My First Love
54
Season 2 Bab 54 : Mama
55
Season 2 Bab 55 : Berkunjung
56
season 2 Bab 56 : Bahagia
57
season 2 Bab 57 : Ungkapan Perasaan
58
Season 2 Bab 58 : Ciuman Pertama
59
Season 2 Bab 59 : Romantis
60
Season 2 Bab 60 : Ramyon
61
Season 2 Bab 61 : Awal Kegelisahan
62
Season 2 Bab 62 : Rasa Takut
63
Season 2 Bab 63 : Keramaian
64
Season 2 Bab 64 : Tantangan atau Kejujuran
65
Season 2 Bab 65 : Kembalinya Windria
66
Season 2 Bab 66 : Terkunci
67
Season 2 Bab 67 : Orang Jahat
68
Season 2 Bab 68 : Plot Twist yang Sesungguhnya
69
Chapter 69 : Rencana Jahat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!