BAB 4. Akankah kembali seperti dulu

FLashback

Pada Saat Fransiska berada di pantai dengan Dito Fransiska dapat panggilan dari Haikal

"Selamat sore caca (panggilan sayang Fransiska dari Haikal) ku yang imut. Kamu lagi di mana?" Haikal bertanya di sebdang sana.

"Aku lagi kerja di kota S. Ada apa?"Jawab Fransiska bila tidak ingin diganggu.

"Sayang hari ini kamu gak lupa kan? Aku dah mengosongkan waktu buat hari ini lo?" Haikal mengingatkan Fransiska tentang rencana makan malam bersama.

"Oh itu. yaa ku usahakan nanti datang tepat waktu."

"Aku mau video call dong ... aku kanget banget ma kamu sayang." Haikal memohon di sebrang sana tapi dengan sigap Fransiska menolak dan dia lebih memilih mengakhiri telponnya.

Fransiska bengong dengan semua ini. mengapa dirinya tidak seperti dulu. Dulu dia sangat senang bila Haikal telpon atau sekedar chatting. Tapi sekarang rasanya hambar. Bukan tanpa alasan karena Haikal sering mengingkari janjinya entah itu benar atau tidak tapi dia selalu mengatas namakan pasiennya. Fransiska merasa lelah dengan ini semua. Hubungannya kini terasa hambar. Bahkan masalah kecil saja bisa langsung dibesar-besarkan. Mungkin karena semua dalam keadaan capek atau jenuh dengan rutinitas sehari-hari hingga melampiaskan ke hubungan mereka.

***

Malampun tiba Fransiska sudah berada di restoran ternama milik teman Fransiska. Fransiska sudah memakai gaun berwarna hijau sage yang mempunyai lengan 3/4 dan bawahannya samai lutut dengan beberapa broklat yang menempel memberikan kesan elegan.

"Wah kamu cantik sekali Siska." Ucap Cindi. Dia tahu kalau saat ini dia lagi dinner bersama kekasihnya.

"Terima kasih juga cantik. Oh ya gimana hubunganmu dengan Dion apakah masih langgeng. Solnya kita sudah lama tidak berjumpa." Fransiska mengalihakan pembicaraan agar tidak merasa bosan

"Gue suda putus 1 bulan ini. Ternyata dia selingkuh dengan temanya adik gue. Awalnya gue tidak percaya tetapi suatu saat tidak sengaja que lihat sendiri dia bermesraan dengan cewek itu saat keluar dari bioskop." Cindi bercerita banyak. tak terasa hampir 30 menit Fransiska di situ hingga Haikal menyapa mereka berdua. Haikal mencium kening Fransiska lalu bersalaman dengan Cindi. Karena Haikal sudh datang akhirnya Cindi pamit pada keduanya.

"Maaf sayang lama menunggu, tadinada pasien yang mendadak harus kutangani dahulu." Ucap Haikal sambil mengecup tangan pacarnya.

"Ya gak papa." Cuma itu jawaban Fransiska kalaupun dia marah pasti malah kena ceramah kemanusiaan dari Haikal. Setelah acara makan malam selesai Fransiska diberi cincin berlian seharga 500 Juta sebagai tanda hari jadi mereka yang ke 5 tahun sekaligus tanda bahw Haikal sudah melamarnya. Setelah usai Haikal jarus kembali lagi ke rumah sakit karena ada pasien mendadak yang butuh pertolongan, dia adalah korban kecelakaan tol. Fransiska yang sudh hafal hanya mengangguk saja.

"Hem aku mulai bosan dengan hubungan ini." ucap Fransiska dalam hati

FLashback off

Kini sudah dua minggu. semua berjalan seperti semula Dito sudah kembali lagi sebagai tukang ojek. Dia ngojek menggunakan motornya sendiri. Sedangkan motor dari Fransiska diletakkan di rumah kontrakan. Sebenarnya Agus (temannya Dito yang satu kontrakan) pernah memberikan saran untuk menghubunginya. Dan harus lebih agresif dalam hubungan ini, agar dapat uang lebih dan juga cewek yang cantik. Tapi Dito sadar diri dia hanya babu. Semua pasal menjelaskan 'Bila menghubungi' Dan samai saat ini dia tidak dihubungi jafi dia lebih baik diam.

"Dit kamu sudah dapat uang kontraka? Aku belum dapat Dit. Gajiku kemarin tak berikan simbok." Ucap agus sambil menyeruput kopi didepannya.

"Aku ada tp belum cukup kalau 1 juta ini masih 5 ratus angsuranku sendiri. Cepatlah cari pinjman Gus. Gak enak sama bu Diah. Dia sudah baik menyuruh kita tinggal di kontrakan ini. Kita hanya perlu merawatnya dan hanya membayar 1 juta buat uang listrik, kebersihan dan keamanan." Dito menjawab sambil mengelap motor dari Fransiska.

"Ya akan aku usahakan. Eh gimana kabar Ibu motor ini?" Agus mulai penasaran dengan kisah temannya yang fidak ada perkembangan.

"Aku juga gak tahu. Dia sudah tidak menghubungiku. Dah biarlah mungkin dia sibuk."Jawab dito jujur.

"Apa dia sudah ounya pacar lagi?" Agus kembali mengorek hubungan Dito.

"Entahlah yang jelas untuk saat ini gue hanya konsentrasi dengan pengobatan adikku. Dah ayo kerja! Siapa tahu dapat penumpang lebih" Dito memilih mengisi dengan hal yang lain dari pada harus memikirkan perempuan yang bukan miliknya.

***

Hari sudah sore, Dito akhirnya meminggurkan motor maticnya ke sebuah danau buatan yang berada di tepi kota.

"Alhamdulillah hari ini ojekku laris sampai jam segini. Aku istirahat di sini dulu saja. Sebentar tak matikan allplikasi hpku lalu makan jajan sambil minum es coklat. Inilah me time ku yang sesungguhnya." Dito bermonolog sambil mencari tempat duduk yang pas. Tapi matanya melihat sesosok tidak asing. Sosok yang ia rindukan kecrewetannya selama dua minggu ini.

"Hai cewek bolehkah aku duduk disampingmu?" Tanya Dito sambil memperhatikan wajah nan ayu itu yang sedang layu.

"Gak. Cari tempat yang lainnya saja." Fransiska tidak menoleh. Dia masih fokus dengan dunianya. Bahkan beberapa air mata sempat membasahi pipinya."

Melihat hal tersebut Dito langsung mencari sapu tangannya lalu dia mengelap pipi pujaan hati. "Jangan nangis sendiri cantik. Gak baik nanti kalau kesambet hantu danau bagaimana?"

Fransiska langsung menatap laki-laki yang ada dihadapannya dia tida percaya. Laki-laki yang slalu membuatnya tertawa kini ada dihadaannya. Fransiska langsung menerima sapu tangan itu dan mengelap air matanya. "Kenapa kamu tahu aku di sini?" Pertanyaan itu yang lolos dari mulut Fransiska.

"Aku tadi kesini sebenarnya mau istirahat. eh ternyata ada bidadari yang mau mandi di danau. aku ya langsung pasang badan donk. siapa tahu bisa mencurinya dan membawanya pulang." Dito mencoba menghiburnya. Fransiska hanya tersenyum menanggapi itu. "Nah gitukan cantik." Dito akhirnya duduk disamping Fransiska.

"Apa mau jalan-jalan?" Tanya dito mencoba menghibur Fransiska.

"Bawa aku keliling saja." Dita berdiri lalu mengikuti Dito. Sesampainya di parkiran dito memasangkan helm berlogo ojek yang sering dia berikan ke pelabggannya.

"Naiklah." Ucap Dito yang sudah berada di atas motor maticnya.

"Bolehkah aku meminjam punggungmu" Dengan ragu Fransiska berucap.

"Beloh cantik. Dengan senang hati. Kalau yang kulakukan ini bisa membuatmu bahagia." Jawab Dito. lalu dito menyalakan motor.

Mereka berdua akhirnya berkeliling menyusuri jalan. Fransiska menangis sejadi2 jadinya di punggung Dito. Sedangkan Dito hanya diam, ia merasakan beberapa air mata yang sempat tembus ke kulitnya karena kaos yang digunakan Dito hanya kaos tipis. Dia tidak memakai jaket ojeknya. Jaketnya sudah dia masukkan ke dalam jok pada saat dia mengambil makanan pada saat mau parkir tadi. Sesekali Fransiska mengeratkan pelukannya. Fransiska tidak bisa berbuat apa-apa saat hari pernikahan sudah ditentukan oleh pihak keluarga. Fransiska frustasi dengan semua ini. 'Apakah nantinya aku akan begini saja' Ini yang selalu terbayang dibenak Fransiska

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!