BAB 2 Kerjaan Tambah

"Waduh kok gue serasa mau interview ya!"

Pikiran Dito sudah tak karuan padahal perempuan berparas cantik di depannya masih asyik dengan dunianya hingga suara Tyo memecahkan konsentrasi Fransiska.

"Maaf nona menggagu sebentar ini ada Tuan Dito yang anda tunggu." Ucap Tyo yang berada di depan meja Fransiska.

Fransiska mendongak lalu membebnarkan duduknya."Ya terima kasih banyak Yo. Oh ya ini tolong antar ke Ririn (sekertaris di depan pintu)."

Tyo pergi meninggalkan Dito dan Fransiska sendiri.

"Ternyata tampan juga ni cowok. Hem bisa diajak kondangan ni." Fransiska berbicara dalam hati sambil memperhatikan penampilan Dito.

"Ni cewek kenapa melihat ke Gue begituya? ada yg salah dengan penampilanku?" Dito memerhatikan Fransiska lalu melihat oenmpilannya semdiri.

"Silahkan duduk Emm siapa nama anda?" Fransiska menyuruh Dito duduk sambil mengayunkankan tangan menunjuk ke kursi yang berada di depannya.

"Oh terima kasih" Dito duduk "Saya Dito Nugro. Langsung saja apa yang harus saya lakukan untuk memperbaiki mobilmu secara aku tidak punya apa-apa. Dan kalau bis jangan menggagu jadwal ngojek saya." ucap Dito yang sebenarnya juga gugup kalau dia dipecat dari tempatnya ia kerja sekarang.

"Tenang saja ini saya beri kontraknya. Kamu tidak meninggalkan motor bututmu di rumah. Justru kalau kerjaanmymu benar nantinya kamu bisa Nambah penghasilan." Fransiska berbicara dengan entengnya. Dia sudah menyuruh Tyo tadi malam untuk membuat semua pasal yang berada

Dito memperhatiakan semua isi perjanjian tersebut. Dia mengerutkan kening laku setelah selesai baru komentar.

"Apa kau waras membuat ini semua. semua pasal sangat memberatkanku."

"Memang yang dirugikan di sini siapa? Gue kan mobil gue harus masuk bengkel kalau dierbaiki lebih dari tiga ratus juta akan melayang." Ucap Fransiska yang nerasa kesal bila ingat bentuk mobilnya saat ini.

"Sebenarnya motor ku juga harus masuk bengkel gara-gara peristiwa ini. Tapi aku diam saja karena mengingat kerugianku tidak sebanyak kerugianmu." Dito memasang wajah yang memelas agar Fransiska iba sambil menandatangani surat perjanjian

"Nah itu paham. sekarang sudah jelas dong. coba ualngi hanya 3 pasal saja masa lupa!" Fransiska malah kegirangan melihat raut muka Dito yang mereh padam karena menahan amarah.

"Hemm" Dito berdehem sebentar dan membenarkan tempat duduknya.

Harus bersedia kapan saja dan di mana datang apabila pihak pertama (Fransiska) membutuhkan. Kalau tidk harus segera melunasi hutangnya sebesar 200 juta atau di

penjara 1 tahun.

Bersedia menjadi kekasih palsu apabila pihak pertama membutuhkan. Jika tidak kembali ke pasal 1.

Bersedia menghibur jika kondisi hati pihak satu susah. Jika tidak kembali ke pasal 1."

"Bagus kamu boleh pergi Dito hari ini cukup sampai di sini saja. Aku akan menghubungimu apabila ada perlu. Dan panggil saya Sisk saja."

Dito tidak menjawab ia mulutnya terasa berat setelah mengucapkan perjanjian konyol yang telah ia tandatangani. Ia langsung berpamitan meninggalkan kantor yang megah. Berbeda dengan Fransiska Dia tersenyum puas. Dito kini ada di genggamannya.

Sebenarnya Fransiska sudah mempunyai kekasih namanya Haikal. Haikal saat ini bekerja di sebuah rumah sakit ternama di kota ini. Tetapi karena mereka sama2 sibuk akhirnya mereka jarang ketemu. Bahkan hari minggupun Haikal lebih sering mengisi seminar atau acara sosial yang diselenggarakan di tempat kerjanya maupun sampai luar negeri. Karena Haikal adalah dokter muda spesialis jantung ternama.

\*\*\*

Keesokan harinya pagi buta sekitar pukul 05.00 hp Dito tiba-tiba berbunyi. Dito yang habis menunaikan ibadah meninggikan alis sambil mengingat nomor siapa yg menghubungi. karena menghubungi lebih dari 1 kali akhirnya Dito memencet tombol hijau. Seketika dia tau dengan gaya bicara tanpa harus menyimpan nomor tersebut.

"Iya jam 8 saya akan ke rumahmu naik angkot. maaf kalau nanti agak lama." Jawab Dito dengan nada malas. Karena pagi ini harus segera ketemu dengan Fransiska.

"Akukan kemarin sudah bilang motorku juga rusak. Jadi sabar donk. Pokoknya saya usahakan segera sampai di situ." Dito tidak melanjutkan perdebatan dn memilih untuk segera mengakhirinya.

Sekitar pukul 6 pagi Dito sudah siap tetapi dia sangat kaget dengan kehadiran seorang SPG motor beserta motor seharga hutangnya bahkan lebih keluaran terbaru yang bentuknya besar dan warnanya putih.

"Apa benar ini rumahnya pak Diti Nugraha?" Sales tadi bertanya dengan sangat ramah.

"Iya mbak dengan saya sendiri. ada apa?" Tanya Dito yabg masih terlihat bingung dengan semua ini.

"Maaf pak saya disuruh mengantar motor ini (motor pembalap internasional)dari pelanggan kami. Tolong tanda tangan di sini." Sales itu menyerahkan surat tanda terima sebelum Dito ngomong sales itu menyela lagi. "Ini kendaraan bapak tidak boleh ditolak kalau ditolak kendaraan ini akan dihancurkan di hadapan bapak." Tegas sales tersebut.

Setelah tanda tangan sales tersebut pergi. Dito hanya bengong melihat motor sekelas GP berada di depan mata. Ini kalau dibeli pasti harganya 3x hutangnya kepada Fransiska. Dito menepuk jidat tidak habis pikir gimana nalar orang kaya. Belum juga menghubungi hpnya sudah berbunyi dengan gambar kas cantik walau disitu tertera nama 'bebek'.

"Halo Assalamualaikum, ..."

"Lama sekali cepetan ke sini. motornya sudah adakan" Fransiska bebicara dengan nada yang sedikit lebih tinggi.

"Tunggu aku akan segera ke situ. Alamatnya sesuai dengan dihp ini kan!" Dito masih tampak ragu dengan apa yang akan dia lakukan. Setelah dia mematikan hpnya dia menyalakan mesin motor yang ada di depannya. Suara kas motor GP mulai bernyanyian. Para tetanggapun yang takjub ikut melihat motor keluaran terbaru dari slh satu merk motor GP tersebut.

\*\*\*

Dito tepat berada di depan apartemen elit milik keluarga Fransiska. Ternyata Fransiska audah memakai baju kaos putih, jaket kulit warna hitam, celana jeans warna hitam dan memakai sepatu bot wedges warna hitam. dia memakai kacamata hitam dan tas punggung kecil yang hanya muat tablet saja.

"Kita mau kemana Siska?" Tanya Dito yang memakai baju serupa serba hitam.

"Kita mau keluar kota aku mau meninjau beberapa pembangunan hotelku di kota S." Jawab Fransiska sambil naik ke atas boncengan motor. Dia juga sudah mengenakan helm full face yang sudah dipersiapkan oleh Tyo ketika memesan motor milik Dito.

"Oke pegangan agar kau tidak jatuh." Sambung Dito sambil menuntun tangan Fransiska yang berada di jaketnya agar memeluk dia.

Fransiskapu akhrinya mengikuti tangan tersebut dan menempelkan selurh badanya ke badan Dito. Dito yang pertama kali mendapatkan perlakuan seperti itu seperti tersetrum disekujur tubuhnya. Ternyata hal sama juga dirasakan oleh Fransiska karena pertama kali menaiki motor dan harus memeluk Dito dia merasa gugup dan canggung.

"Mak semoga ini menjadi awal yang baik bagi anakmu."

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!