Cinta di Masa Lalu

Kembali ke saat ini. Di mana Maya dan Suhan masih juga berpelukan kala membersihkan lemari yang berisi buku-buku perkuliahan milik Maya.

"Hahaha!! Abi.. geli! Jangan ditiup-tiupin dong!" pekik Maya sambil terus berusaha membebaskan diri dari pelukan Suhan di belakangnya.

"Geli atau geli nih.." Sahut Suhan bernada menggoda.

"Geli beneran, Abi! Hihihi.. Aduh.. udah dong ah, Gimana kalau nanti dedek nya ngajak lahiran sekarang hayo?!" ujar Maya seraya menyentuh perutnya yang sudah membuncit.

Saat ini Maya memang sedang mengandung buah cinta pertama nya bersama Suhan. Usia kandungannya kini sudah menginjak 36 pekan. Menurut dokter, kemungkinan dua minggu lagi calon bayinya itu akan terlahir.

"Nah.. bagus dong! Abi kan udah gak sabar banget tuk meet up sama Dedek Sholeh nya kita ini, Mii.." Suhan ikut mengelus sayang perut buncit nya Maya.

"Hmm.. Kan semalam udah meet up. Masa mau meet up lagi sih?" celetuk Maya, balas menggoda.

Tiba-tiba saja ingatan keduanya langsung tertuju pada adegan di atas kasur yang mereka lakukan semalam tadi. Kala keduanya sedang menikmati malam sunah nya suami-istri.

Mendengar godaan sang istri, tiba-tiba saja pupil mata Suhan pun menggelap. Dengan sekali gerakan ia langsung membopong tubuh sang istri ala bridal style. Dan ini membuat Maya langsung menjerit ngeri.

Sang calon mama pun langsung melingkarkan tangannya ke leher sang suami demi keamanan dan kenyamanan diri.

"Abi! apaan sih? Umi kaget banget tahu! Lagian ngapain coba, gendong-gendong Umi segala? Memangnya Umi gak berat apa?" cecar Maya mengomeli Suhan.

Sementara diomeli, Suhan telah melangkah beberapa jejak. Tujuannya saat ini adalah kamar tidur mereka.

"Kamu tuh tetap imut kok, Cinta.. Jadi bikin aku ngerasa gemas terus. Kita main kelinci-kelinci an yuk di kamar!" ajak Suhan terus terang.

"Hah?! Siang bolong begini?? Yang benar aja, Bi! Kita kan lagi beres-beres.."

"Nanti dilanjutin beres-beresnya. Setelah kita main kuda-kuda an. Oke?"

"Ta..tapi nanti kalau ibu-Bapak nyariin gimana? Terus sebenarnya mau main kelinci-kelincian atau kuda-kudaan sih? Yang konsisten dong!"

Suhan menyengir lebar. Ia kini menatap Maya dengan tatapan penuh cinta. Ia sama sekali tak menyangka kalau perasaannya terhadap wanita di pelukannya ini kian membesar di setiap interaksi mereka.

Maya yang mulanya masih pendiam dan malu-malu, kini mulai terbuka dan membuka hatinya untuk sang suami. Dan Suhan sangat mensyukuri hal ini. Karena pemuda itu sejak lama telah menyadari kalau sebenarnya Maya telah menyimpan nama lelaki lain di hatinya.

Meski Suhan tak pernah mendengar jejak kekasih Maya dari mulut orang-ornag di sekitar wanita itu. Namun Suhan meyakini benar kalau setidaknya Maya pernah menyukai lelaki lain sebelum dirinya. Lelaki yang hingga saat ini tak jua ia ketahui namanya siapa.

"Ibu dan Bapak kan lagi ke pasar. Masih cukup waktu lah buat kita sebelum mereka pulang. Soal main kelinci-kelincian atau kuda-kudaan, kamu maunya main yang mana, Cinta? Aku sih ikut maunya kamu aja deh.." jawab Suhan sambil tersenyum sangat manis.

Blush..

Wajah Maya pun seketika menjadi merah. Ia tak mampu menyahuti perkataan Suhan yang terus menggodanya itu.

Maya malah menyembunyikan wajahnya di antara lekukan leher sang suami. Berharap Suhan tak lagi menggodanya seperti ini.

Maya benar-benar tak menyangka kalau ternyata ia bisa begitu cocok dengan Suhan. Lelaki yang tak hanya baik, ramah, dan bertanggung jawab pada keluarganya. Namun juga ternyata memiliki selera humor yang mirip seperti Maya sendiri.

Padahal tadinya Maya berpikir kalau jodohnya itu akan lebih seperti..

'Reyhan..'

Tiba-tiba saja satu nama lelaki lain muncul tanpa diundang dalam benak wanita itu. Seketika itu pula dahi Maya mengerut.

Beruntungnya kerutan itu tak disadari oleh Suhan, karena wajah Maya yang masih tersembunyi di leher lelaki itu. Jika Suhan mengetahui kalau saat ini pikiran Maya sedang terusik oleh nama lelaki lain..

'Astaghfirullaahal 'azhiim.. Ngapain juga aku kepikiran Reyhan sih? Dia itu masa lalu kamu, May.. Masa lalu.. Jangan diingat-ingat lagi deh!' tegur Maya pada dirinya sendiri.

Meski begitu, selintas kenangan tentang cinta di masa lalu itu pun mau tak mau menyembul keluar dari kotak rahasia yang selama ini telah Maya simpan rapat-rapat fi hatinya.

Cinta yang hanya dirinya dan lelaki itu saja yang tahu. Cinta miliknya dari masa lalu.

***

Flashback beberapa tahun silam...

Dua pasang mata saling melirik diam-diam. Mata milik Maya dan juga Reyhan.

Keduanya adalah teman sedari kecil yang satu sekolah mulai dari TK, SD, SMP, SMA, bahkan hingga kuliah di kampus serta jurusan yang sama pula.

Meski keduanya amat jarang bercengkerama, namun ketertarikan itu telah lama muncul adanya.

Maya menyukai Reyhan yang populer, mandiri dan juga supel.

Reyhan pun menyukai Maya yang sedikit pendiam, anggun, cantik dan juga ramah pada semua orang tanpa memandang status.

Keduanya saling menyukai entah sejak kapan. Namun perasaan malu telah menahan setiap mulut mereka untuk menyatakan perasaan mereka.

Jadilah akhirnya keduanya sering dianggap seperti TTM. Teman Tapi Mesra.

Padahal, hubungan keduanya sebenarnya sungguh jauh dari kata mesra. Jangankan mesra, berbincang lama-lama pun teramat jarang.

Meski begitu, seluruh teman-teman di kampus hampir bisa melihat bahwa keduanya sebenarnya saling menyukai. Kenyataan yang sayangnya tak disadari oleh satu sama lain.

Sebenarnya Maya sudah memiliki feeling tentang perasaan Reyhan padanya. Namun Maya selalu gamang fan juga malu. Lagipula, untuk apa juga ia perlu menanyakan perasaan Reyhan? Toh ia sudah berencana untuk pacaran setelah menikah. Begitu kiranya isi pikiran maya.

Sementara itu Reyhan yang dikenal tegas dan mandiri oleh semua keluarga fan juga temannya, nyatanya dilanda keraguan terkait perasaan Maya terhadapnya.

Pernah suatu kali Reyhan mengajak Maya berbincang serius tentang hubungan mereka. Akan tetapi ada saja gangguan-gangguan yang terjadi.

Jika bukan gangguan, maka sering juga Maya 'melarikan diri' dari percakapan itu. Jadi Reyhan pun bingung harus berbuat apalagi.

Maka pemuda itu pun akhirnya hanya bisa memendam perasaannya dalam diam.

Mengagumi dalam diam.

Mencintai dalam diam.

Dan juga menjaga pujaan hatinya dalam diam.

Terutama dari sentuhan lelaki lain yang bermaksud untuk mendekati pujaan hatinya itu.

Biasanya Reyhan sering mengirimkan ultimatum awal kepada para calon saingannya dalam mendapatkan hati Maya. Jadinya selama masa perkuliahan keduanya, tak ada satu pun lelaki yang berani mendekati Maya. Karena ada 'macan Reyhan' yang mengancam.

Sayangnya, hubungan tanpa status di antara keduanya harus terputus secara tiba-tiba. Manakala Reyhan mulai berpacaran dengan Salma, teman sekelas mereka juga.

Maya langsung merasa hatinya remuk seketika setiap kali ia harus melihat kemesraan keduanya di kelas. Maya berpura-pura kuat dan tetap menebar senyum, setiap kali Salma bergelayut manja di pundak bidang milik Reyhan.

Bersamaan dengan itu, kondisi ekonomi keluarga Maya sedang menghadapi kesulitan. Jadilah akhirnya ia harus menunda cuti selama satu semester.

Maya sengaja mengambil cuti. Bukan hanya untuk mengumpulkan uang pembayaran kuliah nya, namun juga unyuk melarikan diri dari rasa sakit setiap kali ia harus bertemu dengan Reyhan dan juga Salma.

Ia juga sengaja mengganti nomornya. Dan memblokir nomor telepon Reyhan. Tak ingin sama sekali mendengar semua berita tentang pemuda yang telah mematahkan hatinya secara diam-diam itu.

Jadilah akhirnya Maya tak pernah lagi bertemu dengan Reyhan, Salma, atau hampir semua teman sekelasnya lagi.

Karena ketika ia mulai masuk kuliah lagi, teman-teman seangkatannya sudah mulai sibuk menyusun skripsi. Jadi pertemuan pun sangat jarang terjadi. Kecuali mungkin hanya sekedar berpapasan di jalan atau bertemu di perpustakaan kampus.

Tapi, Maya benar-benar berusaha keras menjauhi Reyhan. Dan sejak saat itulah ia tak pernah bertemu lagi dengan pemilik cinta di masa lalunya itu.

Flashback Selesai.

***

Terpopuler

Comments

Lina Zascia Amandia

Lina Zascia Amandia

Ohhhhh pernah menyukai Reyhan.... Reyhan memang meresahkan.

2023-05-15

0

Lina Zascia Amandia

Lina Zascia Amandia

Hehehhehehe....

2023-05-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!