Bab 04 - Jalanan Kota Tebing Kapur

Jean disepanjang perjalanan hanya diam dan hanya sesekali berbicara. Hal itu terjadi, karena tadi dirinya mendengar bahwa tujuan Zee juga adalah pergi ke Kota Tebing Kapur untuk menyerahkan gulungan pendaftaran ke Paviliun Misi yang ada di pusat kota. Jadinya ia hanya bisa merutuki kebodohannya sendiri yang malah mengajak Zee untuk pergi kesini.

'Sial!, seharusnya tadi aku mengajaknya pulang ke kotaku saja.' batin Jean sebal.

"..."

Setelah beberapa waktu, sampailah mereka berdua di sebuah gedung dengan 4 lantai, bergaya pertengahan beratap jerami dan tulisan besar didepannya bertulis Paviliun Pusat Misi. Zee pun mendekat ke arah meja resepsionis, dan menyerahkan gulungan pendaftaran yang tadi dia ambil dari tempat pengumuman. Sedangkan Jean malah ijin pergi ke kamar kecil.

"Misi kelas S?" tanya pria resepsionis sambil mengernyit. "Misi ini cukup berbahaya untuk anak muda sepertimu, apa kamu yakin ingin menerimanya?" lanjut pria resepsionis itu kepada Zee sambil menilai penampilannya dari atas sampai bawah.

"Tentu saja aku yakin!" jawab Zee dengan mantap dan pria resepsionis itu membawanya pergi kesebuah lorong yang cukup panjang didalam gedung tersebut.

"Lewat sini..." kata pria itu sambil menyuruhnya masuk keruangan yang sudah berisi beberapa kultivator dengan usia yang beragam.

"Tuan Chao Fu akan menjelaskan misi mu kali ini dan bersikaplah baik, cobalah untuk tetap akur dengan kultivator lainnya." setelah mengatakan itu. Si pria resepsionis meninggalkan Zee bersama kultivator lain yang juga sudah sedari tadi berada diruangan itu.

"..."

Beberapa kultivator melirik ke arah Zee dengan tatapan yang tidak bersahabat, sedang dirinya yang ditatap seperti itu sama sekali tak memperdulikannya.

"Hey kamu!"

Ucap salah seorang Kultivator muda bertubuh kurus dan berambut kuning yang meruncing keatas, menyapa Zee dengan tersenyum.

"Namaku Ji Heng salam kenal hehe..." ucapnya sambil menyodorkan tangan.

"Oh! hai aku Zee, tepatnya Xiao Ze senang berkenalan denganmu." ucap Zee sambil menjabat tangan pemuda bernama Ji Heng itu.

Setelah sedikit banyak mengobrol mereka terlihat mulai sedikit akrab. Ji Heng menilai dan mengamati Zee dari atas ke bawah, sedang yang diamati merasa agak risih karena sedari beberapa waktu lalu ia selalu dilihat dengan cara seperti itu.

"Aku rasa kita seumuran ayo aku kenalkan ke beberapa temanku!" sambil menarik lengan Zee pemuda bernama Ji Heng membawanya kehadapan sebuah meja yang menjadi tempat teman-temannya berkumpul.

"Yang besar berotot itu Yu Kai ,yang gendut botak berjambul bernama Du Jun walau kami sering memanggilnya Dota, dan yang wanita berambut pendek itu namanya Ye Niu," ucap Ji Heng sambil menunjuk nama teman-temannya.

"Hei rambut lancip, siapa pemuda yang kamu bawa ini? " tanya Ye Niu dengan ketus sambil menatap kearah Zee.

"Oh ini Xiao Ze aku menemukannya terlantar didepan jadi aku pikir dia sendirian dan tidak punya teman, makanya aku membawanya kemari..." jawab Ji Heng dengan cengengesan.

"Aku belum setuju dia bergabung dengan klub kita. Apalagi dia ini terlihat seperti orang asing." ucap Ye Niu sambil melototi Zee.

"Eh.. aku pikir ada kesalahpahaman aku tidak berharap menjadi anggota klub, aku kemari hanya karena ikut mengambil gulungan misi." ucap Zee mencoba menjelaskan.

"Oh benarkah?.. kau mengambil misi kelas apa?" tanya Yu Kai dengan suara beratnya.

"Kelas S," jawab Zee sambil menunjukkan gulungan pendaftaran yang ia bawa. "Kelas S!!!" seru mereka berempat dengan serempak yang juga membuat beberapa kultivator lain sedikit terganggu.

Ji Heng kemudian menyeret Zee kebelakang dan menegurnya, karena dia pikir seorang kultivator dengan aura kelas warrior junior murid tahap akhir terlalu memaksakan diri jika mengambil misi tersebut.

"Aku tidak tahu masalah mu dan kesulitan keuangan keluargamu hingga kamu melakukan semua ini. Tapi aku sarankan padamu untuk membatalkan misi itu, terlalu berbahaya!.. ingat bung!, nyawa jauh lebih berharga dibanding dengan uang." ucap Ji Heng dengan serius kepada Zee teman barunya tersebut. Sedang yang ditegur malah kurang mengerti dengan perkataannya, karena bagi mantan murid dari sekte Gunung Pedang Emerald yang terbiasa untuk mengambil misi sulit, yang sedikit berbahaya dianggap sebagai hal wajar dan bagus untuk menambah wawasan, dan pengalaman para siswa. Sedang Ji Heng yang dari tadi mengoceh juga heran dan tak habis pikir dengan pola pikir Zee yang menurutnya terlalu sembrono itu.

"Memang apa salahnya mengambil misi tingkat S," jawaban Zee membuat melongo Ji Heng dan yang lainnya, akan tetapi sebelum ia ingin mencoba menjelaskan kepada Zee. Tuan Chao Fu telah memasuki ruangan dan membuat seluruh kultivator mau tidak mau langsung sigap dan berbaris didepan.

"Ekhem..."

"Terimakasih!, untuk para kultivator yang telah sudi mengambil pekerjaan dari Pusat Misi tempat kami. Dan tanpa berlama-lama lagi saya akan umumkan tugas bagi para kultivator, berdasarkan kelas misi yang mereka ambil." ujar pria berjubah ungu bercorak burung merak dengan rambut hitam yang digelung dan kumis tipis diwajahnya.

"Untuk Misi kelas A adalah pergi ke desa Penjala, yang berada didekat perbatasan kota tebing kapur kita, untuk mengusir beberapa kelompok bandit yang menjarah desa itu."

"Untuk kelas E akan pergi untuk membunuh Beast Serigala dihutan Bambu Biru, sedang untuk misi kelas S," Tuan Chao Fu berhenti sejenak dan mengamati para kultivator di ruangan itu.

"Untuk misi kelas S para kultivator akan ditugaskan untuk mencari salah satu tanaman obat langka yaitu Lotus Api ke ruangan rahasia didalam Gua Relik Kuno"

Para kultivator yang mendengar nama gua relik hendak ingin protes ,tapi tuan Chao Fu kembali menegaskan bahwa misi yang dipilih juga menentukan tugas yang akan diterima para kultivator, dan menolak misi sama dengan penghianatan kepada Paviliun Misi.

Beberapa kultivator misi dan mendengar peringatan Tuan Chao Fu, mau tidak mau harus melaksanakan tugas yang telah mereka pilih walau mungkin tidak akan sebanding dengan resiko yang akan diterima.

"Misi kelas A bagi kultivator yang selamat akan mendapat seratus koin emas kerajaan, lima ratus koin untuk kultivator dengan misi kelas E dan sepuluh ribu koin kerajaan untuk kultivator kelas S yang berhasil membawa kembali Bunga Lotus Api."

Beberapa kultivator sangat terkejut karena misi kelas S kali ini siapapun yang berhasil akan dibayar dengan sangat mahal!, tapi sebagian besar dari mereka sadar diri jika suatu misi dengan bayaran setinggi itu bisa langsung dipastikan kalau misi yang diterima sangatlah berbahaya.

"Huh"

"Selamat menjalankan misi dan semoga roh leluhur melindungi kalian." setelah mengatakan aturan pada misi kali ini, tuan Chao Fu undur diri dan menyuruh beberapa pekerjanya, untuk memberikan masing-masing peta tempat tujuan misi bagi para kultivator.

Zee yang semakin penasaran dengan apa itu Gua Relik Kuno malah semakin bersemangat dan bergegas keluar dari gedung tersebut, dan tanpa ia sadari, perempuan muda berkuda yang hampir menabrak Jean tadi pagi diam-diam mengamatinya dari kejauhan.

'Jadi kamu kultivator juga?, aku ingin lihat seberapa hebat dirimu.' batin perempuan itu sambil pergi menuju kudanya.

Didepan gedung Zee kembali bertemu 4 teman barunya dan ia tak tau harus berekspresi seperti apa.

"Aku tahu mungkin kita baru mengenal beberapa jam tadi, tapi aku merasa sayang jika tidak bisa melihat mu lagi." ujar Ji Heng yang entah mengapa dia sangat tidak rela jika teman barunya mengambil misi beresiko tinggi seperti itu.

"Ini daging bakar kesukaan ku, nyam! nyam! bawalah sebagai kenang-kenangan nyam!", ujar Dota sambil menyodorkan paha ayam kalkun pada Zee yang sebagian dari dagingnya telah berada didalam mulutnya.

" Kami mengambil misi kelas E kami sadar diri dengan kemampuan kami," tambah Yu Kai.

"Jika kamu bisa kembali dengan selamat mungkin aku dapat membiarkan kamu bergabung ke klub kami." ungkap Ye Niu dengan nada yang mengejek, walau dalam hatinya dia merasa penasaran dengan keberanian yang dimiliki oleh Xiao Ze.

Setelah mengobrol beberapa waktu Ji Heng memberikan pelukan persahabatan dan perpisahan kepada Zee, dan mereka memutuskan untuk berangkat lebih dulu ke hutan bambu biru. Sedang Zee memilih untuk istirahat sejenak mencari restoran yang nyaman untuk mengisi perutnya, sambil mencari keberadaan Jean yang entah telah pergi kemana.

"Hey pria bodoh! aku mencari mu kemana-mana, pergi kemana saja kamu!" geram Jean yang baru melihat batang hidung Zee setelah ia kebingungan mencarinya.

"Jelas-jelas aku ada diruang misi kultivator, kamulah yang tadi menghilang bukan aku." sahut Zee ingin membela diri.

"Oh iya tadinya aku mau menemui pamanku untuk membahas pendaftaran turnamen itu, tapi sayang dia sedang ada urusan diluar kota... eh ngomong-ngomong kamu tadi mengambil misi kelas apa?" tanya Jean juga sedikit penasaran dengan misi yang diambil oleh Zee dan yang ditanya hanya menyodorkan gulungan misi kepada Jean.

"Pria bodoh! apa kamu ini sudah gila apa!, misi level S kali ini bukan misi seperti biasanya ayo cepat kembalikan saja ke Pusat Misi!" berang Jean pada Zee yang terlalu sembarangan mengambil misi.

Zee yang sudah jengah mendengar omelan Jean yang sudah seperti Ji Heng, lalu menanyakan sebenarnya seberapa berbahaya misi klas S kali ini pada Jean. Jean yang pamannya adalah Marquis kota, tentu mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.

Jean mengatakan bahwa Bunga Lotus Api adalah bahan obat yang sangat mahal bahkan satu kelopaknya saja bisa membeli satu kota, dan alasan kerajaan pegunungan kapur menginginkan Lotus Api itu. Adalah permasalahan sang putri mahkota kerajaan yang sejak kecil terkena racun dari kultivator jahat dan beritanya hidupnya sudah tak lama lagi, maka kerajaan memberikan pengumuman bagi para kultivator yang mampu mengambil Lotus Api itu dari Gua Relik Kuno akan diberikan bayaran besar.

"Heh kalau begitu kenapa kerajaan tidak langsung mengutus para kultivator mereka saja untuk mengambil Lotus Api itu?, bukankah dengan membayar kultivator luar akan sangat merugikan kerajaan?"

"Huh! kamu belum lama disini makanya kurang mengerti, kerajaan pegunungan kapur adalah salah satu kerajaan termiskin di wilayah barat dan hanya sedikit kultivator yang mau beraliansi dengan kami. Bahkan kultivator terhebat kamipun yang memiliki aura warrior tingkat raja hanya satu orang, dan ditambah perang perbatasan dengan monster serigala biru beberapa dekade ini telah menguras harta negara kami," ucap Jean sambil sedikit menunduk.

Zee yang mulai mengerti dengan permasalahan yang sebenarnya, pada akhirnya memilih untuk diam dan mengajak Jean jalan-jalan sambil melihat pemandangan kota tebing kapur dikarenakan dia akan berangkat besok pagi.

Dari kejauhan diatas atap rumah perkotaan, satu dari tiga orang berpakaian serba hitam dengan caping dan cadar yang mereka kenakan mengamati gambar pemuda di kertas yang sedang dipegangnya.

"Tidak salah lagi itu orangnya." ujar orang berpakaian hitam itu.

"Kita harus bergerak secara hati-hati jangan sampai ketahuan," seorang yang kemungkinan senior dari tiga orang itu menunjuk-nunjuk arah yang harus mereka lewati agar tetap aman dan tersembunyi saat mereka mengikuti Xiao Ze.

Sedangkan sore itu Zee menghabiskan waktunya untuk menyenangkan Jean dengan berjalan-jalan dan mengunjungi tempat-tempat menarik yang ada di Kota Tebing Kapur.

Terpopuler

Comments

Ayano

Ayano

Keknya aku pen banget nyumpel. mulutnya itu loh

2023-07-05

1

Ayano

Ayano

Ji Heng itu benar tapi kalau dalam kenyataan tuh susah. Kalau emang butuh uang, kadang bisa nekat loh orang

2023-07-05

1

Ayano

Ayano

Biasa ini mah. Kalo gak nanti diusilin ya dipalakin
Untung Zee gak begitu meratiin

2023-07-05

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!