Bab 02 - Mengalahkan Musuh!

*******BOOM******!!*

Suara ledakan energi bergema di pedalaman hutan, memicu para pembunuh lainnya yang tersebar di berbagai tempat untuk bergegas menuju ke arah ledakan energi itu. Beberapa yang tiba lebih dulu melihat kekacauan seperti ada perkelahian di dekat tebing, tapi sayangnya saat mereka sampai, tidak ada satu pun yang berada di tempat.

Bos Pembunuh memerintahkan bawahannya untuk mengikuti jejak kaki yang tertinggal dari bekas pertempuran barusan. Jejak itu berputar-putar dan mengarah ke sebuah hutan bambu yang cukup rimbun, tempat pasir hisap yang ditemukan Zee tadi.

*Kling!*

Suara lonceng kecil yang dipasang oleh Zee di sudut-sudut akar pohon, dengan benang kecil yang mengelilinginya. Mulai berbunyi sebagian pertanda ada pergerakan musuh yang yang semakin mendekat. Zee sendiri sedang bersembunyi di atas pohon yang tumbuh di tengah-tengah semak hutan bambu itu.

*Kling!*

Pergerakan para pembunuh yang semakin mendekat membuat Zee semakin waspada. Dia juga telah menyiapkan beberapa jebakan di sekitar area lumpur hisap dibawahnya itu, dengan beberapa alat yang dibawanya dari gua lembab tadi. Dan yang membuatnya yakin akan menang kali ini adalah, karena hari sudah sangat gelap dan para Pembunuh warrior guru itu tetap akan sulit untuk melihat area di sekeliling mereka.

*Tap tap...

*CRAKK!*

"Uwwaaaaah..!"

Teriakan sangat keras salah seorang pembunuh yang kakinya terkena besi perangkap babi, membuat beberapa warrior guru lainnya bergegas berlari menuju tempat datangnya suara teriakan.

"Tu- tunggu kalian jangan mendekat!" teriak si pembunuh yang terkena perangkap itu dengan keras, tapi sayang mereka sudah terlanjur berlari ke tempat itu.

****CRAAKK!*

*KRAKK***!!*

*Blushh!*

"Aarrrrhhhh!" teriakan orang-orang yang terkena perangkap di malam itu terdengar keseluruh penjuru hutan. Bos Pembunuh yang sedikit berada agak jauh dari situ segera bergegas mencari arah teriakan kesakitan itu.

Orang-orang yang terkena jebakan, baik yang kakinya menginjak perangkap babi, tersangkut jerat tali, atau yang terjebak di lumpur hisap, masih mencoba untuk menyelamatkan diri.

Zee, yang melihat dan mendengar teriakan kesakitan mereka, sebenarnya merasa iba, meskipun dia yang memasang jebakan itu. Tapi ini adalah kesempatan yang bagus baginya. Karena jika bukan para pembunuh warrior guru itu yang mati, maka dirinya sendirilah yang akan mati. Ia kemudian turun dari pohon tempat persembunyian dan mulai menebas para kultivator itu dari kegelapan tanpa perlawanan yang berarti.

Zee cukup yakin, bahwa jika tidak menemukan cara ini, dia akan sangat kesulitan untuk membunuh mereka. Bahkan mengalahkan salah satu dari mereka di arena yang terbuka pun masih akan sedikit sulit baginya sekarang. Mengingat tingkat Kultivasi-nya yang masih di warrior junior murid.

Setelah membunuh 6 dari sepuluh pembunuh warrior guru tahap awal itu, Lee bergegas meninggalkan tempat tersebut. Dia berharap warrior guru yang lain akan berhenti sebentar untuk mengurus mayat rekannya.

 

Di tempat lain, di dalam aula Menara Pedang Dewa Phoenix di selatan, seorang wanita muda berwajah tegas dengan rambut berwarna putih keperakan dan mahkota serta tongkat yang dipegangnya, berjalan elegan menyusuri ruang aula besar yang memiliki atap terbuka di depan para Dewan Suci dan ratusan kepala sekte kecil yang hadir.

Dia adalah Hua Meiyin, pemimpin tertinggi Institut Menara Pedang Dewa Phoenix di selatan, sekaligus ketua termuda dari Sekte Api Phoenix.

Di ruangan itu juga hadir keempat tetua dari Institut Dewan Suci, antara lain Tetua Suci Barat Zhou Haocun, Tetua Suci Timur Wang Jianheeng, Tetua Suci Selatan Gu Minghao, dan Tetua Suci Utara Wei Jianying. Mereka semua datang untuk memperingati ke-dua ratus tahun berdirinya Institut Menara Dewa Phoenix yang menjadi sekutu terkuat mereka saat ini.

Tak lama setelah Kepala Institut Hua duduk di singgasananya, seorang tetua berjubah abu-abu menghampirinya, dan kepala institut itu membisikkan sesuatu kepadanya.

"..."

Tetua pembawa acara dengan jubah abu-abu tadi kemudian maju ke depan aula untuk membuka acara perjamuan tersebut.

"Ekhem!"

"Para hadirin yang terhormat!"

"Keempat Institut Dewan Suci! Dan ratusan Pemimpin Sekte!"

"Dengan ini saya nyatakan acara perjamuan ulang tahun memperingati ke-dua ratus tahun berdirinya Institut Menara Pedang Dewa Phoenix resmi DIMULAI!"

*GONG!!!*

Setelah tetua pembawa acara mengucapkan hal tersebut, para pemuda dari berbagai sekte mulai berjalan dan berdesak mendekati panggung besar di tengah aula untuk mendengarkan pengumuman. Dan hal tersebut menyebabkan riuh yang luar biasa di dalam ruangan yang luas itu.

"Untuk memeriahkan acara ini, kami akan mengadakan suatu turnamen bela diri persahabatan!"

"Kami mempersilakan para tetua sekte dan juga keempat Institut Dewan Suci, untuk mengirimkan petarung muda dari masing-masing institut maupun sekte mereka guna menantang petarung muda dari Institut Menara Pedang Dewa Phoenix. Dan untuk hadiahnya..." lanjut tetua itu.

"Kami dari Institut Menara Pedang Dewa Phoenix, akan memberikan tiga sumber daya langka yang bahkan sangat sulit ditemukan di Benua Laut Timur!"

"Untuk pemenang ketiga, kami akan memberikan sebuah Pedang Tingkat Roh Spiritual yang terbuat dari besi hitam misterius dan telah ditempa selama empat puluh tahun oleh Sekte Api Phoenix!"

"Dan pemenang kedua akan mendapatkan Cambuk Aurora Tingkat Roh yang mampu mengeluarkan api abadi, suatu artifak langka, dan satu Pil Peremuk Tulang yang berguna untuk mempercepat peningkatan basis kultivasi bagi para kultivator muda yang menelannya!"

"Sedangkan untuk pemenang pertama, kami akan memberikan sebuah Pulau Obat yang berisi berbagai jenis tanaman herbal yang berguna untuk sekte dan para kultivator. Haha!"

Setelah mengumumkan hadiah yang ketiga, si tetua berjubah abu-abu itu menoleh ke arah kepala institut, sambil sesekali merasa bangga akan diri mereka yang telah membuat satu aula besar itu ramai membicarakan hadiah yang sangat menggiurkan itu.

"Akan tetapi!" lanjutnya. "Warrior Junior yang boleh mengikuti turnamen ini hanya mereka yang masih berada di tahap aura Warrior Junior murid akhir dan Warrior Junior level guru awal. Selebihnya dari tahapan itu tidak ada yang diperbolehkan untuk masuk!"

"Seleksi pertama akan dilakukan di Pulau Es dan Api, seleksi kedua dilakukan di dunia kecil milik Tetua Institut kami, sedangkan seleksi ketiga akan dilakukan di Stadium Kota Api. Acara ini akan diadakan pada bulan keenam pada hari ke tiga di bulan Guntur tahun depan, dan setelah tanggal itu, pendaftaran akan secara resmi ditutup!"

"Kami berharap Keempat Institut Dewan Suci dan seluruh sekte bisa berpartisipasi dalam turnamen tahun depan! Oh, baiklah karena hari juga mulai larut, mari kita keluarkan arak dan jamuan makanannya hahaha..." Setelah itu, perjamuan ulang tahun kedua ratus tahun Institut Menara Pedang Dewa Phoenix dimulai dengan iringan ribuan kembang api yang menawan di kota itu.

Di sebuah ruang penginapan yang juga masih berada di kota Phoenix Api, seorang tetua berjubah serba hitam dengan janggut berwarna putih sedang berbincang dengan salah satu muridnya.

"Aku akan meninggalkanmu di sini untuk enam bulan kedepan. Kau tahu apa yang harus kamu lakukan, bukan?" tutur tetua itu pada murid perempuannya yang juga menggunakan jubah berwarna hitam.

"Saya mengerti, Guru. Dalam kontes enam bulan kedepan, nanti saya jamin akan masuk ke babak tiga besar!" ucapnya dengan tegas walau tanpa ekspresi.

"Bagus!, Aku akan kembali ke sekte dulu untuk melapor pada yang mulia Tetua Utama. Ini pil yang sudah aku sempurnakan 4 tahunan ini, dan ingat jangan sampai gagal!" Setelah mengatakannya, tetua itu pun tiba-tiba menghilang dari pandangan.

Gadis berambut merah terurai dengan tatapan tanpa ekspresi tersebut mengganti pakaiannya dan keluar untuk berbaur dengan keramaian.

*Byuurr!*

"Ahhh, segarnya!"

Di tengah sebuah sungai kecil, Zee bertelanjang dada, sambil mencoba berenang menangkap beberapa ikan untuk dia bakar demi untuk mengisi perutnya yang hampir lima hari tidak makan apapun kecuali tanaman obat kering.

"Eh?" "Huwa!"

Dan setelah mendapatkan beberapa ekor, dia memilih untuk membersihkan dirinya terlebih dahulu, lalu beristirahat di bawah pohon rindang di pinggiran sungai dekat perapian sederhana yang dia buat untuk membakar ikan tangkapannya.

*Kruyukruyuk!*

"Aih... Sabarlah sebentar, perut kita akan makan banyak ikan hari ini," gumam Zee sambil menelan saliva.

"Baiklah, aku pikir begini saja. Aaa... emm, nyam! nyam!"

Dan tanpa Zee sadari, dirinya telah diawasi oleh sepasang mata yang menatap tajam ke arahnya dan ikan-ikan bakar itu sejak tadi. Dan dengan cepat, sepasang mata itu berubah menjadi sosok bayangan yang berdiri tepat di belakang Zee.

"Apa itu enak?" ucapnya tepat di dekat telinga Zee yang membuatnya terkejut sampai melompat ke sungai.

Setelah beberapa saat Zee menormalkan detak jantungnya, ia menatap ke arah pinggiran sungai.

Di sana tepat seorang gadis yang terlihat jauh lebih muda darinya, dengan rambut pirang merah yang dikuncir kanan-kiri serta poni yang menutupi keningnya. Tersenyum tanpa dosa, sambil melihat ke arah Zee yang basah kuyup lagi karena tercebur ke sungai.

Dan anehnya adalah, Zee yang seorang kultivator tidak bisa merasakan aura keberadaan gadis itu, atau mungkin karena kepalanya yang hanya dipenuhi dengan makanan hingga dia menjadi abai terhadap aura sekitar, entahlah.

Karena merasa tidak enak pada pria muda didepannya, gadis itu pun kemudian meminta maaf dan mengenalkan dirinya yang ternyata bernama Jean. Ia mengatakan kalau dirinya juga tidak sengaja melewati hutan ini dan bertemu dengan Zee yang sedang bersantai sambil memakan ikan bakar yang tadi ia tangkap.

"Oh, jadi namamu Jean. Kenapa kamu tadi mengagetkan aku seperti itu! Apa kamu tahu tadi aku tersedak daging ikan sampai keluar dari hidungku?" kesal Zee pada gadis muda yang tadi mengenalkan dirinya.

"Maaf, sebenarnya aku sudah berada di sekitarmu sejak tadi, tapi kamu yang tidak melirikku. Jadi aku mengisengimu saja, hehe," jawab Jean sambil tersenyum.

Jean pun akhirnya bercerita bahwa dia berasal dari Kota Kayu dan mau ke Kota Phoenix Api untuk mendaftarkan diri sebagai peserta turnamen beladiri Institut Menara Pedang Dewa Phoenix yang akan diadakan beberapa bulan lagi.

"Oh, jadi tahun depan akan ada turnamen besar ya?" tanya Zee pada Jean.

"Benar sekali! bagaimana kalau kita berdua membentuk tim!" ucap Jean sangat antusias sambil menatap Zee dari atas kebawah.

Zee yang sebenarnya juga tertarik untuk ikut turnamen tersebut menjadi bingung dan bimbang karena, dirinya sekarang telah menjadi buronan dari sektenya sendiri. Bahkan seluruh anggota keluarganya telah dihabisi oleh mantan sektenya itu.

"Sebenarnya aku juga cukup tertarik dengan turnamen itu, tapi sayangnya aku tidak memiliki sekte sekarang," keluh Zee dengan jujur kepada Jean.

"Oh, aku tahu! Pamanku adalah salah satu Marquis Kota Tebing Kapur yang letaknya tidak jauh dari hutan ini. Kita hanya harus terus berjalan sedikit ke arah barat dan akan menemukan desa yang juga menjadi wilayah domain Kota Kapur milik pamanku..."

"Tapi-...

"Ssttt! sudah, jangan terlalu banyak protes. Pamanku akan mengusahakan yang terbaik untukmu," ucap Jean sambil menyeret lengan Zee untuk berjalan ke arah barat.

"Dan kamu kelihatannya membutuhkan pakaian baru. Baju yang kamu kenakan sekarang membuatmu terlihat seperti homeless," kata Jean lagi.

Zee yang dibilang seperti itu hanya memutar matanya jengah dan berjalan dengan pasrah karena Jean tidak mau melepaskan genggamannya.

Mereka pun melintasi hutan dan sungai dari siang sampai sore hari, dan saat hampir tengah malam, mereka baru berhasil menemukan desa yang disebutkan oleh Jean.

Terpopuler

Comments

Life is just an illusion🥲

Life is just an illusion🥲

juga apa

2023-07-18

0

Richie

Richie

lembah ma gunung jg

2023-07-18

0

Dewi

Dewi

Akhirnya dengan taktik jitu Zee bisa mengalahkan musuhnya dengan satu kali lemparan batu

2023-06-09

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!