Bab 2 ~ Pura-pura tidak mendengar ~

Sandra menelan saliva nya mendengar kata-kata pedas dari tetangganya yang satu ini memang sudah biasa dia mendengar kata-kata itu dari mulut-mulut tidak berpendidikan tetangganya tetapi dia hannya bisa menahan amarah di dalam hatinya.

Hanya satu harapannya semoga suatu saat dia menemukan pria yang bisa mengangkat derajatnya dengan ibunya Marni.

" Ternyata anak haram mendengar semua yang aku katakan ya...Ups...jangan marah yang apa yang aku katakan kan memang benar kalau kamu anak haram."Ucap Santi tetangganya dengan wajah yang penuh menghina.

"Nga papa kok Bu...Aku Sudah biasa mendengar kata-kata itu dari kalian doakan saja suatu saat anakmu tidak mendapat nasib buruk seperti ku." Ucapnya lalu pergi meninggalkan Santi yang sudah terlihat emosi.

"Dasar anak haram,mulut mu bau toilet makannya sadar diri jangan sok cantik." Santi melempar sayur busuk ke arah Sandra tapi Sandra bisa menepisnya karena dia langsung lari mengejar ibunya.

Sandra langsung berlari menemui ibunya yang baru saja mau memaksa di dapur dia pura-pura tidak mendengar ucapan tetangganya barusan agar hatinya tidak terlalu sakit.

"Ibu...Ibu....!!"

"Ada apa kenapa kamu memanggil ibu belum tuli ibu sedang memasak di dapur apa kamu sudah lapar?" Ucap ibunya yang sedang asik memotong sayuran.

"Sudah tidak usah memasak hari ini aku membeli makanan yang hanya kita makan setahun sekali itu pun kalau ada."Ucap Sandra sambil mengeluarkan bungkusan dari dalam tas usang miliknya.

"Kamu dapat uang dari mana jangan bilang kamu mencurinya karena kamu ingin makan." Ucap ibunya sambil menghentikan kegiatannya yang sedang makan.

"Tenang saja ibu,tidak mungkin putri mu yang cantik ini mencuri aku tidak akan mengotori tanganku untuk melakukan hal kotor seperti itu." Jawab Sandra lalu kembali mengeluarkan amplop dari dalam tasnya.

"Bu.....Aku dapat bantuan berprestasi di sekolah,saat aku mendapat uangnya aku lansung beli ayam goreng dua potong sisanya ibu saja yang simpan." Sandra menyodorkan amplop yang ada di tangannya ke pada Marni yang berdiri di depan nya.

Marni menatap Sandra penuh haru dia benar-benar bersyukur memiliki anak seperti Sandra bahkan dia tidak pernah merasa sedih kehilangan dua anak durhaka tapi seandainya Sandra yang pergi mungkin dia lebih baik memilih mati dari pada berpisah dari Sandra.

"Ibu kenapa kamu diam?"

"Aku hannya terharu sayang,kamu memang anak yang sangat baik dan aku sangat bersyukur memiliki kamu." Ucap Marni lalu memeluk putri angkatnya itu.

Sandra juga sangat bersyukur memiliki ibu seperti Marni tidak pernah sekali pun dia mendengar ibunya mengeluh selama ini walaupun mereka tidak memiliki uang sama sekali bahkan pernah tidak makan seharian karena mereka tidak punya penghasilan Sandra masih mengingat semua itu.

Sandra sangat bahagia saat bisa melihat senyum di wajah ibunya yang sudah mulai keriput,dia sudah tidak sabar untuk tamat sekolah agar bisa pokus untuk bekerja dan bisa membalas semua kebaikan ibunya selama ini dan pengorbanan wanita yang sudah membesarkannya.

" Bu...Kita makan ya..Aku sudah lapar." Ucap Sandra mengagetkan ibunya saat itu Marni lansung melepaskan pelukannya.

"Maaf aku sangat terharu sampai aku lupa kalau kamu baru pulang sekolah sekarang cuci tangan dan ganti baju ibu akan menyiapkan semuanya." Ucap Marni.Sandra pergi ke dalam kamarnya lalu mengganti pakaiannya dan segera makan dia sudah tidak sabar untuk menikmati ayam yang sangat menggodanya.

Mereka berdua menikmati makanan itu dengan sangat lahap bahkan Sandra beberapa kali menambahkan nasi ke piringnya hingga membuat Marni tertegun.

"Anak gadis nga bisa makan kuat nanti badan mu gembrot." Sindir Marni membuat Sandra tersenyum dan tidak peduli.

"Bodoh amatlah Bu...Jarang sekali aku bisa makan makanan enak seperti ini."Ucapnya seakan tidak peduli sindiran ibunya.

"Aaahh..Kenyang sekali." Sandra menguap setelan dia selesai makan rasanya dia sudah kekenyangan.

"Bu...Kalau aku sudah lulus sekolah dan punya pekerjaan ibu tidak perlu lagi bekerja sekuat tenaga ku aku akan berjuang untuk membahagiakan ibu,karena cuma ibu yang aku miliki di dunia ini tidak ada selain ibu." Ucapnya dengan wajah senyum.

Lagi-lagi Marni terharu mendengar ucapan putrinya itu hampir saja air mata terharu jatuh dari wajahnya tapi dia lansung berbicara dia tidak mau Sandra melihatnya.

"Semoga Allah memberikan hidup dan masa depan yang baik untukmu nak." Jawab Marni.Setelah selesai makam Sandra mencuci piring dan membereskan semua pekerjaan rumah habis itu mereka meninggalkan rumah mereka akan kembali melakukan aktifitas mencari barang bekas.

Saat mereka berdua melewati warung tiba-tiba saja Santi pemilik warung memanggil Sandra dan menghampirinya.

"Anak haram tunggu dulu,aku mau ngomong."Santi yang di temani putri anaknya yang satu kelas dengan Sandra menghampiri mereka berdua.

"Kata putri kamu dapat bantuan ya...Kamu kan anak haram tidak pantas kamu mendapat bantuan kamu menyogok kepala sekolahnya ya...Atau kamu menggodanya makanya kamu bisa terpilih memangnya apa yang layak dilihat dari dirimu kamu hannya anak haram!!!" Santi terlihat emosi dia selalu iri kepada Sandra karena Sandra selalu lebih unggul dari putri anaknya.

" Apa kamu tidak bisa menjaga mulut sampah mu itu Ibu Santi yang terhormat dari mana kamu tau kalau anak ku Sandra anak haram...Lagian tidak ada anak di dunia ini anak haram kalau pun dia lahir karena keadaan yang salah orang tuanya lah yang salah kamu juga punya anak bagaimana kalau suatu saat anakmu yang kena karma atas kata-katamu!!" Marni sudah sangat emosi selama ini dia selalu diam kalau Santi menghina Sandra karena dia tidak mau ada masalah di antara mereka tapi sikap Santi semakin hari semakin keterlaluan.

Santi menatap Marni dengan sinis dia tidak terima dengan kata-kata yang di lontarkan Santi Marni kepadanya.

"Memang benar apa yang aku katakan...Kalau dia bukan anak haram anak apa lagi..Kamu menemukan dia di tempat sampah ibu yang melahirkan dia saja tidak terima dengannya malah kamu yang orang miskin memeliharanya pantas saja kedua anakmu membuang dirimu dan juga suami mu mampus kamu..." Santi langsung pergi meninggalkan mereka dia puas setelah menghina Sandra dan juga neneknya.

Putri yang melihat raut wajah Sandra sangat puas dendamnya terhadap Sandra terbalaskan sudah.Dia sangat membenci Sandra karena pria yang di sukai Putri menolaknya karena pria itu lebih memilih Sandra sementara Sandra tidak mau pacaran dengan siapa pun padahal begitu banyak pria kaya yang jatuh cinta kepadanya.

"Sudahlah Bu...Kita pergi saja abaikan kata-kata kotor dari orang seperti mereka.." Ucap Sandra lalu menarik tangan ibunya dan segera pergi dari tempat itu.

🌺🌺🌺 Bersambung 🌺🌺🌺

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!