Adam menghela napas panjang melupakan semua masalah antara dirinya dan juga cahaya istrinya.Dari hatinya yang paling dalam perasannya terhadap Cahaya memang sudah tidak ada lagi cinta yang dulu begitu menggebu hilang begitu saja seiring dengan sikap Cahaya yang meluapkan semua kewajibannya sebagai istri yang dia tau hannya menghabiskan uang dan membiayai semua pria yang meniduri dirinya.
Pusing memikirkan masalah rumah tangganya yang semakin rumit Adam memilih kembali ke istananya sudah seminggu ini dia tidak kembali kesana karena dia sibuk mengurusi bisnisnya yang ada di Singapura.
Adam membuka pintu ruangannya lalu kembali menutup ruangannya dan keluar dari sana saat dia melewati ruangan Rudi saat itu Rudi juga keluar ingin memeriksa semua kariawan yang sedang ada di gudang.
"Rudi jangan lupa kamu harus secepatnya mencari wanita yang aku inginkan."Ucapnya belum sempat Rudi menjawab dia sudah berlalu dan masuk ke dalam lift khusus CEO.
Saat dia sampai di lantai bawah semua kariawan yang kebetulan bertemu dengannya langsung menunduk dan menyapanya walaupun tidak pernah sekali pun dia menjawab sapaan dari para kariawan.
Semua kariawan selalu menghindar jika ingin bertemu dengannya sebisa mungkin mereka menghindarinya karena mereka begitu malas bertemu dengannya.
Adam keluar dari perusahannya lalu masuk ke mobilnya yang ada di parkiran khusus untuknya dia sama sekali tidak peduli kepada orang-orang yang ada di sana dan saat itu Tomi anak dari marni menyapanya dengan sopan ternyata kedua kakak beradik itu bekerja sebagai security di perusahan milik Adam.
"Selamat sore tuan ada yang bisa kami bantu?"Sapa Tomi dengan ramah dia selalu menyapa Adam dengan ramah berharap pria itu mau membalas sapaannya tapi sekali pun Adam tidak pernah mau menjawabnya karena baginya mereka semua hannya orang-orang yang ingin menjilat.
"Sulit sekali memang ingin mendekati tuan Adam!!aku sudah bekerja selama sepuluh tahun di perusahan ini belom pernah sekali pun tuan Adam mau menjawab sapaan dariku." Ucapnya dalam hati.
Dia dan abangnya sudah bekerja lebih dari sepuluh tahun di perusahan ini,sekeras apa pun tekanan mereka tetap bertahan karena gaji yang cukup tinggidi sana dan untuk masuk menjadi kariawan di perusahan ini pun bukan hal yang muda karena perusahaan ini salah satu perusahaan bergengsi di kota ini.
"Kenapa kamu memandangi mobil tuan Adam dia mengatakan kamu lagi? sudahlah jangan berharap dia mau menyapa kamu karena kita bukan lah satu kasta dengannya di terima bekerja di sini saja sudah membuatku bahagia." Ucap pria itu teman sesama penjaga keamanan di perusahan.
Adam menaiki mobil mewah miliknya lalu meninggalkan perusahannya,dia kembali ke istana yang sangat megah bahkan rumah itu tidak layak lagi disebut sebagai rumah itu lebih pantas disebut sebagai hotel bintang lima saking luasnya bangunan itu.
"Selamat sore tuan Adam...."Semua pelayan berdiri di depan pintu lalu menunduk menyambut kepulangannya pak Remon sebagai kepala pelayan sebelumnya sudah menyuruh mereka untuk menyambut pria dingin yang menakutkan itu.
"Silahkan kembali ke tempat masing-masing." Ucap Adam lalu dia berjalan menuju sopa mewah yang ada di ruang tamu.
Adam memiliki pelayan dan tukang kebun serta supir yang tinggal di rumah itu sebanyak tiga puluh orang untuk merawat rumah mewah itu serta merawat taman bunga yang ada di belakang.
Remon mengikuti Adam dari belakang pria paruh baya itu sudah lama menadi kepercayaan di rumah itu bahkan Adam sudah memberikan rumah untuk pria itu di belakang rumahnya dari sepuluh tahun yang lalu agar Remon baja memantau perkembangan anak-anaknya.
Di saat yang sama mobil Lamborghini yang di bawa Cahaya dua Minggu lalu akhirnya sampai di rumahnya dia baru saja pulang sejak dua Minggu yang lalu.
Beberapa pelayan yang khusus melayaninya berlari menghampirinya dan mengambil semua barang bawaannya termasuk semua barang belanjaannya.
Dia masuk ke dalam rumah dengan wajah yang sangat ceria perjalannya kali ini sangat membuatnya bahagia karena pria idamannya sudah kembali ke kota ini dia tidak perlu lagi menyewa brondong untuk memuaskan hasratnya yang tidak pernah dia dapatkan dari suaminya.
"Tiara apa tuan sudah kembali dari kantor?" Tanya Cahaya saat mereka sudah masuk ke dalam rumah dan tentu saja Adam mendengarnya.
"Baru saja sampai di rumah nyonya." Jawab Tiara wanita yang bekerja khusus untuk melayaninya. Cahaya yang berpakaian sangat minim berlari kecil menuju ruang tamu dia harus berusaha sebaik mungkin di hadapan Adam kalau kebetulan mereka sedang bertemu.
"Sayang kamu sudah kembali aku sangat merindukan mu." Ucap Cahaya lalu bergegas ingin memeluk tubuh Adam tapi dengan kasar Adam menghempaskan tubuh Cahaya hingga dia terdorong ke sampingnya.
"Berhentilah berpura-pura di hadapan ku..Yang perlu kamu lakukan saat ini adalah mempersiapkan dirimu untuk bercerai dariku."
"Ada apa sih mas...Aku baru pulang bekerja aku lelah tapi kamu sudah menyambut ku dengan ini..Sampai kapan kita seperti ini mas..Aku sudah berusaha untuk menjadi istri yang baik tapi apa kamu selalu dingin kepada ku." Wajah cahaya langsung berubah saat Adam mengancamnya dia tidak bisa membayangkan kalau sampai pria itu menceraikan dirinya jelas dia akan menolak untuk bercerai karena dia tidak tau mau jadi apa kalau dia sampai bercerai dari orang ternama di kota ini.
Siapa yang tidak kenal dengan pemilik BMC group,dia pria keturunan Eropa yang sudah memiliki beberapa perusahan yang sangat hebat di negara ini dan juga di beberapa negara di luar negri.Banyak orang yang menghargai Cahaya itu karena mereka takut berurusan dengan pemilik BMC group.
"Hmm mencari uang ya...Kalau kamu sudah mencari uang untuk apa kamu masih menggunakan black card milikku sudah berapa banyak kamu memakainya dalam bulan ini,kembalikan kartu itu sekarang...Kamu terlalu menikmati hidup menjadi nyonya Alexander tapi kamu lupa dengan tanggung jawab mu..." Adam menatapnya dengan sinis seakan Cahaya bukan lagi orang penting dalam hidupnya.
Cahaya terdiam mendengar ucapan suaminya dia menunduk ketakutan dia sangat takut kalau sampai suaminya meminta kartu miliknya itu.
"Aku minta maaf sayang...Aku pergi untuk bekerja bukan untuk hal lain tapi gaji ku tidak mencukupi biaya hidupku bukan kah untuk menjadi nyonya harus glamor dan_
"Aku tidak peduli apa pun yang kamu lakukan di luar sana...Kamu mau jual diri pun aku sudah tidak peduli...Sekarang kamu harus siap jika sewaktu-waktu aku mengirim surat cerai untukmu." Adam beranjak dari tempat duduknya lalu pergi dari ruang tamu dan cahaya yang tidak terima dengan ucapan suaminya lansung menghadangnya.
"Mas...Tidak ada cerai kenapa harus cerai sebesar apa pun masalah bisa kita selesaikan tapi tidak untuk cerai.." Adam menatapnya sinis.
"Memangnya apa yang perlu di pertahankan dari wanita yang tidak mau melahirkan dan wanita yang selalu menjajakan tubuhnya kepada semua pria di luar sana."
🌺🌺🌺bersambung 🌺🌺🌺
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments