Rahel Bekerja di Resto

Harley tersulut emosi hingga ia mendobrak meja kuliahnya dengan tangan karena Dewi lancang memegang bajunya dan terus menggodanya.

"Jangan pernah sentuh aku, paham!" Harley berdiri menghadap Dewi sambil menjulurkan telunjuk tangannya yang mengarah ke wajah gadis itu dengan raut wajah penuh amarah. Lalu Harley pergi begitu saja meninggalkan gadis berambut pirang itu.

"Sialan! Dia marah, padahal aku berusaha membuatnya senang." Dewi mengumpat sembari mengacak rambutnya. Dengan gusar ia bergegas menuju parkiran dan menaiki mobil mewahnya untuk pulang.

Sementara Harley berada di perjalanan menuju ke rumahnya. Ia kelelahan dan penat setelah seharian berkutat dengan tugasnya. Tidak lama, Harley tiba di rumahnya. Ia segera masuk ke kamarnya untuk mandi.

Sebelum tiba di kamarnya, mama Harley menyapa dan menyuruhnya ke ruang keluarga.

"Harley! Kamu kesini Mama mau berbicara sesuatu." Harley lalu menuju ke ruang keluarga dan duduk di sofa berwarna kelabu.

"Tumben Mama libur, ada apa, Ma?" tanya Harley sambil menyandarkan kepalanya di sofa karena lelah.

"Mama sengaja di rumah hari ini. Mama mau menegaskan, kamu jangan berhubungan dengan gadis miskin siapapun itu! Mama akan menjodohkan kamu dengan Dewi. Anak dari teman bisnis mama."

Putriana duduk di sofa menghadap anaknya. Ia mulai membicarakan hal penting dengan anak lelakinya sembari minum jus alpukat kesayangannya.

"Harley tidak mau dijodohkan dengan wanita yang tidak aku cintai, Ma! Harley berhak menentukan kebahagiaan sendiri." Harley menolak permintaan Putriana.

"Ini demi masa depan kamu, sayang! Mama tidak mau kelurga kita turun martabat hanya gara-gara rakyat jelata." Dengan pongah, Putriana membenci rakyat jelata. Ia tidak menghiraukan perasaan hati anaknya.

"Cukup, Ma! Harley sudah lelah hidup dikekang seperti ini! Biarkan Harley mencari cinta sejati sendiri." Dengan raga yang masih lelah lalu Harley beranjak ke kamar untuk mengambil handuk untuk mandi.

"Awas saja kalau sampai gadis jelata itu merebut Harley, aku akan memberikan perhitungan untuknya." Putriana menggenggam tangan dengan kuat, dengan perasaan penuh dendam dengan gadis yang bernama Rahel.

Hari ini Mahendra sudah memberikan informasi tentag gadis jelata itu. Ia adalah Rahel. Putriana sudah mengetahui latar belakang keluarga itu. Ternyata anaknya benar-benar berhubungan dengan gadis miskin.

Keuarga Rahel telah selesai mengadakan acara pengajian untuk mendoakan almarhum pak Gunawan. Walau masih merasa kehilangan, keluarga itu harus beraktifitas kembali.

"Rahel sudah buatin nasi goreng sosis spesial untuk Bunda. Yuk, kita sarapan bareng?"

Rahel mengajak ibunya untuk sarapan sembari menyiapkan piring dan sendok.

"Iya. Sebentar lagi Bunda menyusul," ujar Sintia yang masih di kamar mempersiapkan keperluan untuk bekerja.

Tidak lama Sintia dari kamarnya seraya bergabung menikmati sarapan yang dibuat oleh anaknya sendiri.

"Nanti kamu jadi bekerja di resto?" tanya Sintia sembari menikmati nasi goreng.

"Jadi. Doain lancar ya, Bun." Rahel masih agak takut karena ini hari pertama ia akan bekerja.

Sebelumnya Sintia melarang anaknya untuk bekerja. Ia menyarankan untuk fokus kuliah karena Rahel gadis yang cerdas dan pandai.

"Kamu hati-hati ya, Nak. Kalau pulang nanti naik Grab aja biar aman."

Sintia tidak bisa mengantar Rahel ke kampus karena beda arah. Setelah mereka selesai sarapan mereka beranjak pergi untuk kepentingan masing-masing.

Kini Sintia bergegas menuju motornya dan mulai berangkat kerja. Tidak lupa Rahel bersalaman dengan ibunya.

Tepat pukul 7.30 WIB Rahel mulai berangkat ke kampus dengan berjalan kaki. Sekitar sepuluh menit ia tiba di kampus. Ia memasuki ruangan mata kuliahnya seraya menuju bangkunya dan meletakkan tas di lacinya.

Tidak lama ada orang yang menyapa dari arah sampingnya.

"Rahel, maafin aku karena tidak bisa bertakziah atas meninggalnya ayah kamu. Selama dua hari lalu aku sempat dirawat di klinik karena sakit perut." Faisal berjalan mendekati Rahel dan mengatakan sesuatu kepadanya.

"Tidak apa-apa, Kak. Kakak jangan merasa bersalah lagi, ya," ujar Rahel sembari tersenyum kepada Faisal.

Tidak lama masuk seorang dosen berperawakan tinggi, memakai kaca mata dan berkumis. Berumur sekitar 40 tahun.

Lalu Rahel mulai mendengarkan pembelajaran oleh dosen itu hingga waktu pembelajaran telah usai.

Rahel bergegas keluar ruangan. Tiba-tiba tangannya ditarik lelaki tampan menuju parkiran mobil. Lelaki itu tidak lain adalah Harley.

"Harley, kamu mau ngapain?"

Rahel merasa malu dilihat teman kampusnya karena tidak biasanya ia berjalan dekat dengan lelaki.

"Aku akan antar kamu ke Resto sekarang juga."

Harley membukakan pintu mobil untuk Rahel agar segera masuk ke mobilnya. Rahel tidak bisa menolak karena ia sudah terikat dengannya.

Seketika Harley mulai melajukan mobilnya. Mereka saling diam hingga sampai di tengah perjalanan Harley mulai membuka percakapan.

"Maaf, tadi aku menarik tanganmu. Aku ingin mengantarmu karena takut jika kamu pergi sendiri dan kesasar," ujar Harley sembari mengemudi mobilnya dengan pandangan mengarah lurus ke depan.

Selama dua puluh menit, akhirnya ia tiba di resto KIN'S RAMEN. Tidak lama mereka sampai di ruangan berukuran minimalis yang terdapat meja kursi seperti ruangan orang yang bekerja di perkantoran.

"Rahel, sekarang kamu bisa bekerja di sini sampai jam empat sore. Tugas kamu adalah membersihkan ruangan yang ada di resto dan melayani tamu. Ini aku kasih seragam karyawan wajib di pakai. Jika ada kesulitan bisa bertanya kepada kakak senior," ujar Harley sembari duduk di kursi kehormatannya.

"Terima kasih, Harley."

Lalu Rahel bergegas ke ruang ganti untuk mengenakan seragam karyawan. Setelahnya ia mulai berjalan menuju 'pantry'. Ia kagum dengan resto milik keluarga Harley. Restonya luas dan megah di desain dengan gaya kontemporer klasik, namun bernuansa eksotis.

Tamu mulai banyak berdatangan. Rahel dibimbing oleh wanita yang bernama Reni untuk segera menyodorkan menu bagi tamu yang baru datang.

"Selamat siang, Kak. Ini menunya silakan mau pesan apa."

Rahel memberanikan diri untuk menemui seorang tamu wanita berkaca mata hitam yang baru saja datang. Lalu ia menyodorkan menu makanan dan minuman.

"Saya pesan mie ramen seafod satu, sama jus mangga satu. Itu saja." ujar tamu itu sembari duduk di bangku yang disediakan sambil memainkan gawainya.

"Baik, Kak."

Rahel bergegas ke 'Pantry' dan memberikan pesanan kepada sang koki. Tidak lama masakan dan jusnya telah siap di suguhkan ke tamu yang memesan.

"Ini pesanannya, Kak. Selamat menikmati," ujar Rahel sambil tersenyum ramah kepada tamu itu.

"Oke," jawab tamu itu tersenyum kepada Rahel

kembali.

Tidak terasa waktu sudah beranjak sore. Rahel dan teman-temannya mulai membereskan ruangan dan menghitung total pendapatan resto. Setelah dirasa semua beres karyawan mulai menghadap bos mereka yaitu Harley untuk acara 'breafing' penutup.

"Kalian hari ini bekerja dengan baik, walau ada beberapa yang harus dibenahi, semoga kalian tetap semangat bekerja dan berangkat tepat waktu. Itu saja 'breafing' kali ini, kalian bisa pulang dan hati-hati di jalan."

Harley dengan gagahnya mengatur anak buahnya yang berjumlah puluhan. Hingga ia berhasil mendapatkan pendapatan yang lumayan besar serta pelanggan yang banyak.

Rahel mulai terpesona dengan kepribadian Harley. Lalu ia mengemasi barang untuk segera pulang dan menunggu Grab di depan resto KIN'S RAMEN.

Tidak lama tiba-tiba ada mobil Pajero berwarna putih turun dari mobil dan membopong Rahel ke dalam mobil tersebut.

Episodes
1 Musibah
2 Berduka
3 Prosesi Pemakaman
4 Rahel Bekerja di Resto
5 Rahel di Culik
6 Harley Mengungkapkan Sesuatu
7 Senja
8 Menghadiri Acara Resepsi
9 Kejadian Yang Menimpa Rahel
10 Saingan Harley
11 Peristiwa Buruk
12 Rencana Baru Sintia
13 Rahel Mendapat Undangan
14 Rahel Menghadiri Acara Seminar
15 Singgah ke Rumah Rahel
16 Kedatangan Tamu
17 Harley Dikenalkan Dengan Seseorang
18 Rahel Menjenguk Seseorang
19 Mama Reyhan Sudah Siuman
20 Mengikuti Acara Liburan Semester
21 Berpetualang
22 Teman Rahel Menghilang
23 Tragedi Yang Dialami Ririn
24 Kisah Ririn
25 Rahel Pulang
26 Menghadiri Pesta
27 Harley Mencari Keberadaan Seseorang
28 Harley Bersama Papanya
29 Rahel Menjatuhkan Pesanan Kue Tart
30 Kebodohan Mariska
31 Rahel Pergi Bersama Seseorang
32 Perjalanan ke Bukit
33 Putriana Sakit
34 Rahel Singgah di Resto Ibunya
35 Putriana Mulai Siuman Kembali
36 Mahendra Menjenguk Putriana
37 Rahel Pergi Bersama Reyhan
38 Harley dan Rahel Pergi ke Kafe
39 Resto Sintia Kedatangan Tamu
40 Kinzo Meminta Maaf Kepada Sintia
41 Nina Cemburu Dengan Reyhan
42 Pendirian Cinta Yang Teguh Seorang Harley
43 Putriana Menghadiri Arisan Besama Harley
44 Harley Melawan Bandit
45 Harley Berada di Kantor Kepolisian
46 Terlacak Pelaku Yang Mencelakai Rahel
47 Kejadian di Rumah Mariska
48 Harley Pergi Bersama Linda
49 Rahel Cemburu
50 Putriana Dalam Bahaya
51 Menangkap Bandit Kawakan
52 Prestasi Rahel
53 Reyhan Ketahuan Mengintai
54 Kejadian di Lalu Lintas Itu
55 Iman Harley Mulai Goyah
56 Harley di Serang
57 Pagi Yang Indah Bersamanya
58 Pagi Yang Indah Bersamanya
59 Sedang Diintai
60 Mengantar Sang Juara
61 Gadis Bermata Biru
62 Mengantar Anjani ke Dokter Kandungan
63 Harley Sungkem Dengan Mamanya
64 Di rumah Putriana Kedatangan Tamu
65 Menjemput Sang Pujaan Hati
66 Harley Dan Rahel Menuju Rumah Sakit
67 Harley di Ruang Donor Darah
68 Kinzo Mulai Sadar
69 Rahel Bertatap Muka Dengan Putriana
70 Hari Terindah Yang di Rasakan Harley Dan Rahel
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Musibah
2
Berduka
3
Prosesi Pemakaman
4
Rahel Bekerja di Resto
5
Rahel di Culik
6
Harley Mengungkapkan Sesuatu
7
Senja
8
Menghadiri Acara Resepsi
9
Kejadian Yang Menimpa Rahel
10
Saingan Harley
11
Peristiwa Buruk
12
Rencana Baru Sintia
13
Rahel Mendapat Undangan
14
Rahel Menghadiri Acara Seminar
15
Singgah ke Rumah Rahel
16
Kedatangan Tamu
17
Harley Dikenalkan Dengan Seseorang
18
Rahel Menjenguk Seseorang
19
Mama Reyhan Sudah Siuman
20
Mengikuti Acara Liburan Semester
21
Berpetualang
22
Teman Rahel Menghilang
23
Tragedi Yang Dialami Ririn
24
Kisah Ririn
25
Rahel Pulang
26
Menghadiri Pesta
27
Harley Mencari Keberadaan Seseorang
28
Harley Bersama Papanya
29
Rahel Menjatuhkan Pesanan Kue Tart
30
Kebodohan Mariska
31
Rahel Pergi Bersama Seseorang
32
Perjalanan ke Bukit
33
Putriana Sakit
34
Rahel Singgah di Resto Ibunya
35
Putriana Mulai Siuman Kembali
36
Mahendra Menjenguk Putriana
37
Rahel Pergi Bersama Reyhan
38
Harley dan Rahel Pergi ke Kafe
39
Resto Sintia Kedatangan Tamu
40
Kinzo Meminta Maaf Kepada Sintia
41
Nina Cemburu Dengan Reyhan
42
Pendirian Cinta Yang Teguh Seorang Harley
43
Putriana Menghadiri Arisan Besama Harley
44
Harley Melawan Bandit
45
Harley Berada di Kantor Kepolisian
46
Terlacak Pelaku Yang Mencelakai Rahel
47
Kejadian di Rumah Mariska
48
Harley Pergi Bersama Linda
49
Rahel Cemburu
50
Putriana Dalam Bahaya
51
Menangkap Bandit Kawakan
52
Prestasi Rahel
53
Reyhan Ketahuan Mengintai
54
Kejadian di Lalu Lintas Itu
55
Iman Harley Mulai Goyah
56
Harley di Serang
57
Pagi Yang Indah Bersamanya
58
Pagi Yang Indah Bersamanya
59
Sedang Diintai
60
Mengantar Sang Juara
61
Gadis Bermata Biru
62
Mengantar Anjani ke Dokter Kandungan
63
Harley Sungkem Dengan Mamanya
64
Di rumah Putriana Kedatangan Tamu
65
Menjemput Sang Pujaan Hati
66
Harley Dan Rahel Menuju Rumah Sakit
67
Harley di Ruang Donor Darah
68
Kinzo Mulai Sadar
69
Rahel Bertatap Muka Dengan Putriana
70
Hari Terindah Yang di Rasakan Harley Dan Rahel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!