penghuni lantai empat

Oh iya aku lupa memperkenalkan diriku,nama lengkap ku Ana Khoirun Nisa,Ibu ku berasal dari suku Jawa dan Ayahku asli orang Sunda.

Sejak aku berumur 3 tahun,kedua orang tua ku sudah berpisah dan punya kehidupan masing-masing,Ibu ku terpaksa harus bekerja di Ibukota untuk membiayai ku dan satu adik ku , sedangkan aku tidak pernah mendengar kabar dari Ayahku hingga aku duduk di kelas 6 SD,dan dia sempat muncul sekali sekali setelah itu.

Ibu ku memiliki orang tua angkat yang tinggal di pedesaan di daerah Bandung,aku dititip kan disana kemudian setelah keluar SD aku masuk ke sebuah pondok pesantren Tahfiz dan aku sudah hampir 5 tahun mondok dan sudah hampir selesai,disana lah aku memutuskan untuk menutupi wajahku dengan cadar karena faktor lingkungan, pesantren tempat ku menimba ilmu mengajarkan kaum perempuan untuk menutupi seluruh tubuhnya dengan sempurna.

Sedangkan adik perempuan ku dititipkan di tempat kakek ku di daerah Jawa sana, sampai sekarang aku belum pernah bertemu dengannya lagi.

Selama di pesantren,Ibu ku lah yang selalu membiayai hidup ku, sedangkan Ayah ku hanya sesekali memberikan uang jajan dan itu pun tidak seberapa,Ayahku suka main perempuan dan hobi nya hanya mabuk dan berjudi, itulah yang aku dengar dari saudara saudara nya.

Hingga kemarin tiba tiba saja Aku di jemput paksa oleh beberapa orang pria yang menakutkan dan membawa ku ke rumah ini, mereka bilang Ayahku sudah menjual ku ke seorang juragan yang amat kaya raya untuk dijadikan budak nya.

Sungguh aku sangat membenci Ayahku sejak saat itu,apa salahku hingga dia tega menjual anaknya sendiri.

...****************...

Setelah aku sampai di lantai empat rumah juragan yang bernama Raden Kusuma Jaya yang aku belum pernah sekalipun melihat wajah nya,,,,,

Aku mendengar suara rintihan yang aneh dari sebuah kamar di lantai empat.

Bergegas aku mencari sumber suara dengan sangat berhati hati, suara itu semakin terdengar jelas begitu aku mendekati sebuah kamar yang pintunya agak terbuka sedikit.

Aku berusaha mengintip dari luar dengan mengendap-endap untuk mengetahui ada apa di kamar tersebut ,dan aku sungguh terkejut dengan apa yang aku lihat di dalam sana.

"Aduhh,, tolong! apakah ada orang diluar?!uh uh uh!"

"Astaghfirullah!Ibu baik baik saja?! apa yang terjadi Bu?!"

Aku segera menerobos masuk ke dalam kamar tersebut.

Seorang Ibu yang sudah berumur dan sudah duduk di kursi roda tengah terjatuh dan dia tidak bisa bangun sendiri,dia nampak sangat kesakitan dan tidak ada satu orang pun yang menjaganya dan sepertinya dia sedang mengalami sakit stroke.

"Ini,minum lah dulu Bu!"Ucapku setelah dia terlihat lebih tenang,aku memberinya air putih hangat yang sudah aku kasih doa doa sebisaku.

"Alhamdulillah, terimakasih Nak!"Ucapnya dengan agak sedikit terbata, fungsi tubuhnya tidak bisa bergerak sebagaimana mestinya karena penyakit stroke yang ia derita,aku sungguh iba melihat nya.

Dalam hatiku bertanya, siapa Ibu ini? apakah dia istri pertama Juragan Raden itu,jika ia, benar dengan apa yang sudah aku dengar,dia bengis dan kejam, hingga membiarkan istri pertama yang tengah sakit seperti ini seorang diri,dan ia malah asyik-asyiknya memiliki 3 istri lagi, sungguh dzolim.

"Ibu kenapa bisa sampai terjatuh?mau ke toilet!?"Tanya ku lagi sambil mengelus elus bagian lutut nya yang pasti sangat sakit karena terjatuh tadi.

Ia menggelengkan kepalanya dengan mata yang nanar,

"Aku lapar,aku hendak mengambil makanan tapi aku malah terjatuh!"Ucapannya hampir tidak aku mengerti karena penyakit yang ia derita.

"Astaghfirullah!"

Semakin hati ini terenyuh mendengar nya,di rumah sebesar ini dengan pelayan yang tidak terhitung jumlah nya,tapi sang Tuan rumah begitu tega menelantarkan seseorang dengan kondisi seperti ini.

Segera aku mengambil makanan yang tersedia dimeja,

"Tapi Bu, makanan ini sudah basi, sepertinya sudah lama berada disini!"ucapku sambil mengaduk aduk bubur yang ternyata sudah basi.

Dia menggelengkan kepalanya dengan cepat,

"Aku memang tidak pernah memakan makanan yang disediakan, mereka selalu membubuhkan obat agar aku cepat mati!"Air mata Ibu itu mengalir, kemudian menangis dengan tersedu akhirnya.

Aku pun tak kuasa menahan air mataku,

"Ya Allah,,orang lain hidupnya lebih susah dari kehidupan ku,,!"Batinku.

Disana lah Aku merasa bersyukur karena biasanya aku selalu merasa hidupku lah yang paling sulit.

Aku pun melihat ada beberapa biskuit bayi di laci meja, dengan segera aku mengambil gelas yang ada disana, mencampurkan biskuit tersebut dengan sedikit air hangat dan menghancurkan nya menjadi seperti bubur, karena dengan kondisi mulut Si Ibu yang sudah agak miring akibat stroke, sudah pasti akan sulit untuk mengunyah makanan yang keras keras.

Dia begitu lahap nya memakan makanan yang aku berikan, matanya begitu berbinar karena senang, sesekali aku mengelap sudut bibir nya juga dagunya karena banyak makanan yang jatuh akibat dia susah mengunyah.

Namun tiba-tiba terdengar suara gaduh di luar pintu kamar tersebut dan," krett,,brak!"

Pintu terbuka dengan lebar, terlihat beberapa orang masuk ke dalam dengan wajah penuh heran sambil menatap ku tajam.

"Hei!apa yang sedang kau lakukan kepada Ibu ku?!"Teriak seorang Pria sambil menghampiri ku dan di ikuti oleh para wanita yang aku temui di lantai satu,dua dan tiga juga beberapa orang pelayan di belakang mereka.

"Apa ini?mengapa kau memberikan makanan seperti ini kepada nya?!"Ucapannya lagi sambil mengambil gelas dari tangan ku dan membantingnya.

"Apa saja yang kalian lakukan?dan siapa perempuan itu?!Aku sudah menitipkan Ibu ku kepada kalian bertiga selama aku pergi!kemana perawat yang sudah aku sewa,hah!"

Bentak pria tersebut kepada para perempuan yang mengikutinya.

"Dia pelayan baru Juragan,dan dia baru datang hari ini!maaf semua adalah kesalahan saya, seharusnya saya lebih bisa mengarahkan nya!"Ucap kepala pelayan yang selalu mengikuti wanita di lantai satu.

"Maafkan Aku sayang! perawat yang kamu sewa kabur karena tidak sanggup mengurus Ibu, setiap hari aku yang mengurus Ibu, setelah sarapan dan minum obat tadi dia langsung tidur lagi, padahal aku mau mengajak dia berjalan jalan sambil berjemur!"

Ucap wanita dari lantai satu dengan wajah merayu, sedang kan wanita yang lain memasang wajah yang sebal.

"Dasar kalian semua tidak becus!"Bentak pria tersebut hingga membuat semua orang menunduk ketakutan, kemudian ia menghampiri yang ia sebut sebagai ibunya itu,mencium tangan nya dan mengecup dahinya lembut, nampak jelas betapa ia sangat menyayangi ibunya.

"Seret perempuan ini keluar dan beri dia pelajaran,dia sudah lancang masuk ke ruangan ibu tanpa perintah!"Ucap perempuan dari lantai satu,ia menarik lengan ku dengan kasar dan mendorong tubuh ku hingga terhuyung.

Aku di cekal oleh para pelayan lain dengan begitu kasar,aku diseret mereka dan entah hendak mau dibawa kemana.

"Tunggu!apa salah saya?! Saya hanya memberi Ibu itu makan dan membantu nya saat ia terjatuh tadi!"Aku berteriak membela diri.

"Lancang kamu ya! panggil dia Nyonya besar,,dia adalah Nyonya di rumah ini! dasar pelayan kampung!plak!"Wanita dari lantai satu itu menampar wajahku dengan cukup keras.

"Maaf,,jika dia benar Nyonya besar di rumah ini, lalu mengapa kalian membiarkan nya terlantar seperti itu!?"Aku yang memang terkenal selalu berani dalam membela kebenaran saat berada di pesantren pun,tak dapat menahan diri saat melihat seseorang teraniaya seperti itu.

"kurang ajar kamu ya! pembantu sok tahu! kamu baru saja datang pagi ini dan sudah berani berkata yang tidak tidak!Aku yang sudah bertahun tahun tinggal disini dan setiap hari yang merawat Ibu mertuaku!Sayang,,,beri dia pelajaran sekarang juga,dia sudah berani seperti itu, padahal ini adalah hari pertama dia kerja!"Rengek Wanita dari lantai satu kepada Pria yang aku belum tahu jelas siapa dia sebenarnya, wanita itu menjambak kerudung panjang ku dengan kasar.

Pria itu mendekatiku sambil menatap tajam ke arahku, terlihat Ibunya berusaha menahan tangan putra nya sambil menggelengkan kepalanya, namun pria itu tidak menggubris nya dan tetap menghampiri ku dengan tatapan nya yang menakutkan.

Dia meraih dagu ku hingga mendongak ke e arah nya,

"Bagaimana kau bisa se lancang itu kepada istri dan Ibu ku!?siapa kau sebenarnya hah?!Kurung dia di kandang singa peliharaan ku dan jangan beri dia makan sampai aku mengadili nya!"

Suara nya yang menggema terdengar begitu menakutkan sampai membuat bulu kuduk siapapun yang mendengar nya langsung meremang.

Tanpa rasa takut Aku malah menatap pria itu penuh dendam dan kebencian.

"Jangan menyesal jika akhirnya ibu Anda perlahan lahan akan meninggal secara mengenaskan karena kelalaian Anda sebagai putera nya!aku sudah berusaha mengingatkan!"Ucapku dengan tegas.

"Sumpal mulut lancang nya itu dan segera dia bawa pergi dari hadapanku!"

Ucap pria itu dengan nada tinggi.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!