DIVA two

*Braakkk!!

Hampir semua mata kini tertuju pada Diva yang begitu berani membating ponsel milik Hara, seorang siswa yang paling di takuti oleh anak-anak jurusan IPS.

Hara seketika melotot kearahnya, namun Diva terlihat santai dan kembali melanjutkan sarapannya tanpa rasa bersalah sedikitpun.

"Dasar cewek sarap, lo pikir hp gue dadu apa main lempar-lempar aja. Aku gak mau tahu pokoknya kamu harus ganti hp gue!" hardik Hara

Seorang siswa yang tertidur di deretan bangku belakang seketika terbangun saat mendengar keributan Hara dan Diva.

Ia segera bangun dan menghampiri keduanya.

Melihat Dru terbangun Hara segera mengadu kenapa ia begitu kesal kepada Diva.

Dru mengambil ponsel Hara yang tergeletak di lantai.

"Kenapa lo banting ponsel Hara!"

"Karena hpnya jelek," jawab Diva membuat semua siswa langsung tercengang mendengar jawaban gadis itu.

Dru seketika mengambil kotak nasi Diva dan menuangnya ke lantai.

"Karena kau adalah murid baru jadi aku memaklumi jika kau tidak mengenal siapa kami. Tapi aku juga tidak suka melihat seorang perempuan kasar seperti mu yang memanfaatkan sisi lemah mu untuk mengusik kami," ucap Dru terlihat sinis

"Ah siapa bilang aku cewek lemah, jangan sotoy!" sahut Diva dengan suara lantang

Ia kemudian mendorong Dru dan memunguti nasi yang berserakan di lantai.

"Meskipun kami adalah berandalan di sekolah ini, tapi aku tidak pernah melukai seorang perempuan, jadi sebaiknya kau segera minta maaf pada Hara dan bila perlu ganti ponselnya!"

Diva semakin meradang mendengar ucapan Dru. Ia segera bangkit dan berdiri. Ia menatap nyalang kedua pria itu, "Cih, tak melukai seorang perempuan tapi melemparkan air ke kepalaku. Bukankah itu juga melukai!" seru Diva kemudian memperlihatkan keningnya yang benjol karena terkena botol minuman yang di lempar Hara

"Dia sudah membuat ku terluka, jadi wajar saja jika aku membalasnya. So kenapa harus minta maaf, emangnya aku salah apa?" jawab Diva membuat Dru semakin kesal dengannya.

"Kau sudah merusak ponselnya, apa kau masih tak merasa bersalah?" hardiknya

"Anggap saja kita impas, dia sudah melempari ku dengan botol minuman dan aku membanting ponselnya, ok dela!" seru Diva

"Tidak bisa kau harus tetap meminta maaf padanya!" seru Dru semakin kesal

"Kalau begitu dia harus meminta maaf lebih dulu padaku, baru aku minta maaf padanya," jawab Diva

"Hah dasar cewek bosoh, pantas saja kau tidak naik sampai tiga kali ternyata kau benar-benar tolol!" sahut Dru

"Memangnya kenapa kalau aku bodoh. Lagipula peduli amat aku bodoh, karena semua orang menyukai aku bukan karena otakku tapi dari wajahku dan uangku!"

"Ah dasar cewek sialan, aku sudah tak tahan lagi,"

Dru segera mengangkat tangannya dan berusaha menampar wajah gadis itu, namun di luar dugaan Diva segera menangkap tangannya dan memelintirnya hingga ia mengerang kesakitan.

Hara yang berusaha membantunya bahkan terhempas membentur meja setelah terkena tendangan keras gadis itu.

Tak puas mematahkan lengan Dru, Diva menghajar pria itu hingga sempoyongan.

"Jangan pernah meremehkan seorang wanita, karena tak semuanya wanita lemah!" ucap gadis itu

Semua siswa tampak terkejut melihat kemampuan bertarung Diva yang berhasil membuat kedua jagoan mereka bertekuk lutut di lantai.

Dengan santai gadis itu segera mengambil kotak bekalnya dan membawanya ke toilet untuk dibersihkan.

Bel masuk berdering, semua siswa segera bergegas memasuki ruang kelasnya.

Diva yang kekenyangan terlihat merebahkan kepalanya di meja dan tertidur pulas selama pelajaran hingga jam pulang.

Tak seorangpun siswa yang berani membangunkannya sehingga ia ditinggal di dalam kelas saat semua siswa pulang.

Diva tak berhenti menggerutu saat mengetahui dirinya bangun pukul lima sore.

"Ah sial, kenapa tak satupun yang membangunkan aku, kalau begini aku bisa kena marah ibu karena pulang terlambat!"

Diva segera merapikan bukunya dan berlari keluar kelas.

Sekolah tampak sepi karena semua siswa sudah pulang. Ia berlari terburu-buru menuju ke halte bus. Saat melewati lapangan ia melihat Hara dan Dru bersama teman-temannya sedang berhadapan dengan siswa dari sekolah lain.

Mereka sepertinya hendajbheejhh

Meskipun tahu teman-temannya akan terlibat tawuran namun Diva tak peduli, baginya ibunya lebih menyeramkan daripada harus membantu teman-temannya.

Itulah yang membuatnya hanya duduk manis melihat para preman sekolah itu saling adau jotos.

"Kalian pikir akan merasa senang jika berhasil mengalahkan mereka. Dasar cowok menyebalkan!"

Diva mulai terkejut saat melihat Dru dan Hara semakin brutal menghajar setiap musuh-musuhnya.

"Meskipun kalian menyebalkan, tapi aku sangat menyukai persahabatan kalian," ucap Diva tampak tersenyum melihat kekompakan Dru dan Hara.

Ia segera bersiap-siap saat sebuah Bus melintas di depannya. Namun ia mengurungkan niatnya saat melihat bus begitu penuh.

Ia kembali duduk di halte dan mengamati pertarungan Hara dan Dru melawan musuh-musuhnya.

Diva terkesiap saat melihat Hara mulai ambruk di tengah pertarungan. Ia sebenarnya ingin membantunya namun karena takut dengan Ibunya iapun tak berani mengambil resiko.

Terpopuler

Comments

♡

SAYY IT LOUDERR SIS!!

2023-07-24

1

♡

As she should.

2023-07-24

1

❤️⃟Wᵃf🍾⃝ʀͩᴏᷞsͧᴍᷠiͣa✰͜͡v᭄HIAT

❤️⃟Wᵃf🍾⃝ʀͩᴏᷞsͧᴍᷠiͣa✰͜͡v᭄HIAT

bisa ya,ketiduran di kelas sampai jam 5 sore? emang klsnya ngga di tutup tuhama penjaga nya..

2023-07-24

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!