Jejak Arumi

Jejak Arumi

BAB 1. KETAHUAN

Jam 12.30 siang pesawat mendarat dengan selamat. Arumi menghirup udara terlebih dalam, ia sedang berdiri di pintu kabin bagian pesawat. Arumi diterbangkan oleh pesawat dari bandara Ir.Soekarno Hatta menuju bandara udara internasional I Gusti Ngurah Rai Bali.

"Bali Aku datang,Kakak kejutan. "

Arumi berseru dalam hati. Sebelum keberangkatannya, Arumi sudah berkomunikasi terlebih dahulu melalui sambungan telepon dengan kakak angkatnya atau calon suaminya. Arumi menanyakan kabar dan kegiatan calon suaminya tersebut. Lelaki itu menerangkan bahwa,ia sedang meeting dengan kliennya di sebuah perusahaan dan diperkirakan akan selesai jam 16.00 sore. Arumi tidak memberitahukan tentang kedatangannya ke Bali. karena, ia ingin memberi kejutan kepada calon suaminya. Sembari menunggu calon suaminya selesai meeting. Arumi akan jalan-jalan dan berwisata kuliner di pulau dewata tersebut.

" Terima kasih bli. "

"sama-sama. "

Arumi telah menerima pesanannya. Ia ingin memenuhi permintaan perutnya yang minta diisi di Nisa cafe yang berada di Bali. Nisa Cafe tidak hanya berada di Jakarta, akan tetapi Nisa Cafe pun mempunyai banyak cabang di penjuru kota termasuk yang berada di Bali. Arumi memperhatikan sekitarnya, tidak terlalu ramai. karena, Jam sudah menunjukkan pukul 14.10, di mana di jam tersebut sudah melebihi dari jam makan siang. Pandangan Arumi berhenti pada sosok wanita anggun dan cantik. Wanita tersebut berjalan mondar-mandir dan akan berhenti jika tatapannya tertuju ke pintu masuk Cafe. Arumi mengikuti arah tatapan wanita tersebut. Kosong,tidak ada yang masuk atau pun keluar dari Cafe tersebut. Arumi menggeleng-gelengkan kepalanya. Pikir Arumi wanita tersebut seperti sedang menunggu seseorang. Arumi beralih pada makanan yang telah dipesannya, untuk apa memperhatikan orang lain Lebih baik memperhatikan makanan lezat yang berada di depannya.

"Niken,maaf ya aku terlambat. "

Baru saja Arumi akan membuka maskernya untuk menyantap hidangan tersebut. Sejak dari bandara Arumi belum melepaskan maskernya. Akan tetapi Arumi urungkan setelah mendengar suara yang tidak asing baginya. Arumi menatap punggung tegap pria tersebut. Karena pria itu Tengah menghadap pada wanita anggun dan cantik tadi. Arumi sangat mengenal baik pria itu dari sejak Arumi lahir hingga saat ini, pria itu selalu berada di sampingnya. Satrio Permana adalah kakak angkat sekaligus calon suami Arumi. Tanpa Arumi sadari air matanya meluncur begitu saja.

" Tidak masalah, apapun untuk kamu aku rela menunggu. "

Wanita anggun dan cantik itu membelai pipi Satrio. Arumi sudah tidak tahan lagi melihat pemandangan di depannya.

"Kakak. "

Arumi membuka maskernya dan menegur kakak angkatnya yang merangkap menjadi calon suaminya. Satrio pun membalikkan badannya menghadap ke arah asal suara. Satrio terkejut dengan apa yang dilihatnya.

"Mulai hari ini, aku akan menganggap kamu benar-benar kakakku tidak lebih. "

Arumi dengan tegas memberikan ultimatum kepada Satrio tentang status keduanya. Satrio langsung membeku ketika mendengar ucapan Arumi. Sedangkan Niken melirik keduanya secara bergantian. Ia tidak mengerti dengan situasi yang sedang terjadi.

"Sayang, Apa maksud dengan semua ini? "

Dengan menggoyangkan lengan Satrio Niken bertanya. Seketika itu pun Satrio langsung tersadar.

" Rumi, Kakak bisa jelaskan. "

Satrio berucap, meraih kedua tangan Arumi dengan kedua tangannya dan menggenggamnya.

"Kakak mau menjelaskan kalau ini tidak seperti yang aku lihat. Atau Kakak akan menjelaskan kalau ini salah faham. Atau kakak akan menjelaskan kalau hubungan kalian Cuma hanya teman. Alasan klise, basi."

Arumi melepaskan genggaman tangan Satrio. Arumi benar-benar hancur setelah mengetahui perilaku Satrio. Air matanya pun belum surut dan terus mengalir. Sesekali Arumi menyekanya menggunakan telapak tangan.

" Rumi, kakak mohon jangan menangis. "

Satrio ingin menyeka air mata Arumi dengan telapak tangannya. Akan tetapi Arumi menepisnya.

"Selamat untukmu Kak. karena, kakak sudah berhasil mematahkan dan menghancurkan hati seorang wanita. Tidak hanya itu, Kakak pun telah berhasil mematahkan dan menghancurkan hati kedua orang tua kita. "

Arumi mengungkapkan perasaan terluka yang sedang dirasakannya. orang tuanya pun akan merasakan hal yang sama jika mengetahui apa yang sudah dilakukan oleh Satrio.

"Tunggu-tunggu, Apa yang sebenarnya terjadi? Sayang, kamu pernah bercerita kalau Arumi ini adalah adik kamu. Akan tetapi, apa yang kulihat dan kudengar sekarang tidak seperti hubungan kakak beradik. Melainkan seperti hubungan sepasang kekasih. Aku butuh penjelasan dari kalian. "

Niken pun angkat bicara dan mengungkapkan rasa penasarannya.

"Biar kakak atau calon suami saya ini yang akan menjelaskan. Ups maaf, saya ralat Bukan calon suami melainkan mantan calon suami. "

Setelah menunjuk dan mempersilahkan Satrio untuk menjelaskan. Arumi langsung berlari bergegas pergi. Sedangkan Niken dan Satrio membeku setelah mendengar ucapan Arumi. Ucapan Arumi sudah menjelaskan semuanya menurut Niken. Sedangkan Satrio terkejut, Ia tidak menyangka jika Arumi akan memutuskan tali Perjodohan yang sudah diatur oleh kedua orang tuanya.

BERSAMBUNG

Terpopuler

Comments

Rahma Hayati

Rahma Hayati

2023-07-30

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!