5. Liam, abang tampan mempesona.

..."Jika ada seseorang mendambakan kasih sayang, jangan ejek dia dan membandingkannya dengan dirimu. Karena kamu belum pernah merasakan posisinya." @dokterhoki_...

Ruangan mewah dengan nuansa putih bersih, hiasan dinding berwarna emas. Satu kasur king size berwarna merah keemasan, terlihat seseorang tengah terlelap di atasnya yang tampak seperti serigala putih.

Seorang gadis duduk begitu saja tanpa merasa takut padanya, ia mengelus lembut rambut yang berwarna putih seperti salju.

"Hmm.. Amanda, apa yang kau lakukan?" Terdengar suara serak khas orang bangun tidur melalui mulut pria serigala putih.

"Kak, aku akan berangkat sekolah hari ini. Apa kakak nggak mau mengantarku hm?" Ucap Amanda sembari memamerkan senyumnya, Liam menguap lebar layaknya anak kecil. Percayalah jika ia adalah pria yang rumornya selalu keras bahkan dengan seorang wanita sekalipun, tetapi hanya dengan adiknya ia lengah.

"Hmmh, lima menit lagi." Ucap Liam membuat Amanda menghela nafas sabar.

"Baiklah kak, aku tau kok kalo kakak tadi malam lembur. Nanti kalau kakak ketiduran aku akan pergi dengan ayah." Ungkap Amanda membuat Liam seketika bangun dari tidurnya, Amanda yang terkejut pun terheran-heran.

"Kakak kenapa? Mau ngapain?" Tanya Amanda kebingungan.

"Aku mau mandi, tidak akan kubiarkan pria tua itu mengalahkanku." Ungkap Liam penuh semangat.

Amanda tertawa kecil melihat tingkah kakaknya yang tidak seperti umurnya, Amanda hanya melihat kakaknya yang langsung mengambil handuk dan menutup pintu kamar mandi.

'Aku tidak yakin, bahkan setelah bertahun-tahun aku di dunia ini. Aku tidak yakin jika kasih sayang ini nyata, seperti yang kuketahui jika ajaran agamaku juga tidak mengajarkan tentang adanya perpindahan tubuh. Aku ingin mempelajari segalanya.' batinku sedikit curiga.

"Tapi aku akan menjalaninya dulu deh." Gumamnya mendalami peran sebagai anak perempuan keluarga Nikle.

(Ceklek!)

Seorang perempuan muda tiba-tiba masuk melalui pintu depan, ia menunduk hormat kepada Amanda.

"Nona muda, anda dicari tuan untuk makan bersama." Ucapnya dibalas senyuman lembut dari Amanda.

"Baiklah Liana, aku akan segera menghadap ayah. Tapi mengapa kamu berpakaian rapih tidak seperti biasanya?" Tanya Amanda penuh keheranan melihat pelayan pribadinya memakai pakaian formal.

"Karena mulai sekarang saya akan menjadi wali anda, tuan mengutus saya untuk menemani anda di rumah lama saya." Ungkap Liana.

Amanda pun pasrah dengan ketentuan ayahnya, ia bangkit dari duduknya lalu merapihkan tempat tidur kakaknya. Ia merasa hari ini terakhir ia melakukan kebiasaan membereskan apapun yang berantakan di rumah ini, kekayaan memang memanjakan segalanya tetapi ia juga ingin menjadi wanita mandiri.

"Baiklah ayo Liana." Ajak Amanda diikuti Liana.

Setelah Amanda dan Liana pergi, Liam keluar dari kamar mandi. Ia melihat tempat tidurnya sudah rapih, wajahnya tampak sedikit sedih.

"Aku tidak tau apa yang kau pikirkan Amanda." Gumam Liam pelan.

Disisi lain, Amanda tiba di meja makan yang menampakkan sosok ayahnya. Biasanya Havard tidak ikut sarapan karena sibuk tetapi untuk hari ini adalah hari terakhir putrinya menyiapkan bekal untuknya di jam makan siang, jadi wajar saja ia menikmati momen terakhirnya.

(Srek!)

Amanda menarik kursi lalu duduk di samping kursi sang ayah, lalu ia menghela nafas panjang.

"Ayah kenapa tidak bilang ikut sarapan? Ini kan makanan sisa kemarin, jika tau ayah ikut aku akan masak makanan yang banyak dan baru." Ungkap Amanda menikmati makanannya.

"Tidak masalah, mau ini makanan satu tahun lalu aku akan tetap makan." Ucap jujur sang ayah membuat Amanda sedikit terharu.

"Hmm, baiklah nanti aku akan sempatkan diri untuk menyiapkan ayah makan siang." Ucap Amanda tersenyum sembari menikmati makanannya.

"Aku akan menunggumu." Balas Havard tersenyum.

"HEI, KALIAN MENINGGALKAN AKU?" Teriak sesosok pria dewasa berantakan dengan rambut tergerai berwarna putih.

"Liam, jaga sikapmu dan ikat rambut panjangmu sekarang!" Perintah Havard melihat tingkah laku kekanak-kanakan anak sulungnya dihadapan anak bungsunya.

Liam hanya diam sembari menggerutu marah, ia mengikatkan rambutnya lalu duduk di depan Amanda.

"Wih ini kan ayam asap sisa kemarin." Ungkap Liam bersemangat sembari memakannya.

"Tidak usah banyak ngomong, makan dan syukuri." Ucap Amanda tersenyum menekan.

"Hehehe, siap Bu. Ini makanan kesukaanku sih, seandainya kemarin tidak ada yang mengajak makan di restoran mungkin aku akan menghabiskan ini." Ucap Liam melirik tajam ayahnya.

"Bukan salah ayah, lagipula ini salahku karena memasak banyak makanan." Ungkap Amanda sedikit sedih.

"Tidak. Aku salah karena memaksa kalian ikut jalan keluar. Sudahlah, makan yang banyak pagi ini." Ungkap Havard mengakuinya.

"Pft-"

"Hentikan Liam! Jangan buat aku marah!" Geram Havard melihat Liam mengejeknya.

"Hahahaha, makanannya keburu dingin tuh pak. Habiskan ya, makan yang banyak supaya nanti pas meeting kebelet." Goda Liam tertawa renyah.

"Kau ini!"

Amanda hanya tersenyum melihat interaksi keduanya, meskipun ribut tetapi mereka menunjukkan rasa sayangnya dengan cara mereka, yaitu mencari ribut. Ruangan megah besar yang disebut tempat makan keluarga Nikle itu tidak pernah sepi, meskipun biasanya hanya ada Liam dan Amanda tetapi tempat itu selalu ramai.

'Aku tidak bisa membayangkan jika tidak ada Amanda, apakah tempat ini akan menjadi tempat sunyi seperti waktu itu?' batin Liam tersenyum pahit.

"Kakak Liam, aku kasih saran jangan memikirkan hal-hal aneh nanti cepat tua." Goda Amanda membuat Liam sedikit kesal.

"Oh ya? Kau juga jangan sering banyak tingkah, nanti nggak tinggi-tinggi loh." Ucap Liam berhasil membuat Amanda meledak.

"Tidak apa-apa, aku ini termasuk dalam kategori imut loh." Ungkap Amanda bangga.

"Hahahaha, Iyya imut. Jangan sampai cowokmu imut ya." Balas Liam tidak mau kalah.

"Hahahaha kakak juga, jangan sampai cewekmu menyebalkan ya.. UPS! Kan kakak mau melajang sampai mati." Goda Amanda membuat sang ayah tersedak air.

"Ayah tidak apa-apa?" Tanya Amanda khawatir.

Liam terdiam sejenak merenungi makna ucapan Amanda yang membuatnya sedikit tertekan.

"Aku hanya bercanda, lagipula kakak mau menikah atau tidak pun bukan urusanku. Tapi aku hanya ingin kakak cepat menikah karena ayah ingin cucu." Ungkap Amanda penuh semangat dengan wajah polosnya yang lagi-lagi membuat Havard terkejut hingga batuk.

"Ayah tidak apa-apa?"

"Hahahaha pria tua sepertinya mengharapkan cucu dariku? Yakin Kek?" Goda Liam dengan menggunakan kata yang merujuk pada *Kakek.

"Uhuk! Kau menggodaku dasar anak nakal! Aku kan hanya ingin kau tidak setress dengan film-film tidak nyatamu itu, dasar penggila 2D." Ejek Havard dengan senyuman lebar.

"Ayah..!"

"Maaf tuan tetapi nona muda sudah hampir terlambat." Ucap Liana menunduk hormat kepada Havard yang dibalas anggukan kecil darinya.

"Baiklah, Rian! Tolong antar Amanda dengan selamat." Perintah Havard bersiap dengan jas di tangannya.

"Berhati-hatilah adikku, hari ini kakakmu ini harus pergi meeting perusahaan." Ucap Liam sedikit sedih.

Amanda tersenyum lebar, ia mengetahui keadaan kakaknya yang sedang sibuk mempertahankan perusahaan.

"Hmm, kakak juga hati-hati. Temukan wanita baik yang mau memasak makanan lezat untuk kakak ya." Ucap Amanda tersenyum lebar lalu meninggalkan kakaknya.

"Aku akan melindungimu dulu adikku." Gumam Liam tegas pada dirinya.

Havard mengawal putrinya hingga depan rumah, ia mencium kening putrinya yang akan meninggalkannya. Ia juga memberikan beberapa pesan kepada Liana sebagai wali putrinya.

"Tolong jaga putriku baik-baik." Tegas Havard pada Liana.

Liana menunduk hormat kepada Havard dan suaranya dengan lantang mengatakan jika ia siap melindungi Amanda dengan mempertaruhkan seluruh nyawanya.

Bersambung

・⁠ω⁠・☞ "Please Vote and Coment🌟"

^^^-Thx^^^

Terpopuler

Comments

Candy Cat

Candy Cat

(⁠ ⁠´⁠◡⁠‿◡⁠`⁠)☞ "Please Like and Coment🌟"

-Thx

2023-06-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!