Seperti biasa ketika tidak ada Paman nya dia akan bermalas-malasan di dalam kamar nya sampai dia merasa bosan sekali.
Tidak pernah keluar karena Paman nya tidak akan mengijinkan nya.
Singkat waktu tidak terasa sudah siang. Kania sedang menikmati makan siang nya di kantin sambil menggunakan Handset menonton video.
Namun tidak sengaja dia melihat Ulfa berlari keluar dari universitas.
"Loh dia kok gak ke sini? apa dia tidak lapar?" batin Kania.
"Ulfa! Ulfa kamu mau kemana?" tanya Kania karena Ulfa langsung naik ke dalam bus Tampa menghiraukan Kania.
"Kenapa dia langsung pulang? masih ada kelas selanjutnya." ucap Kania.
"Kata nya ibu nya sakit, jadi dia harus segera pulang." ucap Yuda.
"Ibu nya sakit?" ucap nya kaget. Yuda mengangguk.
"Kenapa dia tidak ngomong sama aku?" ucap Kania.. Yuda menggeleng kan kepala nya.
"Huff nanti saja deh aku menjenguk nya, sekarang aku harus masuk ke kelas." ucap Kania.
"Humm ngomong-ngomong kamu pakai apa menjenguk nya?" tanya Yuda.
"Seperti yang kamu tau, aku pakai mobil." ucap Kania.
"Aku boleh numpang kan?" tanya Yuda.
"Loh Motor kamu mana?" tanya Kania.
"Motor ku sedang di servis. aku ke kampus naik taksi." ucap Yuda.
"Lagian aku belum tau di mana rumah Ulfa."
"Sebaik nya kamu jangan ikut deh, Ulfa Akan marah kalau membawa orang lain ke rumah nya Tampa ijin."
"Aku sudah kenal kalian cukup lama, aku juga dekat dengan Ulfa. Gak apa-apa yah aku ikut? aku juga khawatir dengan keadaan orang tua nya."
"Baiklah-baiklah kalau begitu." ucap Kania. Yuda tersenyum.
Jam Tiga sore..
"Kita tunggu siapa lagi?" tanya Tomi kepada Kania.
"Nungguin teman ku, dia mau ikut menjenguk orang tua Ulfa yang sedang sakit."
"Menjenguk orang tua Ulfa? kamu lupa hari ini harus menjemput Pak Vincent dari bandara?" tanya Tomi.
"Kamu bisa pergi sendiri kan? Aku sangat khawatir kepada Ulfa, dia terlihat sangat panik tadi siang tiba-tiba pulang." ucap Kania.
Tomi tidak bisa melarang atau memaksa Kania akhirnya dia menginyakan saja. Tomi mengantarkan mereka ke rumah Ulfa terlebih dahulu.
Sementara Tomi berangkat ke bandara.
"Kania, Yuda kenapa kalian bisa di sini?" tanya Ulfa yang sedang membuat kerupuk di depan rumah.
Kania menghela nafas panjang. "Yuda bilang kalau ibu kamu sakit, kamu sampai meninggal kan Mata kuliah begitu saja. Apa yang terjadi? Kenapa kamu gak ngasih tau aku?" tanya Kania.
"Ibu tadi.."
"Kamu mau berbohong? Pantesan saja kemarin kamu tidak mengijinkan aku masuk ternyata kamu menyembunyikan ibu mu yang sakit, kamu tidak percaya lagi sama Aku?" tanya Kania.
"Maafin aku Kania, aku tidak bermaksud seperti itu, aku hanya tidak ingin merepotkan kamu lagi, aku sudah banyak merepotkan kamu " ucap Ulfa.
"Sejak kapan aku merasa di repot kan oleh mu?" tanya Kania.
Ulfa terdiam.
"Aku mohon jangan lihat ibu ke dalam, dia pasti akan menolak bantuan kamu, dia pasti akan sangat Sedih karena Terus merepotkan kamu." ucap Ulfa.
"Kalau begitu ambil uang ini, kamu bawa ibu kamu berobat."
"Tapi ini adalah uang jajan kamu."
"Paman ku sudah pulang, dia bisa memberikan aku uang lagi."
"Itu saja tidak cukup untuk ke rumah sakit, Ambil lah ini dan segera bawa orang tua mu ke rumah sakit." ucap Yuda.
Di bandara...
"Selamat Sore pak."
"Sore, di mana Nia? kenapa dia tidak ikut?" tanya Vincent.
"Kania sedang ke Rumah Ulfa pak, orang tua Ulfa sakit jadi dia ke sana." ucap Tomi.
"Hubungi dia dan segera pulang." ucap Vincent. Tomi mengangguk.
Kania dan Yuda berniat membantu mengantarkan orang tua Ulfa ke rumah sakit bersama.
Namun ternyata Kania di suruh pulang.
"Yuda aku tidak bisa menemani nya, aku minta tolong sama kamu yah." ucap Kania.
"Tapi..."
"Aku percaya sama kamu, terimakasih yah." ucap Kania langsung mencari Taksi untuk pulang.
"Huff padahal aku mencari kesempatan untuk bisa bersama dia, namun dia malah pergi." ucap Yuda.
"Yuda mana Kania?" tanya Ulfa.
"Dia sudah pulang, dia tidak bisa membantu Menemani ke rumah sakit. Sama aku aja yah." ucap Yuda. Ulfa tersenyum mengangguk.
"Ya Allah aku mimpi apa Yuda mengantarkan ibu ke rumah sakit? Selama ini berbicara dengan nya saja aku sangat jarang." batin Ulfa karena Yuda anak yang sangat dingin ketika tidak bersama Kania.
Tidak beberapa lama akhirnya Kania sampai di rumah.
"Aku sudah tidak sabar ingin bertemu dengan Paman, aku sangat merindukan nya." ucap nya melihat mobil Paman nya di depan rumah.
"Paman... Akhirnya Paman pulang...." ucap Kania langsung memeluk Vincent.
"Aku sangat merindukan paman, kenapa paman tidak pernah menjawab telpon dari ku?" tanya nya.
"Paman juga sangat merindukan kamu." ucap Vincent memeluk nya cukup erat.
Vincent melepaskan pelukan Kania. Kania menatap wajah paman nya.
"Berhenti bersifat manja dan seperti tidak ada salah." ucap Vincent.
"Emang nya kenapa? Apa yang aku lakukan?" tanya Kania.
Vincent menunjuk ke sekeliling Mereka berdua.
Kania menghela nafas panjang.
"Jangan banyak alasan." ucap Vincent. Kania tersenyum sambil menggaruk-garuk kepala nya.
"Aku tidak sempat membersihkan nya karena sangat sibuk kuliah, sibuk juga ikut organisasi." ucap Kania.
Vincent menghela nafas panjang.
"Segera bersihkan!" ucap Vincent.
"Paman aku baru saja pulang, aku masih merindukan paman. Aku juga ingin melihat oleh-oleh yang paman bawa." ucap Kania.
"Tidak ada oleh-oleh, kamu tau kan kalau paman tidak suka dengan rumah yang berantakan, sekarang Paman mau mandi, setelah selalu mandi semua nya sudah harus bersih!" ucap Vincent.
"Baiklah-baiklah." ucap Kania dengan sangat ketus.
Vincent dengan wajah dingin nya naik ke lantai atas.
Sampai di atas dia juga menghela nafas karena terkejut melihat sampah berserakan.
Vincent berjalan ke arah kamar Kania.
"Paman jangan masuk." ucap Kania menahan. Namun Vincent tidak bisa di tahan.
Dia membuka pintu bau yang tidak sedap tercium oleh nya.
Dia menatap Kania yang berpura-pura memasang wajah sedih agar tidak di marahin.
Vincent memeriksa kamar mandi ternyata banyak kain kotor berserakan.
"Kamu sudah dewasa Kania! Kapan lagi kamu bisa mengurus diri sendiri kalau tidak mulai dari sekarang? Baru satu Minggu tidak bersama paman kamu sudah membuat rumah dan kamar kamu seperti kapal pecah!" ucap Paman nya.
Vincent tidak suka dengan tempat yang cukup berantakan dia selalu mengajari Kania untuk bersih-bersih, hanya saja Kania terkadang tidak mendengar kan nya.
"Setelah semua nya bersih kamu langsung mandi juga." ucap Paman nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 279 Episodes
Comments
Dwi Winarni Wina
dasar kania gadis sangat pemalas kamarnya berantakan n kotor jd hrs yg bersih kania jgn males2....
2023-10-09
0
Anita noer
malesx kebangetan nih vania....kn pamanx kaya....emg ga ada pembantu drmh....
2023-07-15
0
『◇Ŧﺂℜۼ◇ᴷⁱⁿᴳ』™️
Keren... up.... uppp
2023-05-29
0