Kania adalah anak yang penakut, namun dia berusaha untuk tidak penakut dan tidak manja ketika paman nya sudah membenci nya. Sifat Paman nya sudah berubah total yang dulu nya sangat menyanyangi nya sekarang sudah sangat membenci nya.
Vincent terkenal dengan pria yang sangat menjaga martabat diri nya, nama baiknya dan juga perusahaan nya. Dia jauh dari kasus-kasus seperti pengusaha lain nya.
Walaupun Vincent memiliki sifat yang dingin dan juga cukup tegas, dan tidak segan-segan menghukum orang yang bersalah dia tetap banyak di sukai banyak wanita dari kalangan mana pun.
Dia memiliki bisnis di mana-mana. Dia juga memiliki dua Pertamina warisan Orang tua nya. Dan Perusahaan nomor tiga paling besar di kota itu.
Dia sering kali Melakukan kebaikan yang di ketahui banyak orang seperti menyumbang beberapa Panti asuhan. Panti jompo, pesantren. Sekolah dan juga banyak orang-orang yang dia bantu oleh nya.
Dari orang tua nya sudah terkenal orang baik. Semenjak Vincent yang mengurus semua nya dia semakin terkenal dan usaha nya semakin meningkat.
Namun Itu tidak membuat Vincent Sombong. Walaupun dia cukup dingin dan terkadang ramah.
Orang tua Vincent sekarang sudah kembali ke Luar negeri bersama orang tua Kania karena anak perempuan lah yang bisa mengurus mereka.
Selain itu Vincent bukan lah anak kandung mereka, melainkan Vincent adalah anak angkat pak Bilmar.
Vincent tidak hanya menghidupi diri sendiri dia juga menanggung semua perobatan ibu nya yang sudah sakit parah dan sudah bertahun-tahun di rumah sakit dan biaya pengobatan nya tidak lah sedikit itu lah alasan Vincent malam, pagi siang dan Sore tetap harus bekerja hanya dengan itu dia bisa membalas semua kebaikan orang tua angkat nya itu.
Kania duduk di balkon rumah nya sendirian. Dia melihat ke arah jalan berharap kalau Paman nya segera pulang.
"Percuma saja aku berharap dia pulang, dia pasti tidak akan pulang." ucap Kania.
Di tempat lain Vincent baru saja sampai di Rumah Minhui.
"Bagaimana dengan rumah ini? Apakah nyaman?" tanya Vincent.
"Sangat nyaman dan aku juga suka." ucap Minhui.
"Humm kamu pasti sangat lelah, ayo istirahat." ajak Minhui.
Minhui bukan lah wanita sembarangan dia anak dari pemilik Saham terbesar di kota itu dan juga perusahaan nya bekerja sama dengan perusahaan Vincent. Minhui adalah pacar Vincent yang kedua.
Keesokan harinya pagi-pagi Kania sedang membuat sarapan roti bakar sebelum berangkat ke kampus.
Dia melihat Paman nya baru saja pulang.
"Kamu belum berangkat ke kampus?" tanya Vincent kepada Kania yang berdiri di dapur menoleh ke arah nya.
"Paman dari mana saja? Kenapa Paman baru pulang pagi hari?" tanya Kania.
"Sudah berapa kali paman bilang agar kamu jangan ikut campur dengan urusan Om. Tugas kamu hanya kuliah. Belajar sepintar mungkin dan setelah lulus kamu harus bisa membahagiakan keluarga. Dan sekarang kamu sudah mau ujian kenapa masih belum berangkat?" ucap Vincent.
"Iyah paman."
"Kamu sudah dewasa, kamu harus mandiri." ucap Vincent lagi.
"Paman sarapan dulu, nih aku buatin sarapan." ucap Kania. Vincent tidak tega terus menolak nya. Mau bagaimana pun Kania adalah keponakan yang dia sayangi Vincent duduk di depan Kania.
Kania melihat Bekas di leher Paman nya.
Vincent makan sarapan yang di buat Kania.
"Paman bukan kah sekarang aku sudah dewasa, aku ingin belajar nyetir dan aku bisa berangkat ke kampus sendiri." ucap Kania.
Vincent langsung menatap Kania.
"Tomi memiliki jadwal yang sangat Sibuk. Kasian dia bolak-balik dari kampus ke rumah dan setelah itu ke perusahaan." ucap Kania.
"Kamu jangan banyak permintaan! Kamu fokus kuliah dan memberikan nilai yang terbaik." ucap Vincent.
"Tapi paman, aku hanya ingin bisa bawa mobil sendiri. Percuma saja paman membelikan ku mobil kalau aku tidak bisa membawa mobil itu sendiri."
Vincent menatap Kania.
"Kamu jangan membuat paman semakin marah kepada mu! Kamu jangan keras kepala!" ucap Vincent.
"Paman sudah berubah, kenapa Paman begitu kejam kepada ku? paman sangat tega Melakukan ini kepada ku " ucap Kania.
Vincent diam dia menatap wajah Kania yang sedih.
Kania selalu manja oleh nya. Walaupun dia terkadang menuntut Kania dewasa itu hanya hal-hal tertentu saja.
"Baiklah-baiklah kalau begitu dengan satu syarat nilai semester kamu harus bagus dan satu lagi, kamu berhenti menyukai paman seperti yang ada di pikiran kamu itu karena hubungan kita hanya antara paman dan juga keponakan." ucap Vincent.
Kania terdiam sejenak dia menatap Vincent.
"Aku tidak bisa melupakan perasaan ku kepada Paman. Aku tidak bisa karena selama ini hanya paman yang ada untuk ku, Paman yang selalu menyanyangi ku dan aku juga tau paman bukan Paman kandung ku jadi apa salah nya kalau aku mencintai Paman?" ucap Kania.
"Maksud kamu?"
Vincent menatap Kania dia minum dan meletakkan gelas dengan kasar ke atas meja marmer itu.
Mendengar itu Kania terkejut dia langsung takut.
"Sejak kapan kamu tau itu?"
"Aku sudah lama tau karena aku menyelidiki nya." ucap Kania mengingat dia sengaja tes DNA Kakek nya dan juga Paman nya ternyata tidak lah sama.
"Kamu sangat lancang sekali Kania!" ucap Vincent marah.
"Paman sudah salah bersikap kepada kamu selama ini. Kalau benar ini adalah kesalahan paman. Paman benar-benar minta maaf, namun paman mohon agar kamu sadar kalau perasaan kamu hanya karena kita sering bersama." ucap Vincent.
"Baiklah! Kalau Paman ingin aku melupakan perasaan ku kepada Paman, aku akan melakukan nya dengan syarat aku ingin tinggal sendiri." ucap Kania.
Vincent menggeleng kan kepala nya.
"Kalau bukan karena ibu dan ayah Paman sudah membiarkan kamu pergi dan bahkan mungkin sekarang Paman tidak akan bersama kamu lagi, namun paman sudah berjanji kepada ayah dan ibu untuk menjaga kamu sampai kamu dewasa dan mengajari kamu mengelola perusahaan dengan baik." ucap Vincent.
"Jadi paman baik kepada ku hanya karena Opa dan Oma?" tanya Kania.
Vincent diam.
Kania tidak tau mengatakan apapun dia pun langsung pergi dari sana. Di dalam mobil Tomi mengajak Kania berbicara namun Kania sama sekali tidak merespon.
"Kania! Kania!" panggil Tomi, akhirnya Kania sadar juga dia minta maaf dan langsung keluar dari dalam mobil.
"Kania..." panggil Yuda. Kania tersenyum dan menyusul Yuda yang sedang duduk di kursi depan kampus.
"Kamu kenapa gak masuk ke kelas?" tanya Kania.
"Aku menunggu kamu, yok masuk." ucap Yuda. Kania mengangguk.
Mereka masuk ke dalam, walaupun Yuda sedikit aneh dengan raut wajah Kania yang sedang sedih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 279 Episodes
Comments
『◇Ŧﺂℜۼ◇ᴷⁱⁿᴳ』™️
Walau Dunia Tak Seindah Surga...
2023-05-29
0
siti qolifah
semangat
2023-05-28
0
Aerik_chan
Semangat buat kak authornya.
Saling dukung yuk, #By Your Side
2023-05-25
1